2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 11 : Hasrat wanita tetangga.

Ahhhhhhh terus bud… yang dalem lagi bud… memek ci nana udah banjir nih… clokk plokkk clokk plokkk.. clokk plokkk… bunyi kecipak-kecipak dua kelamin yang sedang bertemu.. terlihat kini budi sedang menunggangi pantat besar ci nana dari belakang… kontol nya kembali mengobok-ngobok liang memek ci nana…

malam itu adalah babak kempat ci nana dan budi bersetubuh sudah hampir 3 jam dari pergumulan mereka. kini mereka sudah di ujung klimak nya masing-masing… anjrittt ci memek cici jadi enak banget berasa tembemm… clokkk plokkk clokk.. clokkkclokk… ci budi gak kuat… ahhh ahhh iya bud.. cici juga sudah mau nyampe…

hayo bareng… crotttt crotttt crotttt blretttt.. brettt… brettt… jleb… kini kedua tubuh itu masih saling menegang budi dan ci nana masih menikmati sisa-sisa orgamse nya. bagi ci nana ini adalah orgasmenya yang ke empat malam ini dan bagi budi ini adalah orgasme nya yang kedua..

setelah menuntaskan hajat kontol nya, kemudian budi kembali berpakaian.. tak lupa memberikan kecupan mesra, ci nana kemudian berlalu meingggalkan rumah ci nana sebelum koh aceek pulang. sudah 3 malam berturut-turut budi mengobok-ngobok memek ci nana, sekarang ci nana sudah terbiasa dengan ukuran kontol budi dan stamina nya yang meledak-ledak…

tak terasa kini sudah jam 10 malam saja, budi pun kembali ke kontrakan baru nya untuk merapihkan beberapa bagian yang memang perlu di rapihkan. malam itu kontrakan itu terlihat sudah sepi, setelah membereskan pekerjaannya kemudian budi pun tertidur di kontrakan baru nya.

tau-tau budi sudah terbangun di pagi hari nya, wahhh lumayan nyaman juga nih kontrakan… nanti tinggal nambahin beberapa perlengkapan lagi sudah ok banget nih kontrakan. minggu pagi budi langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan buang-buang air. setelah mandi dan segeran budi pun kedepan halaman untuk sekedar duduk-duduk di depan kontrakan kali aja ada pemandangan bagus.

Saat budi sedang duduk di depan kontrakan sambil merokok sebatang dua batang rokok dari samping kanan rumah kontrakannya atau dari kontrakan pojok muncul, dua orang wanita cantik satu umurnya serkitaran 30 tahun dan 1 lagi mungkin sekitaran seumuran budi… mereka seperti nya hendak pergi ke pasar. dalam benak budi berkata..

Budi: selamat pagi mbak…

Mbak inesh: pagi mas… eh penghuni baru rumah situ ya mas…

Budi: iya mbak saya budi penghuni baru rumah ini.

Mbak inesh: ohh gitu aku inesh mas, dan ini adek saya lani..

hahhh budi beruntung sekali ternyata tetangganya cantik-cantik, setelah kemarin melihat mbak nita, sekarang budi melihat salah satu wanita cantik lagi yang menjadi primadona kontrakannya. ya mbak nita di umur nya sudah kepala tiga, mbak nita termasuk wanita yang cantik dengan poni di depan dan rambut panjang yang di semir agak merah…

menambah kesexyan tubuh nya yang sudah sintal. wajar saja karena mbak inesh belom pernah melahir kan. jadi di tubuh nya belum ada tonjolan lemak di perut khas wanita seumurannya… justru tonjolannya mengunduk di area dada dan di area pantat. pantas saja jadi istri kedua perwira polisi wong bening gini.

terlihat lani terdiam, jutek dan acuh saja tidak mau menganggap keberadaan budi melengos pergi…

Lani: ayo mbak keburu siang loh, nanti pasarnya udah keburu pada abis…

Mbak inesh: ahh lani gak sopan, maaf ya mas… ya udah aku tinggal dulu ya mas.

Budi: ahh gpp mbak biasa, yuk mari mbak…

duhhhh ternyata di kontrakan ini tidak seperti kontrakan ujang, orangnya cenderung khas orang ibukota yang hidup masing-masing dan acuh tak acuh, rasa tenggang rasa ketetanggannya seadanya. terlihat budi masih merenung… “ahhh malam nanti si ujang udah balik ke kontrakannya, nanti budi ke kontrakan ujang dulu lah sambil beres-beres barang yang masih ada di sana..

minggu pagi gini bingung juga kalau gak ada mbak susi, biasanya jatah ngewe sunday morning jadi absen nih… mana mbak susi katanya masih sampai 7 hari di kampung nya, ya lumayan bete juga. mana nggak bisa berhubungan lagi… ahhh iya budi ggak keinget kan gajian budi kemarin masih ada uang sisa kenapa gak beli hp aja ya..

kemudian budi pun kembali masuk ke kontrakannya, “wah sekalian mandi sekalin nyuci sempak dulu lah ama beberapa baju bekas kemarin, kalau di tumpuk-tumpuk bikin males nyuci..” budi pun berlalu ke kamar mandi sebelum mandi budi pun mencuci baju nya.. budi sudah terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah dari mengepel, nyuci baju, menyetrika dan memasak kalau memasak memang selama budi ngontrak ia dan ujang tidak pernah masak soalnya repot lagian mereka tidak punya kompor dan perlengkapan memasak.

setelah menyelesaikan baju nya yang terakhir kemudian budi pun beranjak untuk menjemur pakaiannya di tempat jemuran belakang. namun baru membuka pintu belakang sepertiga, budi seperti setengah kaget.. di samping tempat cucian belakang rumah, yang merupakan area tempat jemuran rumah kontrakan kang asep terlihat bidadari cantik berkulit putih berambut panjang di kucir kebelakang sedang menjemur baju hanya menggunakan lilitan handuk di pinggang dan bagian atasnya hanya mennggunakan kutang.

deggg deggg degggg.. degggg, dada budi seperti terhentak mata budi kembali menyolot tajam, kontol nya yang tadi sudah berdiri ketika melihat mbak inesh memakai baju ketat kini kontol itu kembali berdiri tegak dan bergerak-gerak di balik celana pendek longgar tanpa kolor tersebut.

antara mau keluar dan menunggu di depan pintu belakang budi meragu…“waduh keluar gak nih, mana ceweknya kaya setengah telanjang lagi… ahh bodo amat lah orang budi mau jemur juga”. klek kemudian budi pun membuka pintu nya.

clkekk plugg… perempuan itu sedikit kaget dan melempar jemurannya kembali ke ember, byuukkkkk ceplak air di ember pun banyak terciprat kelantai tembok bawah tempat ia berpijak. kehadiran budi yang mendadak di samping tempat jemurannya membuat wanita itu malu… ehhhh, ia pun membalikkan badannya.

ahh apakah wanita ini istrinya kang asep ya, tapi koq cantik banget ya..

Budi: ehh maaf mbak tadi saya tidak sengaja, saya kira gak ada orang..

Teh lilis: ahhh si mas mah ngagetin lilis aja, (ya ternyata benar itu adalah teh lilis istrinya kang asep, sungguh beruntung kang asep memiliki istri secantik teh lilis. dengan body yang proporional tidak terlalu tinggi teh lilis gede di atas gede di bawah, namun sedikit gundukan lemak di bawah perutnya tapi kalau pakai baju tidak terlihat.

dari nada berbicaranya berlogak sunda lembut. teh lilis ini cantik dengan hidung bangir kulit putih, bibir tipis sensual serta di sekitar bibirnya di tumbuhi kumis tipis-tipis yang membuat bibirnya menjadi semakin sexy… di tambah di sekitar lengan nya sedikit berbulu, membuat hasrat budi kembali melonjak tinggi, seperti ada setrum yang terinjak budi…

Teh lilis: ahh saya lupa, kalau kemarin kang asep sudah bilang kalau rumah ini sudah di huni, lilis kira masih kosong jadi santai aja jemur belum pakai baju.. hehe

Budi: ehh maaf ya mbak tadi jadi keliata itu nya hehe.

teh lilis sedikit memerah mukanya antara malu atau marah, tapi kelihatannya teh lilis bukan orang yang gampang marah. terlihat dari senyumnya yang mulai keluar.

Teh lilis: ehhh kamu budi ya… sebenarnya semalam kang asep sudah cerita sih, emg teteh kadang pelupa.

Teh lilis: ohh iya saya lilis bud…(sambil menyalami budi)

Budi: budi mbak… ehh teh.. hehe (budi merasakan tangan yang halus di telapak tangannya… darah nya makin terpompa ke area kontol.. matanya masih meperhatikan gundukan susu yang di bungkus handuk tapi masih terlihat menyembul keluar..) “anjtrit punya tetangga kontrakan semok-semok semua… mana tahan…”

Teh lilis: panggil aja teteh bud… lebih enak dengernya.. hehe

Budi: iya teh hehe

kemudian sambil menjemur budi dan teh lilis mereka mulai asik mengobrol… benar kata kang asep, budi orang nya sopan baik dan ramah.. sehingga obrolan di pagi menjelang siang itu hari benar-benar menyenangkan, pagi itu kang asep sudah berangkat ke tempat kerjanya karena biasanya hari minggu banyak sekali orang yang ingin servies hp ke toko tempat asep bekerja, jadi teh lilis sangat santai sekali walaupun dari tadi di melihat mata budi terus saja memandangi tubuhnya dengat buas.

Karena obrolan yang sudah mencair teh lilis pun agak lebih terbuka terhadap budi, mungkin kalau orang lihat obrolan mereka bukan seperti orang yang baru kenal saja, tapi seperti saudara atau kakak dan adik sendiri.

teh lilis bukan tidak menyadari dengan tonjolan besar di celana budi yang dari tadi kadang tonjolan itu seperti menyundul-nyundul sendiri di balik celana pendek itu, di tambah dengan budi bertelanjang dada membuat pentil susu teh lilis agak mngeras di balik kutang dan handuknya tersebut tapi teh lilis tidak ingin berpikran yang macam-macam teh lilis bisa mengalihkan perhatianya itu ke obrolan dengan budi.

Teh lilis: hebat ya kamu bud, masih muda udah kerja dan punya tempat tinggal sediri, teteh mah jaman-jaman masih seumuran kamu keingetnya pacaran melulu hehe..

Budi: ahh si teteh bisa aja, beruntung banget tuh kang asep dapetin istri secantik teh lilis mana sexy banget lagi hehe..

cekkk, telihat teh lilis mencubit perut budi.. kamu nakal ya bud udah berani godaain istri orang hehe.. aduh sakit teh hehe ketika hendak menarik tangan nua tangan teh lilis tak sengaja menyenggol gundukan besar di celana budi itu…

“aduh itu kontol keras banget, mana kayanya gede lagi.. memek lilis jadi basah… teh lilis berbisik di dalam hati”

pluggg… ketika cucian terakhir di naikkan ke tali ikatan jemuran sepertinya langkah kaki teh lilis terlalu cepat sehingga kaki nya sedikit tertekkuk kemudian dia terpleset ke lantai yang tadi sempat basah terkena bekas air cucian sabun..

ahhh aduhh… blug… teh lilis terjatuh dengan posisi duduk agak mengangkang… aduhh sakit… ikatan handuk di dadanya terlepas.. kini terlihat kembali dada besar membusung yang hanya di tutupi kutang setangah cup.. handuk nya terun menutupi bagain selangkakan.

budi yang terkaget antara mau menolong budi dan juga kaget melihat pemandangan yang indah.. hingga beberapa saat waktu terasa berhenti sampai teh lilis berusaha melilitkan lagi handuk nya yang kini hanya di lilitkan di pinggang karena posisinya yang sedang terjatuh itu handuk terduduki dan susah untuk di tarik ke atas.

budi pun langsung menelong teh lilis. budi sedikit memegangi bahu dan pinggang teh lilis.. “waduh teh hati-hati atuh tuh jadi jatoh kan, sini budi bantu berdiri..” sepertinya kaki teh lilis agak terkilir sehingga di tidak bisa langsu berdiri… “aduhh bud sakit…” “wah kayanya kaki teh lilis ke kilir nih teh, sini budi bantu urut sidikit..

“kini terlihat teh lilis masih posisi duduk mengangkang, kini kaki kiri nya sedang di luruskan kemudian di urut budi perlahan. sebenarnya budi juga belom pernah kalau untuk mengurut orang keseleo seperti itu… tapi budi berusaha mencoba saja.. urutan demi urutan di kaki teh lilis kini telah budi lakukan..

teh lilis juga menyadari itu..

Teh lilis: kenapa ganjel ya bud? makanya kawin bud biar titit nya ada yang mijitin, biar gak tegang terus… hehe

Budi: hehe iya teh pengen nya gitu sih, tapi belum nemu yang kaya teh lilis.. sih hehe “titit… ini kontol teh hehe ujar budi dalam hati”

sekarang urutan-pijatan budi sudah tidak di bagian telapak kaki teh lilis yang keseleo, tapi urutan-jiatannya sekarang maju keatas ke paha bawah dan terus merambat ke bagian paha atas. itu sudah bukan urutan lagi tapa rabaan rangsangan tangan budi.. memek teh lilis sudah sangat basah… kini teh lilis dari tadi mendesah sakit karena kakinya di urut budi sekarang desahannya seperti menahan suatu hasrat yang di luar batas pikirannya ahhh ahhh..

hingga tak lama mata teh lilis seperti memejam setengah.. matanya sangat sayu… ahhh bud… koq jadi ke atas.. teh lilis siang itu begitu terangsang.. budi masih saja mempermainkan kedua paha teh lilis, kini tangan kirinya seperti menyibak masuk ke paha dalam, melihat teh lilis yang setengah terpejam mulut budi bergerak mendekati bibir teh lilis…

hap… dengan masih setengah terpejam teh lilis dan budi saling mengecup, kemudian saling melumat bibir masing-masing… sluphhh.. sluphh ckckk ckkk, teh lilis masih terbawa oleh suasana, dia tidak menyadari… kini tangan kanan budi sudah membuka kaitan kutang teh lilis, clekk… bung terlihat dada besar membusung kedepan meloncat keluar…

sambil mengunyah dan melumat bibir teh lilis kini tangan budi.. dengan lihai menjamah dan meremas dada teh lilis.. tangan kiri yang berada di bawah selangkangan teh lilis kini terlihat merambat ke atas berusaha menyibak bulu-bulu yang tumbuh subur di sekitar memek teh lilis ketika bulu itu sedikit tertarik…

bugggg… teh lilis mendorong bodi, budi pun seperti terjengkang kebelakang, teh lilis dengan masih terengah-engah berusaha berdiri walaupun kaki nya masih terasa sakit. teh lilis kemudian setengah agak kaget dan agak berlali ke dalam dengan langsung menutup pintu belakang nya… bungg… klekkk.. terdengar pintu di tutp dengan kencang dan di kunci dari dalam.

waduhh… budi masih gemetar, “wah jangan-jangan teh lilis marah nih, bisa gawat kalau teh lilis ngomong ke suaminya bisa di gorok budi”.. apes.. banget kirain tadi teh lilis udah mau lanjut.. tau nya langsung dorong budi…” akhirnya budi pun setelah sejenak masih terbengong di tempat cucian teh lilis akhirnya budi memutuskan untuk mandi.

dari dalam rumah kontrakan teh lilis kini terlihat teh lilis seperti masih kaget tubuhnya terlentang di kasur dengan hanya menggunakan handuk menutupi tubuh bawah nya, tubuh atas nya di biarkan terbuka. karena kaget tadi teh lilis lupa membawa masuk kutang nya.

sebenernya dalam hati teh lilis sudah menikmati permainan budi, dia tidak bisa membohongi tubuhnya kalau dia sangat ingin bercinta pada siang itu. teh lilis mempunyai nafsu yang cukup besar terlihat dari bulu-bulu halus di tangan dan kumis tipis yang manis di atas bibir nya.

Teh lilis umurnya sekarang menginjak 30 tahun, ia sudah menikah dengan kang asep selama 2 tahun terakhir. selama 2 tahun pernikahannya dengan kang asep teh lilis belum juga di karunia anak lagi, padahal teh lilis dan kang asep tidak menunda-nunda untuk mempunyai anak lagi tapi ya rezeki orang siapa yang tahu sudah 2 tahun pernikahan teh lilis belum juga hamil.

ketika menikah dengan kang asep, status teh lilis adalah janda beranak satu. kini anaknya tinggal dengan orang tua teh lilis di garut. teh lilis dan kang asep memang satu kampung, keduanya memang sudah lama mengenal tapi dulu teh lilis mungkin tidak terlalu mengangap kang asep. karena dulu teh lilis ini termasuk bunga desa, jadi dulu pacar-pacar teh lilis lebih dari segalanya kalau di banding kang asep.

teh lilis ini menikah muda di umurnya yang baru 18 tahun, lilis terpaksa harus menikah muda karena perutnya sudah melendung duluan. biasalah kalau laki-laki habis enak sepah di buang begitu di minta tanggung jawab nya susah untuk di lakukan dan itu yang di alami teh lilis. baru 1 tahun menikah teh lilis remsi menjadi janda karena mantan suaminya itu punya madu baru.

resmi lah teh lilis menjadi janda muda, sebenarnya sebelum menikah dengan kang asep beberapa kali teh lilis menjalin hubungan dengan pria lain, tapi hati teh lilis seperti tertutup antara masih trauma kegagalan rumah tangganya yang pertama dan ragu akan masa depannya nanti. tapi memang jodohnya harus dengan kang asep maka setelah 6 bulan berpacaran dengan kang asep teh lilis akhirnya resmi menjadi milik kang asep di umurnya yang ke 28 tahun hingga saat ini dia hidup bersama kang asep.

Untuk urusan ranjang sebenarnya teh lilis cukup puas dengan apa yang di berikan oleh kang asep, dengan penis kang asep yang ukuran standard orang indonesia sudah mampu mengantarkan teh lilis ke arah klimaks kepuasan, walaupun kalau untuk lanjut ke ronde kedua kontol kang asep susah untuk berdiri kembali mau tidak mau teh lilis harus menunggu sampai esok harinya, tapi itu semua tidak menjadi gangguan untuk teh lilis.

hingga akhir-akhir ini performa kang asep di ranjang membuat teh lilis kecewa. kang asep yang tadinya bisa cukup memuaskan teh lilis 2 bulan belakangan ini cepat sekali keluarnya. semenjak rajin menonton video bokep sebelum bertanding dengan teh lilis kang asep tidak kuasa mengendalikan pola permainannya, hingga ia selalu keluar duluan.

karena performa ranjang kang asep tetap begitu saja, di tempat kerjanya teh lilis selalu murung dan menjadi pendiam. akhirnya itu di ketahui oleh salah satu sahabat dekat nya. akhirnya teh lilis menceritakan masalah urusan ranjang dia dan suaminya. sebagai sahabat dekat tentu teman juga ikut prihatin karena mereka hapal betul dengan teh lilis, yang biasanya selalu riang kini mendadak menjadi pendiam.

atas saran teman nya akhirnya teh lilis dan temannya pergi membeli dildo, teman teh lilis menyarankan untuk membli yang ukuraanya hampir sama dengan ukuran penis kang asep, agar memek teh lilis tidak mengalami perubahan teman nya takut kalau membeli dildo yang ukurannya jauh lebih besar memek teh lilis tidak akan berasa oleh penis kang asep yang asli.

ya jadi lah teh lilis sekarang mempunyai alat penolong hasrat sexualnya. teh lilis rutin memkai dildo itu ketika dia habis berhubungan dengan kang asep, ketika kang asep sudah mengalami klimaks dan kemudian tidak lama tertidur teh lilis akan pindah ke kamar depan untuk menuntaskan hasratnya dengan dildo merahnya itu.

Hingga saat ini teh lilis masih terbaring di tempat tidur, hasrat wanita nya masih memburu setalah tadi di bangkitkan budi. ia sekarang teringat kembali ke dildo nya. kemudian teh lilis berjalan dengan tertatih mengambil dildo merah nya di kotak tersembunyi di dalam lemarinya. ahhh untung ada ini…

cleppp… bleshhh… dildo merah itu mulai meluncur kedalam memek teh lilis membelah bagian di mana memeknya tadi sudah hampir tersentuh budi… tangan teh lilis mulai memaju mundurkan dildo itu perlahan hemmmm… enaknya… ahhhh ahhh… tangan teh lilis mulai cepat mengeluar masukkan dildo itu, desahhan teh lilis sudah mulai terdengar ahhhh…

ahhh… matanya mulai merem melek… satu tangannya memompa dildo satu tangan nya lagi meremas-remas pentil susunya sendiri… clokk clokk clokklcokk dildo itu mulai berbunyi cairan kewanitaan teh lilis mulai keluar… clokk clokk. clokk dildo itu makin amblas masuk… tangan teh lilis makin cepat memompa…

ahhhh enak.. ayo terus bud… ewe teteh yang dalem… tanpa sadar sambil memompa dildo di memek nya sendiri teh lilis berhayal kalau dildo itu adalah kontolnya budi… clokk clokk clokk… hingga beberapa saat kemudian dildo itu di tancapkan sampai amblas semua.. kemudian tubuh teh lilis bergetar…

croooot crottttcrotttt akhirnya dia kembali orgasme di batang kontol-kontolan itu… badan teh lilis sudah agak enteng, kemudian dia seperti terpejam seakan dia baru di setubuhi oleh kontol budi… “ahh bud… bud… sebernya teteh juga pengen tapi… teteh takut…

Beralih ke rumah kontrakan petak yang terpisah dari rumah 4 deret berdampingan di sampingnya. Terlihat siang itu mbak nita sedang mengeluarkan hasil belanjaannya pagi tadi, satu persatu nita mengeluarkan hasil belanjaannya dari plastik hitam besar… dari perlengkapan bumbu, sayur mayur, tempe, tahu, ayam, dan yang terong.

sejenak nita termangu menatap beberapa terong yang sudah di keluarkan dari plastik itu. beberapa terong itu terlihat besar dan kokoh.. mirna menggenggam salah satu terong paling kecil yang ukuranya sekitar 14 sentian, bantin mirna kembali berkecamuk…” ahh andai saja kontol bang danu sebesar terong-terong itu paling tidak sebesar terong yang paling kecil ini ..

bisik nita dalam hati”. mbak nita sangat mencintai bang danu, di tambah fisik bang danu yang tinggi ganteng dan terlihat macho, dan sebenarnya tidak mempunyai keluhan terhadap performa ranjang dan ukuran bang danu ketika sebelum melahirkan anak pertamanya. tapi setelah mekahirkan anak pertamanya dengan normal, bagian mulut rahim mbak nita seperti tertarik kedalam, memeknya bertambah dalam dan diameternya bertambah longgar.

Sehingga ketika sehabis lahiran kemudian kembali berhubungan badan dengan suaminya-danu, mbak nita hanya merasakan kontol suaminya menggesek-gesak dan menggelitik geli-geli saja.. penis itu tidak sanggup memenuhi semua rongga memek yang tersedia, dari dinding rahimnya pun masih jauh apalagi untuk menyentuhnya.

mbak nita ini tergolong istri yang sangat patuh baik dan penurut, bertolak belakang dengan bang danu yang keras kepala, gampang marah dan tempramental. walaupun setiap bercinta memek mbak nita tidak merasakan apa-apa, tapi mbak nita tidak berkeluh kepada bang danu, setiap suaminya sudah orgasme mengejang mbak nita selalu berpura-pura ikut mengejang dan seolah-olah mbak nita pun terpuskan oleh penis bang danu.

padahal mbak nita selalu tersenyum kecut dan pura-pura kalau dia sudah keluar dan sudah puas juga. yang akhirnya setelah bang danu mengeluarkan peju di memeknya. mbak nita selalu langsung minta ke kamar mandi dengan alasan ricih, lengket dan ingin langsung membersihkan memeknya, padahal itu adalah alasan mbak nita saja.

memang sih membersihkan memeknya tapi sekalian membersihkan sisa-sisa hasrat seksualnya. sambil menggelitik klentit memeknya mbak nita memasukkan 2 jari nya untuk menusuk-nusuk kedalam memeknya sampai memek itu lelah dan mengeluarkan cairan kental, barulah kemudian mbak nita kembali ketempat tidur dan bisa meneruskan tidur menyusul bang danu yang sudah duluan ke alam mimpinya.

Siang itu budi sudah mandi, budi pun berencana meminta maaf kepada teh lilis. tehhh tehhh tehh lilis budi beberapa kali mengetuk pintu rumah teh lilis tapi orang nya di dalam tidak memberikan respon juga… akhirnya budi menyerah, siang itu budi berencana untuk ke ltc ke toko hp tempat kang asep bekerja.

Akhirnya siang itu budi berangkat ke ltc, di jalan mau ke depan budi berpapasan dengan koh aceek, ci nana dan pepei. terlihat mereka menaiki motor koh aceek. akhirnya budi pun menyapa mereka.

Budi: ehh koh, ci, mau pada kemana? tumben.

Koh aceek: ehh lo bud ini gw ama cici mau ke pluit (rumah orang tua koh aceek).

Budi: oh gitu koh, kokoh jadi nggak berangkat ke toko?

Koh aceek: nggak bud ini si memei sakit gw mau nganter cici ama pepei ke pluit, jadi hari ini toko gw tutup dulu

Budi: waduh sakit apa koh, ya smeoga cepet sembuh deh. (sambil mata budi melihat ke arah ci nana, terlihat ci nana agak diam dan terlihat khawatir)

Koh aceek: gak tau bud katanya udah 2 hari panas.

Budi: wah harus cepet di bawa ke rumah sakit tuh koh takutnya parah.

Koh aceek: iya bud makanya ini kita mau jalan, ya udah ya bud..

Budi: iya koh, ci hati-hati di jalan.

akhirnya koh aceek sekluarga pergi mendahului budi kedepan, “ya malam ini budi absen dong nengokin memek ci nana, udah mbak susi masih belum pulang, mana si kontol dari pagi udah uring-uringan lagi. masa balik lagi ke cara lama pake sabun.. hahhh bodo lah gimana nanti,” budi pun berlalu menuju ltc.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan