2 November 2020
Penulis —  ropek

Ku Goda Adikku

Demi mendengar rintihanku… Hardi makin menggenjotku lebih cepat dan lebih dalam, gesekan kontol gedenya memberikan gesekan yg luar biasa nikmatnya… ada rasa ngilu… namun terasa lebih nikmat, mungkin karena ukurannya yg besar panjang itu hingga terasa sesak dalam lobang memekku. Bulu-bulu kemaluannya yang lebat dan kaku, seakan ikut memainkan peranan dalam menggelitik klitorisku, terasa geli dan ooohhh… sungguh nikmat bangeet…

Sungguh, aku dibuatnya tak bisa menahan lebih lama lagi dalam menerima kenikmatan yg adikku berikan…

“Leebh cepaaat… HHHHaarrrrr, mmbbaakkkk mmoooo kkellluuaaarrrr…”

Tak tahan lagi akhirnya kepalaku terasa pening, pandangan mataku mengabur dan tak mampu lagi untuk terbuka… kernyit dahi dan mataku terpejam rapat menghiasi raut wajahku mengiringi gelora air maniku yang tak kuas lagi kubendung… kakiku dengan refleks mengikat kuat pinggang adikku… dan… erangan penghantar kenikmatam keluar dengan seketika.

“AAAhhhhh… ssssshhhhhh… ccrreeettttt… cretttttttt… ccrreeettt… croot.. croott…” Bibirku tak sanggup lagi bersuara.. ditengah nafasku yg tersengal, kurasakan keudtan dari batang kemaluan adikku juga makin cepat, sambil mengejang dan memeluk erat tubuhku, dibenamkanlah wajahnya di leherku, bareng dengan semakin menekan nya kepala penis di liang surgawiku.

“OOOhhhhh… mbbaakkk… ennnaaakkkk… nnbbaaakkkk… hhhheeeeeeggjhhhh…”

CCrroooottt… ccrroooottt… croooottt.. entah berapa kali kontolnya menyemprotkan sperma dalam vaginaku, terasa deras dan hangat menyentuh rongga-rongga kelaminku.

Seketika tubuhnya mengejang.. kemudian ambruk di ats tubuh bugilku, rapat dan hangat bermandikan keringat, saling memeluk dalam diam, meresapi apa yang barusan kita lalui, terasa begitu indah tiada bandingannya… sungguh sensasi yang menurutku luar biasa.. ternyata persenggamaan dengan adik kandungku terasa lebih nikmat dan rangsangannya lebih menggairahkan…

dan berguling ke samping kananku tanpa melepas dekapan tangannya dari tubuhku. Akupun merubah posisi tidurku, miring menghadap ke arahnya, dan kupeluk erat tubuhnya yang memancarkan aroma parfum yg menggoda hasratku.

“Gimana sayaangg… cappek…?” Tanyaku sambil masih kupeluk erat dan kutatap matanya

” Capeekk… tapi nikmatt…” jawabnya sambil tersenyum.

“Mau laggi…?” tantangku sambil bercanda…

“Pastiii… tapi istirahat dulu…”Jawab adikku sambil mencolek hidungku genit.

“Kapan pun kamu mau sayaaanng… asal kondisi aman, mbak Yanti siap kok bercinta… tapi…”

“Tapi apa, mbak…?” tanya adikku penasaran

“Tapi kamu juga harus siap kalau mbak lagi horny.. ya …?”

“Siap… siapa takuuutt… he… he… he…”Akhirnya kami larut dalam canda dan tawa layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta, tanpa merasa ada batas kakak dan adik.

Tak selang berapa lama, karena kami tetap saling berpelukan dan saling raba, akhirnya birahi kami bangkit kembali. Dan tentunya permainan pun jadi lebih seru, bebagai gaya kami pake, serta ngeseks aku dan adikku durasinya jadi lebih lama… lebih hot dari pertama tadi.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan