1 November 2020
Penulis — nding
Dua kilo perjalanan kami ahahahahah, seperti 500 tahun menuju bulan, setelah sampai di ternak kambing otawa kami bertemu seorang pemilik peternakan tersebut. “oh ada tamu, mari silahkan, ada yang bisa saya bantu, mbak, mas?” kata bapak itu. “iya ini pak, kami berdua pengen tau proses produksi susu kambing, jaman sekarang langka banget lho susu kambing itu pak” jawab tante lisa bersemangat.
“baiklah kalau begitu, jangan berlama lama mari kita langsung menuju kandang, tapi sebelum itu perkenalkan nama saya Mc Bejo, dulu saya saingan Mc laren balapan kambing hahahaha” kata Mc Bejo kepedean :v. “saya Melisa, sering di panggil lisa, dan ini ponakan saya, namanya Doni. Kami dari Negara api” jelas tante lisa.
Kami bertiga berjalan kaki meuju kandang sambil Mc Bejo menerangkan perihal susu kambing, dengan lincah dan rinci keterangan mc bejo yang ternyata menjadi ketua dinas perkambingan setempat. Sesampai di kandang kami mulai menjalankan pendidikan dari mc bejo, mulai dari memilih janda kambing yang nyuss, membersihkan payudara, sampai proses pemerahan, “liat ini don, tante mahir banget memerah kambing” soraknya girang.
“alah tante ini, klo Cuma seperti itu, doni juga jago” jawabku. Mc bejo Cuma senyam senyum melihat kami berdua, sampai suara seorang lelaki terdengar “Pak Bos Mc Bejo, di depan ada Bu Wati ingin bertemu” kata lelaki itu santun, “oh ya sebentar” jawabnya, “maaf mbak, mas, saya temui bu wati sebentar, beliau adalah pemodal untuk peternakan ini,” kata mc bejo kepada kami, “silahkan pak,” jawab tante lisa.
Mc Bejo berjalan meninggal kan kami berdua dengan di ikuti lelaki tadi, Sedari tadi memang aku Cuma diam saja, cemburu sebenarnya sama janda janda kambing di depanku. Tante lisa aku perhatikan seneng banget memerah kambing di depannya, karena tak ingin mengganggu tante lisa, aku kemudian berjalan menuju pojokan panggung kandang tersebu di mana di situ tempat meletakkan makanan kambing, “wah, enak betul janda janda ini, makanannya seger, ada sayuran segar.
Betul betul supply makanan bergizi” batinku. Terlihat ada beberapa wortel juga, wah kebetulan nih aku suka wortel, setelah clingak clinguk kanan kiri tak ada orang, hanya ada janda kambing yang menatap jahat padaku seakan tak ikhlas wortelnya aku ambil, aku pun mengambil satu wortel tersebut, aku kemudian memakan wortel yang masih ada tangkai daun itu dan ketika itu aku di kagetkan dengan suara kambing menjerit “Mbeeeeeekkkkk”…
“asshhh, sialan, lo ga ikhlas wortel ini gw ambil??” makiku pada janda kambing itu sambil memungut satu wortel lagi dan memamerkan padanya. Belum reda amarahku, tante lisa memanggilku “Doooon, siniiiii” “sial, nih tante juga mau di perah juga kali” gumamku sambil berjalan menuju tante lisa. “ada apa sih tante, histeris banget” ucapku, “nih liat, tante mau nyusu” jawabnya yang kemudian menundukkan kepalanya mengarah pada payudara kambing itu, tante lisa langsung nyusu di payudara kambing itu.
“weleh tante jorok, masa nyusu sama kambing” kataku, Dia cuek aja tetep nyusu, aku hanya memperhatikan dengan makan wortel hasil curianku. Kulihat tante lelah puas minum susu segarnya, dia berandak berdiri “don, enak banget susu murni segar” katanya pamer. “ih joroookkk wek” ejekku, “tante kaga jorok doon, ini susu segar!
“kok doni?? Ini kan Cuma wortel sayuran segar” jawabku sambil mengacungkan wortel yang masih utuh tadi. “bukan wortel don, hufft, tante kan minum susu, nah kamu, pipis tante aja kamu jilatin…” kata tante lisa bersungut. Glegg, aku menelan wortlel yg belum selesai aku kunyah. Merasa kalah, terpuruk, diam seribu bahasa..
“nah lo, baru nyadar kan? Makanya jangan asal ngejeplak aja don, btw, kamu kok dapet wortel dari mana??” timpal tante, “dari pojokan tuh, buat makanan kambing” jawabku masih dengan tatapan kosong. “sini, biar tante kasih makan ke kambing heheh” minta tante. “eh jangan ini kan mau aku makan, ambil sendiri lah” kataku menolak.
“uh dasar pelit, gat ante sausin loh wortelnya,” ancamnya. “oke oke oke, tapi jangan di kasih kambing, ini punya doni, mengerti?” kataku sambil memberikan wortel yang aku bawa. “sip deh, wortelnya punya kamu” jawabnya senang. Tolah toleh kanan kiri memeriksa keamanan, kemudian tante lisa berjongkok menghadapku.
Dia lantas menyibak rok panjangnya, dan membuka kesamping cd memperlihatkan memek mulus nyus nya. Gleeggg ku telan lagi wortel yang di mulutku, menatap keindahan memek tanteku yang super cuek ini, dia mengelus elus permukaan memeknya, terlihat mulai agak lembab kemudian memasukkan wortel tersebut sedalam memeknya, ditarik dan dimasukkan beberapa kali sampai terlihat memeknya sudah basah cairan saus memek kesukaanku, di keluarkan wortel itu dan dia gesekkan di memeknya sampai seluruh permukaan wortel basah oleh saus memeknya.
Aku hanya tertegun melihatnya, sumpah napshu’in banget… tante lisa kemudian menyodorkan yang telah basah itu padaku, “sini, itu yang sih setengah, aku olesin saus sekalian” mintanya, aku langung menerima dan memberikan yang tadi aku makan, tante lisa kemudian memasukkan setengah wortel milikku ke dalam memeknya, dia keluar masukkan wortel itu, aku pun segera mengulum wortel yang aku pegang, menjilati cairan saus memek nikma tanteku, sampai bersih, dan rasa saus memek tante hilang.
Melihat saus di wortelu telah hilang, tante lisa berkata “tuker lagi don, ini sausnya lebih banyak” kami bertukar wortel. Betul juga saus memek di wortel ini lebih banyak, aku kemudian mengulumnya lagi terkadang menggigit sedikit aku kunyah dan telan. Tante lisa kulihat, mulai mendesah pelan tertahan “aaaahhhhh” dan laju keluar masuk wortelnya di percepat, aku tau tante lisa akan orgasme, ku perhatikan terus sambil memakan wortelku hingga tante lisa mendesah agak keras karena nikmat orgasmenya “aaaaaahhhh, don wortelmu nikmat” sembari memju mundurkan pelan wortelku.
Belum sempat di cabut wortel kami di kagetkan oleh suara Mc Bejo, “haduh haduh mbak lisa serius banget merah susu kambingnya, dari tadi ga pindah pindah” kata Mc Bejo yang terlihat berjalan menuju tempat kami, tante lisa yang gelalapan pura pura memegang uting kambing lagi. Begitu sampai di posisi kami Mc bejo berkata “Mah lisa Mbak lisa, kalau cape istirahat, “eenggkak kok pak” jawab tante, “enggak cape kok wajahnya sampai merah gitu hahahaha ayo kita istirahat dulu” kata mc bejo.
“hehehe, habis asyik banget pak” kata tante lisa sambil mencoba bangit berdiri. “itu mah bukan cape tapi nikmat memek” batinku. “mari, sudah cukup memerah kambingnya, hasilnya juga banyak” kata mc bejo. Kami pun berjalan menuju pintu keluar kandang, kulihat ada yang aneh dengan cara berjalan tante lisa.
“oh iya wortelku masih di dalam memeknya” gumamku sambil cengar cengir. Sesampai di depan kandang tante lisa langsung memohon pamit, mungin karena memeknya sersumbat wortel dan ada rasa geli. Kali lantas saling berterima kasih dan menuju mobil untuk kembali ke villa. Beberapa meter mobil melaju, tante lisa langsung teriak histeris “aaaaaa, untung ga ketahuan, mana wortel masih nancep di memek lagi, untung untung” sambil mnyibak roknya.
Terlihat wortel itu hamper seluruhnya masuk di memeknya batang daunnya panjang di luat memeknya. “hahaha makanya jangan suka iseng, di kandang aja masturbasi, apa lagi di rumah” kataku sambil melihat tante lisa mengeluarkan wortel penuh saus memek itu, “ga pernah don !, baru kali ini aja tante masturbasi” jawabnya.
“ah masa iya… trus knpa sekarang kliatan napshu an gitu??” kataku. “ga tau juga, mungkin kamu yg bacain mantra apa di memek tante, nih wortelmu…!” jawabnya mengacungkan wortel basah saus memek itu, sambil menerimanya aku berkata “eh gak ya tante, waktu kemaren doni Cuma pengen tau bau memek aja, ga pake baca baca mantra :v” “ya dah cepet, ga enak banget rasa memek tante kesumbat wortel sambil jalan” katanya.
Aku ngegazz mobil menuju villa, sesampai di villa dia langsung lari masuk dalam villa meninggalkanmu sendiri dalam kegirangan menatap isengnya tante lisa. Setelah aku masuk kedalam villa tak lupa ku bawa wortelku, ku lihat tante lisa ada di sofa ruang tv duduk mengangkan melepas cd nya, memeriksa memeknya mungkin takut lecet.
Kudekati dan aku duduk di karpet lantai untuk ikut melihat memeknya. Baru akan menengok memek tante lisa, “Don ambilin tissue, basah nih memek” pintanya. “kenapa musti pake tissue tante?” tanyaku sambil mendekatkan mulutku di memeknya, langsung aku jilat dan aku sapu bersih, aku sedot seluruh saus memek tante lisa hingga bersih.
“udah bersih tante” kataku setelahnya, “thanks don, kamu suka banget sama saus memek tante” katanya. “habis enak banget tan, klo bisa sih setiap saat mulut ini ada di memek tante” kataku. “kamu ini aneh don, biasanya cowok maunya kontolnya yang ada di memek terus, eh ini malah maunya mulut” kata tante penasaran.
“doni kan perjaka,” jawabku sambil senyum. “dasar aneh, gerah nih, telanjang yuk” kata tante sambil mulai melepas pakaiannya, aku pun ikutan telanjang ria, setelah kami telanjang bulat, “don, laper ga? Klo laper tante mau masakin kamu, di kulkas banya persediaan” katanya. “banget tante, Cuma makan wortel satu, eh iya wortelnya masih satu.
“Kataku. “sini biar tante bikin sayur” katanya, “tapi jangan di cuci, saying nih masih ada saus memek tante” pintaku, “ok ok” katanya sambil berjalan menuju dapur membawa wortelku. Beberapa menit aku menunggu, melihat tv, kulihat si jaka ngaceng, “sekali kali onani ah” batinku kemudian tanganku mengelusa jaka, mulai ku kocok atas bawah.
Semenit aku onani, tante lisa menegurku dari belakang “ehh, malah onani” ntar tante sepongin, sekarang kita makan dulu” di tangannya terlihat sepiring nasi dan semangkuk sup sayuran bercampur wortelku tadi, “taraaaaa sup rasa memek, bikinan tante. Di cobain don” sodor tante. “oke tante, aku cobain ya” kataku.
Enak banget sup bikinan tante yang jago masak ini. Tante duduk di sampingku, aku Tanya “tante ga makan?” “sepiring berdua don” jawabnya, “tapi tante mau lauk ini” tambahnya sambil memegang si jaka kontolku yang perjaka. “wah wah, curang, doni lauk apa tante?” tanyaku. “biarin” katanya kemudian mulai menjilat kontolku, enak di mulut memakan masakan khas memek tante dan nikmat di kontolku di sepong tante.
Tante mengulum mengocok, dan berkata, “suapin don, pake mulut” dia menengadahkan wajahnya ke atas, aku yang masih mengunyah makananku, kemudian mengarahkan mulutku ke bibirnya yang menganga, kami berciuman bertukar makanan, “tan, kok aku rasa baru kai ini aku ciuman bibir?” kataku, “oh iya dari kemaren kamu Cuma cium memek aja hahaha” jawab tante sambil kemudian mengulum kontolku lagi.
Begitu lah kami saling bertular makanan di mulut, dan tante mengulum kontolku, sampai terasa kontolku akan meledak, “tan, si jaka mau nyembur nih” kataku. Di kulumnya penisku maju mundur semakin cepat, dan tante behenti “don suapin tante, ada mayones mau dateng nih” katanya, aku langung menyuap makanan di mulutku di mulutnya, terasa banget si jaka akan meledak, tante mengulum kontolku masih dengan makanan di mulutnya dan kontolku memuncratkan sprerma di mulut tante lisa, banyak banget.
“enak don sperma kamu” katanya sambil menelan makanan bercampur spermaku. Aku yang mulai lemas menahan nikmat kontolku, yang ikutan lemas. Tante lisa kembali duduk. “don, istirahat dlu” katanya meminta piring yang belum habis makanannya dan meletakkan di meja samping sofa. Aku dan tante lisa pindah ke atas sofa, duduk bersama.