2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 42 : Jalan Lurus tak selamanya terang

Malam itu sepeninggal budi, terlihat umi nisa sudah memakai pakaiannya kembali malam itu dia terus merenung. memikirkan tindakannya tadi kepada budi, alahkah egoisnya tadi umi mia yang telah menampar budi dan mengusirnya. malam itu umi nisa seolah melemparkan kesalahannya semua kepada budi. padahal sebenarnya umi nisa pun berperan untuk terjadinya kejadian itu, kalau memang ia tidak mau harusnya sedari awal ketika budi meraba kakinya, harusnya ia langsung bertindak tapi nyatanya ia juga menikmatinya.

dalam hatinya ia merasa bersalah tapi dalam pikirannya selalu membenarkan perlakuannya. hingga umi nisa pun sakit kepala memikirkan semua pertentangan hati dan pikirannya. Akhinya umi nisa mengambil tablet obat penenang dari lemari nya. setelah meminum itu perlahan umi nisa bisa merebahkan badannya hingga umi mia bisa tertidur.

Setelah kejadian malam minggu naas itu, kini budi tidak pernah terlihat di kontrakannya. Sudah 1 minggu ini budi tidak pulang ke rumah kontrakannya, ini di ketahui oleh umi nisa. hingga perlahan timbul penyesalannya kembali. beberapa kali naya menanyakan keberadaan budi kepada ibunya itu tapi beberapa kali itu pula umi nisa menggeleng tidak tahu.

Hingga kemudian di minggu malam setelah 1 minggu lebih dari kejadian naas itu, kini budi terlihat memasuki area kontrakannya dengan sepeda motornya. Naya yang sedang duduk mengobrol dengan ibunya terlihat senang dan langsung menghampiri budi di depan sana.

Naya: om budi kemana aja? koq kaya hilang gitu…

Budi: ehhh nayam maaf ya nay… om budi kemarin lagi sibuk dengan tugas kuliah om budi..

Naya: iya om… naya kangen tau om…

Budi: iya naya hehe..(sambil mengelus kepala naya yang mengunakan jilbabnya itu) (Terlihat umi nisa mendekati mereka)

Umi nisa: Eh bud… koq baru kelihatan kemana aja? tuh di tanyaain terus ama adik nya.

Budi: ehh maaf umi budi seminggu kemarin sedang banyak tugas kuliah jadi nginep di rumah teman budi.

Umi nisa: ohh gitu… yo wes bud… gpp, nanti mampir-mapir lagi ya ke rumah… ngelesin naya nya masih lanjutkan…

Budi: iya umi masih…

Akhirnya malam itu budi pun kembali masuk ke rumah umi nisa dan kembali berbincang asik dengan umi naya dan ketiga anaknya. Sepertinya umi nisa tidak ingin membahas yang kejadian di dan budi kemarin seolah umi nisa ingin melupakannya, hingga umi nisa pun seolah melupakan kejadian itu. ia tidak ingin menyalahkan budi dan tidak ingin pula membenarkan perbuatan budi dengan dirinya harus meminta maaf.

Malam itu budi pun kembali ceria dengan naya dan kedua adiknya, ke khawatiranya selama ini sudah hilang ketika umi nisa dengan ramah kembali mempersilahkannya kembali dapat masu ke rumah itu. Budi pun demikian seolah budi tidak ingin kembali mengulangi kesalahannya yang sama. Kini ia harus menjaga jarak dengan umi bisa agar nafsunya tidak kembali keluar.

tapi memang susah ketika 2 insan manusia berlawanan jenis dan bukan muhrimnya berada di tempat yang sama. ada saja akal setan untuk merayu kedua manusia itu. terlihat umi nisa baru saja kembali dari kamar mandi terlihat kini daster seputaran dada nya sedikit nyeplak karena terkena air wudhu, pemandangan itu lambat laun membuat kontol budi kembali keras dan mencuat di balik celananya.

Nafas budi jadi tidak beraturan karena membayangkan dada umi nisa yang nyeplak, liur nya kini kering karena dari tadi terus menenggak ludah nya sendiri. Hingga kemudian budi pun meminum 1 gelas besar teh manis yang tadi di suguhkan umi nisa… glekkk glekkk gelkkk… teh manis itu lumayan cukup membasahi tenggorokannya yang kering.

Kini budi kembali menemani ketiga anak umi nisa bermain dan belajar tak terasa lima menit kemudian ada desakan di perut bawah budi, rasanya malam itu ia ingin sekali buang air kecil. Mungkin karena ia tadi meminum 1 gelas besar teh manis, hingga kini kebutuhannya ke kamar mandi sudah mendekati ujung.

Budi: nay… om budi ikut ke toilet dulu ya…

Naya: iya om..(terlihat naya hanya mengguk dan terus mengerjakan pr nya)

Setelah sampai di kamar mandi budi pun langsung masuk untuk menuntaskan hajatnya yang sudah di ujung… cerrrr air seni nya sungguh banyak hingga terus masih mengalir. beberapa detik kemudian ketika umi nisa telah menyelesaikan ibadah wajib nya kini umi nisa hendak mengambil kitab yang biasa di bacanya namun sayang ketika umi naya menjulurkan tangannya dan setengah berjongkok ke lemari kecil itu…

bretttt, tanpa sengaja umi nisa mengeluarkan angin dari pantatnya, hingga menyebabkan wudhunya menjadi batal. Ahh akhirnya umi nisa pun sedikit setengah berlari menuju toilet kamar mandinya. Ketika sudah di depan toliet mata umi nisa seperti tak berkedip menyaksikan pemandangan di dalam toilet yang pintunya setengah terbuka.

Malam itu umi nisa menyaksikan penis budi yang masih tertidur yang baru saja mengeluarkan air seninya… terlihat budi sedang mencuci penisnya dengan gayung yang sedang di siramkanya di atas batang kemaluannya yang terlihat besar dan panjang walaupun saat itu dalam keadaan lemas dan tidak berdiri. Glekkk glekk…

kini giliran umi nisa yang menelan ludahnya beberapa kali. Malam itu setan di rumah umi nisa seperti bergembira. Kini tugasnya sudah jauh lebih mudah ketika mata umi nisa sudah menyaksikan benda yang bukan milik muhrim nya itu. Kemudian umi nisa pun seperti terkejut ketika budi hendak membalikkan tubuhnya keluar dari kamar mandi.

Budi: ehh umi, maaf umi tadi budi kebelet… umi mau ke kamar mandi ya?

Umi nisa: hmmmmm ehh iya bud… ya sudah umi masuk dulu ya…

Budi: iya umi, budi mau sekalian pamit juga gak enak sudah terlalu malam.

Umi nisa: ya udah bud… makasih ya bud.. sudah mau ngajari naya lagi..

Budi: sama-sama umi

Akhirnya malam itu karena masih trauma budi pun kembali ke rumah kontrakannya untuk kembali beristirahat karena besok aktifitas padat sehari-harinya akan kembali di mulai. Di dalam kamar mandi itu umi nisa seperti salah tingkah sendiri, dirinya masih terbayang tadi begitu besar dan panjangnya kontol bud.

Hingga sekarang membuat celana dalamnya kembali basah. Saat itu umi nisa benar-benar sangat kesal sekali dengan suaminya abi usman. Karena belom mendapatkan nafkah batinnya umi nisa jadi sering sewot sendiri dan gampang marah-marah. pun demikian dengan seluruh area sensitif di tubuhnya kini gampang sekali terangsan.

Akhinya karena tidak amu mengulangi kesalahannya yang sama. Malam itu umi nisa membuka seluruh pakaian yang di kenakannya.. byurr byurr byurrr kini umi nisa menyiram semua tubuhnya dengan air dingin yang berada di bak kamar mandinya. Seolah dengan air dingin itu umi nisa ingin mendingin dan meredakan gejolak sexual yang sedang di alaminya itu.

Di malam yang sama di sebuah rumah yang cukup besar terlihat satu sosok tubuh yang malam itu hendak tidur tapi tidak bisa tidur, ia adalah Umi Aisyah (45 tahun) istri pertama dari abi usman. Umi Aisyah sudah menikah dengan abi usman lebih dari 19 tahun, tapi saat ini suaminya itu telah menikah kembali untuk ke empat kalinya.

-Flashback ketika Abi usman belum manikahi umi asiyah-Saat itu abi usman adalah salah satu karyawan teladan kesayangan ayahnya umi aisyah. Kala itu usman muda bekerja sambil berkuliah karena usianya pun masih muda kala itu. Lambat laun ayah umi aisyah menaruh kerpercayaan kepada usman muda. Ayah umi aisyah kala itu selalu membanggakan karyawanya usman muda yang masih muda sudah bisa bekerja keras membantu orang tuanya dan juga membiaya kuiahnya sendiri.

Berbeda dengan kedua anak nya yang bisanya hanya poya-poya menghabiskan kekayaan orang tuanya. Keluarga umi aisyah kala itu bukanlah keluarga yang tekun beribadah dan sangat jauh dari agama. ayahnya memang sukses dalam usahanya tapi tidak sukses dalam membimbing keluarganya, mungkin saat itu ayah umi aisyah begitu terlalu sibuk menghabiskan waktunya di kantor perusahaanya hingga ia jarang ada waktu untuk mengahbiskan waktu dengan keluarga di rumah.

Saat itu satu persatu musibah menimpa keluarga itu, di mulai ketika kakak umi aisyah yang kala itu masih duduk di bangku sma harus meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Saat itu keluarga umi aisyah sangat terpukul akan kehilangan anak tertua di keluarga itu. Terlihat ayah umi begitu sangat terpukul dirinya merasa gagal menajdi seorang ayah, yang lagi-lagi setelah kepergian anak tertuanya itu ayah umi aisyah lebih tidak kerasan lagi berada di rumah hingga kemudian diam-diam ibu nya aisyah yang jarang mendapatkan kasih sayang dari suaminya itu memadu kasih dengan salah satu pegawai kepercayaan ayahnya umi aisyah.

Saat itu ayah umi asiyah masih tidak mengetahui hubungan terlarang istrinya itu, hingga suatu saat hubungan ibu umi aisyah akhirnya ketahuan juga oleh umi aisyah. saat itu umi aisyah baru pulang dari sekolahnya. Ketika masuk ke rumah saat itu rumah dalam kondisi sepi. karena curiga akhirnya umi aisyah muda mengendap-ngedap di kamar ibunya karena dari tadi mendengar suara berisik yang agak aneh.

Hingga kemudian setelah kejadian itu umi aisyah sangat membenci ibunya, dan lambat laun perilaku umi asiyah muda berubah derastis yang dulu sangat patuh dan menjadi anak rumahan kini sudah berubah menjadi anak yang pembangkang dan tidak mau di atur. umi aisyah muda kala itu sudah jarang pulang ke rumah, karena rumah baginya saat itu adalah nerakanya jika di rumah ia selalu saja bertengkar dengan ibu dan ayahnya.

Benar saja saat itu umi aisyah benar-benar terpojok akan keadaan, kala itu dirinya yang masih duduk di kelas 2 SMA harus menanggung beban yang bukan untuk di tanggung anak seusia dirinya. Umi aisyah pun menangis tersedu-sedu di bawah kaki ayahnya yang terlihat begitu emosional. Ayah mana yang tidak marah dan sedih ketika kini anak perempuan satu-satunya sedang berbadan dua dengan usia tidak lebih dari usia 18 tahun.

baru saja satu tahun yang lalu ia sudah kehilangan anak pertamanya dan kini 1 tahun kemudian ayahnya itu harus di hukum kembali denga keadaan anak keduanya itu. Kini umi asiyah mudan dan ayahnya hanya bisa menangis tersedu-sedu. hingga kemudian hati ayah umi aisyah pun menjadi lunak. dan kini ayah umi asiyah itu memeluk aisyah muda dengan erat.

Akhinya saat itu ayah umi aisyah meminta usman muda untuk menikah dengan aisyah yang kala itu sudah berbadan dua, karena tidak enak oleh ayah aisyah yang sudah banyak membantu hidup usman muda. Maka abi usman muda pun menyanggupi permintaan ayah umi aisyah, hingga akhirnya 1 minggu kemudian aisyah dan usman pun menikah.

Ayah umi aisyah begitu gembira tatkala melihat perubahan anaknya itu, lambat laun ayah umi aisyah menggangkat usman sebagai wakilnya di perusahaan itu. karena kepercayaan ayahnya umi asiyah terhdapa menantunya itu. Setelah menduduki jabatan itu usman yang kala itu masih kuliah harus rido meninggalkan perkuliahannya karena kini ia sudah mulai sibuk di kantornya sebagai wakil ayah mertuanya.

Keluarga itu pun tampak gembira ketika kelahiran anak yang di kandung aisyah, walaupun anak itu bukan anak nya langsung abi usman begitu menyanginya dengan sepenuh hati. Karena abi usman berpendapat setiap anak yang di lahirkan kedunia ini adalah suci dan tidak berhak menanggung dosa yang sesungguhnya di lakukan orangtuanya.

Hingga keluarga itu pun menjadi keluarga bahagia, tapi sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai akhirnya tercium juga. Malam itu kembali peristiwa besar terjadi di keluarga itu. Ayah mertua usman kini telah memergoki ibu mertua nya itu sedang main serong dengan salah satu pegawainya. saat itu abi usman langsung naik darah hingga dia pun mengusir istrinya itu keluar dengan selingkuhannya itu.

Setelah kepergian ibu mertuanya itu ayah mertua abi usman terlihat sering murung dan lama-lama menjadi sakit-sakitan sehingga 2 tahun kemudian ayah mertuanya itu meinginggal dunia. Kini perusahaan ayah mertuanya itu sudah berpindah tangan ke tangan usman, kala itu ia bak mendapat durian runtuh. Usman yang dulu sholeh dan rendah hati berubah perangainya.

Kini usman yang dulu putih seperti terbuka kanvasnya hingga terlihat gelap. Usman saat itu ikut terkontaminasi godaan setan. Dengan usia yang muda kaya dan mempunyai jabatan tinggi membuat dia mabuk dan lupa, ia sering mengahbiskan malam dengan perempuan-perumpuan cantik juga pulang dalam keadaan mabuk.

Yang membuat umi aisyah kembali menjadi sedih kala itu, hingga kemudian ia pun mendapat titik balik dan kembali kejalan yang benar saat ibu kandungnya meninggal dunia. Akhinya usman kembali ke jalan yang seharusnya, walaupun sudah kembali tobat tapi yang paling susah di kontrol usman adalah kegilaannya pada wanita.

-Flashback selesai-Kini umi asiyah sedang duduk dan merenung dirinya masih terbayang kejadian tadi siang yang di lihatnya di rumah ini, waktu itu sepulang dari butik pakaian muslim miliknya umi aisyah terlihat sudah memarkirkan mobil merahnya di depan sebuah rumah yang cukup besar. Terlihat mobil dita anak pertamanya sudah terparkir rapih di garasi rumahnya yang muat 3 mobil itu.

Umi asiyah pun berjalan keluar dari mobil, saat itu umi aisyah menengok-nengok ke parkiran dalam di lihatnya motor hijau milik anak bungsu belum ada di situ. Menandakan kalau yang baru pulang hanya anak pertamanya dita, saat itu dita berusia sekitar 19 tahun dan baru masuk kuliah. Sedangkan adiknya dito baru kelas 2 sma di sebuah sma favorit di selatan ibukota.

Umi Aisyah: Bi iroh ini bawa ke dapur ya!! koq sepi pada kemana ya bi?

Bi iroh: maaf bu den dito masih belum pulang, terus non dita lagi di atas belajar dengan den bagus.

Umi aisyah: bapak masih belum pulang ya bi?

Bi iroh: iya bu, masih belum pulang.

Umi aisyah: rani (20 tahun, anak bi iroh) koq gak keliatan?

Bi iroh: Tadi katanya lagi mau ke pasar bu…

Umi aisyah: kepasar koq aneh siang-siang… ya sudah bi saya kedalam dulu ya, makannya saya nanti saja barengan nunggu dito pulang.

Bi iroh: baik bu.

Akhirnya umi aisyah pun berjalan kearah kamarnya yang berada di depan. Terlihat kini umi aisyah sedang berkaca di sebuah kaca yang besar, dari ujung kepala sampai ujung kaki umi aisyah mengaca dirinya. Walaupun sudah berusia kepala empat umi aisyah masih terlihat cantik dan menarik, mungkin di sebabkan seringnya umi aisyah yang melakukan perawatan wajah, kulit serta badannya di tambah lagi dengan usahanya di bidan fashion membuat umi aisyah selalu tampil cantik dan menarik mengikuti mode berbusana.

Seperti siang itu ia tampil necis dengan stelan kedung trendi yang tidak bisa menutupi kesexyan tubunya yang masih terlihat menarik dengan stelan kemeja putih motif bunga yang di balut dengan rompi blazer warna etnik membuat dadanya terlihat menyembul dari balik kemeja putih bung-bunganya. Memang umi isyah tidak seperti umi nisa yang kesehariannya selalu memakai baju kurung lebar dan jilbab lebarnya.

umi aisyah memakai jibab yang sedang ngetrend kala itu dengan hanya di ikatkan di leher tidak menutupi dadanya. di bawahnya terliha umi aisyah mengenakan rok span hitam dengan belahan di pinggir. rok itu terlihat ketat di belakang tak mampu menyembukan keindahan pantat yang masih bahenol. Umi aisah terlihat beberapa kali berputar di depan cermin besar itu.

Beberapa kali dia masih mengagumi tubuhnya yang masih singset langsing dan sexy. Karena selain perawatan umi aisyah juga rajin ngegym di pusat kebugaran yang cukup mahal di daerah ibukota. Perlahan umi aisyah pun melepaskan kerudungnya, kini terlihat rambut hitam pajang yang di ulir-ulir menambah kecantikan wajahnya yang masih terlihat awet muda.

kini umi asiyah membuka blazer rompi nya dan mulai membuka baju kemaja putih bunga-bunganya itu, dan lupa melepas rokspan hitam ketat yang di kenakannya.. plug.. kini terlihat tubuh indah umi aisyah hanya menggunakan beha setengah cup warna merah menyala dengan brodiran bunga-bunga yang menarik di bawahnya terlihat umi aisyah hanya mengenakan cancut gtring berwarna senada untuk menutupi are sensitipnya.

Memang umi aisyah lebih senang menggunakan cangcut gtring itu, dair pada cancut biasa pada umumnya. Karena ia sering menggunakan rok atau celana ketat bila tidak mengenakan gstring dan memakai celana dalam biasa maka akan terlihat cetakan celana dalamnya. Selain karena itu memakai gstring membuat area kewanitaannya tidak cepat lembab, juga umi aisyah telihat lebih sexy dengan pantat sekelnya.

Siang itu sehabis berganti pakaian umi aisyah menaiki setiap anak tangga untuk menunju ke area atas rumahnya. sebenarnya area atas rumahnya di tempatkan untuk kamar kedua anaknya dan juga 1 kamar tamu dan 1 kamar mandi, sebenarnya di setiap kamar sudah ada kamar mandi nya sendiri. jadi kamar mandi itu di buat untuk cadangan saja.

terlihat di area atas itu cukup sepi, kini umi aisyah berjalan kedepan kamar dita. kamar itu terlihat tertutup, sayup-sayup umi aisyah mendengar bunyi yang sudah laam tidak di dengarnya. ahhhhhh ahhhhh hshhhhhhh plokkk plokk plok plok terdengar suara desahan kedua nafas laki-laki dan perumpuan serta bunyi kecipaka khas orang sedang bersenggama.

Dada umi aisyah kala itu seperti bergemuruh, kini ia mencari-cari lubang untuk mengintip melihat aktfitas anaknya di dalam. Begitu penasarannya ia akhirnya umi aisyah menarik kursi plastik yang ada di dekat situ perlahan umi aisyah menaiiki kursi itu dan mengitip anaknya dari balik vetilasi udara. Alangkah terkejutnya umi aisyah melihat anaknya sedang liar manaiki bagus pacarnya dan memompa kontol bagus keluar masuk di memek anaknya itu.

Ingin sekali umi asiyah medobrak pintu itu, ia tidak menyangka bagus pacar dita yang di kenalnya dari semejak mereka sma sudah berani-beraninya berbuat mesum dengan dita. Kini terlihat mereka berganti posisi kini bagus terlihat bringas mencolok memek dita dari belakang dari posisi ini umi aisyah dapat melihat tubuh altelits bagus serta ia pun perlahan mengagumi bagus anak itu begitu kuat menyodok memek dita kontol bagus terlihat cukup besar untuk seumurannya.

hingga tanpa sadar umi aisyah pun memasukkan tangan nya ke dalam kain kaftan yang dekenakannya, tangan itu mulai menyibak grtring merahnya dan mulai mengelitik klitorisnya yang sudah membesar memeknya terasa basah dan rasanya jarinya umi aisyah tergelicir hingga masuk kedalam memeknya perlahan umi aisyah ikut mengocok mememknya sendiri seiring sodokan bagus yang makin kencang di liang memek anaknya.

hingga kemudian bagus dan dita pun selesai dan bagus menyemprotkan pejunya di punggung dita. telrihat umi aisyah yang sedang memburu orgasme nya terus mengocok memeknya sambil terus memandangi kontol bagus.. hingga kemudian tubuhnya bergetar dan mngejang kuat… ahhh crotttt crotttt crotttt brak…

Merasa di intip bagus pun keluar kamar dengan kontol masih mengacung… untung saja umi aisyah kala itu langsung bersembunyi di kamar tamu sebelahnya. hingga ketika bagus kembali kedalam secara diam umi aisyah kembali berjalan ke bawah memasuki kamarnya. Ia sngguh kecewa anaknya yang di berikan kepercayaan dan kebebasan dari dia telah menyalahgunakannya, kalau di lihat cara mereka bersetubuh sepertinya dita dan bagus bukan pertama kalinya berhubungan intim sepertinya mereka sudah lihat dan sudah terbiasa melakukannya.

Kembali kemalam itu, kini dari duduknya umi asiyah pun mula menanggalkan seluruh pakaianya, kini ia berjalan ke dalam lemari dan mengambil bungkusan kotaka yang baru di belinya tadi siang. srek srek.. terlihat umi aisyah menyobek bungkusan itu dengan cepat dan tidak sabar membukanya. Hingga akhirnya terlihat benda panjang berwarna coklat dengan dimeter sekitaran kelamin pria.

ya siang itu umi aisyah sengaja memesan dildo dari temannya, ia sudah tidak kuat melawan gejolak birahinya yang sudah beberapa bulan ini tidak tersalurkan karena suaminya itu abi usman lebih memilih mengunjungi istri-sitri mudanya. kini umi aisyah terlihat sudah menggenggam dildo itu dengan mantap kini ia mulai memasukkan dildo itu di memeknya yang terlihat sudah basah..

blesh… clokk clokk clok clok ahhhh bagus… sambil memompa dildo itu umi aisyah teringat kembali kontol bagus yang bringas kala mengobok-ngobok memek ananya dita. cloo clokk clok, umi aisyah terlihat sangat menikmati dildo itu hingga kemudian tubuh bugilny bergetar dan mengejang… crotttt crotttt crotttt ahhhhh akhirnya tubuh umi aisyah meresa lega tubuhnya terasa enteng hingga kemudian ia pun tidur terlelap dengan dildo menancap di memeknya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan