2 November 2020
Penulis — jail22
Kontrakan Petak Bag 36 : Lani yang pindah.
Akhirnya setelah semalaman bercinta, pagi ini mereka pun bangun agak siang hingga merekapun baru sarapan sekitar pukul 9 pagi. siang nanti rencananya mereka akan segera checkout dari hotel karena nanti sore mereka harus kembali pulang ke ibukota menaiki kereta parahyangan pukul 3 sore. Pagi yang cukup dingin karena hari itu lembang dari tadi pagi lembang kembali di guyur hujan, mereka pun sarapan dengan lahapnya.
Sesekali nita terlihat menggelondot manja kepada budi, menambakan suasa keromantisan yang mereka ciptakan pagi itu. hingga kemudian setelah sarapan, mereka pun kembali masuk ke villa untuk mempacking barang bawaan mereka. pagi itu entah kenapa budi tidak terlalu bernafsu untuk menggumuli nita, perasaannya sekarang terlalu sayang kepada nita.
hingga takut kalau dia akan membuat nita kelelahan, siang pun berlalu dan mereka pun memmutuskan untuk checkout. seperti sudah dengan paketannya siang itu mereka kembali diantarkan oleh mobil hotel itu untuk kembali ke stasiun, beberapa kali ketika di perjalanan di tengah kota budi menawari nita untuk membeli oleh-oleh seperti baju atau makanan.
Setelah satu jam setengah perjalanan mereka pun tiba di stasiun itu, sopir hotel dengan sigap munurunkan barang bawaan mereka. hingga kemudian mereka pun berjalan masuk ke stasiun. Kereta mereka sepertinya sudah tersedia di peron 2, akhirnya setelah membeli air minum budi dan nita pun menaiki kereta.
terlihat mika si kecil masih tertidur di gendongan nita. satu persatu orang yang akan ke ibukota mengisi kursi yang berada di gerbong itu. sayup-sayup bunyi pluit dari masinis sudah di bunyikan, kini kereta pun mulai berjalan pelan keluar dari stasiun kota kembang. Terlihat nita sedang memejamkan mata sambil di ujung wajahnya muncul senyum simpul indah mewarnai wajahnya.
Tuuuuuttt tutttt sampir 4 jam malam itu kereta yang di tumpangi budi dan nita akhirnya mengembalikan tubuh mereka di kota yang telah mempertemukan mereka. kini budi terlihat mapan sedang membawa koper dan jingjingan barang milik nita, keduanya kini berjalan kebawah menuju tempat menunggu taxi.
hingga kemudian mereka pun sudah duduk di taxi dan melaju menuju rumah kontrakan nita. malam itu tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut budi, hanya usapan dan pelukan halus yang budi lakukan kepada nita dan mika. taxi pun sudah mulai mau berhenti di ujung masuk area kontrakannya kini budi terlihat mengluarkan 1 lembar uang birunya hingga kemudian merekapun turun dan taxi pun kembali melaju untuk pergi.
kini di depan mereka telah tampak kontrakan yang beberap bulan ini telah menjadi saksi bisu kehidupan mereka. Kini budi pun mengantarkan nita dan mika kerumah kontrakannya hingga kemudian budi pun memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakannya. badanya malam itu sudah cukup lelah maka dari itu ia pun memutuskan untuk istrirahat di rumah kontrakannya.
Nita: bud… makasih banget ya…
Budi: sudah seharusnya budi ngajakin nita dan mika pergi…
Nita: kamu gak nginep di sini aja?
Budi: besok-besok aja ya nit… lagian kasian kamu juga udah capek kan..
Nita: hmmm iya deh…(cupppppp nita pun kemudian mencium bibir budi di depan pintu kontrakannya)
Hingga kemudian budi pun berjalan dan menghilang di pintu rumah kontrakannya. kini terlihat budi baru selesai mandi, setelah mandi budi langsung memekai sarung dan mulai merebahkan badannya di kamar itu, tubuhnya masih cukup leleah setelah dari perlanan itu. tapi di bibirnya tersinggung senyum senang karena telah menghabiskan waktu liburannya dengan nita, wanita istimewa yang sekarang berstatus janda itu.
Tak terasa kini hampir setengah tahun lebih budi tinggal di kontrakannya itu, hari-hari budi lalui dengan kebersamaannya dengan nita atau pun secara diam-diam masih jalan juga dengan lani. Sebenarnya sah-sah saja, budi dengan lani atau pun dengan nita belum ada ikatan apa-apa juga. Kini tak terasa lani sudah lulus kuliah, akhir bulan kemarin dia telah menyelesaikan sidang skripsinya dan kini lani tinggal hanya menunggu untuk wisudanya saja.
Rencananya selepas di wisuda lani akan langsung segara bekerja di sebuah bank di sekitaran jalan sudirman. lani sesungguhnya adalah wanita yang cukup pintar walaupun senang hingar bingar dunia malam tak lantas membuat lani terbuai dan melupakan pendidikannya. terbukti dari nilai ipk yang yang cukup tinggi untuk ukuran lani yang kadang jarang mengikuti perkuliahannya.
hingga kemudian ketika ada job fair di kampusnya lani bisa melenggang dengan mudah untuk melewati beberapa test yang di berikan beberapa perusahaan yang ia lamar. Apalagi dengan kecantikannya menjadi nilai lebih untuk setiap perusahaan mempertimbang lani untuk menjadi karyawannya. Malam itu budi dan lani sedang duduk di salah satu kedai kopi lanngganan lani.
Lani: bud, makasih ya selama ini sudah mau menjadi teman lani.
Budi: apaan sih lan… orang biasa aja..
Lani: iya bud… lani ngerasa kalau kemarin gak ada kamu entah mau jadi apa lani sekarang ini.. dengan kamu lani jadi semangat untuk menyelesaikan kuliah lani.
Budi: ehh iya budi, belum ngasih selamat ni… selamat ya lan.. akhirnya besok kamu sudah mau di wisuda, maaf besok budi masih kerja jadi gak bisa ikut hadir di wisuda kamu.
Lani: hahaha gak apa-apa lagi, ucupan selamat dari kamu walaupun telat tapi beneran berarti buat lani bud.
Budi: ihh lani jadi baper lagi deh… hehe
Lani: ehh bud…
Budi: kenepa lan…
Lani: mungkin nanti lani bakalan jarang ketemu kamu lagi deh..
Budi: hahhhhh memang kenapa lan?
Lani: ini… lani sepertinya mau pindah kost di belakang setiabudi, soalnya biar deket juga dari kantor. Lagain mbak inesh juga sepertinya mau pindah juga ke bekasi bud.. oh ya hari senin lani sudah masuk kerja loh bud..
Budi: hemmm gppp lan… semangat.. kamu hebat lan, baru lulus langsung dapat kerja.
Lani: bud… kamu ngerti gak sih.. pointnya maksud lani?
Budi: hmmmm ya lan walaupun kamu di setiabudi, kan masih di kota ini juag. nanti budi main-main deh ke kostan kamu.
Lani: hehehe bener ya bud… awas loh kalau boong..
Lani: ehhh bud… gimana rencana kamu kemarin… katanya kamu dapet beasiswa kuliah dari tempat kerja kamu..
Budi: hehe iya sih lan… cuman..
Lani: ihhh budi… jangan pake cuman.. ambil lah.. kesempatan jarang dateng dua kali loh..
Budi: iya lan.. nanti budi ambil deh..
Lani: gitu donk… ahhh lani gak sabar ngeliat budi jadi mahasiswa… hahaha… ayo bud harus di rayakan nih.
Mereka pun saling tertawa dengan renyahnya terlihat lani begitu senang dengan cerita budi. ya sebenarnya di bulan kemarin karena kinerja budi yang selalu baik dari awal masuk hingga sekarang, membuat atasan budi sungguh puas atas kinerja budi. kebetulan karena perusahaan terus berkembang pesat, manajemen di perusahaan itu memumutuskan untuk mengupgrade resource terbaik yang sudah ada agar mampu terus bersaing di perkembangan teknologi yang cukup pesat berkembang di kala itu.
Lani: kamu renannya mau ngambil kuliah dimana bud? kalau menurut lani di kampus lani aja, ada koq kelas malamnya.
Budi: entah lah lan.. budi masih gelap dunia perkuliahan.
Lani: tenang aja bud… lani siap koq jadi guide kamu… hehe
Akhirnya setelah obrolan lani di malam itu budi lumayan kembali bersemangat untuk mengambil beasiswa dari kantornya itu lagian kini budi punya tempat untuk bertanya kalau sewaktu-waktu bingung atas perkuliahannya. malam itu lani dan budi benar-benar merayakan keberhasilan mereka. dengan memesan beberapa minuman beralkohol, setelah dari cafe itu lani mengajak budi untuk mampir dan menengok ke kostnya yang akan di huni mulai hari minggu nanti.
Mereka pun kembali melaju di atas vespa budi dan membelah jalanan sudirman hingga kini mereka berbelok kearah setiabudi. Akhirnya merekapun memasuki kostn lani, kostn itu nampak tidak terlalu besar. dan ketika memasuki kostn ini hanya ada 1 penjaga wanita yang sepertinya sudah biasanya melihat laki-laki dan perempuan masuk ke dalam kostan di dalam sana.
kost ini seperti kostan pada umumnya di ibukota tidak banyak aturan dan cukup bebas. akhirnya setelah tadi menaiki beberapa anak tangga kini lani sudah berdiri di depan salah satu pintu kostan dan memutar gagang pintu untuk kemudian masuk ke dalam. “yuk bud… masuk aja… ujar lani” tadi budi yang masih terlihat ragu kini mulai melangkah memasuki kamar yang tidak terlalu besar itu.
Lani: bud.. kamu dan mbak nita gimana kabarnya?
Budi: hahhhh kenapa lan..
Lani: hubungan kamu dan mbak nita gimana?
Budi: hhh baik koq lan..
Lani: hahaha, bud.. bud.. gak usah boong deh kalau ama aku, ama aku kamu gak bisa boong..
Budi: hehehe, kamu tau juga ya lan.. uhhh susah ya.. gak ngomong jujur ama lulusan psikologi.
Lani: hahaha, jangan ampe bunting loh bud..
Budi: hahaha gak segitu nya kali lan… haha.
Terlihat kini lani menarik budi, dan kini lani memeluk erat budi dengan hangat. mereka pun kini saling berpelukan sambil tubuh mereka berebahan di ranjang itu.. terlihat kini lani sudah mecium budi duluan merekapun berciuman dengan lembut dan perlahan. kemudian lani pun menarik kepalanya, dan kemudian mulai berbicara.
Lani: entah kenapa ya bud.. harusnya tuh lani cemburu tapi dengan mbak nita lani gak cemburu, mungkin lani sudah mengangap mbak nita kakak lani juga. kamu jangan nyakitin dia ya bud… tolong jaga dia juga…
Budi: (sluprhhhhhh budi pun kembali melumat bibir merah lani. kini lumatan budi sudah cukup bernafsu di bawah sana kontolnya sudah mulai berontak meminta jatahnya). iya lani ku sayang… tenang aja, mbak nita masih pake spiral koq…
Lani: anjrtit… hahaha.. pantesan..
Budi: kenapa emang nya?
Lani: iya pantesan lani heran, mbak nita kamu siram melulu tiap malem gak jadi-jadi… ohh jadi masih pake spiral.. hehe
Lani: Untung gak kaya tetangga samping kamu ya bud… hahaha (sepertinya lani sudah mengetahui semua rahasia budi, tapi lani terlihat santai saja dan masih tetap sayang kepada budi) tapi untung juga ada lakinya.. hahaha
Budi: kalau kamu mau di jadiin gak..(terlihat tangan budi sudah masuk di dalam kaos yang di kenakan lani malam itu.)
Lani: Mau banget asalkan kamu halalin dulu akunya… hehe (sluprhhh kini lani membales kuluman mulut budi)
Lani pun akhirnya berguling dan kini sudah menaiki tubuh budi, dengan cepat lani melas baju nya dan melemparkan bh nya bawah lantai. kini terlihat buah dada yang tidak terlalu besar dengan pentil kecil merah sudah mengacuung di depan muka budi… sluphhhh budi pun langsung melahap kedua dada lani dengan gemas..
beberapa kali budi memelintir pentil susu lani yang masih kecil itu.. sluphhrhh kini keduanya kembali berciuman.. terlihat budi sambil melumat bibir lani dan memebantunya melepaskan rok dan cangsut yang di kenakan lani malam itu.. plung.. budi pun melempar cancut lani kebelakang. kini kaki lani sudah berhasil melepas celana training budi dan kini kontol budi sudah mengacung keras di selangkangan lani.
Plokkkk plokkk plokkk clokkk clokk… lani langsung menghantam kontol budi dengan tempo sedang, nampaknya alkohol malam itu membuat panas di suhu tubuh masing-masing terlihat wajah lani yang sudah memeras di landa birasi juga karena pengaruh alkohal yang di minumnya malam itu bersama budi… ahhhhhhh shhhhh kontol itu bikin lani…
tenggelam… ahhhhhh plokkk clokk clokk cllook plok… lani terus menghentakkan tubuh nya naik turun di atas tubuh budi yang sedang terlentang.. sesekali tanga budi meremas kasar dada lani.. plokkk clokk clokk plokk… krekkkk krekkk.. terdengar bunyi kecipakan kelamin mereka bersahutan dnegan budi ranjang besi yang berderit cukup kencang..
plokk plokk plokk.. plok… krek krekk di malam pertamannya di dalam kostn itu lani mengawalinya dengan menggenjot kontol budi di atas tempat tidur yang akan dia pakai selama kost di kamar itu.. plokk clokk clokk.. clok… kini buih buih keringats udah membanjiri keduanya… sudah setengah jam lani mengocok kontol budi…
terlihat budi sudah tak kuasa juag menahan desakan spermanya yang sudah mengantri ingin kembali berkunjung ke memek lani… pun demikian dengan lani gerakan liar memutar dan mengaduk-ngaduk memek nya membuat lani seperti kesetanan menikmati tusukan kontol budi di memeknya.. memekanya terasa penuh kontol itu serasa masuk dalam sekali menusuk-nusuk rahimnya sebelah dalam..
plokk clokk clokk clok.. cplok… hingga satu hentakan dalam… tubuh lani langsung mengejang dan memeknya memumtahkan cairann nya… crotttt crotttt crotttt… kini terlihat budi yang meremas pantat lani kuat sambil menyodok-ngodokkan kontol nya dengan cepat sepertinay budi pun akan menjemput orgasmenya…
benar saja… satu sodokan kuat kontol budi tenggelam begitu dalam… crotttt crotttt crotttt crottttttttt dan menyemburkan empat semburan kuat pejunya langsung tenggelam di memek lani… mereka pun memeluk kedua tubuh mereka erat… kemudian saling melumat bibir masing-masing.
Hingga kemudian beberapa menit kemudian kontol budi kembali tegak beridiri, lani pun seperti tersenyum dan kemudian menunggingkan pantatnya dan menggeol-geolkannya di depana muka budi.. budi pun seperti tidak sabar lagi lalu kembali menangkap pinggul lani bleshhh budi pun kembali menyodokan kontolnya tenggelam di memek lani, kini terlihat budi sedang menyodok-nyodok memek lani dari belakang…
plokk clokk clokk plok… sedang asik-asiknya menyodok memek lani… tok tokktoookk tok… tok… terdengar seperti pintu kost lani seperti ada yang menggedor. telrihat karena kaget budi pun melepaskan kontolnya keluar dari memek lani.. terlihat lani mengambil kain seadanya untuk menutupi tubuhnya..
Tetangga kost lani: ehhh mabk kalau ngewe jangan berisik donk… ini udah malam tau…
Lani: hhmmmm iya maaf ya mbak…
Budi: kenapa lan?
Lani: tau tuh rese tuh tetangga… udah yu ahh bud.. lagi.. di bawah saja ya biar gak berisik..
Akhirnya mereka pun melanjutkan persenggamaan mereka yang tadi terganggu, lani terlihat sangat buas malam itu hingga mereka pun melanjutkan persenggamaan mereka hingga beberapa ronde. Akhrinya merekapun kemudian menginap di kost itu karena mereka baru berhenti bercinta saat pukul 2 dini hari.. karena kelelahan lani menyuruh budi untuk menginap saja di situ.
Akhirnya setelah sama-sama puas mereka pun tertidur bersama di bawah lantai beralaaskan selimut yang di bawa lani. Akhirnya sesudah semalaman bercinta dan menginap di kost lani kini budi sekalian membantu lani pindahan ke kostan barunya. Beberapa kali hari minggu itu budi bolak-balik dari mangga besar ke setiabudi membawa barang bawaan milik lani.
Malam itu budi, lani, mbak inesh, dan bang banan kembali ke rumah kontrakannya di mangga besar, malam itu lani berpamitan dengan para penghuni kontrakan lamanya. Kini setelah pamitan lani hendak berjalan dengan budi, dan kakaknya.
Lani: benaran bud… gak mau ikutan kita makan malam?
Budi: gak sudah lan, lagian tadi juga kita udah makan bakso. masih kenyang perut budinya.
Mbak inesh: ayolah bud… di traktir bang banan nih…
Bang banan: ayo bud… gak usah bawa motor nanti abang anter lagi kesini.
Budi: iya makasih mbak… bang… tapi budi masih kenyang beneran.
Lani: ya udah bud… makasih ya… kamu baik-baik juga di sini.. kalau aku kangen kamu main kesana ya? (terlihat lani memeluk budi)
Budi: iya lan, makasih juga ya buat semuanya.. nanti pasti budi mampir koq ke kost kamu.. kamu semangat ya kerjanya… besok udah hari pertama masukkan..
Lani: iya bud.. kamu juga nanti semangat kuliahnya.. hehe jangan macem-macem di kampus ya bud..
Budi: iya lan.
Akhirnya malam itu budi harus melepas kepergian lani yang memutuskan untuk pindah tinggal di kostnya sendiri di daerah setiabudi. malam itu budi hendak kembali masuk ke rumah kontrakannya. tapi tubuh budi kembali meneloh ketika ada suara wanita yang memanggil nama dirinya.. bud… bud… ayo… terlihat di depan pintu yang sudah sedikit terbuka keluar tubuh nita yang hanya mengenakan lingire hitam dengan menearawang mememanggil manggil budi sambil beberapa kali mengedipkan mata dan menjilatkan lidahnya ke bibirnya sendiri.