2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 28 : Hati-hati dengan hati.

Sepeninggal mbak jum budi pun merebahkan badannya hingga kemudian terlelap tidur. badannya sudah sangat letih dan capek, di tambah tadi sudah meminum jamu pegal linu dari mbak jum membuat badannya sedikit enteng hingga dirinya melayang pergi ke alam mimpi. Kringgggg… alarm di hp budi berbunyi dengan keras nya perlahan budi menggapai hp itu dan melihat jam.

“waduh sudah jam 7 pagi aja, perasaan kemarin masih sore.. ujar budi” ya hari itu budi terbangun di hari selesa jam 7 pagi. budi tertidur lama sekali mungkin tubuhnya seolah ingin balas dendam untuk rehat sejenak. kemudian budi pun bangun kembali dengan badan yang sudah segar. akhirnya budi pun mandi dan bersiap ke tempat kerja di hari itu.

Hari demi hari budi lalui dengan keringat dan peju. Seolah kangen sekembalinya budi dari kampung lani dan mbak inesh kompak meminta jatahnya maasing-masing. hingga beberapa malam ini kedua wanita itu begitu buas menghisap semua peju di gudang senjata milik budi. setelah menuntaskan hasrat dua adek kakak itu budi masih harus meladeni si teteh yang sedang hamil muda itu.

Pekan ke empat di bulan mei, mentari bersinar terik di atap langit biru. Tawa, canda, raungan dan desahan menjadi warna baru kehidupan budi. Saat itu budi sedang mengendarai vespa nya jalanan aspal ibukota. Tengah siang di mulai menepi ke samping warung di pinggir jalan, untuk sekedar mengisi perutnya yang saat itu sudah cukup kerongkongan.

Setelah mengisi perutnya budi pun meneruskan perjalanannya untuk menemui teman kontrakan sekaligus teman tidur nya lani. hari itu lani sedang ke salon karena malam hari nya di hari itu lani di ajak budi untuk ke undangan pernikahan mbak susi, maka dari itu lani pun memutuskan untuk pergi ke salon untuk sekedar mempercantik dirinya yang sebenarnya sudah cantik.

Budi: udah lan?

Lani: udah donk yang… gimana cantik nggak lani? (terlihat kini rambut hitamnya di cat beberapa helai warna orange blonde, dengan tambahan bulu mata dan alis yang di tebalkan. makin mempercantik dirinya)

Budi: huhhhh cantik lan… budi jadi pengen… hehe (sambil tangan budi meremas pantat lani dari belakang)

Lani: yahhhh jangan donk… ntar acak-acakan lagi hehe, nanti aja ya kalau udah pulang dari nikahan.

Budi: hehe iya deh.

Akhirnya mereka pun melaju pulang melewati beberapa jalan ibukota yang cukup lengang, akhirnya sore hari nya mereka pun sampai di kontrakan. budi dan lani memutuskan masuk ke kontrakannya masing-masing untuk mandi dan mempersiapkan pakaian untuk ke acara resepsi pernikahan mbak susi pada malam harinya.

Budi: lani cantik banget…

Lani: makanya kalau cantik, jadiin pacar donk… hehe

Budi: budi terlalu jelek kalau buat lani

Lani: jelek, tampan ukuran untuk seseorang kadang berbeda bud, menurut lani kamu yang paling paling tampan. apa lagi yang di bawah sana tampan banget bud… hehe

Budi: heuuhh budi jadi mau terbang nih kamu puji-puji gitu.

Lani: hahaha kamu memang lucu bud… bikin lani nyaman kalau di samping kamu.

Tak terasa setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampailah di suatu gedung di daerah jakarta barat. suasana tampak sudah ramai beberapa orang mulai berjalan memasuki gedung tempat berlangsungnya acara. suguhan sesajian makanan tersaji dengan menarik, membuat orang-orang tidak sabar untuk menyantapnya.

kini di panggung terlihat mbak susi dan koh anton sudah berdiri bersandingan, dari wajahnya mereka tampak ceria dan bahagia. mbak susi malam itu begitu cantik dengan gaun pengantin warna putih yang di kenakannya di bagian dadanya sedikit terbuka. membuat pandangan budi teralih kedepan. seakan tidak segangaja pandangan budi dan mbak susi saling beradu.

satu persatu orang-orang sudah mulai menyalami kedua mempelai, tampak beberapa orang juga meminta berswa foto untuk sekedar mengabadikan momen bahagia mereka. kini budi dan lani masih berada di pojokoan ruangan, tampak lani sedikit berjongkok memperbaiki ikatan tali sepatunya yang kurang rekat. mata budi seketika di suguhi pemandangan selangkangan yang mulus tampak paha dalam nya terlihat menggoda.

celana budi serasa sempit, gemuruh syahwat mulai menggelayut di dada budi. “lan sini benatar lan..” budi menarik tangan lani pelan menjauhi kerumanan orang kini budi mengajak lani kesebuah ruangan sepi di balik gedung. seperti nya ruangan itu tadi di pakai untuk tempat makeup sementara. klek budi pun mengunci ruangan itu dari dalam.

Lani: ihh bud.. mau apa… kok jadi ke sini.

Baudi: bentar aja lan, budi gak kuat ngeliat kamu yang udah di makeup gini.

SLuprhhhh budi pun langsung melahap mulut lani, lidahnya menari-nari di dalam rongga mulut lani. kini tangan nya mulai meremas-remas dada lani dari balik baju yang di kenakannya, budi sengaja tidak melepas baju lani karena takut keburu ada orang. ia ingin melakukannya dengan cepat dan nikmat, terlihat budi menarik gaun rok mini lani ke atas dan mulai melepas cangcut semi gtring yang di kenakannya.

kini budi mulai melumat dan merojok memek lani dengan lidah nya… ahhhhh ahhhhh bud… kontan saja lani terbujuk rayu untuk sama-sama menuntaskan hasratnya. kini budi menunggingkan tubuh lani ke meja yang berada di rungan itu, di belakang sepertinya budi sudah mengeluarkan torpedonya melewati resleting celana yang di kenakannya.

bleshhhh kontol itu langsung masuk dan memompa memek lani dari belakang, kontol itu terasa panas dan hangat di memek lani. budi pun mulai memompa memk lani dengan cepat dan kuat… clokk clokk clokk clokk clok.. ayunan pantat budi menusuk memek lani semakin dalam. kini budi terus mengayuh cepat… clook plokkk clokk clokk clokk, di balik tembok samping samar-samr terdengar orang mulai meberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.

sayup-sayup budi mendengar suara mbak susi yang renyah… serenyah memek nya yang masih sangat menjepit. dalam pompaan kontol budi ke memek lani. kini budi jadi menghayalkan kalau yang di pompanya ini adalah memek nya mbak susi… hingga kemudian budi semangat ganas merojok liang lani dengan begitu kuat dan cepat…

clokk clokk clokkc lok.. plokk. plokk… ahhhh bud… kenceng banget… perasaan budi bercampur aduk… antara cemberu… cinta… kecewa.. dan juga nikmat. jauh dalam hati budi, budi masih mencitai mbak susi. anga-angan nya serasa hilang ketika mbak susi untuk serius menjalin hubungan dengan orang lain.

padahal di dalam lubuk hati yang paling dalam budi mengidamkan mbak susi untuk menjadi istrinya. clokk clokk clok plokkk clokk, ahhh ahhahh fuck terus bud.. ahhhh hingga satu hentakkan keras. ahhhh yuk mbak… lani pun menganguk mengejang bersamaan dengan budi… crotttt crotttt crottttcrotttt semburan peju budi beradu dengan semburan cairan memek lani, hingga kemudian kedua cairan itu merembes kepaha lani.

keduanya sama-sama orgasme dengan cepat. “tumben sekali budi begitu bernasfu hingga kehilangan kontrolnya.. ujar lani dalam hati”. kemudian lani dan budi pun kembali memperbaiki pakaiannya masing-masing setelah persetubuhan itu lani sedikit murung, bukan karena permainan budi yang cepat. Walaupun cepat sodokan kontol budi begitu kuat terasa hingga memmbuatnya melayang-layang hingga kemudian dia pun sampai ke puncak kenikmatannya.

pikiran lani sedang berkecamuk karena ketika hendak menyemprotkan peju nya, budi sempat memanggil lani dengan panggilan mbak… entah mbak siapa yang sedang di khayalkan budi. hal itu membuat lani sedikit kecewa. Kini giliran budi dan lani naik untuk menyalami mbak susi dan koh anton. terlihat mata mbak susi seperti menerawang jauh kebelakang mengingat semua kenangan manisnya bersama budi.

Mbak susi: wahh budi hebat banget pilihannya, beneran gak salah milih cantik nih.

Koh anton: mantap bud, gitu donk biar nanti bisa nyusul kokoh ama mbak susi.

Lani: (mata lani sepeti menangkap pancaran sorot mata mbak susi kala itu, sehingga kemudian lani pun berusaha mengalihkan perhatiannya itu) doain aja mas… mbak… supaya cepat menyusul hehe

Budi: hhmmm…(terlihat melirik lani dengan heran) semoga langgeng ya mbak..

Mbak susi & koh anton: makasih ya bud..

Mereka pun ikut berfoto dengan kedua mempelai sebelum akhirnya, budi dan lani ikut serta menyantap sajian nikmat di beberapa stand-stand makanan yang sudah ada tersaji. tampak beberapa orang menyapa budi.

Lani: bud… kamu pernah ada hubungan apa dengan mbak susi?

Budi: hemmm, (budi sedikit kaget mendengar perkataan lani barusan) apa lan? maksudnya gimana?

Lani: ya lani juga cewek bud, lani tau koq ketika kamu dan mbak susi bersalaman sepertinya ada sesuatu di antara kalian, cuman lani gak tau itu apa..

Budi: itu.. ahh itu perasaan kamu aja lan, budi dan mbak susi gak ada apa-apa. hanya saja budi sudah menganggap mbak susi seperti kakak budi sendiri.

Lani: hmmmm gitu ya bud. (lani seperti menjadi pendiam tampak di raut wajahnya ada sebuah rasa yang tidak bisa di ungkapkan oleh kata-lata, dadanya terasa sesak saat itu)

Hingga kemudian lani dan budi memutuskan untuk kembali pulang, di perjalan lani tidak banyak bicara hanya pelukan yang erat yang dia berikan kepada budi. Entah apa yang terjadi dengan lani mungkin hanya sesama wanita yang bisa merasakannya. suasana malam itu tampak cerah dengan di hiasan kelap kelip bintang di langit yang hitam, tapi nampak nya suasana indah di langit pada malam hari itu tidak seindah dengan persaan lani kala itu.

Akhirnya malam itu budi dan lani sudah sampai di kontrakan mereka, lani terlebih dahulu turun dari motor. “bud, lani langsung masuk aja ya sepertinya lani agak kurang enak badan.. ujar lani” kemudian berlalu masuk ke rumah kontrakannya. budi hanya terdiam terpaku seolah otaknya tidak bisa bekerja untuk memberikan respond kepada lidah di bibirnya.

Hingga kemudian lani pun hilang masuk kedalam kontrakanya, budi masih terdiam sambil duduk di atas motor vespanya. budi berusaha mengingat apa yang tadi terjadi sehingga menyebabkan sikap lani malam itu begitu dingin kepadanya. ketika akan memutar gagang pintu, terdengar pintu rumah depan seperti di tutup dengan kencang brakkkkk hingga kemudian pintu itu bukannya tertutup rapat malah menjadi terbuka kembali sepertiganya.

budi pun mengalihkan perhatiannya ke arah sana, terlihat di sana bang danu berdiri sambil meneteng tas punggung. bang danu terlihat masih mengumpat ke orang yang berada di balik pintu itu. “ahhh brengsek jadi istri koq gak ada pengertian-pengertian nya ama suami, di bilang uang nya di pakai buat asuransi malah ngira buat di pake nge jablay..”

Mbak nita: bang aku gak nuduh gitu, aku kan cuman tanya.. terus itu di hp kamu smsan ama siapa?

Bang danu: (bang danu terlihat menghampiri mbak nita yang sedang duduk menangis di lantai, plakk.. bang danu menampar mbak nita kembali, seakan tidak memperdulikan kehadiran budi di luar sana, seakan danu ingin memperlihatkan kekuasanya atas istrinya nita.) kamu ini di kasih tahu malah ngeyel… sudah aku muak dengan semua tuduhan kamu, lebih baik malam ini aku pergi saja.

Mbak nita: mas, sudah maafin nita bang (terlihat mbak nita sedikit menurunkan tensinya dan mulai mengalah)

Bang danu: Sudahlah..(terlihat danu tidak memperdulikan tangisan nita, dan tetep beranjak ke sepeda motornya kemudian berlalu pergi sambil melotot tidak suka kearah budi)

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan