2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 37 : Semuanya pun pergi.

Sepeninggal lani kini disamping rumah kontrakan sebelah kanannya terlihat sepi, sepertinya akhir-akhir ini mbak inesh pun sudah jarang pulang ke kontrakannya itu. Mbak inesh hanya memperpanjang kontrakannyanya sampai akhir bulan ini, beberapa barang sudah dia angkut ke rumah barunya mbak inesh dan bang banan.

Budi terlihat sedang sibuk mempersiapkan segala berkas dokumen untuk keperluan kuliahnya, besok pagi budi harus sudah memberikan dokumen-dokumen itu sesuai instruksi dari panita penerimaan mahasiswa baru. Sore hari terdengar suara motor kang asep memasuki area kontrakan, budi yang heran tumben-tumbennya kang asep pulang sore hari seperti itu seperti penasaran budipun kemudian keluar untuk melihat keadaan.

Benar saja dugaan budi, sore itu terlihat kang asep sedang memapah teh lilis yang sedang lemas. perutnya sudah mulai membesar seperti kata kang asep, kandungan teh lilis sekarang sudah menginjak 5 bulan. Mungkin 4 bulan lagi bayi yang di kandungnya itu akan keluar. akhir-akhir ini teh lilis sering sekali pingsan di pabrik tempat bekerjanya.

Kang asep sudah beberapa kali memeriksakannya ke dokter, tapi kata dokter hanya kecapean saja. hingga kemudian sore itu setelah kepingsanan teh lilis yang ketiga. kang asep pun kembali menjemput teh lilis di tempat kerjanya. sore itu kang asep dan teh lilis langsung menghadap atasan teh lilis di pabrik itu.

Lalu kang asep meminta keringanan kepada atasan teh lilis, untuk teh lilis dapat beritirahat dulu sampai ia melahirkan. karena kang asep sangat khawatir kalau teh lilis masih tetap bekerja, nanti kandungan teh lilis bisa-bisa kenapa-napa. kang asep pun masih percaya tahayul kalau di pabrik nya teh lilis masih angker, dan hingga sekarang ada saja korban yang berjatuhan.

Budi: waduh teh gak apa-apa? kasian atuh bayinya… udah teteh istirahat aja di rumah.

Teh lilis: iya bud, agak aneh kalau di rumah teteh masih seperti biasa, tapi kalau di pabrik badan teteh seperti lemes semua.

Kang asep: hehh nyaeta lis, akang juga curiga di pabrik kamu itu memang angker… sudah banyakan korban yang berjatuhan di pabrik kamu dulu nya, hingga sampai sekarang masih ada saja. tapi berkurang setelah pabrik tidak melakukan kegiatan di malam hari.

Teh lilis: iya juga sih kang.

Budi: (dalam hati budi, iya lah pantes siangnya kadang pingsan orang malamnya minta di bergadangin melulu ama ini kontol) ohh gitu ya kang, terus gimana teh lilis di rumah saja kang?

Teh lilis: sepertinya iya bud.

Kang asep: Hmmm rencananya besok lilis mau akang pulangin ke rumah bud, kasian juga kalau di rumah sendirian kan siang akangnya kerja.

Budi: iya juga sih kang..

Teh lilis: tapi lilis di sini aja kang, lilis gak apa-apa koq…

Kang asep: sudah lis, nurut ka akang atuh.

Akhirnya setelah pembicaraan itu teh lilis dan kang asep memutuskan untuk masuk ke rumahnya, sayup-sayup ada sebuah suara berisik di balik dingding itu, malam itu budi menempelkan kupingnya di tembok rumah pembatas kontrakan ia dan kontrakan kang asep. benar dugaan budi, sepertinya malam itu kang asep sedang ngewe dengan teh lilis.

terdengar teh lilis begitu berisik dan kang asep seperti mendehemp-dehem. bisa saja kang asep mentang-mentang besok istrinya mau di pulangkan ke kampung malamnya ia meminta jatahnya dulu. Seakan lupa kalau tadi siang teh lilis baru saja pingsan. budi mengakhiri mengupingnya setelah teh lilis seperti mencak-mencak kepada kang asep.

tring… benar dugaan budi, malam itu ada sms dari teh lilis. “bud.. teteh pengen…” akhirnya budi pun membales sms teh lilis “kang asep nya sudah tidur?” “udah” akhirnya setelah mendapat balasan itu budi pun dengan nekat mengetuk pintu belakang rumah kontrakan teh lilis. teh lilis sepertinya sudah bersiap dan membukakan pintu belakang itu.

terlihat teh lilis mau melangkah keluar. kemudian budi pun menahannya, “teh di dalem aja ya teh..” sambil menunjuk ke dalam ruamh teh lilis. “ihhh budi… nanti kang asep bangun bisa di gantung teteh..” karena di bujuk budi seperti itu, akhirnya teh lilis pun menuruti kemauan budi. perlahan budi dan teh lilis pun memasuki rumah.

Nyari saja budi tertatawa sebelum teh lilis mencubitnya, dan menggiring budi ke ruangan depan kontrakannya. kini teh lilis dengan rakus sedang mengoral kontol budi naik turun. keduanya sudah sama-sama bugil tidak mengenakan apa-apa lagi. sluphhhh clokk lcokk slpuhhhh clok.. teh lilis terlihat begitu bernafsu mengulung kontol budi yang tebal dan panjang itu..

beberapa kali budi harus memejamkan matanya. plopp.. kini terlihat teh lilis melepaskan kulumannya dan sekarang meraih kontol budi dan mulai memasukkan nya ke dalam liang memek nya yang masih terlihat begitu rimbun hitam di sela-selanya.. blesh… kontol budi akhirnya tenggelam di lembah hutan lindung yang gelap itu..

hemmm… ahhhh teh lilis mulai mendesah nikmat… plokkkk clokk plokc lcokkk plokk.. teh lilis pun mulai memompa memeknya agar kontol budi bisa masuk semakin dalam. plokk cplokk clokk plokk.. kini terlihat teh lilis denagn memegangin perutnya terus mengcok kontol budi dengan gemas.. memekany benar0benar sudah basah sekali malam itu.

hingga bunyi kecipakan memeknya terdengar renyah. plokk clok clokk clok… plok… teh lilis masih saja menunggangi budi dengan liar beberapa kali teh lilis memutar pinggulnya meremas-remas kontol budi yang besar itu… plokk clokk cplokk plok ahhhhh shhhhh plokkk clokk clok plok… kini teh lilis seperti hilang kendali ia terus saja mengocok kontol budi dengan kencang sambil mulutnya mendesah-desah..

tidak ingin di dengaar kang asep yang sedang tertidur di balaik sekat tembok yang memisahkan ruangan itu, beberapa kali budi harus menyumbat mulut teh lilis dengan mulutnya… hingga kemudian plok plok plok clok clok… tubuh teh lilis seperti mengejang panjang… kontol budi serasa di remas dan di sedot…

setelah memberi waktu teh lilis untuk beristirahat budi pun merebahkan tubuh teh lilis di kursi sofa, kini budi sudah kembali bersiapuntuk memasuki tubuh teh lilis, budi pun mengangkangkan paha teh lilis lebar. masih terlihat jembut yang tebal hitam denagn lelehan cairan yang menetes keluar dari memeknya..

blesh… budi pun kembali memasukkan kontolnya ke dalam memek teh lilis. budi pun mulai memompa dengan tempa pelan ke sedang… plokkk clokkk cplokk plok… budi dengan santai nya memompa kontol nya di dalam memek istri kang asep itu. seperti tidak mengggap keberadaan suaminya yang sedang tertidur di kamar sampingnya.

plokk clokk plokk clokk plok… pompaan kontol budi sudah mulai dalam tempo cepat dan kuat… shhhhh ahhhh shhhh ahhh beberapa kali teh lilis kembali mendesah kuat hingga lagi-lagi budi harus melumat bibirnya sambil kontol nya masih terus mengubek-ngubek memek nya.. plokk plokk clokk clok… kini budi terlihat gregetan memompa memek lilis.

sepertinya spermanya sudah mulai mengantri di depan kontol nya.. hingga satu sodokan keras.. sepertinya lilis yang kembali mengejang… crotttt crotttt crotttt… memek lilis terasa benar-benar melumat kontol budi.. hingga kemudian budi pun mengejang.. dan kontolnya menembakkan pejunya deras…

Hingga kemudian mereka pun harus mengakhiri kebersamaan mereka ketika, mereka mendengar suara batuk dari kang asep. sepertinya kang asep terbangun. budi dengan sigap langsung keluar dari rumah teh lilis melalui pintu depan, budi tidak sadar kalau ia masih dalam keadaan bugil ketika meninggalkan rumah kang asep.

Kang asep: Mamah koq belum tidur…

Teh lilis: belum pah tadi mama haus gak bisa tidur terus nonton tv.. ehh ketiduran.. hehe

Kang asep: ya udah mah tidur lagi…

Teh lilis: iya kang bentar lilis cek pintu dulu udah di kunci apa belom..(plung lilis pun mengambil pakaian budi dan melemparkannya keluar.)

Budi pun langsung memakainya, untung saja malam itu sudah sepi kalau ada orang bisa-bisa malu karena budi ke luar dari rumah orang tidak mengenakan pakaian apa-apa lagi. Setelah memakai pakaiannya budi pun melangkah ke depan pitu rumahnya. “waduh… lupa tadi kan pintu nya budi kunci dari dalam… ujar budi”.

kemudian budi pun melangkah ke rumah mbak nita… took tookk tokk nita… tok tok nita.. sepertinya malam itu budi kurang beruntung. terlihat rumah nita begitu gelap budi lupa kalau tadi sore nita sempat bilang kalau mau ke rumah tantenya di kebayoran.

Ahh akhirnya budi pun melangkah dengan gontai, mau tidak mau dia harus menginap di kontrakan ujang lagi. ketika mau melangkah dari area kontrakan itu budi seperti melihat lampu berkedip dari rumah mak nani. sepertinya dini hari itu mak nani terbangun, budi pun memutarkan badannya dan beralih melangkah kerumah mak nani.

setelah di pikir-pikir lebih baik budi masuk rumah melalui rumah mak nani. kalau memang malam ini budi harus menginap di rumah ujang sia-sia juga besoknya dia harus balik ke rumah juga. nanti bisa ketahuan kalau budi selingkuh dengan teh lilis kalau ia ikut masuk rumah dari rumah kang asep, lantaran pintu depan rumahnya terkunci dari dalam.

Mak nani: ih budi kirain siapa… tumben malam-malam ke sini…

Budi: hehe iya mak…

Mbak nani: kebetulan bud… mak juga lagi pengen nih… dari semalem gak bisa tidur denger si lilis kaya teriak-teriak keanakan kayanya tadi dia lagi ngewe deh..

Budi: ayo mak… siapa takut hehe..

Kemudian seperti sama-sama untung budi dan mak nani pun sudah menanggalkan pakaian masing-masing, kini terlihat budi pun sudah menyodok memek mak nani dengan kencang dan keras.. beberapa kali erangan dan desahan mak nani membahana di rumah itu hingga kemudian mereka pun sama-sama menyemburkan cairan kenikmatannya di dini hari itu..

sesudah menyodok memek mak nani tiga kali berturut-turut mak nani seperti ambruk dan tertidur kelelahan.. budi pun pamit pulang untuk beristirahat di rumah kontrakannya. Tentunya budi pulang melalui pintu belakang rumah mak nani sesuai rencananya, terlihat mak nani yang sudah ambruk dengan paha mengangkang dengan memek yang menganga di sela-selanya merembes cairan putih kental bekas peju budi yang mengalir ke luar.

Akhirnya malam itu budi bisa kembali tidur dengan nyenyak setelah semuanya di rasa aman, hingga ia pun terbangun di esok harinya. pagi itu tubuh budi terasa segar karena semalam sebelum menyodok memek mak nani budi sempat di pijat beberapa saat. hingga akhirnya mak nani terasang karena kembali melihat kontol budi dan tidak kuat untuk cepat-cepat di sodok kontol budi.

Budi: kang sudah mau berangkat?

Kang asep: iya nih bud, bus nya berangkat pagi.

Teh lilis: bud.. teteh pergi dulu ya… kamu jaga diri baik-baik, doain kandungan teteh baik-baik aja ya.

Budi: pasti teh… smeoga nanti lahirannya lancar ya teh…

Kang asep: makasih ya bud..

Budi: akang ikut juga ke garut kang?

Kang asep: iya sehari aja bud… abis nganterin lilis akang langsung pulang lagi..

Budi: nah itu motor kumaha kang?

Kang asep: ahh engke motor akang di titip keun wae lah bud di terminal.

Budi: ohh nya entos atuh kang-teh hato-hati di jalan.

Akhirnya kang asep dan teh lilis pun melaju meninggalkan budi di kontrakannya itu. kini kontrakan akan tambah sepi sepeninggal teh lilis. kini budi pun kembali melangkah ke rumah dan langsung mandi. setelah mandi budi pun langsung tergesa-gesa berangkat ke kampus tempat kuliahnya nati. hari itu budi pun melengkapi pendaftaran kuliahnya dengan beberapa dokumen yang di perlukan.

setelah di rasa cukup panita penerimaan mahasiswa baru membolehkan budi untuk meninggalkan tempat itu. ya minggu depan budi sudah resmi menyandang status sebagai seorang mahasiswa di perguruan tinggi itu. kini ia pun melangkah keluar area kampus dan melaju ke kantor tempat nya bekerja. siang itu tidak banyak pekerjaan yang di lakukan budi, seperti biasa kalau hari jumat pekerjaan di kantor budi tidak terlalu padat.

Terlihat budi sudah memasuki area kontrakannya kini ia telah memarkirkan sepeda motornya di pekarangan kontrakan. di depan seperti mbak nita sudah kembali ke rumah nya. saat itu budi pun langsung menghampiri mbak nita yang sedang menunging sedang memasukkan sesuatu ke koper besar miliknya. melihat mbak nita yang hanya menggunakan hotpant kontol budi langsung ngaceng seketika.

Nita: ihhh kamu budi.. nita langsung di sergap aja…

Budi: hehe kaget ya… budi udah gak tahan…

Nita: ya udah yuk..

Akhirnya sore itu budi dan nita kembali bersetubuh di rumah nita, terlihat mereka begitu liar. nita mendesah-desah nikmat dalam setiap sodokan kontol budi. kembali sore itu budi dan nita meraih puncak kenikmatannya masing-masing. Setelahnya keduanya memutuskan untuk tidur dan beristrahat hingga budi pun ketiduran di rumah nita sampai malam.

Malam itu terlihat nita sedang menemani budi di dalam rumah kontrakan budi, tadi siang mika di bawa tante nita ke rumahnya yang berada di kebayoran. kini nita dengan teleten nita memijati badan budi.

Nita: bud… sebenarnya nita mau memebicarakan sesuatu dengan kamu.

Budi: iya gimana nit? (terlihat budi masih santai dan menimati pijitan nita)

Nita: bud, sepertinya nita mau kerja lagi deh!

Budi: apa kerja lagi nit? nanti mika gimana?

Nita: iya aku gak bisa gini terus, aku harus kerja bud.. aku gak enak terus-terusan bergantung sama kamu. lagian kan kamu juga mau lanjut kuliah nanti butuh biaya juga.

Budi: apa sih nit, gaji aku masih cukup koq untuk menghidupi kita. dan untuk kuliah kantor membiaya itu semua.

Nita: iya tapi aku sudah ngambil keputusan bud.. aku juga sudah membicarakan ini dengan tante juga.

Budi: hmmm kasian mika masih kecil nit..

Nita: aku tahu bud.. maka dari itu mika akan tinggal bersama dengan tante, begitu juga aku bud..

Budi: hahhhhh… kamu mau pindah juga nit?

Nita: iya bud… aku harus kerja, dan terpaksa mika aku titip dengan tante ku, kemudian karena seperti itu aku memetuskan untuk tinggal juga di rumah tante bud. demi kebaikan mika juga.

Budi: hmmmmm kalau memang seperti itu ya mau gimana lagi nit…

Nita: jangan sedih ya bud… aku janji walaupun aku gak tinggal di sini lagi kita akan masih tetap bertemu.

sluphhhhh, kini nita sudah berciuman dengan budi lidah mereka sudah saling membelit perlahan nita mengajak budi masuk ke kamar tidurnya.

Budi: Terus kamu mulai pindah dari sini kapan nit?

Nita: hari minggu besok rencananya sudah pindah bud… aku juga sudah ngomong juga ke pak mul, kalau gak akan perpanjang kontrakan ini lagi.

Nita: aku sengaja bud… ngedahuluin mika untuk duluan ke sana, 2 hari ini aku pengen terus bersama kamu.

Kini mereka pun sudah menanggalkan semua pakaian yang di kenakan mereka kini terlihat nita dengan jongkok di bawah dan melumat kontol budi dengan bibirnya sluppppp slurpuu clokkk lsupppp clookkk… mulut nita terasa penuh oleh kontol budi.. beberapa kali mulut itu maju mundor mengoral kontol budi.. sluphhhh clokk clok…

ahhh bud… keras banget… telihat kini nita sudah mengangkangkan memeknya dan perlahan turun menduduki selangakngan budi… bleshhhh.. kontol budi kembali masuk ke dalam memek nita… seiring dudukanya di selangkangan budi.. telrihat kini nita sedang naik tutun mengocok kontol budi di dalam liang memek nya…

plokk clok clokk clokk plok… beberapa kali nita memutar mutar pinggulnya agar kontol budi tercengkram-cengkram dengan sempurna… plokk plokk plpkk clokk… nita terlihat sangat ingin memanjakan kontol budi di bawah sana… hingga beberapa kali nita mengencangkan otot perutnya… ahhhhhh shhhhh ahhhh bud..

plok plok plok plk… seiring mengencangnya otot perut nita kini kontol budi makin terasa di remas-remas.. pun demikian dengan nita karena mengencangkan otot perutnya di bawah sana rangsangan dinding memeknya begitu terasa terbelah kontol budi yang keluar masuk memeknya… plokkk plok plokk plok… hingga beberapa saat kemudian keduanya memetuskan untuk menggapai kenikmatan itu bersama-sama…

Benar saja, selama 2 hari itu budi dan nita hanya keluar rumah bila mau makan saja. selebihnya mereka mengurung diri di kamar budi untuk saling tindih, saling mendesah dan saling menggenjot. hampir semua posisi di praktekan budi dan nita di rumah budi. semua tempat di rumah kontrakan budi di jajal mereka untuk menuntaskan hasrat birahinya, hingga pernah di kala sabtu malam itu mereka bercinta di tempat jemuran belakang rumah budi.

Hingga kemudian tiba saatnya untuk nita pergi dari kontrakan petak ini, hari minggu siang itu sudah datang sebuah mobil pickup dan 1 mobil suv silver, berisikan tante nita dan keluarga nya serta mika menjemput nita serta barang-barangnya. Terlihat mika kembali ke gendongan nita. saat itu budi sedikit bersedih karena kekasih gelapnya itu akhirnya harus pergi juga dari kontrakan petak ini.

Nita: budi… makasih ya buat semuanya, nita gak akan lupaain budi..

Budi: kamu baik-baik ya dengan mika di rumah sana, kalau ada apa-apa kabarin budi..

Mereka pun saling memeluk, tante nita sepertinya mengerti dan hanya menunggu saja di dalam mobil, satu kecupan perpisah nita membuat airmata nay meleleh turun ke wajahnya. kini nita pun melangkah masuk ke mobil keluarga tantenya itu. perlahan mobil itu menghilang menjauh dari rumah kontrakan petak itu.

Kini semuanya sudah menemukan jalan masing-masing, budi harus melangkahkan kaki di jalan yang sudah di pilihnya. terkadang perpisahan harus selalu ada di setiap persimpangan jalan pilihan hidup masing-masing orang. Kini di depan budi sudah menunggu jalan yang cukup cerah untuk di laluinya jalan pendidikan yang akan di tempuh budi adalah modal dia kelak mengarungi kehidupannya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan