1 November 2020
Penulis —  thealfonso

Menantuku Perkasa

Hasan pun mendekati diriku dan dia duduk satu kuris denganku di kursi panjang. Lalu… tiba tiba dia memelukku dan mencium bibirku.

Beguitu cepat gerakannya dan bibirku sudah berada dalam kulumannya. Oh… kenapa aku tidak melawan dan memarahinya.

Kenapa aku menerima begitu saja dia mengecup bibirku dan mengulusnya dan mempermainkan lidahnya dalam mulutku. Aku. Aku tertunduk setelah dia mengecup bibirku dan waku merasakan wajahku jadi panas.

Mungkin memerah atau merona.

“Mama cantik..” bisiknya antara kedengan dan tidak. Aku diam saja. Aku bangkit, kemudian berjalan menuju rumah karena aku sangat malu. Begitu memasuki rumah aku tak sadar, kalau Hasan mengikutiku dari belakang. Rumah yang sepi,

membuat Hasan lebih leluasa. Aku dipangkunya. Diangkatnya tubuhku,

seperti latyaknya dia mengangkat sekilo kapas saja dan aku dibopongnya ke kamar tidurnya di bagian belakang rumah kami.

Sepertinya aku terpukau dan tak bisa mengatakan apa-apa bahkan tidak melawan sama sekali, bahkan aku seperti kerbau yang dicucuk hidunya. Di ranjangntya, aku ditelentangkan,

kemudian dia menciumi bibirku dan menjilati leherku. Aku sudah pasrah dan menyerah saat pakaianku dipretelinya. Pentil tetekku pun sudah berada di dalam kulumannya sementara tangannya mengelus-elus vaginaku. Akua benar-benar tak tau harus berbuat apa-apa lagi.

Aku menikmatinya, tapi haruskah kejadian ini berjalan lebih jauh lagi?

Bukankah dia menantuku, suami putri bungsuku. Tidakkah aku menghianati putriku sendiri dan menghianati suamiku? Oh… Lidahnya sudah menjalar kemana-mana, di perutku di pentil tetekku, di perutku dan sudah mendarat pula di celah bibir vaginaku dan sudah pula mempermainkan klitorisku. Oh…

aku menggelinjang. Aku sudah lupa pada cucuku, pada baby sitter yang menjaganya, pada suamiku yang sedang memeriksa kebun sait dasn para almarhumah putriku. Aku sudah berada entah dimana. Aku sudah basah. Saat itu, Hasan mengangkangkan kedua kakiku, kemudian dia menindihku dan menusuk vaginaku dan kontolnya sudah bersembunyi dalam kemaluanku. SDaat itu tengkukku dia tarik akhirnya aku berada dalam pangkuannya. Kedua kakiku mengangkangi kedua kakinya yang rapat, sementara kontolnya tetap berada dalam vaginaku. Aku merasakan ujung kontolnya sudah menyentuh bagian tubuhku di dalam vaginaku yangterdalam.

Hasan memelukku dan sebelah tangannya memegang buah pantatku. Teteku demikian lengket ke tubuhnya dan perlahan-lahan dia mengerakkan pantatku agar kontolnya bisa keluar masuk dalam vaginaku. Aku tak mampu membendung rasa nikmatku. Sadar atau tidajksadar akhirnyaq aku sendiri menggerak-gerakkan pantatku mengeluar dan memasykkan kontol Hasan dalam vaginaku. Kedua tanganku melingkar ditengkuknya dan dia terus menjilatileherku.

Sampai akhrinya kami sama-sama terkulai lemas setelah kami sama-sama orgasme. Aku menarasakan sangat puas sekali. Selama ini, aku tidak tau apakah aku pernah orgasme atau tidak, tapi yang jelas aku bisa hamil. Begitu nafas kami sudah teratur kembali, Hasan memakaikan pakaianku satu persatu, myulai dari celana dalamku, Bra dan pakaianku selengkapnya. Aku tak pernah diperlakukan manja seperti ini oleh suamiku sendiri. Sejak saat itu, kami selalu melakukan persetubu8han kami secara sembunyi-sembunyi dan sangat rahasia.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan