1 November 2020
Penulis —  needlenbitch

Adik ku

Crissy kemudian menggeser tubuhnya kebawah, sisi tubuhnya sebelah kiri tiduran diatas perutku sambil menghadap kebawah, sehingga wajahnya hanya beberapa cm dari batang penisku yang tegak mengacung langit. Tangannya kini menggenggam batang penisku dan menggerakkannya naik turun. Kepala topi bajaku yang mengkilat itu juga dijilati dan kadang-kadang diciuminya dengan mesra. Kini ganti Bobby yang dibuat kelojotan menikmati sensasi kenikmatan yang luar biasa.

“Oohhh… Crissy, aaahhh,” desah Bobby.

“Apa aku sudah melakukannya dengan benar?” tanya Crissy.

“Tergantung,” jawabku pendek sambil meringis menahan nikmat.

“Apa maksudmu?”

“Maksudku bila kamu ingin melihatku segera keluar disana, kamu sudah melakukannya dengan benar.”

“Kamu sudah mau keluar?”

“Ya Tuhan, ya!, tapi aku ingin dengan cara lain. Aku sudah nggak tahan lagi menahannya, tapi aku ingin menumpahkannya didalam milikmu itu, aku ingin merasakan kehangatan dan jepitan liang vaginamu yang kecil itu, dan nikmatnya keluar didalam vaginamu.”

“Oh, Bobby, aku juga!” kata Crissy sambil menindih tubuhku.

Sepasang bukit dadanya yang padat mengusap dadaku, pahanya dibuka dan menjepit kedua pahaku sehingga batang kemaluanku bergesekan dengan ketat dengan belahan vaginanya. Kami berciuman dengan rakusnya, lidah kami saling belit dan saling sentuh.

Tubuh Crissy kembali bergetar dan mengejang, gadis ini begitu cepatnya kembali mencapai orgasme.

Kurasakan cairan vaginanya yang hangat mengalir kebawah membasahi kantung kemihku.

“Crissy aku tidak bisa lagi menahannya berlama-lama.”

“Aku juga Bobby, aku segera ingin menikmati milikmu sepenuhnya, ayo masukkan Bobby.”

“Crissy, ini mungkin agak sakit untuk pertama kali. Kamu benar-benar sudah siap?”

“Ya tentu saja, aku wanita. Setiap wanita pasti tahu tentang itu dan aku sudah siap. Meskipun itu sakit tapi aku yakin kamu akan memberikan yang paling baik buatku, lebih baik daripada laki-laki lainnya.

Katakan kepadaku apa yang sebaiknya aku lakukan, bagaimana posisiku?

Aku terlentang kemudian kau melakukannya? Mungkin itu paling baik buatmu?”

“Tidak, tetap posisi seperti ini saja.

Ini adalah cara terbaik buatmu untuk pertama kali,” kataku, “Bertumpulah pada lututmu sehingga penisku tepat dibawah liang vaginamu.

Kemudian turunkan pelan-pelan pinggulmu sampai kau merasa ujung penisku masuk ke liang vaginamu.

Bila merasa sakit stop dulu beberapa saat sampai liangmu yang kecil itu mengembang menyesuaikan diri, kemudian turunkan lagi agar masuk lebih dalam. Begitu seterusnya sampai semua batang penisku masuk seutuhnya.”

Crissy menciumku dengan mesra sambil berbisik, “Itulah yang aku mau, aku ingin pertama kali denganmu, kamu pemuda yang baik, aku tahu kamu akan sangat memperhatikan aku dan memberikan aku yang terbaik.”

Crissy kemudian duduk bertumpu dengan lututnya, tangannya meraih batang penisku dan menempatkan ujungnya tepat dimulut liang vaginanya yang kecil itu. Dan sambil saling bertatapan mata, Crissy pelahan-lahan menurunkan pinggulnya menduduki penisku yang berdiri tegak.

Aku memandangi bola mata Crissy tanpa berkedip. Kulihat Crissy konsentrasi sepenuhnya. Perasaan kami sangat tegang menantikan saat-saat yang paling bersejarah buat kami berdua. Kurasakan ujung penisku mulai menyeruak masuk ke liang vagina Crissy. Terasa sempit menjepit, dan hangat. Crissy menghentikan tekanannya sambil menarik napas dalam-dalam, kemudian menekan lagi kebawah.

Kulihat alis mata Crissy agak mengernyit kesakitan, tapi tetap menekan terus kebawah…

“Aahhh…” desah Crissy ketika ujung topi bajaku melesak masuk ke dalam liang kecil itu.

Untuk beberapa saat kembali Crissy menghentikan gerakannya. Wajahnya merah menahan sakit. Aku juga merasa ngilu dan nikmat luar biasa ketika ujung kemaluanku dijepit kuat-kuat.

“Sakit sayang, stop dulu jangan dipaksa,” kataku sambil mengelus-elus bukit dadanya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan