2 November 2020
Penulis — jail22
Kontrakan Petak Bag 20 : Sisi liar wanita.
Semenjak kencan pertama budi dengan lani, yang di akhiri dengan persetubuhan yang panas. hubungan budi dan lani makin mesra seperti kekasih walaupun tidak berpacaran, kini lani sering di antar dan di jemput budi ke kampusnya jika budi sedang tidak sibuk bekerja. kini budi pun sering tidur di rumah lani begitu pun sebaliknya lani juga sering tidur di rumah budi.
tentunya tidur nya budi dan lani bukanlah tidur yang biasa, lani dan budi sudah seperti pengantin baru saja setiap ketemu pasti 2-4 ronde di selesaikan mereka di tempat tidur. kini teh lilis dan kang asep sudah kembali ke rumah kontrakannya. dengan teh lilis budi sekarang sedikit menjaga jarak, karena budi masih trauma dengan ke hamilan teh lilis.
hubungan budi dengan mbak susi juga sudah jarang ketemu semenjak mbak susi sudah putus denga si kumis dan sekarang sedang menjalin hubungan yang sepertinya serius dengan salah satu pria langganan di restoran tempat mbak susi bekerja. dengan ci nana juga sudah jarang atau hampir tidak pernah, kini ci nana dan sekeluarga mengosongkan rumah mereka dan sekarang tinggal di pluit bersama mertua dan anak nya memei.
Hari itu, hari rabu minggu ke empat di bulan april, budi sudah menuju jalan kembali ke kontrakannya walaupun kini jam di tangannya baru menujukkan pukul 10.30 pagi. hari itu budi merasakan tidak enak badan, kepalanya pusing badannya sedikit menggigil meriang. Sehingga hari itu setelah sampai di kantornya budi di suruh kembali ke rumah oleh atasan, untuk istirahat saja dulu di rumah, karena kebetulan hari itu sedang tidak ada work order.
Mbak susi: bud…
Budi: (budi pun mehentikan motornya di depan warung abah) ehh mbak susi..
Mbak susi: bud… mbak susi cuman mau ngasiin ini aja…(menyerahkan amplop undangan)
Budi: jadi juga mbak? kapan?
Mbak susi: Hari sabtu pertengahan mei akad nya bud… resepsinya minggu di akhir mei… dateng ya bud… mbak sangat mengharapkan kamu dateng loh..
Budi: iya mbak budi usahin dateng ama ujang… (ya hari itu mbak susi memberikan undangan pernikahannya dengan pria yang selama ini beberapa bulan ini menemani kehidupannya, mbak susi memutuskan menikah dengan duda beranak 2 itu, mbak susi mantep menikah dengan duda itu karena menurut mbak susi duda itu cukup mapan, baik dan bisa menerima keadaan mbak susi dengan keluarganya)
Mbak susi: koq ama ujang kan bisa ama pacar kamu yang sering boncengan itu? hehe
Budi: ahhh itu bukan pacar mbak… hanya temen.
Mbak susi: bud… bud… memang kalau seumuran kamu ini lagi seneng-seneng nya bertemen… tapi mbak tau temenan kamu itu kaya gimana.. hehe…
Budi: ya kan mbak susi yang ajarin… hehe
Akhirnya pembicaraan budi dan mbak susi berakhir setelah di depan gang jalan itu sudah ada mobil sedan hitam menjemput mbak susi.. dari dalam muncul seoarang pria berbadan tegap dengan rambut sedikit ada ubanny, tapi tidak mengurangi sisa-sisa kegagahannya.
Mbak Susi: mas anton ini budi… yang sering susi ceritain…
Mas anton: anton, (sambil menyalami budi)… ohh ini toh yang nama nya budi yang temen 1 kontrakan yang sering bantuin kamu itu…
Budi: budi mas…
Mbak susi: iya budi ini sudah susi anggap adik sendiri mas..
Mas anton: nah makanya bud… nanti kamu dateng ya ke nikahan kita..
Budi: iya mas nanti budi usahain..
Mereka pun sedikit bercakap-cakap hingga kemudian mbak susi dan mas anton masuk ke mobil yang meninggalkan budi dengan selembar undangan pernikahan. masih terduduk di motor yang sedang berhenti, budi melihat undangan itu kemudian meremas undangan itu kuat.. kemudian berlalu menuju kontrakan rumahnya.
Budi pun sudah sampai di kontrakannya kini badannya sudah berbaring di atas kasur yang sedikit berantakan, wajahnya menengadah ke langit-langit kamar yang atasnya di cap putih.. sekebat bayangan mbak susi menggelayut sejenak… yang pertama memang yang paling susah di lupakan… mbak susi adalah yang pertama di hati budi dan akan sulit untuk di lupakan sekarang dan juga nanti.
hingga sebuah ketukan di pintu belakang rumahnya berbunyi nyaring… tok… tok… tokk… tokk.. budi pun sedikit terkaget.. bangun dan masih mengucek-ngucek matanya, budi berusaha menggapai jam tangan atau hp yang tadi dia geletakkan di samping dia tidur. hap budi menggapai hpnya kemudian melihat ke arah layar itu..
Kemudian budi pun beranjak dari tempat tidur nya dan mulai berjalan ke arah dapur… ya ketukan itu adalah ketukan di belakang rumahnya, “tapi siapa yang siang-siang mengetuk pintu belakang?.. teh lilis, kang asep, mak nani, dan mbak inesh pasti sudah berangkat kerja.. ujar budi dalam hati”. dan lani juga tadi pagi sudah berangkat kuliah di antar budi.
Klek pintu rumah belakang budi buka… deg. deg. deg. jantung budi serasa berdetak kencang setalah dari tadi berdetak lemah karean sakit kini kembali berdetak kencang… mata budi masih melotot di depan budi kini sedang berdiri mbak inesh sanya dengan handuk pink yang kekecilan hingga setengah paha atas sedikit kebuka dan dada yang ranum sudah menyembul ke luar..
kontol budi kembali berdenyut-denyut seketika.. alakah sexy dan montok nya mbak inesh… body mbak inesh sebelas-duabelas dengan body mbak nita dengan wajah yang cantik, yang membedakannya adalah wajah mbak inesh terlihat binal dengan sorot matanya yang tajam. sedangkan mbak nita mempunyai wajah kalem dan keibuan..
Mbak inesh: bud… lama banget sih bukanya…
Budi: iya mbak maaf tadi saya ketiduran..
Budi: mbak inesh gggak kerja…(budi masih terbata-bata sambil mantanya terus menerus menelanjangi badan mbak inesh)
Mbak inesh: udah nanya nya nati aja yuk bud… sini… tolongin mbak (sambil tangan mbak inesh menarik budi yang masih terbengong)
Mbak inesh: tuhhh bud… ada kodok di belakang ember… mbak takutt bud… tolong pindahin (sambil memegang bahu budi..)
Ketika budi membalik ember itu benar saja ada kodok besar melompat kearah mereka.. kontan saja mbak inesh histeris.. dan langsung memeluk budi ”… ihhhhh budi…” karena kaget handuk yang kekcilan itu pun akhirnya terbuka… beberapa detik sebelum mbak inesh kembali menarik dan memasangnya kembali ke tubuh indahnya..
Budi: (hap budi pun menangkap kodok besar itu) hahh kondok nakal ya… kodoknya pasti cowok nih… mau ngintipin yang gede-gede… hehe
Mbak inesh: (dengan masih takut) udah sana buang bud…
Kemudian budi pun menuruti mbak inesh budi mebuang kodok itu ke balik kebun di belakang tempat jemuran..
Budi: hemmm udah mbak kataknya udah di buang koq…
Mbak inesh: makasih ya bud… untung ada kamu…
Budi: ehh mbak ikut cuci tangan ya mbak…
Mbak inesh: ya udah yuk bud, cuci di kamar mandi mbak…(akhinya budi pun masuk kamar mandi mengikuti mbak inesh)
ketika itu budi berada di belakang mbak inesh yang hendak jongkok mau melanjutkan cuciannya terlihat budi salah melangkah masuk ke area kamar mandi yang licin hingga ke mudian budi tepeleset dan menubruk mbak inesh hingga kini budi terjatuh dan tertindih tubuh mbak inesh yang sudah polos tanpa apa-apa karena terjatuh handuk mbak inesh kembali terlepas…
Beberapa detik kemudian masih dalam keadaan begitu mbak inesh merasakan ada sesuatu yang besar dan panjang bergerak di balik celana budi yang basah… serasa di hipnotis kini mbak inesh memutar badannya dan menghadap langsung ke budi dengan badan telanjang nya… happp… mbak inesh sudah melahap bibir budi…
sluprhhh… sluphhhh ckckkk ckckk sluphhhh slukdkkdk… kini tangan mbak inesh perlahan membuka baju kemeja budi… sakit yang budi rasasakan di pantat terasa hilang dengan suguhan pemandangan dan aktfitas mbak inesh di depan sana.. budi pun berdiri dan melepas celana nya.. kini mbak inesh dan budi telah sama-sama telanjang… seaakan masih terhipnotis dengan kontol besar budi yang sedang mengacung-ngacung ke atas mbak inesh kembali melahap bibir budi… mereka pun berciuman beberapa lama… sluphhh sluphhh sluphhh… hingga mbak inesh kembali sadar.. dan kemudian menarik tangan budi, mata mbak inesh sudah sangat sayu dengan suara agak parau berkata…” yukkk bud.. terusin di kamar aja…” kemudian budi mengikuti mbak inesh ke kamar.. setelah sampai kamar.. budi memeluk tubuh sexy yang selama ini jadi bayangannya hasratnya… sambil mengagumi tubuh indah ituh…“mbak sexy banget sih mbak..” sambil berciuaman sluphhhb sluppk cckkkk slupjj tangan budi meremas pantat sekal mbak inesh.. benar-benar pantat sekal yang sexy pantat mbak inesh seperti pantat wanita brazil yang terkenal memeliki pantat sekal montok yang indah.. kemudian mulut budi menjilati telinga leher dan kemudian turun kebawah ke dua payudara montok itu… happp cluppp cluppp.. budi melumat lumat payudara itu sambil sesekali menyedot pentil susu nya yang masih kecil.. ehmmmm hmmmm bud… geli… budi makin greget saja kini tangan budi sudah gantian meremas-remas susu kenyal mbak inesh dengan gemas… sambil menurunkan kepalanya kebawah.. kini budi benar-benar menjilati setiap bagin tubuh mbak inesh, mulut budi sudah berputar-putar di pusar mbak inesh kemudian mulut itu kembali turun ke bawah.. mencari lembah yang sedikit tertutut pepohonan teduh yang sedikit jarang… happp lagi-lagi budi membuat badan mbak inesh bergejolak… ahhhhh mbak ineshhh mulai mendeha… ahhhhh ahhhhh hmmmmm ahhhhh seiring lumatan bibir budi di bibir memek mbak inesh… happp budi kembali mulumat dan menjilat-jilat area khusus itu… sekarang klentit memek mbak inesh mulai menegang… clul clupp clupp clupp slek.. slek… budi menjila-jilatin itil dalam mbak inesh.. hmmmmmmm ahhhh hmmmm ahhh ahhh hmmm.. mbak inesh kembali mendesah nikmat.. memek mba inesh sudah mulai basah… clupp clupp clupp slet… hmmmmm ahhhh ahmmmm sluphhhh slupuhhhh sluphhhh mulut budi kembali menyegel desahann mulut mabk ineshh… clok clokk clokk clokk… kini dua jari budi sudah mencolok-colok memek mbak inesh dengan lancar… sluphhh slupkhhh ckckck sambil berciuman dengan penuh nafsu mbak inesh mencari cari kontolll budi.. happ akhirnya mbak inesh menangkap kontol besar… budi.. hmmm bbbbbuuuud gede banget… clokk clok clokk jari tangan budi terus menjelajah memek mbak inesh.. muka mbak inesh sudah kemerahan… bug,. mbak inesh medorong budi tertidur, mbak inesh sudah tahan lagi dengan segala aktifitas mulut dan tangan budi… ploppp kini mbak inesh sudah terlihat memaju-mundurkan batang kontol budi… di mult nya… sluphhh clup cluppp clupp.. clupp… sluphhh.. clup.. hmmm gede banget… sih bud… di kasih makan apa ini.. sluphhh clup clupp clupp.. kembali mbak inesh mengeluarmasukkan kontol budi di mulutnya …[plop hingga kemudian mbak susi melapas kontol besar itu dan mulai mengangkangi kontol budi… clekkk clekkk clekkk. clekk.. mbak inesh mengesek-gesekkan kontol itu di mulut memek nya… hingga bleshhh kepala kontol itu sudah menyusup kedalam loba itu… clok clok clok hhhhgggg bleshhhh kontol budi akhirnya masuk tiga perempatnya setelah paksaan mbak inesh yang terlihat tidak sabar memasukkan kontol budi… clokk clok clokk clokk bleshh… ahhhhh bud… mentok… akhinya kontol budi amblas memenuhi rongga memek mbak inesh… terlihat mbak inesh mendiamkan pinggul nya beberapa saat menikmati kehadiran beda tumpul besar dan panjang itu… seoalh tersenyum.. kini mbak inesh mulai menaik turunkan pinggullnya… clokk plokkk clokk clokk clok plokkk cloklll plokkk mbak inesh terlihat begitu bahagia… menikmati sodokan sodokan dalam kontol budi di liang memeknya… sambil bergoyang mbak inesh tidak henti-hentinya mendesah-desah nikmat… ohhhh ohhh hmmmmm ahhhh… clok clok clok plokk plokkk… kini kocokan memek mbak inesh terasa lebih cepat dan kuat… clokkk plokkk plokk clokkk di bawah sana budi… menahan mikmat sambil memejamkan mata… plooo plokk plokkk clokk clokk lcokk plokk bunyi kecipak memek mabk inesh dan kontol budi masih terasa kencang.. memek mbak inesh sudah sangat basah dan licin… kemudian mbak inesh kembali menggoyang kan pantatnya menguleg-nguleg kontol budi dengan kencang dan bertenaga… hinggga satu hentakan kuat… ahhhhh bud… enakk… crotttt crotttt crotttt crotttt… byur kontol budi serasa di siram air hangat kentall.. nikmat dan nikmat…
hingga tanpa mereka sadari di balik tirai pembatas kamar tidur dan ruang tamu terlihat satu pasang mata yang dari tadi mengawasi aktifitas mereka berdua…