31 Oktober 2020
Penulis — anakonak
Ku keluar kamar dn menuju kamar kakak ipar untuk mencoba mendapatkan penjelasan tentang perlakuan mas iparku terhadap istriku… Namun setelah di depan pintu kamarnya, aku urung untuk mengetuk pintu. Hanya mendehem mengharap mas ipar mendengar dan menyusulku kluar. Namun stelah kutunggu beberapa menit, ia tak juga menampakkan batang hidungnya…
Celingak celinguk diluar hotel mencoba cari warung kopi… Udara begitu dingin karena daerah ini daerah pegunungan.. yah wajar saja jalanan mulai sepi bahkan warungpun tak ada yang buka hingga kuputuskn untuk kembali ke kamar. Dalam perjalanan menuju kamar ku mendapati pintu kamar setengah terbuka, kupercepat jalanku dan kumasuki kamar…
Keesokan harinya ku terbangun dari tidurku dan istriku telah ada disampingku masih terlelap tidur, saat itu jam 7 pagi dan sudah terlihat beberapa orang lalu lalang dijalanan yang kunikmati melalui jendela kamar hotel. Kemudian kucoba bangunkan istri untuk menanyakan perihal semalam yang tidak ada dikamar setelah kutinggal keluar sebentar…
Yank… yank… Bangun, dah siang nih. Semalam kok gak ada dikamar, kamu kmana?.. Kalau ada oranglain masuk ke kmar ini gimana?, mana pintu gak ditutup rapat lagi.. Tanyaku pada istri. Dengan setengah sadar dari tidurnya ia menjawab pertanyaanku.. Semalam aku tidur sama mbak dan mas di kamar situ, sambil menunjuk kearah kamar yang dtempati kakak ipar…
What???, langsung ku bertanya tanya dan penasaran dengan apa yang telah terjadi selama istriku dikamar itu bersama mas ipar dan istrinya… Jangan jangan ada adegan lebih seru yang aku lewatkan. Tapi pertanyaan dalam benakku itu tak kusampaikan pada istriku karena ku tak mau mmperpanjang masalah ini hingga membuat ia emosi lagi, lagipula ia masih mengantuk dan melanjutkan tidurnya.
Setelah duduk termangu agak lama, ku menuju kamar mandi untuk langsung membersihkan diri… Sambil menyanyi dikamar mandi dan menikmati guyuran air dari shower tanpa kusadari celana berikut celana dalamku terjatuh dari gantungan hingga basah. Gawat nih, mana pakaian ganti ada dikamar sebelah yng ditempati kakak ipar.
stelah berhandukkan.. Aku hanya memakai baju dan menutupi kemaluanku menggunakan handuk tanpa dalaman sama sekali.. Kemudian kuputuskan untuk menelpon mas ipar memastikan dia telah bngun, tapi yang menjawab telpon adalah mbak ipar dan mengatakan bahwa mas baru mandi, langsung saja kulontarkan maksud dan tujuanku mengambil pakaian dikamar itu..
Ku ketok pintu 2 kali, yang kemudian langsung dibukakan oleh mbak ipar. Maaf mbak, tadi celanaku basah dan terpaksa kuharus pake handuk… Kataku. yang langsung saja disambut senyumnya dan tangannya menyentuh penisku saat ku brrjalan masuk. Kangen nih sama kontolmu… Kata mbak iparku. Kok mbak ipar jadi agresif gini fikirku, tapi tanpa menanggapinya dulu ku lngsung saja mengambil tasku yng berisi pakaian dan berjalan kembali untuk keluar.
Kok gitu sih, nggak minat sama aku lagi ya dek? Tanya mbak iparku sambil memasang muka yang sok kesel seolah masih gadis remaja., Kan ada mas to mbak, nggak enaklah ada dia.. Jawabku. Dah, ku lanjut mandi lagi ya mbak… Pungkasku yang kmudian berlalu meninggalkannya menuju ke kamar mandi di kamar satunya.
Setelah ritual mandiku selesai, ku keluar dari kamar mandi dan masih saja mendapati istriku yang tertidur nyenyak di kasur. Seraya menikmati pemndangan dari jendela, kuhisap rokok untuk mnghangatkan badan. Selang 15 sampai 20 menit kemudian hp ku berdering dan kulihat yang menelponku adalah nomor hp mbak ipar.
Ya mbak.. Ada apa?… Tanyaku, sini dek ke kamar… Mas mu baru keluar tuh, mbak suruh dia beli cemilan.. Jawabnya. Lngsung ku menuju kmar tempat mbak iparku berada dan benar saja mas ipar tidak ada dikamar itu. Namun yang lebih membuatku senang lagi ternyata mbak tidak menggunakan sehelai benangpun ditubuhnya dengan rambut yang masih terlihat basah dan tubuh yang trcium aroma wangi.
Kututup kembali pintu kamar dan tanpa basa basi lgi ku langsung memeluk tubuhnya yang putih bersih dan amat sangat menggairahkan itu.. Bibirnya langsung kulumat tk henti hentinya smbil tangan kananku menyentuh vaginanya dan tngan kiriku meremas remas payudaranya… Owh… Lenguhan lenguhan kecil terdengar saat mulut ku menjelajahi leher, telinga, kmudian menjilati pentil payudaranya sambil sesekali ku kenyot…
Tak tahan ku mulai lepas celanaku sembari mulut masih menempel dan mengenyot pentilnya.. Dan mbak ipar membantu membuka pakaianku.. Setelah kami sama sama telanjang bulat, kususuri kembali tubuhnya yang masih dalam posisi berdiri dengan mulutku menuju mekinya… Namun saat mulutku melewati bulu mekinya dengan sengaja penuh nafsu kugigit bulu jembutnya kmudian kutarik…
Sontak saja mbak iparku menjerit kesakitan karena banyak juga helaian jembutnya yang tertarik oleh gigiku. Kmu apa apaan sih dek, kok bulunya kamu tarik gitu… Sakit nih… Katanya namun masih dengan wajah yang sok pura pura kesel gitu… hehehee… Ku cengengesan saja sambil mengangkat kaki kanannya dn kutopang dengan bahuku.
terus menuju bawah kujilati klitoris, lubang memeknya, kukeluar masukkan lidahku ke dalam memeknya yang sedari tadi telah basah… Lama sekali ku lakukan adegan itu hingga suara desahan mbak ipar semkin keras seperti biasanya. Enak bnget dek.. Terus dek… Sambil sesekali ia ucapkan kata kata itu. Kumasukkan jari ku dari satu, dua, bahkan tiga jari yang berhasil leluasa ku keluar masukkan melalui lubang mekinya.
Dengan nafsu yang sudah memburu kurasakan vagina mbakku mulai berkedut seperti akan orgasme… Dan benar saja, sambil ia mengatakan jangan berhenti dek.. Kmudian diikuti suara lengkingan yang cukup keras ia mencapai orgasmenya diiringi cairan yang keluar dari lubang vaginanya dan kusambut dengan menjilatinya bahkan kuemutin pula cairan yang ada di jari jariku.
Kemudian kusuruh mbak iparku untuk menungging menghadap jendela, dan tirai jendela lngsung kubuka.. Kok dibuka dek?. Tanya mbak iparku, gak apa apa mbak biar agak terangan dan hangat juga karena sinar masuk… Jawabku sekenanya dan tak ada penolakan berarti darinya karena dirinya telah sangat bernafsu ingin di sodok dari belakang.
Langsung ku ambil ancang ancang memasukkan penisku ke dalam mekinya. Melalui belakang tubuhnya yang telah menungging. Cukup dengan 2 kali usaha, penis ini masuk ke dalam vaginanya yang hangat dn licin karena cairan yang telah ia muntahkan tadi bercampur air liurku. Dengan gerakan perlahan dn semakin cepat ku keluar masukkan penis ini smbil sesekali meremas pantat, mengelus bodinya dan menciumi punggung mbak iparku seraya tangan menjelajah ke kedua payudara dn putingnya yang menggantung.
Sempat terfikir ku ingin menganalnya, namun urung karena akan memakan waktu lama dan belum saatnya pikirku. Entah berapa pasang mata dari jalanan yang berhasil melihat ekspresi muka dan payudara yang menggantung di tubuh indah mbak iparku ini terpampang di kaca jendela. Karena akan jelas sekali dari luar, apalagi sinar matahari menambah efek lighting yang sangat membantu memperindah tontonan dari luar hotel.
Hanya satu kecemasanku.. Mudah mudahan suaminya tak ikut melihat. Hingga akhirnya ku lakukan gaya doggy style itu terus menerus sampai ku tak kuat lagi menahan spermaku yang hendak keluar… Seketika itu juga kutarik penisku dan tubuh mbak ipar kubalik.. Sambil kukatakan, ayo mbak… Diminum semua, seperti aku tadi juga meminum cairan vaginamu..
dengan mimik wajah yang seperti ragu atau jijik karena ia tak pernah melakukannya, ia mendekatkan mukanya ke penisku dan kupaskan kepala penisku di depan mulutnya. Ayo mbak, kulum kontolku… Cepet. Dan langsung dia membuka mulutnya dan mengulum penisku sambil tangannya mencengkeram pantatku. Hingga ku tak kuat lagi dan ku katakan buka mulutmu mbak…
Yang kemudian langsung di amini olehnya. Ku kocok penisku tepat di depan mulutnya yang terbuka dan muncratlah spermaku yang sengaja lngsung kuarahkan ke dalam mulutnya… Sperma itu masih nampak menggenang di dlam mulutnya, yang kmudian ku katakan lagi.. Ayo telan mbak… Dengan nada sedikit memaksa.
Akhirnya ia mencoba menelan dengan wajah seolah olah seperti orang yang akan meminum obat pahit dn hendak muntah… Namun akhirnya semua berhasil tertelan. Inilah balasanku Mas.. Dalam hatiku. Dan tak lupa ku ucapkan terimakasih ya mbak… Gimana rasanya?… Gak tau dek, campuraduk… Udah ah gak usah tanya rasanya…
Kmudian kami pun berpelukan sebentar dan ku foto selfie bersama mbak iparku dalam beberapa gaya dan ekspresi tanpa keberatan sama sekali, cuma 1 pintanya bahwa foto itu jangan ada yang tau kecuali hanya aku dan dia. Sebelum akhirnya ku kenakan pakaian kembali dan meninggalkan mbak iparku yang masuk kedalam kamar mandi.
Bersambung…