31 Oktober 2020
Penulis — anakonak
Sehari,2 hari berjalan setelah kejadian di mobil pick up waktu itu.. Membuatku sedikit gelisah karena ketakutan jika kakak iparku secara diam2 bercerita ttg kjadian itu kpada suaminya atau bahkan istriku, apalagi ditambah wajah canggung dan tegang selalu dinampakkan kkak iparku saat dihadapanku. Namun tetap sj niat untuk dapat meniduri kakak iparku tak surut dr pikiran, tekadku sudh bulat dan ingin sekali menjamah dengn leluasa tubuh menawan nan seksi kakak iparku itu.
Di suatu malam saat istriku telah trlelap tidur di depan tv ruang tamu, sengaja aku menonton tv lebih lama dari biasanya hingga waktu menunjukkan jam setengah 2 pagi. sementara kakak ipar beserta suami dan anaknya telah trtidur pulas juga di depan tv tsb. Perlu diketahui bahwa kami semua tidur diruang tamu dikarenakan kamar yang biasa kami pakai dirumah itu digunakan oleh kakek dari istriku yang skarang tengah sakit2an dan dirawat oleh ibu dn bapak mertuaku.
Sementara Bapak dan ibu mertuaku menggunakan kamar pribadi mereka, dan bahkan kami anak2nya tak berani memasuki kamar mereka karena sungkan dn pernah diperingatkan untuk tdk masuk k kamar pribadi mereka tanpa se ijin mereka. Baiklah, kembali ke laptop… eh… Tv. Entah karena apa, seakan akan tv memberikn saya dukungan untuk melampiaskan hasrat sex pada malam itu jg karena acara pada saat itu menampakkan lekukan wanita2 seksi nan menggoda.
Kmudian saya melihat ke arah samping, menatapi pulasnya tidur istri saya yang brsebelhan dengn anak kakak ipar saya yang dipeluk oleh ibunya. Tiba tiba saja pikiran untuk segera menikmati tubuh kakak ipar saya semakin memuncak, ide gila sekaligus nekat saya luncurkan. Lampu ruang tamu saya matikan hingga penerangan saat itu hanya dibantu oleh cahaya tv yang masih menyala.
Saya berusaha untuk merebahkan posisi badan diantara istri dan keponakan saya itu. Dengan berpura pura menggeliat ksana kemari akhirnya posisi kepala dan tubuh saya berada di depan perut keponakan saya yang terangkul oleh mulusnya tangan kakak ipar saya itu. Sedangkan untuk memastikan bahwa aksi sya tak dipergoki istri dan suami kakak ipar, maka saya matikan tv menggunakn remote dan kuselimuti tubuh saya hingga kepala berikut tubuh keponakan dn kkak ipar saya hingga ke perut.
Deg.. deg.. deg… seakan jantung ini semakin kencang dan akan lepas dari tubuh saya… Mengingat resiko yang akan saya ambil jika aksi ini sampai kepergok oleh siapapun disitu. Ku coba mengelus perlahan lahan tangan kakak ipar saya yang tepat ada di depn muka saya bertutupkan selimut, kmudian dengan sangat pelan ku endus aroma wangi jari jemarinya yang kmudian tangan kanan sya meluncur ke bagian pinggang kakak ipar melewati tubuh kponakan saya.
Dengn perasaan dan imajinasi tinggi ku mulai meraba paha kakak ipar dari luar ke dalam hingga tanganku sengaja terjepit oleh kedua pahanya yang saat itu kakak ipar menggunakan celana kolor panjangnya. Pelan namun pasti ku arahkan tangan ke atas untuk menggapai memeknya. Rasa hangat bercampur tangan gemetar adalah sensasi yang kurasakan saat itu…
Gawat… Kakak ipar sepertinya merasakan dan seperti hendak mengangkat dirinya, saya tidak tau pasti karena kepala saya masih tertutup oleh selimut. Saya brhenti sjenak sambil posisi tangn masih terjepit oleh pahanya. Kmudian kakak ipar tiba tiba melepas pelukan tangan dari anaknya dan membuka selimut yang menutupiku dan sebagian tubuh anak dan dirinya.
Saya hanya bisa pura pura trpejam dan tangn masih dalam posisinya.. Dan saya rasakan kakiny mulai melebar dan membebaskan tanganku dari jepitan pahanya… Seperti ada bisikan gaib saaat saya pura pura memejamkan mata yang mengatakan tepat ditelinga saya “Kenapa??, ku mau ke kamar mandi”. Saat itu juga saya merasa mendapat lampu hijau dr kakak ipar dan tak berselang lama saya menyusulnya ke kamar mandi yang letak nya berada diluar rumah.
Terdengar suara kencing menyembur dari luar kamar mandi dan kemudian basuhan dan guyuran air saat itu. Cepat cepat saya dorong pintu kamar mandi yang ternyata sengaja tidak dikunci oleh kakak iparku yang cantik ini. Saya segera masuk dn melihatnya hendak menaikkan celananya kembali, namun tidak ada ekspresi keterkejutan atau penolakan sama sekali darinya seperti di awal awal dulu.
Cepat2 jg saya kunci pintu kamar mandi dn saat ini hanya saya dan kakak ipar yang ad di dalamnya. Dia sempat mengatakan “nekat banget kamu” yang kmudian hanya saya balas dengn senyuman kembali. Tanpa di komando lagi… Saya mulai menurunkan posisi celananya berikut bersamaan dengan celana dalamnya, gundukan meki yang terhiaskan rambut2 jembi nya membuatku semakin ingin melumatnya…
kuarahkan kaki kanannya berpijak pada sisi bak kamar mandi, sehingga ku lebih leluasa untuk menjilati meki dan pahanya… Kugoyang goyangkan lidahku dan dengan rakus kusedoti mekinya yang beraroma wangi namun terasa asin barangkali masih tersisa sisa air kencingnya dan ku tak peduli diiringi deshan yang keluar dr bibir manis kakak iparku..
Kususuri ke atas bersamaan membuka kaosnya dn mengangkat bh nya yang memunculkan bongkahan susunya yang berkisar 36a itu dan kujilati puting susunya, kusedot, kugigit gigit kecil dan kuciumi hingga naik ke atas tepat pada lehernya… Kujilati kmbali, kuciumi dan entah pikiran apa yg hinggap saat itu tanpa berfikir kmbali bahwa ku sedot lehernya hingga menimbulkan bekas warna merah hasil cipokan..
dan kumulai lumat bibir manisnya dan ia pun tanpa dikomando melancarkan serangan dengan lidah kami yang saling bermain dn tangannya yang berusaha menurunkan celana ku dn memunculkan penis ku yang telah menegang sedari tadi. Ia pun langsung berjongkok dan mulai mengelus elus penisku yang keluar dari celana dan celana dalamku yang hanya diturunkan dn tak kulepaskn.
Karena mungkin masih ada rasa ketakutan akan ketahuan aksi kami maka sesegera mungkin dia berdiri membelakangiku untuk mengisyaratkan segera memasukkan penisku kedalam mekinya.. Dengat sedikit dorongan dn akhirnya pelan pelan ku masukkan penis ini kedalm lubang vaginanya yang sedari tadi telah basah bercampur air liurku, air kencingnya atau apapun itu hingga semua penisku tenggelm kedalmnya.
Ku pompa penisku keluar masuk secara perlahan… Kemudian semakin ku percepat. Harus ku akui bahwa desahan kakak iparku ini terlalu berisik, sehingga aku terkadang mengingatkan untuk memelankan volume suaranya. Kemudian ku balik dirinya hingga posisi kami sekarang saling berhadapan kembali, kusuruh ia duduk di atas bak yang kemudian ia mengangkang sambil berpegangan pada tembok dan sisi dinding bak mandi…
Mudh saja kumasukkan kembali penisku dan memompanya sambil tetap kujilati semua bagian tubuhnya yang dapat tergapai oleh mulutku, sambil sesekali kulirik wajah kakak iparku yang menikmati aksi ini dan bibir bawah yang gemetar… Memang kakak adik gk beda, kalau sedang ML saya sering melihat istri saya juga bergetar bibir bagian bawahnya..
Hingga akhirnya ku sudah tidak kuat lagi membendung cairan yang akan keluar dari penisku ini, tapi sebelumny kutanyakan dl ke kakak ipar mau dikeluarin diluar apa didalam… Kakak iparku menjawab didalam saja. Dan akhirnya kusemprotkan semua air maniku ke dalam liang kenikmatan milik kakak iparku itu dan sebagai sajian penutup ku berciumn kembali dengan kakak ipar saling melumat dengan peni masih tertancap di vaginanya.
Stelah itu kamipun membersihkan diri dan ku katakan ke kakak iparku bahwa ini baru awal lho mbak… dia tak merespon dan tetap sibuk membersihkan dirinya, sampai ku keluar dari kamar mandi lebih dulu untuk masuk kedalam rumah dan tiduran di smping istriku… Kmudian tak berapa lama ku mendengar ia mnyusul masuk rumah menuju dapur dan sepertinya minum air putih…
Kmudin berlanjut tidur pada posisinya semula. Selang bbrp wktu saya mendengar ada yng bangun dan menghidupkan lampu ruang tamu, mndengar dari batuknya dia adalah suami kakak ipar saya yang kmudian duduk di sofa ruang tamu, saya tahu karena kalau sofa diduduki ada suara menderit karena sofa lama… Gawat…
Bersambung…