1 November 2020
Penulis — kernel
Sabtu Pagi cuaca cerah sekali, sambil ditemani kopi hangat kubuka laptop untuk liat2 berita di sebuah situs.
istriku hari ini libur juga sama sepertiku, namun dia ada acara outing di kantornya pagi2 sekali aku sudah antar dia ke Kantornya, anakku sudah jalan juga ke sekolah dan ijin sepulang sekolah mau kerumah temannya, tinggallah Aku dirumah dengan Kakak Iparku, anaknya dan pembantuku.
Aku dan Kakak iparku sudah menjalin hubungan perselingkuhan seperti yang aku ceritakan di bagian pertama hari ini kesempatan kami lagi untuk mengulanginya.
namun masih ada halangan Pembantuku dan anaknya, setan sdh disampingku dari pagi, sambil bisik2, udah hajar aja kalo perlu pembantulu sekalian…
“Ahh… sialan” bukannya bantu mikir biar aman, malah sebaliknya hehehehe, akhirnya otakku jalan juga.
Aku beranjak naik ke lantai atas, sekarang sudah gak canggung lagi seperti sebelumnya, aku ketuk pintu kamar anak Kakakku, “Vin… Vina… Om mau minta tolong neh”.
“Iya Om, ada apa?” sambil buka pintu kamarnya
“gini, Om perlu Pulpen tapi yg permananent, yang bisa untuk nulis di keping CD atau plastic, tapi ga hilang tulisannya, kamu tau nggak?”
“oh yg buat tulis di keeping CD, Vina tau OM, tapi itu adanya di toko buku Om”
“Ya udah, nanti Bibi saya suruh ikut kamu yah… biar nanti kamu beliin dan kasih ke Bibi aja,
krn Om mau pake, kalau nunggu kamu pulang sekolah kelamaan”,
“oh kalau gitu Vina mandi deh sekarang, krn agak jauh juga Tokonya dari sekolah vina”.
Vina bergegas mandi dan berangkat lebih awa dari biasanya, aku pun kasih uang dan Bibipun aku suruh ikut dengan Vina, tidak lupa aku suruh mampir kepasar, biar agak lamaan pulangnya .
Nahh.. sudah kosong neh rumah, aku beranjak keatas, Kakak Iparku sepertinya baru selesai mandi, aku ketuk pintu perlahan.
“Mbakk…”
“Iya… masuk aja Di, ga dikunci”
aku masuk kekamarnya, kulihat dia sedang memakai handuk saja… langsung ku peluk dan kami saling berpagutan bibir… serasa sudah lama sekali ga bertemu.
handuknya mulai terlepas, aku berhenti sejenak,
“Mbak pakaian dulu gih sana ..”
“Loh???, kenapa Di”,
bingung kakak Iparku tapi dia tetap mengikuti kemauanku
“pakai kerudung juga ya mbak, seperti kalau Mbak mau brangkat ke Pengajian”,
tanpa banyak nanya dia mengikuti yg aku mau, stelah itu aku keluar kamar turun dan mengunci Pintu depan, aku sengaja tidak naik keatas, melainkan duduk di ruang Keluarg (TV), Kakak Iparku mungkin karena aku lama ga naik, dia turun kebawah menyusul aku
“kenapa Di?, ga mau main sama mbak lagi?”,
tanpa ku jawab, langsung aku lumat bibirnya, dia membalas dengan penuh nafsu, aku angkat baju panjangnya, ternyata Kakak Iparku tidak pakai celana dalam, dia hanya mnggunakan baju yg kusuruh, aku hisap klentitnya.
“Auhhh… Di… terussss… enagh… aoh…” Kumainkan jari telunjukku di kemaluannya,
kuhisap dan kujilay terus, sampai beberapa saat kemaluannya mulai basah,
“ahh… udah di… udah… Mbak Ga Tahan Neh…”
aku lepas hisapanku, sekarang beralih ke teteknya…
“Ahh… ah…”
dia mau membuka bajunya, aku tahan tangannya,
“sekarang Mbak harus hisap Kontolku”
tanpa membantah, dia buka celanaku dan dia hisap kontolku, walau belum begitu mahir seperti istriku dalam menghisap, tapi lumayan juga… keinginannku tercapai juga, aku sering punya Fantasi rudalku dihisap oleh cewek berkerudung…
punya ku mulai menegang,
kali ini aku suruh dia nungging di sofa, aku arahkan rudalku lewat belakang, perlahan2…
“Ahhh… Ahhh… Gede Banget Rudalmu Di, agak sakit neh… Ahhh…”
akhirnya masuk juga rudalku walau baru setengah, Memek Mbakku ini emang masih lumayan sempit dibanding istriku, mungkin karena istriku melahirkan secara normal, sedangkan ia melahirkan anaknya secara cesar.
“terus Di… augh… ah.. ahh…” Kaka Iparku, semakin lama semakin seperti kesetanan, irama kami semakin cepat dan
“Ahhhh… aku ga tahan di… ahhh… ahhhh”
dia cengkeram sofa kuat2…
“sudah… sudah DI.. stop dulu… ahhhh…”
aku berhentikan sebentar, aku cabut rudalku dan aku ambil tisu untuk lap memeknya yg sudah banjir, setelah itu, langsung kulumat lagi memeknya…
“ahhh… ohhh…”
aku beralih ke payudaranya yang lumayan masih segar, tidak kelaiatan dia sudah punya anak kelas 3 SD, Payudaranya masih bagus, smakin lama, berahinya mulai naik lagi, sekarang gantian aku yang dibawah dia tuntun rudalku ke lubang memeknya, Bless… masuk semua batangkku kedalam memeknya, “Ouh… ahh..
sambil mengeleng2 gelengkan kepala, dia terus turun naik…
“Memek Mbak enak banget dan wangi”
pujiku,
“enak mana dengan punya Lia.. di? ouhh…”
“enak punya Mbak… lebih sempit” ujarku membandingkan punya istriku.
Kali ini aku tidak bisa bertahan lama
“Mbak… aku udah pingin keluar…”
“Aku juga Di… ohhh, ahhhh…”
Kami keluar bersamaan, dia cengkeram badanku dengan keras… kami saling berpelukan dan tetap saling berciuman, setelah agak lama baru ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku di ruang TV lagi… tak berselang lama, Bibiku pulang dari pasar.
Akhirnya Selingkuh dengan Kakak Iparku menjadi rutinitas setiap hari Sabtu, bahkan kadang aku bolos kerja demi bisa tidur dengan kakak Iparku.