1 November 2020
Penulis —  needlenbitch

Bongkar koleksian jadul/terbaru

Korban Jaman “Maa.. Mamaa..” Adi (16 tahun) memanggil ibunya (Sri, 42 tahun) yang memang sudah 2 hari selalu di rumah, karena cuti selama 12 hari kerja untuk mengurus pernikahan kakak perempuan Adi yang bernama Surti (22 tahun).

Ternyata ia tidak mendapat jawaban, lalu terdengar langkah orang berjalan mendekati diri Adi, ternyata Sasma, pembatunya yang sudah bekerja di rumah Adi sejak 4 tahun yang lalu (waktu itu Adi berusia 12 tahun).

Bersamaan dengan meninggalnya ayah Adi karena kecelakaan lalu lintas, Ibu Adi mengambil keputusan untuk bekerja, karena alasan untuk mempertahankan kehidupan keluarga dan membiayai sekolah anak-anaknya.

Sejak saat itu mereka tinggal hanya berempat termasuk Sasma.

“Nyonya sedang tidur Den… di kamar atas.. Kata nyonya, kalo Den Adi ada perlu bangunin aja..” “Iya deh Bi.. nanti saya ke atas..” Adi membuka sepatunya dan melangkah ke lantai atas rumahnya. Adi berniat mengetuk pintu, tapi ia mengurungkan niatnya karena dilihatnya bahwa pintu kamar ibunya tidak tertutup dengan sempurna, sehingga masih terdapat celah yang cukup besar untuk melihat keadaan di dalam kamar.

Adi mencoba mengintip ke dalam kamar, dan terdiam sesaat karena melihat ibunya sedang tertidur lelap dan roknya tersingkap sampai ke perut. Terlihat ibunya mengenakan celana dalam yang terbuat dari nylon, dan terlihat sangat menggairahkan. Adi memang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini, bahkan ia sering melihat ibunya bila sedang ganti pakaian, dan Sri memang tidak memperdulikan keberadaan anaknya pada saat ia sedang dalam keadaan setengah telanjang. Sri memang berumur kepala empat, tetapi ia sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan selalu mengikuti latihan- latihan aerobic di kantornya, jadi meskipun sudah berumur, Sri masih memiliki tubuh yang indah dan sexy, itulah sebabnya Adi mengagumi ibunya.

Tetapi kali ini Adi merasakan ada perasaan lain yang menjalar di seluruh tubuhnya, ia membuka pintu dengan perlahan dan masuk dengan mengendap-endap, dengan harapan bahwa kedatangannya tidak diketahui oleh Sri. Mata Adi menatap nanar ke arah selangkangan Sri, terlihat dengan jelas gundukan yang menyembul lembut di balik bahan nylon putih, dan terlihat samar-samar bulu- bulu hitam yang membuat Adi menelan ludah.

Adi mencoba ingin menyentuh paha mulus Sri, tapi sejenak ia mengurungkan niatnya, dan ia sempat berpikir akibat perbuatan yang akan dilakukannya. Ia merasa takut kalau-kalau nantinya Sri akan marah dan menghukum dirinya, dan Adi berusaha menekan nafsunya dengan berkata dalam hati bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, karena Sri adalah ibu kandungnya. Adi tetap berdiri di sebelah tempat tidur dengan pandangan matanya tidak lepas dari tubuh Sri.

Entah setan apa yang mempengaruhinya, Adi mengulurkan tangannya dan mulai mengelus-elus paha Sri. Pada saat elusan tangan Adi hampir sampai ke pangkal paha ternyata Sri terbangun dan lagnsung menarik diri mengambil posisi duduk di atas kasur sambil membereskan pakaiannya. Adi terperanjat dan ketakutan setengah mati, tapi apa mau dikata, semuanya telah terjadi, Adi terdiam menunggu apapun yang akan terjadi selanjutnya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan