2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 3a: Pecah perjaka budi…

Ibukota engkau kelam bagai jingga

Engkau berkilau di atas kain sutra

Bertautan kata mencaci dan memuja

Berlarian orang hijrah ke ibukota

Mencari harap yang tak terkira

Sungguh indah engkau ibukota

Tak tahan daku untuk bercerita…

duarrrr duarrr… brrrrr brrrr… duar… suara petir bersahutan dengan hujan yang deras di pertengahan December, waktu itu sudah genap 2 minggu saya kerja di ibukota dengan keadaan masih menumpang di kontrakan ujang.

pada saat itu hujan turun dengan deras nya, keadaan ibukota saat itu banyak terjadi genangan air dimana-mana. “ahhh hujan nya gede banget. mana gak bawa mantel lagi” saat itu saya sedang menuju ke tempat client dari kantor saya untuk mengganti 1 printer yang rusak. sambil membawa 1 printer pengganti di motor vespa biru telor asin tahun 86.

saat itu mungkin sekitar juanda saya berteduh di sebuah warung pinggir jalan, di daerah sekitar fuuhhhh sudah 2 batang rokok saya habiskan hujannya masih belum berhenti juga. akhirnya setelah rokok ketiga hujan mulai reda, dan saya lihat orang-orang yang tadi yang sedang berteduh sudah mulai keluar dan mau melanjutkan perjalanannya kembali.

ketika saya mau menstater si telor asin, tiba-tiba ada tangan halus yang menepuk punggung pundak saya, bud.. budi… ketika saya membalikkan badan wah ternyata tangan halus itu milik seorang mbak susi.

Mbak susi: ehh bud mau kemana? masih kerja ya bud?

Budi: iya nih mbak masih harus ke satu tempat lagi di daerah batu tulis. mbak sendiri mau kemana mbak? mbak susi gak kerja?

Mbak susi: nggak bud, mbak lagi ambil off tadi lagi ada keperluan ketempat saudara, tadi di am sangaji situ. ini sudah mau pulan.

Budi: ohh begitu mbak, apa mau ikut saya aja mbak? nanti pulang barengan dengan saya toh saya cuman harus mengganti 1 unit printer saja setelah itu bisa langsung pulang. lagian macet mbak kalau mau naik kopaja.

Mbak susi: hemmm gimana ya bud…(sambil pura-pura berpikir) hemm boleh deh bud, lagian kalau abis hujan gini macet juga ya banyak genangan soalnya.

Budi: iya yuk mbak, ini helm nya mbak!! (di motor vespa ini memang salalu ada helm tambahan karena terkadang saya harus tendem dengan teman satu team saya)

Akhirnya sore itu saya dan mbak susi menuju kawasan batu tulis, di perjalanan mbak susi selalu nyerocos ngomong ngalor ngidul… “hemm seru juga ya mbak susi, kalau sekilas orang melihat tampangnya pasti kesannya jutek, tapi kalau sudah tau orangnya ternyata bocor banget hehe.” akhirnya kami tiba di tempat client kami saya turun dan menyuruh mbak susi untuk menunggu dahulu di pelataran teras kantor tersebut yang di pergunakan untuk parkiran.

Budi: Sebenter ya mbak saya kedalem dulu pasang printer ini, paling 15 menit sudah selesai.

Mbak susi: iya bud gpp mbak susi tunggu di sini aja.

akhirnya saya setelah sekitar 15 menit lewat saya keluar dari kantor tersebut dan langsung menghampiri mbak susi yang sedang duduk-duduk manis di kursi depan halaman. “hemm kalau di lihat mbak susi ini seperti bukan keliatan janda, perut masih langsing. ahhh bego dia kan belom turun mesin ya alias janda kembang…

Mbak susi: cepet juga ya bud

Budi: iya donk kan ada mbak susi kerja aku jadi semangat jadi pengen cepet selesai aja..

Mbak susi: ahh kamu bud, sudah mulai bisa gombalin cewek ya… awas lo tak lahap loh.

Budi: siapa takut… yuk mbak kita jalan aja udah mendung lagi kayanya mau hujan lagi mbak.

akhirnya sore itu sekitar pukul 4 sore kami berboncengan menuju kontrakan di karenakan langit sudah mengegalyut mendung, mungkin belum sampai kontrakan sudah hujan. dan benar saja ketika sudah masuk gajah mada hujan turun dengan derasnya… brrrr bbrrrr. dan saat itu saya langsung menggeber si biru telor asin mbak susi sempat bilang, “udah lanjut aja bud udah telanjur keujanan, mbak udah pengen mandi-ganti baju, udah lengket”

akhirnya sore itu kami sampai di kontrakan dan entah kenapa saya langsung mengikuti mbak susi masuk ke kontrakannya, hehe padahal kontrakan saya dan ujang cuman samping kontrakannya dikit. suasan kontrakan sore itu agak gelap hemm sepi sekali, tentu saja karena yang penempati sedang masih bekerja. biasa ujang pulang jam 7 malam, dito jam 8 malam, sedangkan mas marmo masih mengerjakan proyek yang di bogor jadi kemungkinan orang itu tidak ada di kontrakan beberapa hari ini.

mbak susi begitu masuk kontrakan langsung berlari ke kemar mandi, kebelet katanya. dari kamar mandi mbak susi agak setengah teriak..

Mbak susi: bud mbak susi sekalian mandi aja ya tanggung nih udah buka perabotan.

Budi: iya mbak gpp.

Mbak susi: bud santai aja ya, kalau mau bikin kopi bikin aja ada tuh di lemari dapur.

Budi: beneran nih mbak kalau bikin mie rebus boleh nggak mbak hehe..

Mbak susi: bud.. bud… kami ini di kasih paha minta dada aja… hehe ya udah bikin aja bud di lemari ada juga kan? tapi sekalian bikin 2 bud!! mbak susi kan laper juga.

Budi: siap mbak eee…

akhirnya dua mangkok mie rebus dengan telor setengah matang sudah tersaji di meja ruang tamu mbak susi, klekk dan bunyi kamar mandi mbak susi terbuka, huhh terlihat mbak susi hanya mengenakan handuk putih yang sepertinya kewalahan untuk menampung isi nya. dengan hanya handukan mbak susi langsung duduk di sebelah saya dengan rambut panjang hitam sepundak yang membuat mbak susi makin sempurna..

ohh tuhan engkau ciptakan mahakarya terindah dalam diri seorang keturunan hawa. seketika celana boxer saya langsung sesak (karena habis kehujanan celana panjang dan kemeja saya, lepas biar nggak masuk angin juga lagian masih pakai celana boxer dan kaos dalam putih yang agak kering) . mie rebus yang tadi nya terlihat nikmat di makan saat panas ternyata mendadak terlihat dingin.

Mbak susi: Ehemmm bud mie nya keburu dingin loh, kamu koq malah bengong.. sambet lohh..

Budi: iya mbak, (sambil mengambil mangkuk mie di meja)

Mbak susi: ehh ngomong-ngomong mie rebus buatan kami enak juga ya bud (sambil menaroh mangkok yang sudah habis mie nya, entah doyan atau laper 5 menit langsung habis), wah jadi pengen makan yang buatin nya juga hehehe.

Budi: mbak susi bisa aja, (sambil berusaha mengahbiskan semangkuk mie yang terlihat eneg kalau di telan terus, soalnya udah pengen yang lain.)

Setelah bersusah payah menghabiskan semangkok mie, tiba tiba mbak susi entah sengaja atau tidak sambil mau mengambil sisa piring kotor di meja dia membungkuk dan seketika handuk yang tadi kekecilan itu lepas… sialan terpampang lah payudara besar dengan bentuk bulat terlihat di tengahnya mencuit pentil kecil merah yang seperti nya sudah masak siap di panen, turun ke bawah terlihat perut rata yang indah dengan lekukan pinggul indah merambat ke bawah membulat pantat sekal bulat…

seketika mbak susi bukannya memperbaiki handuk nya malah tangan nya langsung menangkap tonjolan di balik boxer yang sesak ini.

Mbak susi: awwww bud, ini kontol apa belalai gajah panjang-gede banget (seketika mbak susi melapas sangkar transparan burung beo saya, mbak susi langsung melemparnya entah kemana)

Budi: hahhhh mbak susi geli mbak.. (nahan geli-geli enak, di bawah sana mbak susi terlihat menaik turunkan mulutnya di penis saya geli-geli hangat terasa. mbak susi makin rakus melahap semua penis saya yang tadi nya hanya setengah sekarang sepertiganya sepertinya masuk kekerongkongan mbak susi… bunyi cplokkkk clpokkk cplokkkk perpanduan dinding mulut mbak susi dan kepala penis saya.

Mbak susi: hemm enak banget kontol kamu bud, ahhh pokok nya kamu mbak makan abis. (tangan saya tidak mau diam juga ikutan menaik turunkan kepala mbak susi.. terus mbak)

Sekitar 10 menitan menikmati oral sex mbak susi dari ujung pantat sampai ujung penis saya seperti mengalir arus aliran yang akan keluar sangat deras dan benar saja ketika mbak susi menekan habis penis saya ke kerongkongannya menyembur lah 5 x semburan nikmat… (huhhhh rasanya nikmat banget seperti 3x dari coli di kamar mandi)

habis mengelap kepala penis saya mbak susi mengambil air minum kembudia sedikit berkumur lalu menelannya, entar keberanian dari mana sekitika itu saya langsung memeluk mbak susi dari belakang, lidah saya langsung menari nari di leher sampai ujung telinga mbak susi. mbak susi seperti kepedesan dan langsung berbalik melahap mulut saya.

Sruphhh sprhhhh sruphhh mpsreet mpsreett kami berciuman dengan rakus nya. mata mbak susi sudah sedikut saya seperti menahan gejolak yang kian membumbung tinggi. ketika mau lanjut ciuman mbak susi menarik tangan saya, mbak susi: yuk bud, di kamar aja biar enak sambil rebahan.

sambil terus berciuman dan meremas payudara mbak susi kami berjalan ke kamar yang posisinya di tengah ini. sampai kamar mbak susi naik ke atas pangkuan saya dia kembali malahap mulut saya dengan buas nya.. setelah 10 menit bertukar lidah saya berinisiatif menidurkan posisi mbak susi. setelah menidurkan mbak susi saya beralih ke dua payudara yang sudah membulat sempurna.

melahap dan sedikit menggigit puting nya saya lakukan berkali-kali, mbak susi makin berangsut… seperti kepedasan sambil mendesah desah tidak karuan… ahhhh sehhh hmmmm bud.. sakit… ahhh enak bud… dari payudara saya turun kearah perut dari situ lidah saya sedikit menari-nari di seputaran pusar nya.

terlihat bagian itu sangat menggoda dengan sedikit bulu-bulu halus hitam yang tumbuh di sekitar nya. dari atas tengah terlihat seperti kacang mete berlapis kuliat yang sudah mencuat di bawahnya berlipat daging merah pucat yang sedikit berair.

lidah saya langsung menyapu kacang mete berlapis kulit tersebut dan tanpa di duga mbak susi setengah berterik “ahhh ahh gila enak banget bud’ dan mengapit kepala saya dengan paha nya, hem saya hampir tidak bisa bernapas. saya terus menjilat bagian itu sambil kedua jari saya saya colok-colok kedalam bagian memek mbak susi…

ahhhh ahhhhhahh enaknnn bud terus bud… setelah 10 menitan mengobrak-ngabrik memek mbak susi, mbak susi seperti mengejang kencang… ahhh bud mbak gak tahan dan crotttt crot crottt 3 semburan kencang mani mbak susi membasahi sprei hello kitty nya. telrihat sprei awut-autan dengan basah noda jernih agak kekuning-kuningan.

setelah itu mbak susi kembali melahap mulut saya kamu berciuman dengan sedikit menurunkan tempo, ada suasan romantis yang terasa setelah itu sambil berciuman saya kembali memainkan pentil susu nya. saya puter-puter kemudian di akhiri dengan remasan kuat di sekitar bukit payudara nya. mbak susi tangannya turun ke bawah tangannya langsung menggengam kontol saya saya yang sebnernya tidak terlalu tergengam.

dan clep kepala kontol saya menusuk masuk ke memek mbak susi, rasanya sempit dan hangat saya berusaha memasukkan kontol saya ke memek mbak susi walupun beberapa kali masih agak susah tapi perlahan ketika 14 colokan memek mbak susi agak merekah dan clokkk clokkk clokkk kontol saya lumayan ada kemajuan walaupun masih setengah nya yang masuk..

sekita saya dan mbak susi langsung kaget mbak susi langsung mengambil selimut untuk menutupi tubuh bugil nya saya langsung menyambar celana boxer yang tergeletak di lantai dan langsung membuka pintu dan kembali menutupnya sambil berlari keluar dengan hanya menggunakan celena boxer.

tiba di mulut lorong saya melihat seorang berlari tak berarturan sedangkan salah satu wanita terus berteriak maling… maling… bud itu maling tankap bud malng itu… ternya wanita itu adalah ci nana penjual nasi uduk depan gang kontrakan. ci nana terus berteriak saya beralih mengejar maling yang tadi nya mau sembunyi di lorong kontrakan kami ketika maling itu berlari di tidak melihat kedepan.

di menabrak gerboak mie ayam parjo dia terjatuh dan parjo langsung menangkap nya tidak mau kalah saya langsung memberikan bogem bogem keras ke mukan dan perutnya rasanya jengkel sekali kepada malang ini, sampai sampai saya terus memukuli walaupun sudah di pegangin abah… sudah bud… sudah bud.. maling nya sudah pingsan…

setelah sadar saya melihat ke arah maling itu waduh koq jadi acur gitu… emang benar kalau orang lagi sedang birahi tiba-tiba ada yang mengganggu rasa nya jadi tidak karuan… (hampir aja tadi jebolin mbak susi kalau bukan karena maling ini, karena didepan masih banyak orang jadi saya tidak mungkin bisa langsung masuk ke kontrakan mbah susi, mbak susi seolah mengerti dan langsung mengeluarkan baju dan celana saya ke depan jendelanya saya langsung menggapainya dan langsung buru-beralih ke kontrakan.

maka saya berbalik ke depan pintu kontrakan mirna sambil mengetok pint… mirna.. mirna.. klekkkk pintu di buka mirna sepertinya baru bangun tidur dan masih berdiri sayu di depan kontrakannya ada apa sih bud koq tadi rame banget..

Budi: ahh mir kamu sih tidur melulu tadi ada maling tuh maling nya tadi ngambil helm punya ci nana.

Mirna: terus mana maling nya?

Budi: maling nya sudah di bawa abah ama pak rt ke balai warga.

Mirna: ohh gitu sukur deh kalau gitu… tapi koq kamu gak pakai baju bud.

Budi: ohh iniiiiiiii tadi aku ikutan ngejar maling terus aku jatoh baju aku basah deh kena kubangan makanya ini aku bukan aja…

Mirna: ihhhh budi porno ahhh… sambil berbalik..(karena berbalik saya jadi melihat buntalan pantat besar nya yang lebih besar dari mbak susi. begitu dia berbalik saya langsung meremasnya)

Budi: pegggggg… kaburrr…

Mirna: budi awas ya.!!!!!

ahhh akhirnya sore itu saya gagal menjebol memek mbak susi… akhirnya malam pun tiba seluruh penghuni kontrrakan sudah mulai kembali ke kontrakan masing-masing.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan