1 November 2020
Penulis —  nding

Susu Janda

Potongan di awal cerita, itu bagian ini juragan jurangan pembaca…

setelah, selesai mandi hanya mengenakan handuk, aku menuju ruang makan, mencoba cuek, toh, tante lisa juga cuek tau tau telanjang, nyodorin memek di wajak, klo Cuma pake handuk kan ga masalah. Setibanya di ruang makan terlihat tante lisa duduk di atas meja makan, masih tanpa sehelai benang dan menyapaku, “udah seger don?

Ngapaen pake handuk segala, lepasin aja napa biar bisa adaptasi si lingkungan dingin” “eh tante ini liar banger ternyata” batinku sambil melepas handuk hingga jaka yang setengah tiang menampakkan wujudnya. “dah duduk yang baik di kursi, ini sarapanmu hampir dingin” katanya, aku langsung duduk di kursi, terlihat di dalam piring ada roti pangang, dengan telor mata sapi di atasnya, di samping piring ada buah apel dan pisang, jadi di depanku ada piring roti, di depanya lagi tante duduk bersila, si jaka nganceng total mendapatkan perlakuan se istimewa ini.

“dah ayo di makan sarapannya, keburu adem lho?” kata tante, “iya tante” jawabku. Baru aku mau mengambil roti tante berkata “tunggu, kamu potong potong tuh rotinya” aku sih nurut aja, ku potong menjagi beberapa potongan kecil, setelahnya tante berkata, “mau enak makan ga?” “iya tante, gimana enaknya ini tante? jawabku. “itu potongannya coba masukin sini” sambil tante lisa merubah duduknya menjadi ngangkang, “wih mak nyuss banget tuh memek, mulus tanpa cacat” batinku dan memasukkan potongan roti di lubang memek sempitnya, “coba langsung di makan, jangan ada siisa ya? Itu cara makan yang baik dan nikmat”.

Aku langsung menyedot memek berisi roti panggang milik tante lisa, hingga keluar semua potongan, kemudian menjilat itilnya, aku jilat seluruh permukaan memeknya sampai bersih, tante lisa mendesah “aahhhh, masukin lagi rotinya, tante kupasin apelnya” katanya. Aku kemudian memasukkan sepotong lagi, tante mendesah sambil mengupas apel “aaahhh tuh don, sausnya udah ada,” katanya.

Cairan memeknya mulai keluar, aku jilat terus, sampai banyak saus memek yang keluar, dan memasukkan satu potongan lagi, semakin nendesah tanteku “eeassshhh, nikmat don?” “enak banget tante, sausnya beli di mana?” jawabku sambil makan dan menjilat saus memek tante lisa, “itu saus limited edition don, Cuma tante yang bisa bikin aashhhh” jawabnya, potongan telur, dan roti terus aku masukkan aku makan dan aku jilat sausnya, tante lisa dengan desahannya selesai mengupas apel dan memotongnya kecil kecil, “aaashhh, mau apel don?” tanyanya, “iya tante” dia kemudian memasukkan apelnya kememeknya, aku makan potongan demi potongan, hingga potongan roti terakhir aku masukkan, berharap saus yang nikmat lebih dari sebelumnya, potongan itu tidak langsung aku makan, aku diamkan aku jilati, hingga desahan tante lisa semakin menjadi “aaaaahhhh ahhhhh doooonnn, iniiii suusshh kamuuu..”

“ahhh dooonn, kau mau minum jilat terus don, ntar airnya ada di dalam keluar, aaiissh” aku terus menjilat ililnya, hingga tante lisa kejang dengan keras, dan dari memeknya menyemburkan air putih bersih, langsung ke mulutku, aku mencoba menampun semua, namun sebagian bercecer ke wajah dan dadaku, “aaaaahhhss, enak dooonn, nikkkmaaaat”.

Tante lisa lemas lunglai di atas meja, aku juga bingung mau ngapain, di sentuh itil tante malah kejang, sedangkan di jaka ngaceng berat. Setelah 2 menit berlalu, tante lisa bangkit dan duduk lagi “gimana don sarapanmu? Nikmat?” “nikmat banget tante, sering sering sarapan buatan tante doni juga ga bosen” jawabku.

Tante lisa beranjak dari meja makan turun, dan mengajakku “sini don, sambil nonton tv,” aku menurut aja, si jaka juga ngacung ngacung ga karuan, ujung nya terlihat sedikit lendir mengalir. Kami duduk bersebelahan, “ini susu tante ga pengen kamu perah don? Bandingin deh sama susu kambingnya nanti” aku memberanikan diri menyentuh susu tante, “di remas don, seperti merah susu” aku meremasnya, karena gemes, aagak keras aku meremasnya, “aaahhhhh, terus don,” aku teruskan dan tangan kiriku menyelipkan jariku di memek tante lisa, sempit, pantes potongan roti tadi sesak banget masuknya.

“tante, sausnya kluar lg tuh di memek,” kataku, “kamu mau saus don?” tanyanya. Aku mengangguk dan memindahkan wajahku ke memek tante, aku jilat lagi jilat lagi dan terus jilat hingga tante orgasme, aku telan seluruh sausnya, tante lisa lemas lagi dalam nikmat orgasmenya..

“Don, nasip si jaka gimana tuh?” Tanya tante lisa. “gimana aku juga bingung tante, klo masuk ke memek tante si jaka bisa berubah nama jadi si duda tante” jawabku nyengir. “yah ga usah masukin klo gitu, biarin aja terus begitu hehehe” timpalnya… tanganku kemudian aktif kembali memerah susu tante, aku pilin pilin putingnya, sampai tante bertanya “jam berapa ini don? Kita ke peternakan kambing yuk…?”

“ye tante, kan doni lg belajar merah ini” sahutku, “ntar terusin lagi belajarnya, kita belajar merah kambing dulu” jawabnya. “tante curang deh, ini si jaka tenangin dulu dong, masa berangkat dengan keadaan jaka yang ngenes gini, hufft” kataku manyun, “lhah?? ntar klo jadi duda gimana don?“jawabnya, “ya ga usah masukin memek, penting bisa tenang lagi” ungkapku. “sini tante bobok’in si jaka” jawabnya sambil tangan nya meraih si jaka dan mengelus ujung berliurnya, “nih gara gara tuannya sarapan ga bagi bagi, si jaka ampe ngiler gini,” katanya dengan mengelus kepala dan lubang kencing si jaka, semakin dekat wajahnya pada si jaka dan akhirnya di jilatnya liur si jaka, “emps, rasanya mirip saus memek tante don”

tante lisa kemudian mengulumnya, memasukkan seaparuh batang tubuh jaka, “baru separuh, udah ga muat don” katanya lagi sambil memaju mundurkan jaka di mulutnya, aku yang hanya diam menikmati kuluman dan jilatan tante lisa hingga terasa tante lisa berhenti, dia bangkit dan berkata “don, tadi sarapan kamu ada yang belum di makan deh, pisang ya” “iya tante, tadi kan langsung di mari lupa jadinya,” jawabku, “ntar tante ambil dulu, mubadzir klo ga di makan, ”.

Menunggu sebentar tante lisa datang membawa pisang raja, “mau kamu ato tante yang makan ini don?” Tanya tante lisa, “sini biar doni yang makan, tapi sausnya masih ada ga tante? “kataku, “persediaan masih banyak” jawabnya mantab, karena tante lisa masih dalam keadaan berdiri di depanku dia segera mendorongku rebahan di sofa, dia memberiku pisang yang di genggamnya, “don, ini pisang kamu, yang ini pisang tante” katanya sambil menggenggam si jaka, tante lisa berbalik, dan mendudukkan memeknya di bibirku, dengan sigap langung aku kecup aku jilat memek nya, tante lisa memulai mengulum si jaka dengan beberapa kali menggesekkan memeknnya di bibirku, tanpa basa basi aku mengupas pisang rajaku, dan memasukkan hamper seluruhnya di memek tante lisa, “aaaahhhh di makan don pisangnya” desahnya dengan mulut tersumpal si jaka dan memek tersumpal pisang, aku memakan sedikit demi sedikit, dan memaju mundurkan pisangnya dengan mulutku, tante lisa yang sibuk mengoral jaka, semakin mendesah desah, ketika pisang di memek tante lisa tinggal satu gigitan, terasa si jaka sampai final, berkedut kedut, bebarengan memek tante lisa turut berkedut tanda akan orgasme, di percepat kulumannya, dan ku percepat jilatanku pada itilnya, hingga tubuh tante lisa bergetar, kurasakan jaka akan meledak, saat itu, kami saling mendesah, menjilat, dan kemudian luapan liur jaka menyembur di dalam mulut tante lisa.

Bersama dengan itu, memek tante lisa mengeluarkan banyak saus memek, aku segera memakan gigitan terakhirku bersama saus memek tante lisa, “aaaarrhhhs, nikmat don, aahhh” desahnya dengan membersihkan semua liur jaka, aku pun turut membersihkan semua saus memek tante lisa.. kami berdua lemas, mulutku yang masih menempe di memek tante lisa, begitu pula mulut tante lisa di tubuh jaka perkasaku.

setelah kekuatan kami pulih “Don, kita mandi yuk,” kata tante, “kan doni udah mandi tante” jawabku. “alah, masa tante mandi sendiri, yuk temenin tante, klo mandi kan bersih higienis, ga ada virus ntar klo merah susu kambing” tante lisa menjelaskan, “ok deh” jawabku, kami berdua segera menuju kamar mandi, begitu sampai kamar mandi “don tante mau pipis dulu” katanya.

Saat tante jongkok mulai pipis, aku sengaja mendekat dan mencoba menyentuh memek tante lisa yang sedang mengeluarkan air seninya, “ih don, jorok” katanya “biarin” jawabku dengan tangan aku gesekkan di permukan memek tante lisa. Air pipisnya jadi muncrat kemana mana “hahahahaha, kena cipratan pipis deh” kataku dengan mencoba menjilat jariku yang basah karena air pipis tante lisa, “hems rasanya kaya air kencing, bau memek” kataku.

“Kamu ini, emang enak don?” Tanya tante lisa “coba aja sendiri” jawabku sambil mengusap lagi memek tante lisa dan mendekatkan jariku di mulut tante lisa. “ogah ah, jijik” jawabnya sambil beranjak berdiri, kami mandi bersama, saling membersihkan, hingga acara mandi bareng berakhir. Setelah itu kami bersiap berangkat ke peternakan kambing, tante lisa masih mengenakan pakean yang kemarin karena memang kami tidak membawa baju ganti.

Dalam perjalanan menuju peternakan kambing, kami pun mulai ngobrol seputar yang terjadi, “tan, kog bisa ya kita melakukan hal seperti tadi?” tanyaku, “bukanya kamu yang mulai duluan, pake acara jatuhin korek lah, bangun’in tidur lah, susu kambing lah. Tante kan Cuma nurutin mau kamu” jawab tante lisa.

“kok jadi kemauan doni tan??? Kan doni Cuma pengen tau aja rasa cium memek, sentuh memek. Doni ga minta tante memekin doni waktu tidur kan” jawabku ngeles. “secara naluri, berarti kamu itu nafsu ama cewek, meski ga ngerasa butuh banget, tapi nurani kamu menginginkan itu, dan juga sebagai wanita yang lama ga di sentuh pria tante kan terangsang saat kamu endus, kamu pegang.

Makanya sekalian aja tante maen maen sama kamu. Hahaha” jelas tante lisa. “iya juga ya… btw, satu pertanyaan lagi, kan tante udah sepongin doni nih, kira kira doni masih bisa di sebut perjaka ga??” kataku, “kalau menurut tante, perjaka hilang kalau si jakamu itu masuk memek cwek, t papa pedulinya? Kamu kan cowok, ga bakal pecah selaput dara don,” tukas tante lisa.. aku pun mulai berpikir “betul juga kata tante lisa, ngapain aku jaga perjaka ini, kan ga kelihatan seperti cewek”. “tapi tan, kalo perjaka ini aku kasih ke tante, tante dong yang nemu barang baru :v” kataku. “masalah itu sih terserah kamu, mau di kasih ke siapa, toh nikmat ama pengalaman kamu yang dapet” jawab tante lisa.

“lebih enak mana di sepong ama masuk memek?” tanyaku.” lho ya ga tau don, kan tante cewek ga punya kaya kamu. Ya kamu rasain sendiri dan bandingkan,” ketusnya. “waduh, kenapa doni jadi bingung gini ya, tetep perjaka ato ngrasain kontol vs memek? Grrrr” kataku lagi. “terserah, penting kita ke ternak kambing sekarang”

Jawab tante lisa. “tan, boleh sentuh memekmu ga?” tanyaku, “zzzz, kamu tuh lagi nyopir, ntar ga focus gimana?, klo kecelakaan trus mati, ga bisa dapet saus lagi kamu mau? Oceh tante lisa yang mulai sangar. “oke oke tanteku yang cantek, ntar balik dari ternak memekmu buat aku lho, aku akan bersabar hahahaha” jawabku. “bodo amat, pentik ke ternak cepet…! memek mulu kamu ini” serang tante lisa yang tambah serem. Mobil kemudian aku tancap wusss biar cepet sampai.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan