1 November 2020
Penulis —  nding

Susu Janda

Pagi harinya kami sepakat berangkat kembali ke rumah mama. Setelah mengembalikan kunci villa pak dhe hendra ke penduduk penjaga, kami ngegas mobil menuju rumah mama, saat di dalam mobil, “tan, roknya di ke atasin dong, biar bisa nyentuh tuh itil mungil, hahahah” kataku, “weladala, doni.. doni… ga bosen bosen ama memek tante, gara” kamu juga nih, tante ga pake cd, kotor bau saus memek :v” jawab tanteku sembari mengangkat roknya memperlihatkan memeknya yg tak tertutup cd.

“lhah?? Gimana mau bosen ama keindahan dan kenikmatan memek tante?? Btw, di kemana’in cdnya tante?” kataku, “tuh, tante bungkus pake plastic, biar nanti tante cuci,” jawabnya “jangan di cuci lah tante, buat doni aja, bisa di bikin souvenir tuh” souvenir khas memek hahahahah” kataku bahagia. “nasipku emang lag baik, nyopir santai bisa nyolek memek hahaha” kataku lagi, “tuk kontol coba kluarin, tante biar bisa ikut dapet pegangan” kata tante, terlihat senyum mencurigakan di bibirnya.

Kami berjalan sambil saling pegang kemaluan, karena aku lagi ngopir, ga bisa sering nyolekin memek tante lisa, tapi tante lisa kadang ngocokin, kadang pula kulum si jaka. Setengah jalan kami berada di mobil, karena sentuhan tante lisa pada si jaka, membuatku ga tahan mau meledak, aku meminggirkan mobil dan berhenti, mengetahui aku akan meledak, tante lisa segera mempercepat kocokan dan mengulum kepala si jaka.

Membuatku sangat ingin memedak, tangankupun masih nyolek nyolek memek tante lisa, hingaaa aku merasa benar benar meledak “ahhhrg, tante, keluar nih lender, jilatin terus… telan nih peju tan, nikkkmaattt..” racauku. Tante lisa sangat girang menerima pejuku di mulutnya, sedotan mulutnya membuat kontolku jadi ngilu, pejuku di telan habis olehnya, setelah bersih aku mengangkat wajahnya kemudian mencium bibirnya, memainkan lidahnya, tante lisa membalas ciuman itu dengan sangat bernapsu…

Sekiranya selesai, dan keadaanku pulih aku mulai melaju lagi, belum sampai 3km kami melaju, kami berhenti lagi untuk membeli beberapa minuman di Indoapril, hanya aku yang turun dari mobil, baru memilih minuman dingin, pandanganku tertuju pada sebuah botol minuman bermerk NitrimeX, botolnya yang imut kecil, membuatku punya ide menawan, ku belinya, dan membeli pula beberapa permen lollipop, setelah semua terpilih, aku menuju kasir, di sana ada 2 cewek petugas kasir yang cantik, entah mengapa dulu aku yang ga berani godain cewek, sekarang jadi lebih agak sedikit tambah berani, “mbak yang cantik, berapa duit semuanya?

“tanyaku pada petugas kasir itu “semua 36ribu mas” jawab kasir itu. Setelah aku bayar, “ini mas nota dan kembaliannya” kata cewek kasir itu, “sekalian nomor hp di tulis ya mbak…” kataku pede. bukanna menolak, tapi si cewek itu langsung mengambil pulpen di saku yang ada di susunya yang sexy, dia tulisnya beberapa angka.

Dan kemudian memberikannya padaku. “terimaksih” kataku sambil senyum menggoda dan berjalan keluar dari indoapril tersebut. Sampai di mobil, aku ga langsung melaju, namun memberikan jatah minuman pada tante lisa, “nih tante Nutrimex buat tante, doni minumnya kontol bima” kataku, “kok nutrimex sih?” kata tante lisa “biar bisa jadi supermex tan, hahah” jawabku.

Tante lisa meminumnya, aku turut pula meminum minumanku, sembari mereguk minumannya tangan tante lisa meraba plastic berisi lollipop yang aku beli, “don, kok di nota ada nomor hp? Ada namanya pula -Desy-, wah kamu godain cewek kasih yah?” kata tante agak sewot “eh ngga ko tante, cewek itu tuh yg genit, ga pernah liat cowok ganteng kali” kataku ngeles “eh tante, bentar jangan di makan tuh lollipop bahaya” kataku lagi.

“bahaya??? Apaan sin? Tanya tante, “iya bahaya, itu bukan buat di makan,” jelasku “trus buat ap kamu beli???” Tanya tante penasaran, “gini gini, tante hadap jendela, bokongnya hadapin doni” pintaku “ehhh, ada apa lagi nih, mau masukin memek??? Ga ah, masa masukin permen :v” jawab tante agak menolak, “enggak tante lisa yang cantik dan aku sayang, ini permen bukan buat memek, cepet deh agak nungging, “awas klo masukin memek” kata tante lisa yang mulai merubah posisi duduk menjadi agak nungging.

Aku pun merundukkan kepalahu sejajar dengan bokongnya, ku julurkan lidahku menjilat anus tante lisa, beberapa kali hingga basah liurku, kemudian ku jiat juga memeknya. Tante lisa agak mendesah “aaaahhhhs” ketika telunjukku berusaha memasuki anusnya, sempit banget, aku yang kembali duduk seperti semula dengan telunjukku menusuk nusuk anusnya, setelah anusnya menjadi licin dan agak longgar, aku membuka sebuah lollipop dan mengulumnya, “yeeee, deg deg jantung tante kira’in mau aneh aneh, ternyata permen buat sendiri :v” kata ttante yang menoleh ke arahku, “bentar tante, sebelumnya ijin dulu, klo masukin anus boleh ga tante?

“tanyaku sambil menempelkan permen basah itu di mulut anusnya. “ga papa deh, tante penasaran juga. Whatever you want” jawab tanteku, kucoba memasukkannya, sempit banget, ku colok colok lagi pake jari, entah di luar sana ada yang memperhatikan ato tidak, aku ga peduli, setelah aku kuatkan tusukanku dengn permen di anusnya khirnya mau masuh juga, tampak tanle lisa meringis, “ahhhhh, sakit don aaahh” suaranya agak memekik.

“enak ga tante?” kataku sambil menggoyang gyangkan permen itu dari luar, “aarrhhh, enak don,” jawab tanteku sambil mendesah. Aku menghentikan gerakanku, dan menghidupkan mesin mobil “dah gitu aja tan, ntar kluarin klo udah sampai, hehehehe” kataku, “huft, ga enak rasanya duduk, di pantat ada yang nyelip kaya orang mau be’ol” kata tante lisa manyun.

“eh bentar tante, ada yang lupa,” kataku, “apa??” Tanya tante lisa. “Itu nutrimeknya mana?” pintaku. “zzz, mau minum juga nih tinggak separuh??” katanya sambil memberikan nutrimeknya, “sekarang tante muka pahanya,” kataku, tante lisa hanya nurut apa kataku, ku buka botol nutrimeknya, kemudian meletakhan di bibir memek tante lisa, ku cuba memasuukan botol itu, sempit, ga masuk masuk, sedangkan tante meracau “aw aw aw,” kudorung dengan kuat, dan bless, masuk kepala botolnya, “aawwwwww, sakit donnn!

“teriak tante lisa sambil menepuk dadaku, ku masukkan kagi kita kita 4cm, “aaaaahhhhhh” desahnya. “dah gitu aja, biar nanggung rasanya” kataku tersenyum jahat. “Jiaaaahhh, ga enak banget don, anus ada permen, memek ada botol. Kapan dapet kontol doon!” katanya agak kesel. “udah urusan kontol ntar doni kasih, tenang aja doni dah beruabah pikiran” kataku sambil menutuo rok tante lisa dan mulai ngegas mobil lagi.

Tante lisa malah tertegun, ga ada kata kata. Aku juga turut diam. Setelah beberapa saat mobil ber jalan tante lisa mulai mendesah desah, mungkin karena goyangan mobil yang membuat botol di memeknnya bergerak gerak. Ku tengok tante lisa memegangi botol nutrimek dari luar roknya, dia kadang dengan sengaja ngenggerak gerakkan botolnya, aku senang sekali, nada desahan mengiri perjalananku, beberapa saat berlalu, tiba tiba tante lisa mendesah keras “aaaahhhh doonn aaahhh tante keluarrrr ennnakkk dooonnn, aaahhhhh” aku hanya tersenyum jahat, dengan si jaka yang keras di celanaku.

sesampai di di rumah, ku lihat jam dalam mobil baru jam 2 siang, karena ku yakin mama masih di tempat kerja, aku membawa keluar tante lisa dari mobil dengan menggendongnya, tante lisa sangat lemas sekali, setelah bersusah payah masuk rumah, aku menuju kamar tamu untuk membaringkan tantelisa yang masih sedikit mendesah lirih.

“don ambil botolnya, tante ga kuat” kata tante lisa lirih. Aku keluar sebentarr untuk mengunci pintu, kemudian masuk membali ke dalam kamar tamu, aku tidak langsung mengambil botol di memek tante lisa, pertama aku membuka kaos dan bh nya membuat susunya nyebul, aku remas remas, sesekali aku menjilatnya dan menggigit putingnya, di lanjutkan aku menarik roknya ke bawah hingga terlepas, agak kaget sih, rok belakang bokongnya sudah basah kuyup, dan terlihat memek tante lisa mengalir lendir memek di sela botol yang mengganjalnya, tante lisa hanya pasrah dan mendesah pelan, kuangkat kakinya hingga terlihat anus dan memeknya yang basah, aku mendekatkan wajahku mengamati anus dan memek tante lisa sedekat mungkin, benar benar basah, tak kuasa menahan napsuku, aku pun menjilati lendir di anus dan memek tante lisa, sekiranya bersih aku amati lagi, saat aku memegang tuas lollipop di anus tante lisa, tante lisa mendesah “aaahhh don…

“tidak aku cabut, namun yang pertama aku cabut adalahbotol di memek tante lisa, saat du keluarkan, botol itu telah terisi penuh, karena cairan squirt tante lisa, bahkan ada pula yang tumpah keluar. Setelah ku keluarkan aku langsung menjilati memk tante lisa, kumainkan itilnya, tubuh tante lisa begetar, dan crooootttt squirt itu mengembuy ri wajahku.

Begitu puas aku merasakan keaadaan itu. Teriakan tantelisa begitu keras “aaaahhhh”. Aku lantas membiarkan tantelisa untuk berbaring sedirian. Ku bawa botol itu keluar kamar, dan mencari tutupnya di mobil. Setelah ketemu, aku tutup “aku akan menyimpan saus memek ini untuk sarapanku kalau nanti tante lisa pulang ke Negara api” batinku sumringah.

Beberapa saat aku hanya duduk di ruang tv menonton ftv siang. Tiba tiba ku engar suara langkah kaki di belakangku, dan sebuah tangan dengan keras menghampiri pundakku, “sialan kamu don!” suara keras tante lisa kelihatan seperti kesetanan. Keadaannya yang masih bugil tak membuatnya malu keluar kamar, tak taku kalau ada seseorang selain aku disana.

“ehhh tante… kon ngamuk??” kataku cengengesan… “dasar, puas kamu buat tante begini??” umpat tante lisa. “eehhh” aku merasa kalau aku keterlaluan, aku hanya diam. Tante lisa berjalan ke depanku, bukannya menjadi takut, melihat tubuhnya yang bugil membuat kontolku ngaceng, sesak di celana. Melihat itu tante lisa tanpa berkata lagi mendorongku ke samping hingga tersungkur di lantai karena memang dudukku di pojokan sofa, “waduh, tante lsia marah besar nih” batinku, ku lihat tante lisa berdiri di atasku, agak heran pula, dia kemudian menduduki wajahku dan berkata “ini kamu suka memek tante! Kamu suka lendir tente! Kamu suka kencing tante!” dia gesekkan memeknya di wajahku. Dan serrrrr, cairan pesing mengalir menyembur wajahku, di pegangnya mulutku, dan membukanya, di arahkan kencingnya di mulutku. Anehnya aku malah menikmatinya, bahkan ada beberapa teguk yang aku telan air kencing tante lisa itu.

“rasakan itu! Biar kamu puas! Dan ini… Katanya sambil mengeluarkan lollipop yang ada di anusnya dan memasukkan di mulutku, “ayo mau ngomong apa lagi!?” bentak tante lisa. Aku mengeluarkan permen di lumutku dan segera melumat memek tante lisa, aku jilati, “aaaaaahhh dooonnn” desah tante lisa. Aku beringsut duduk dan tante lisa pun turut berdiri, mulutku masih menempel dan menjilati memek tante lisa walau dalam perubahan posisi, aku kemudian mendudukkan tante lisa di sofa, dan terus menjilati memeknya yang masih asin rasa air kencingnya.

Setelah puas aku berdiri, kemudian mencium bibir tante lisa, dia pun membalas ciumanku, kami beradu lidah, tanganku segera bermain di payudaranya, ku remas, ku pilin pilin putingnnya, beberapa menit kami berciuman, lalu aku berdiri, tanpa di suruh, tante lisa segera membuka resliting dan kancing celanaku, kontolku yang yang ngaceng berat, di genggamnya, di kecup kepala si jaka, dan di masukkan di mulut tante lisa, dia mengocok mengulum kepala kontolku, aku membuka kaosku, dan menginjak celanaku agar terlepas, tak luput biji pelirku di jilatinya, sekitar lima menit tante lisa mengoral kontolku, kemudian aku menarik wajahnya dan mencium bibirnya lagi.

“tan, klo tante mau kontol, doni bersedia sijaka menjadi duda” kataku, tantelisa kemudian merebahkan badannya di sofa, “masukin kontolmu di memek tanten don” katanya lirih. Aku segera memposisikan kontolku sejajar dengan memek tante lisa, satu kaki ku bersumpuh di sofa, tangan tante lisa meraih kontolku dan menempelkan di memeknya, di gesek kesek kepala kontolko di bibir memeknya, kemudian tepat kontolku di lobang memek tante lisa “dorong don, biar memek tante ngrasain kontolmu,” aku segera mendorong, sempit sekali, sulit untuk masuk, dengan sekuat tenaga, aku mendorong kontolku akhirnya kepala kontolku berhasil masuk, rasanya bagai di remas remas, memek tante lisa berkedut, tampak dia agak meringis, “gedhe banget don kontolmu, dorong don” katanya.

Setelah tarik nafas, ku mantapkan doronganku, dan blesss masuk hingga ke rahimnya, meski tak sepenuhnya kontolku tertelan, rasanya sungguh menawan, seperti di pijit, di sedot, “beginikah nimatnya memek” batinku. Tante mendesah “aaaaahhhh, aaaaahhhh doonnn ennaaakkk maju mundurin don” katanya di sela desahan.

beberapa henttakan aku lakukan, tante lisa mengerang keras, “aaahhhh dooonnn, tante keluuuaarrr”. Kurasakan batang kontolku tersemprot cairan hangat di memek tante lisa, tak peduli dengan itu aku terus memacu goyanganku, tante lisa hanya mengerang “aaaahhhhh… aaaa…” setelah limat menit memudian tanli lisa kembali mengerang keras…

“kamu kuat bagnet don” erang tante lisa. Terus ku kayuh, hinggah lima menit kemudian kurasakan kontolku akan meledak, kepala kontolku mulai berkedut, “tanhan bentar don, kita bareng aaaahhh” kata tante lisa, aku memper cepat kayuhanku, beberapa kali hentakan, pertahananku akan jebol, kurasakan memek tante lisa mulai berkedut, kuperccepat, dannn “aaaarrrrrrhhhh, aku keluar tanteeee” teriakanku di barengi erangan tante lisa… “tanteee keluuarrrrr dooonnn”…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan