1 November 2020
Penulis —  needlenbitch

Adik ku

Kemudian membisikkan ditelinganya, “Apa yang aku pikirkan adalah kau lebih jujur dari pada aku, yang sebenarnya juga mempunya perasaan yang sama.”

Crissy menarik tubuhnya dan memandang tajam wajahku.

“Maksudmu kamu juga punya perasaan yang sama denganku?”

“Oh Tuhan, Crissy, sekali lagi, aku sebenarnya sudah mencoba untuk memendam dalam-dalam perasaanku tapi setiap kali selalu gagal.

Masyarakat mengatakan hal itu adalah dosa bila seorang kakak mencintai adiknya sendiri, aku selalu ingin menjadi seorang kakak yang baik, tapi setiap kali kita membicarakan masalah sex, setiap kali kamu pulang kencan, hatiku selalu gelisah dan cemburu. Setiap kali kau menceritakan teman kencanmu hatiku menjerit, aku ingin bahwa itu adalah aku, aku ingin menggantikan posisi teman-teman kencanmu. Karena anggapan taboo untuk hubungan antara saudara maka aku selalu berusaha menekan perasaanku.”

“Oh Bobby, taboo itu adalah anggapan kuno sebelum ada alat KB, yang bisa mencegah kehamilan.

Anggapan itu mungkin untuk mencegah agar kakak tidak memperkosa adiknya, atau juga mungkin adik memaksa kakaknya.”

Crissy berhenti sesaat kemudian meneruskan kata-katanya setengah berbisik, “Aku tidak memaksamukan Bobby? Kamu tidak berbasa-basi untuk sekedar menyenangkan diriku bukan?”

Kuraih tangan Crissy kemudian kuletakkan diatas kemaluanku.

“Rasakan dan katakan bagaimana menurut pendapatmu.”

Tangan Crissy mengusap-usap bagian menonjol di depan celana jeanku.

Karena saat itu aku sudah terangsang maka batang kemaluankupun sedang tegang maximal. Mata Crissy pun melotot, diapun berkata, “Oohhh Bobby, punyamu keras, dan…

Dan besar sekali!!!. Apa ini semua karena aku??? Aku bisa membuatmu begini???”

“Yeah, betul sekali. Melihat bayangan tubuhmu dibalik bajumu yang tipis, sentuhan dadamu saat berpelukan seperti ini dan membayangkan kalau kau nggak pakai baju, membuatku jadi begini.”

“Kamu ingin melihat tubuhku telanjang kak?” bisik Crissy dengan suara lembut dan mesra.

“Oh, pasti Crissy, aku sudah sejak lama memimpikan meluhat tubuhmu tanpa ditutupi sehelai benangpun.”

“Well, aku juga demikian,” kata Crissy.”Aku juga sudah lama memimpikan melihat kamu telanjang, melihat ‘anumu’ yang sering menonjol keras di celanamu itu.”

“Apa lagi yang pernah kau angankan?” kataku penasaran.

“Aku memimpikan kita berdua telanjang bulat. Kau raba seluruh tubuhku dari kepala sampai ujung kaki. Kau menciumku seperti aku adalah pacarmu, bukan sebagai adik.

Kau menciumi seluruh tubuhku…

Khususnya di tempat-tempat yang sangat nikmat.”

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan