2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 10b: Kontrakan budi!!

brung treng teng teng, kini budi dan pak mul telah sampai di depan kontrakan petak milik pak mul yang lainnya. persis seperti yang di bilang pak mul, kontrakan petak itu hanya beberapa rumah ke belakang dari rumah kontrakan ujang. rumah kontrakan petak pak mul yang kedua ini terdiri dari 5 bangungan rumah petak.

jalan masuk satu satu nya dari utara jalanan utama gang depan, kontrakan petak ini lebih bagus dari kontrakan petak ujang. 4 rumah berderet menghadap barat, dan 1 rumah menghadap ke utara persis ke arah jalan depan masuk area kontrakan. 1 rumah yang menghadap utara ini agak lebih besar dari rumah petak yang di sekitarnya..

rumah petak itu seperti mempunyai halaman sendiri, yang halaman itu biasanya di gunakan para penghuni kontrakan petak tersebut untuk parkir motor saat di luar atau pun untuk tambahan tempat menjemur pakaian. walaupun setiap kontrakan mempunyai tempat are menjemur masing-masing di belakang rumah kontrakan petak nya..

Pak mul: ayo bud mari masuk (pak mul membuka pintu rumah kontrakan yang akan di tempati budi)

Budi: iya pak (ikut masuk ke rumah kontrakan nya)

Rumah kontrakan petak yang akan di tempati budi termasuk dari salah satu rumah yang berderet 4 menghadap barat. Rumah tersebut adalah rumah ke tiga dari rumah deret paling kanan dari jalan masuk. rumah itu kedua paling pojok. menghadap langsung tempat menjemur baju tambahan dari para penghuni kotrakan.

setelah budi memasuki rungan budi sedikit melihat-lihat tata sekat dari bangunan rumah petak tersebut… rumah itu terdiri dari 3 sekat depan untuk ruang tamu, tengah untuk ruang tidur, belakang untuk dapur dan kamar mandi… klekkk, pak mul mebuka pintu belakang rumah kontrakan tersebut.

Pak Mul: jadi ini bud tambahan area untuk kamu bisa menjemur baju. (terlihat ketika pintu di buka ada area sekitar 1 x 3 meter dengan di depan nya sudah di tembok tinggi, dan kedua samping kanan dan samping kiri nya hanya di sekat tembok setengah meteran. sehingga jika mau menjemur di samping kiri atan samping kanan rumah bisa tinggal loncat saja.

Budi: wah lumyan pak, saya kira jemur harus di depan hehe..

Pak mul: hahaha gak bud, sudah di siapkan untuk masing-masing kontrakan. yang di depan tambahan saja, dan bisa juga di pergunakan untuk parkir tambahan kalau ada tamu.

Budi: ohh iya pak.

Kemudian pak mul sedikit bercerita tentang para penhuni kontrakan. kata pak mul penghuni kontrakan di sini hampir semunya berumah tangga. hanya ada mak nani (51 tahun) saja janda yang pekerjaan sehari-harinya tukang urut, ia tinggal sendiri di kontrakan deret 4 paling kanan dari jalan masuk. selebih nya samping kanan mak nani atau samping kiri kotrakan budi ada kontrakan kang asep (35 tahun) bekerja sebagai teknisi hp di ltc dan istrinya teh lilis (30 tahun) bekerja di salah satu pabrik makanan di kawasan pasar pagi.

kemudian samping kanan kontrakan budi atau kontrakan paling pojok di huni oleh mbak ines (34 tahun) bekerja sebagai cs di sebuah tempat karaoke dan adiknya (lani 23 tahun) mahasiswi salah satu kampus swasta di ibukota, serta pak banan (49 tahun) suami dari mbak ines. suami mbak ines hanya kadang-kadang saja ada di rumah tersebut karena sebenarnya mbak ines adalah istri muda pak banan, pak banan sendiri berprofesi sebagai polisi di daerah bekasi.

jadi orang-orang cukup segan terhadap mbak ines dan keluarganya karena faktor tersebut. kemudian pindah ke kontrakan yang terpisah sendiri depan kontrakan budi. kontrakan itu di huni oleh bang danu (34 tahun) yang bekerja sebagai spv di sebuah super market kawasan harmoni dan mbak nita (32 tahun) ibu rumah tangga biasa yeng ke sehariannya mengurus suami dan anak nya yang baru berusia 11 bulan.

hari itu hari sabtu siang, kontrakan petak itu cukup sepi. mungkin penhuni nya masih beraftifitas di luar. sambil terus mengobrol dengan pak mul di depan teras kontrakan tiba-tiba ada suara motor masuk den terlihat pria mengenakan jaket mendekati kami..

Pak Mul: ehhh kamu sep.. udah pulang sep?

Kang asep: ohh tumben ada pak mul, sebenarnya belum pang mul, ini saya hanya mau pulang seberntar mengabil barang tadi pagi lupa di bawa yah terpaksa balik lagi pas siang istirahat.

Pal mul: ehhh sep, ini kenalin budi yang akan ngontrak samping rumah kamu, budi ini kenalin kang asep nanti kamu tetanggaan ama kang asep.

Budi: (sambil menjabat tangan kang asep) budi kang..

Kang Asep: saya asep bud, ehh bud koq kamu logak nya logak sunda ya.. kamu emg asli daerah mana bud?

Budi: saya dari kota kembang kang, kalau kang asep asli mana?

Kang Asep: saya dari garut bud, asli garut pisan…

akhirnya mereka pun kembali mengobrol mereka seperti orang yang sudah lama kenal, saling bercerita ngalor ngidul becanda kesana-kemari.. memang budi orang yang bisa memebawa suasana jadi mereka terlihat akrab. kang asep sendiri cukup senang dengan kehadiran budi. karena memang kang asep juga jarang mengobrol dengan sesama tetangga kontrakannya.

dan akhirnya budi pun menyetujui untuk mengontrak rumah petak tersebut. walaupun harga sewa rumah kontrakan tersebut lebih mahal dari pada harga sewa rumah kontrakan petak yang dia tempati dengan ujang. tapi karena memang budi butuh tempat tinggal sendiri akhirnya budi mengambil sewa kontrakan tersebut, karena pertimbangan budi adalah letak rumah kontrakan tersebut tidak jauh dari kontrakan ujang jadi budi tidak harus terlalu beradaptasi lagi.

kemudian budi pun kembali mengantar pak mul ke rumah nya sambil mengambil bukti kwitansi pembayaran di rumah pak mul.

Pak Mul: nah ini bud, kwitansinya dan ini kunci rumah nya!! nanti kami bisa langsung menempati.

Budi: baik pak mul, terima kasih ya pak mul, nanti hari ini akan coba budi tempati.

tak lama setalah budi dan pak mul sampai rumah, terdengar bunyi motor terparkir di depan… brengg dep.. terlihat wanita setangah baya yang cukup cantik dengan dandanan modis khas ibu-ibu orang yang punya dan anak perempuan memakai seragam sma masuk ke ruangan depan rumah pak mul.

Anak perempuan: ihh bapak tanya mau jemput lela udah papa tunggu dari tadi nggak nongol-nongol

Pak Mul: maaf lel tadi papa ke kontrakan dulu nih nganter mas budi ngelihat kontrakan yang mau di tempatinya.

Perumpuan setengah baya: ahh si lela mah kalau lagi manja suka gitu… maaf ya mas, maklumanak gadis satu-satunya.

Pak Mul: ehh bud ini kenalin istri saya aminah (39 tahun) dan anak saya lela (16 tahun)

Budi: iya bu, mbak saya budi yang mau ngontrak di kontrakan yang di maksud pak mul.

Bi aminah: ohh iya bud semoga betah ya bud, nanti kalau ada apa-apa bisa langsung ngomong ke bapak.

Lela: ihhh mas budi, kayanya masih muda ya, (masih cakep hehe terlihat lela sedikit menggoa budi.)

akhirnya setelah mendapatkan kunci dan bukti kwitansi nya budi pun berlalu menaiki motor nya. sing itu budi tidak langsung pulang ke kontrakan. budi langsung beberlanja kebutuhan perlengkapan untuk di kontrakannya. dari lemari plastik kecil, peralatan mandi, karpet, kasur tidur dll.. setelah belanjaan nya di rasa cukup budi pun berlalu pulang menuju kontrakan baru nya.

hari itu sudah sore menjelang malam. budi pun sampai di kontrakannya kemudian buru-buru memarkirkan motornya di depan halaman. sebenarnya di rumah kontrakan itu sudah ada ranjang dan 1 lemari baju peninggalan penghuni lama. jadi budi tidak perlu lagi membeli nya.. setelah mengepel dan merapihkan semua perlengkapan rumah nya budi pun hendak pergi untuk mencari makan malam.

ketika hendak menaiki motornya, dari kontrakan sebelah depan budi keluar pria dengan kira-kira umur 30 an awal. dengan tergesa-gesa seperti memburu budi. pria itu mungkin bang danu (34 tahun) penghuni rumah kontrakan depan yang di maksud pak mul.

Bang danu: ehhh mas yang punya motor butut ini ya? ini kalau parkir jangan seenak nya ya… ngehalangin rumah orang aja.

Budi: maaf bang saya penghuni baru yang nempatin kontrakan itu…

Bang danu: ohh jadi kamu yang nempati kontrakan itu, sekalian ngasih tau aja ya di kontrakan ini punya pelaturan nya juga mas. jangan seenak udel nya juga. (agak sewot dan sok berkuasa)

Budi: maaf ya mas sekali lagi saya mohon maaf. (budi tidak ingin mencari gara-gara dan hendak pergi mengalah)

“ada apa sih bang malam-malam ribut aja ”, terlihat dari rumah bang danu keluar perumpuan yang cantik, berbadan sekal dengan tinggi semampai dengan rambut panjang di ikat ke atas yang memperlihatkan lehernya yang mulus. Perempuan itu memakai daster yang panjang dan lebar untuk menutupi kesexyan tubuh nya.

melihat pemandangan istri cantik bang danu kontol budi kembali ngaceng di balik celana panjang tanpa kolornya. “ahh sial si kontol jadi ngaceng… untung istrinya cantik tuh… tapi lakinya sombong banget”

budi pun berlalu mendorong motornya keluar area kontrakan. dengan masih sedikit sayup-sayup mendengar percakapan suami istri tersebut.

“bang ayo katanya mau… mumpung adenya tidur tuh”…“hehe iya donk… yuk ma cepet ”… terdengar suami itu dengan tergesa-geasa masuk ke rumah dan menutup pintunya.. jeklekkk

“ahhh asem… nada-nadanya koq budi tau ya mereka mau ngewe… enak ya abis marahin orang sekarang lanjut ngewe.. ujar budi dalam hati” mau makan jadi males, ahhh ke rumah ci nana aja lah mumpung masih jam segini, koh aceek masih di toko lumayan makan daging mentah lagi… hehe

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan