1 November 2020
Penulis —  kurawa100

Mandra Sang Kepala Keluarga

Mah, ada yang mau mandra omongin.

Ketegasan suaraku membuat mama terkejut. Namun mama tetap mau mendengarkanku. Sudah sepuluh tahun ini hidup mama hanya ditemani olehku dan adiku yeni. Dulu, papa mama cerai karena papa gak pulang, papa gak bawa uang. Untungnya kedua rumah yang kami miliki menjadi milik mama. Aku dua puluh dua tahun sedangkan yeni Sembilan belas tahun.

Kuperhatikan lewat daster tipis, mama seringnya pake bh warna putih. Kadang merah maupun hitam. Kaki mama agak keras, maklum, pekerja keras meski tidak pernah mencoba minuman keras. Keliling kampung pun kadang suka naik sepeda. Meski kadang ada yang menyoraki menggoda, namun mama tetap bergeming

Dulu mama kerja kantoran. Kalau tak salah sih jadi sekretaris, namun entahlah

Pernah ketika, mama pergi. Dari kampung, ke Surabaya. Untuk suatu, urusan bisnis. Dengan memakai kereta malam. Mama pergi, dengan atasannya. Setelah urusan kerja kelar, bosnya berkelakar. Kalau karir mama mau cepat naik, mending belajar mengurus urusan di bawah meja, daripada mengurusi urusan di atas meja.

Paham akan maksud dan tujuan sang bos. Mama menolaknya, juga dengan kelakar. Akibat penolakan, beberapa bulan kemudian mama dirumahkan. Sedangkan di rumah, mama hanyalah ibu rumah tangga biasa. Kehidupan kami pun jadi serba pas-pasan. Bahkan hutang mama pun mulai membengkak.

Kerjaku hanya mengutak-atik komputer dan atau internet. Maka dari itu hari-hariku kebanyakan di rumah. Jika sedang jenuh mengolah kata dalam java, aku pun membuka situs-situs biru. Suatu saat, aku mencoba-coba melempar manggis. Manggis kulempar, ide kudapat. Langsung aku iseng cari-cari situs yang menyediakan pelbagai pekerjaan lepas.

Sedikit-sedikit aku mulai mempunyai reputasi diantara para pencari pekerja lepas. Hingga rupiah pun bisa kukumpulkan. Akhirnya hutang mama kulunasi semuanya. Bahkan, kusekolahkan yeni agar bisa jadi tukang insinyur.

Saat mau ngobrol sama mama, aku sedikit gugup. Untungnya barusan aku minum arak dulu sama temen. Biar agak berani ngomongnya.

Jadi gini mah. Kini, semua urusankan mandra yang tanganin.

Ya. Mama bangga sama kamu nak. Sekarang kamu yang jadi kepala keluarga. Pokoknya, apa pun yang kamu minta akan mama berikan deh.

Mandra gak minta apa-apa mah. Mandra hanya minta mama dan yeni mulai kini mesti nurut apa kata mandra.

Lho, mama kan selalu nurut. Sedangkan adikmu, kamu tau sendiri dia masih muda. Sama mama saja kadang suka membangkang.

Mandra minta mama coba omongin ini sama yeni.

Saat ini, mama hanya memakai celana pendek dan baju tipis. Mama terlihat senang mendengar awal dari percakapan kita.

Mandra tau semua kebutuhan mandra selalu mama siapkan. Kecuali rupiah.

Tentu saja nak.

Tapi ada kebutuhan lain yang tidak mama penuhi.

Hening.

Oh. Mama ngerti nak. Terus kamu mau gimana?

Baiklah. Kalau kamu mau bawa pacarmu ke sini, mama gakkan ngelarang. Toh kamu juga udah gede.

Juga akan mama bilang ke adikmu agar tak menggangumu kalau lagi berduaan.

Mandra ingin mulai saat ini juga. Di sini, di rumah kita mah.

Tapi nak, katanya ada teman yeni yang mau nginep malam ini. Ntar ganggu lagi. Tapi, mama bisa suruh yeni nginep di temannya. Gimana?

Maksud mandra, mandra ingin saat ini juga. Bukan sama pacar, tapi sama mama.

Apa nak? Mama salah dengar nih.

Bukannya menjawab, aku malah mendekati mama. Kucoba merebahkan mama di sofa. Mama terdiam beberapa saat. Terkejut. Tiba-tiba mama sadar dan mencoba berontak. sadar nakā€¦ aku ini mamamu!!!

Keringat mulai mengucur di pelipis mama. Jantung mama pun berdetak lebih kencang, seperti gendering mau perang. Kucoba menjinakan mama. Kupegang bahunya dan kududuki agar mama tak berontak. Sekarang atau tidak sama sekali.

Mama meronta dan menjerit sambil berusaha mendorongku. Kakinya pun tak henti menghentak. Kedua pergelangan mama kupegang dengan tangan kiriku. Sedangkan tangan kananku mencoba membuka celana mama. Mama pun sadar, aku, anaknya, mencoba memperkosanya.

Mandra, hentikan nak. Mama akan turuti semua keinginanmu.

Mama tak paham, justru inilah yang kuinginkan. Saat kucoba membuka bajuku, tangan mama lepas dan mencoba mencakar wajahku serta menjambak rambutku. Namun tenaga mama kalah kuat. Sambil mendindih mama, kubuka baju mama secara paksa. Tangan mama tak henti memukulku namun tak kupedulikan. Hingga akhirnya hanya tinggal cd dan bh mamalah yang tersisa.

Kucoba melepas cd itu hingga agak robek dikit. Mungkin karena lelah berontak, mama kini hanya bisa tersengal-sengal menatapku. Aku agak bangkit lalu langsung membalikkan mama. Setelah pengait bh kubuka, kuelus-elus punggung mama agar mama diam.

Sh Sh Tenang mah. Tenang

Akhirnya mama pun terdiam. Kucium punggung mama. Lalu kuremas susu mama sambil mengelus pantat mama. Puas mengelus pantat, langsung kutampar pantat mama membuat mama mengejang sambil meringis.

Air mata mama jatuh tak tertahankan. Juga peluh yang mengalir di dahi, leher serta punggungnya.

Mengapa kamu jadi gini nak?

Pertanyaan mama malah membuatku makin bergairah. Kutampar lagi pantat mama hingga aku tertawa.

Hentikan nak. Aku ini mamamu.

Tadi kan mama bilang mau memberikan apa pun yang mandra minta. Nah, mulai sekarang, mandra minta kapan pun mandra ingin, mama mesti ngelayanin mandra.

Kapan pun dan dimana pun mandra minta, mama mesti ngelayanin mandra.

Tapi tapi

Pokoknya mama mesti nurut. Ingat, mandralah kepala keluarga di sini. Kata mama sendiri tadi.

Kutampar lagi pantat mama. Kucoba menusukkan kontolku. Tenaga mama habis setelah tadi berontak. Kini, mama hanya bisa diam. Pasrah. Beberapa kali gagal, akhirnya kontolku memasuki memek mama. Anehnya, memek mama agak basah. Apa jangan-jangan mama terangsang juga?

Kumulai sodokanku perlahan. Awalnya mama diam saja. Namun, kuperhatikan pantat mama kini mulai bergerak seolah menerima sodokanku. Sadar kuperhatikan, mama pun mendiamkan lagi pantatnya.

Hentikan nak. Aku ini mamamu.

Namun mama seperti menipu diri sendiri. Meski pikirannya tak menghendaki, namun tubuh berkata lain. Tubuh mama bergerak seolah menikmati aksi ini. Tak pelak, batin mama pun bergejolak.

Apakah aku diperkosa? Apakah aku menikmati perkosaan ini? Oh tuhan batin mama.

Hentikan nak

Suara mama lirih, namun tubuhnya berkata lain. Kini, pantat mama mulai bergerak-gerak lagi. Kulonggarkan tanganku pada tubuh mama. Ternyata mama tak bangkit berontak. Mama hanya diam.

DIAM! Lihat tuh pantat mama gerak-gerak. Mama juga menikmatinya kan Ayolah, ngaku saja.

Kini kuremas susu mama. Kumainkan juga putingnya. Kupilin dan kupijit keras-keras.

Arhg.

Mama mengerang, entah karena kesakitan atau kenikmatan. Mama menatapku.

Benarkan. Mama juga menikmatinya. Dasar murahan.

Sadar nak, ini mama, bukan perempuan murahan.

Udah, ngaku aja. Mama memang murahan. Mama suka kontol mandra kan?

Mama menyadari tak ada gunanya melawan. Bahkan mama mulai merasakan orgasmenya mendekat. Bukan orgasme biasa, tapi ORGASME.

Baik. Mama suka kontol kamu, lirih mama.

Jawab yang bener, kataku sambil menampar pantat mama, lagi.

Aw Mama memang murahan. Mama suka kontol kamu.

Aku tertawa puas mendengarnya. Mama sudah mulai pasrah.

Jangan keluarkan di dalam, nak.

Kenyataan bahwa maama tidak bilang hentikan atau jangan sampai keluar membuat mama bertanya-tanya. Kini mama mengganti kalimatnya.

Mama ingin ngerasain punya kamu. Keluarkan di mulut mama nak, mama mohon, lirih mama.

Aku agak terkejut mendengarnya. Langsung saja kucabut kontolku. Kupegang rambut mama lalu kubalikan kepalanya. kutekan kontolku hingga masuk ke mulut mama. Kukocok kontolku dalam mulut mama. Saat spermaku menyembur di mulut, mama langsung mencabut kontolku menyebabkan semburan spermaku membasahi mulut, hidung dan wajahnya.

Mama terdiam hingga lelehan sperma di wajahnya berjatuhan ke dada mama.

Untuk pertama kalinya, mama tertawa. Aku pun ikut tertawa sambil mengelap wajah mama dengan tanganku. Setelah agak bersih, mama langsung memasukan jemariku dan mengemutnya hingga bersih. Aku terkejut dibuatnya.

Mama kan udah bilang pingin ngerasain punya kamu, jawab mama setelah melihatku terkejut.

Mama lalu menyatukan dan agak mengangkat susunya. Lalu mama menjilat sisa spermaku di susunya.

Melihat aksi mama membuat kontolku tegak kembali.

Melihat kontolku kembali tegak mama lalu berbaring sambil membuka kedua pahanya.

Mama siap melayanimu nak. Ayo

Kini mama mengerti dan mau menerima posisinya yang baru.

Akhir bagian 1.

Mama terbangung di sofa. Mencoba menyegarkan badannya. Rasanya mama terbangung dari sebuah mimpi buruk. Namun, saat matanya mencoba fokus, mama melihatku, anaknya, berlutut di sampingnya sambil mengelus-ngelus memeknya. Mama mencoba berpikir apa yang terjadi. Mama merasa ada sperma di mulutnya. Serta sisa sperma yang telah mengering di tubuhnya.

Mama melihat rambutku yang acak-acakan, peluh membasahi tubuhku telanjangku. Oh tuhan, telanjang! Lalu mata mama terpaku pada kontolku. Kontolku membangkitkan gairah yang seharusnya tidak boleh ada. Mama mencoba menganalisis apa yang sedang terjadi. Dulu, saat bersenggama dengan papa, kadang papa memang kasar, namun tak pernah mama merasakan pantatnya ditampar.

Apakah dia benar-benar anakku? batin mama.

Lho, mama udah bangun ya. Pasti mama capek sekali sampe ketiduran gitu.

Aku lalu bangkit. Kupegang kontol lalu kutampar-tamparkan ke wajah mama.

Lalu kuraih dan kujambak rambut mama. Kudekatkan mulut mama ke kontolku.

Mama mesti belajar nyepong. Isep juga testis mandra, mah. Mama juga mesti minta agar dijamah mandra. Kalau perlu memohon sekalian. Paham?

Apa?

Mama menyadari kini hidupnya bakal berubah setelah sekian lama hidup tanpa belaian lelaki, akhirnya ada juga lelaki yang menginginkannya. Namun, lelaki itu adalah aku, anaknya.

Bukankan ini dosa? Dengan anak sendiri? Pikir mama.

Nih, biar mama paham!

Plak Kutampar pipi mama. Akhirnya mama menunduk. Pasrah. Langsung kusodorkan kontol ke mulut mama. Kukocok kontol pelan-pelan. Namun lama-lama kupercepat tempoku hingga kupegang bahu mama untuk mengimbanginya.

Buka lagi mulutnya mah! Biar gak kena gigi!

Rupanya kontolku mentok di tenggorokan mama. Saat orgasmeku datang, mama mengeluarkan kontolku karena tersedak sambil muntah-muntah. Spermaku pun mendarat ke wajah dan rambutnya. Hingga akhirnya mengalir ke dagu, leher dan dada. Kutempelkan kontolku ke susu mama hingga tetes terakhir.

Sperma yang menempel di tubuh mama pun kuusap-usap hingga merata. Lalu kusuruh mama menjilati tanganku hingga bersih.

Sekalian bersihin tuh puting mama!

Mama menurut.

Tolong bersihkan kontol mandra dong mah. Nih!

Kusodorkan kontolku ke mulut mama, lagi.

Mengapa aku begitu senang diperlakukan seperti ini? Disebut murahan? Apalagi oleh anakku sendiri? Kenapa aku malah menikmatinya? Ya tuhan, ada apa dengan diriku? batin mama.

Setelah bersih, kini kontolku tegak lagi. Mama menghisap nafas dalam-dalam sambil menggenggam kontolku.

Jangan diam saja mah. Katakan sesuatu dong!

Nak, mama ingin melayanimu. Biarkan mama memuaskanmu nak!

Mama memang pintar.

Semua ini malah membuat mama makin terangsang.

Emang mama mau muasin mandra kayak gimana sih mah?

Bukannya menjawab, mama malah bangkit dari sofa terus berlutut. Setelah menarikku langsung memainkan kontolku dengan mulut dan atau lidahnya. Mama kini sangat menikmati aksinya. Lalu mama mencabut kontol dari mulutnya dan mengocok dengan tangannya. Mama lalu bangkit dan menarik kontolku ke sofa.

Sperma kering pun memenuhi wajah dan dada mama. Mama kini berbaring di sofa, mengangkangkan kedua kaki lalu menyelipkan dua jari ke memeknya. Suara yang ditimbulkan terdengar erotis. Tangan mama yang satunya meraih kontol dan membimbingnya ke memek mama. Perlahan, helm kontolku mulai masuk.

Jamah mamamu nak. Puaskan kontolmu. Puaskan mamamu!

Karena aku anak berbakti, maka aku menuruti perintah mama. Kugenjot lagi mama di sofa. Cengkraman mama pada sofa makin keras. Kucengkram pinggang mama. Lalu kuremas susu mama. Kupercepat ritmeku hingga akhrinya

Crot crot aku dan mama pun keluar berbarengan. Kuangkat mama hingga kami pun berbaring di lantai. Terengah-engah, keringat membasahi tubuh kami. Aku berbaring dan mama memelukku dari samping. Kumainkan susu mama dengan tanganku. Sedangkan mama, asik memainkan kontolku. Kuelus pantat mama, lalu kutampar keras-keras.

Jaga itu nak biar mama selalu bisa ngelayanin kamu!

Mama terbangung disebelahku, di kasurku. Tubuh mama terasa sakit dan berbau sperma. Mama menggeliat. Aku lalu terbangun. Melihat mama di sebelahku membuat tanganku langsung mendarat di memeknya. Lalu memainkan itil mama dengan jemariku.

Tuh mah, kalau liat puting mama bangun, kontol mandra malah ikutan bangun nih.

Mama pun mengakui putingnya memang mengeras. Mama terangsang. Helaan nafas serta erangan mama terdengar jelas.

Kok tubuhku jadi seperti ini? pikir mama.

Aku diperkosa anakku, tapi malah membuatku keluar berkali-kali. Lanjut batin mama.

Namun begitu, kini mama merasa bahwa mama masih menarik. Ternyata masih ada pria muda yang tertarik akan tubuhnya. Tertarik menyetubuhinya. Kenyataan ini membuat mama senang. Mama merasa muda kembali.

Meski mama dipaksa oleh anaknya sendiri, bahkan direndahkan namun malah membuat mama senang. Mama ingin diperlakukan lebih rendah lagi. Ingin diperkosa lagi. Ingin dipaksa lagi. Dan kini ada aku, anaknya, yang akan melakukan semua itu.

Kutunjuk kontol dengan telunjukku. Kini, tanpa paksaan atau pun ragu, mama langsung melahap kontolku. Tak tahan, aku lalu menjambak rambut mama sambil memuncratkan laharku. Mama kini berusaha untuk menelan semua spermaku. Mama terlihat bangga bisa membuatku keluar begitu cepat.

Jadi gini mah. Mulai sekarang tiap pagi dan malam mama mesti bersihin kontol mandra pake mulut mama.

Terus, selain mengurus rumah, mama juga mesti siap mengurus tubuh mandra kapan pun mandra mau.

Mulai kini jangan lagi pake bh dan cd.

Kalau mandra pergi, saat mandra pulang mama mesti berlutut di depan pintu, menyambut mandra. Terus tanya mandra ingin mama layani gak?

Jadi kini urusan duit biar mandra yang urus.

Ngerti mah?

Mama ngerti nak.

Kalau ngerti, coba ulangi apa intinya!

Mama siap melayanimu kapan saja. Selama yeni tak ada dan tak mengetahuinya.

Mama langsung meraih kontolku dan mulai memainkannya.

Nah, mama pintar.

Mama kini menerima semua yang terjadi. Janda dua anak yang selalu banting tulang mencari nafkah untuk anaknya, kini hanya tinggal membereskan rumah saja. Dan memastikan anaknya terlayani dengan baik.

Selama dua hari kemudian, kubiarkan mama jalan-jalan diluar rumah. Kusuruh mama mandi dan merias sebelum keluar. Namun saat pulang, kusuruh mama ganti memakain hot pants merah serta tank top putih panjang. Meski tak kuawasi, namun mama ganti baju tanpa lama-lama. Sebelum keluar kamar, saat bercermin mama mengagumi tampilannya.

Apakah ini yang kuinginkan? Apakah ini yang kubutuhkan? Aku tahu dia anakku, tapi bukankah oranglain tak perlu tahu. Tapi, aku sungguh menikmatinya. Apalagi aku keluar berkali-kali, batin mama sambil bercermin.

Apakah aku perempuan murahan, batin mama lagi.

Mama pun ke dapur. Aku sedang duduk sambil ngopi. Saat mama melewatiku, kutampar pantatnya.

Aw

Mama berbalik, lalu mengangkat tank topnya sekilas. Mencoba menggodaku. Melihat senyumku membuat mama tersipu. Mama senang bisa menyenangkanku. Saat mama mau menyeduh kopi, kutempelkan kontol ke pantat mama. Lalu kurayapkan tanganku ke dalam tank top hingga meremas susu mama.

Aduh nak Kamu tega ya. Pantat mama masih sakit nih. Liat, merah-merah di susu mama. Memek mama juga sakit. Biarkan mama duduk dulu dong.

Apa mulut mama sakit juga?

Aku menyeringai. Mama tersenyum lebar, lalu tertawa lepas. Mama lalu berlutut dan meraih kontolku. Mama ingin aku melihat betapa kini mama telah berubah. Mama begitu rakus menikmati kontol hingga lipstiknya terlihat kacau. Kuelus dagu mama lalu kuberdirikan mama. Kucium tengkuk serta punggungnya sambil memainkan jemariku di memek mama.

Jadi gini mah, mama terlalu sering ngwee orang tua. Sedangkan mandra, masih muda dan gampang terangsang.

Enak aja. Terakhir mama hanya ngewe papamu. Lagian, mama masih sanggup melayanimu sampai kamu terkapar tak berdaya.

Hahahaha.

Kami pun tertawa

Kembali kuremas memek mama. Mama melebarkan pahanya.

Tak lama kemudian kembali kucrotkan spermaku ke susu dan wajahnya hingga kami pun tertawa lagi. Kuusapkan spermaku di susu mama dan jemariku pun dibersihkan lagi oleh mama. Kucubit pantat mama.

Akhirnya kemaluanmu capek juga tuh nak.

Aku pun lelah. Mama kembali memakai baju meski tubuhnya masih lengket saat melihat yeni datang.

Saat masuk, yeni melihat kakak dan mamanya tertawa gugup. Namun yeni tak merasa janggal. Dan hanya bilang hai lalu menuju kamarnya.

Mama terlihat agak sedikit khawatir.

Apa dia melihat kita? Kita mesti hati-hati kalau yeni ada di rumah. Mungkin kita mesti mengunci diri di kamar, atau nunggu yeni pergi.

Mama malah menyarankan semua itu. Kini kurasa mama benar-benar telah jadi milikku. Tinggal kutunjukan jariku, maka mama akan berlutut lalu menyepongku. Malah sepertinya mama ikut menikmatinya.

Tapi, soal ide mama, aku memiliki pendapat yang lain.

Suatu siang, yeni sedang di dapur. Makan sambil menulis catatan yang isinya bahwa yeni mau main dan pulangnya nanti malam.

Aku berbaring di kasurku. Kepalaku menyenderk ke tanganku. Sedangkan mama sedang menunggangiku. Bergerak-gerak seperti naik kuda. Lalu kuhisap susu mama. Mama memejamkan mata saat orgasme, entah untuk yang ke berapa kali, setelah puas, mama pun merubuhkan tubuhnya menindihku yang langsung menyusul mama orgasme.

Akhirnya ada yang sungguh-sungguh menginginkanku. Batin mama.

Kita mesti hati-hati saat ada yeni. Kamu ad aide nak?

Mama mesti sampaikan apa yang kemarin kita bicarakan!

Maksudnya? Yang mana? Bukankah kamu hanya mengingnkan mama?

Mama terdengar ketakutan.

Bilang, kalau dia masih mau sekolah dan tinggal di sini, dia mesti nurut sama mandra. Tapi kalau dia gak mau, biarkan dia pergi keluar dari rumah ini! Kalau dia masih ingin uang mandra, dia mesti siapkan memeknya untuk mandra. Kalau gak setuju, pergi saja menggembel di jalanan!

Mama aja mau nurut, apalagi yeni. Batinku.

Mama terlihat takut dan bingung.

Tapi dia adikmu, nak. Gimana jika dia buka mulut ke orang lain. Temannya misal.

Apakah aku benar-benar ingin yeni selamat? Atau justru aku cemburu? Apakah aku takut terasaingi? Apakah aku sudah tak menarik lagi? Mama merasa dunianya seakan berputar. Tiga hari yang lalu, mama merasa kesepian. Sendirian mengurus dua anak. Kini, mama mesti membujuk anaknya agar mau melayani kakaknya.

Mama mesti bilang apa nak? Mungkin kita sudah melangkah terlalu jauh? Mungkin kita mesti sudahi ini?

Sayangnya mama tak memahamiku.

Dasar perempuan murahan. Kalau gak mau, pergi saja dari sini. Kalian bisa ngontrak berdua. Cari uang sendiria. Sana pergi! Aku tak butuh pelacur murahan yang tak mau nurut!

Bukan gitu nak. Mama sanggup melakukan apapun untuk kamu. Tapi jangan libatkan yeni. Awalnya kita mesti main aman dan siapkan barang-barang yang akan yeni bawa pergi.

Barang siapa? Semuanya aku yang beli. Semuanya aku yang bayar. Siapkan dia malam ini atau usir saja pelacur kecilmu itu! Sekarang lakukan tugasmu!

Kutampar lagi pantat mama lalu menunjuk kontolku. Tamparan dan kemarahanku rupanya membuat mama bersemangat menyepong kontolku.

Beberapa saat kemudian kujambak rambut mama dan menyuruhnya menungging ke sofa. Mama girang karena akan kusodok dari belakang. Namun, kuarahkan kontol ke anus mama. Saat tusukanku mulai masuk, mama menjerit.

Perlakuanku kali ini membuat mama melayang dalam rasa sakit. Kumulai ritmeku pelan. Mama memainkan jemari di itilnya sendiri. Sedangkan tanganku sibuk memainkan susu mama.

Entot terus sayang ah entot mama!

Aku berusaha agar tak cepat keluar. Rupanya baik aku maupun mama baru kali ini merasakan anal seks. Mama pub menjerit menikmati orgasmenya. Tangan kiriku meremas susu dan tangan kananku menjambak rambut mama saat orgasmeku datang. Mama mengencangkan anusnya membuat orgasmeku semakin nikmat. Akhirnya kami berbaring.

Rasanya ruangan pun jadi berbau seks dan keringat. Tubuh kami berkilauan. Beberapa saat kemudian kudengar yeni datang di bawah. Mama pun mandi sambil mendengarkan instruksiku agar ia bicara pada yeni.

Terkejut, mama pun langsung menuju pintu.

Buka dulu baju mama!

Mama terkejut mendengar perintahku.

Tadi katanya ingin mama ngobrol sama yeni.

Iya. Tapi mama gak usah pake baju. Biar dia makin paham. Sekarang, pergilah dan beri tahu dia!

*****

Mama gemetar. Keringat nampak di seluruh tubuhnya. Tetesan kecil keringat bahkan terlihat di hidung dan putingnya. Mama jadi merasa seperti akan menakut-nakuti putrinya. Bagaimana caranya mama memberitahu putrinya agar ia mau melayani kakaknya? Bahwa mama pun telah melayani kakakmu dengan segala cara?

Mama pun turun. Betapa terkejutnya yeni saat melihat mama masuk ke kamarnya tak berbaju. Meski sering lihat, namun kali ini auranya terasa lain. Mama lalu duduk di sebelah yeni di kasurnya. Sesaat yeni berpikir untuk menutupi tubuh mama. Namun yeni urungkan niatnya. Yeni malah melanjutkan memakai hand body.

Mah, yeni mau mandi. Ada apa sih mah?

Mama tiba-tiba menyadari tugasnya dan hanya menggeleng. Mama lalu menutupi susu dengan tangannya dan beranjak pergi. Pikirannya terbelah antara melindungi putrinya atau membiarkan gairah menunutunnya? Jantungnya berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang.

Kita bicara nanti nak.

Mama pun keluar. Kakinya terasa goyah. Aku duduk di kasur. Telanjang. Menunggu. Senyumku memudar melihat mama datang sendiri. Melihat tubuh mama dililit handuk, aku tahu mama gagal.

Melihat kekecewaan di wajahku membuat mama merasakan hawa dingin menyelimutinya.

Tanpa bicara aku langsung menunjuk kontolku. Lalu sisipkan dua jariku hingga menyentuh memek mama. Seperti kail, kutarik memek mama mendekati kasur. Aku duduk di kasur lalu kusuruh mama berlutut. Tangan mama mulai memainkan kontolku. Mama berdoa agar aku cepat-cepat keluar. Lalu mama mulai memakai mulutnya.

Dasar pelacur tua murahan tak berguna. Lu mesti belajar nurut sama gue!

Kulepas kedua jariku dari memek mama dan kuelus anus mama. Mama tau apa yang akan terjadi namun berusaha tak melepaskan kontol dari mulutnya. Saat kedua jariku mencoba memasuki anus, mama hanya bersuara seper yip dan hampir lompat dari lantai.

Begitu seringnya mama menyepong membuat mama paham cara memuaskanku. Bahkan mama kini jarang tersedak. Akhirnya kusemprotkan semua spermaku dalam mulut mama.

Telan semuanya hingga bersih!

Kumainkan kedua jariku di anus mama hingga membuat mama mengejang. Mama sadar aku bisa membuatnya orgasme dalam pelbagai cara. Dulu mama tak pernah membayangkan rasanya orgasme karena anus. Kini, ia bisa orgasme saat mulut dan anusnya bekerja.

Semua ini mungkin karena yang mama layani adalah aku, anaknya. Atau karena kata-kata dan tindakanku. Mungkin karena mama merasak kali ini bukanlah hal biasa sehingga mama bisa dan atau selalu orgasme dengan dahsyat.

Plop saat kutarik kedua jari dari anusku. Kumasukan kedua jari ke mulut mama. Mama pun menjilatinya hingga bersih. Kucupangi seluruh susu kiri mama.

Ke sana sekali lagi, sampaikan pesanku! Jangan bersihkan diri dulu! Kalau gagal, tanggung sendiri resikonya!

Mama tak paham maksudku. Namun mama bertekad untuk menyampaikan pesanku. Mama bahkan penuh tanda telah dijamah.

Keluar dari kamar mandi, yeni langsung menuju kasur. Namun yeni terkejut melihat mama di pintu kamar.

Mama kenapa? Apa mama bertengkar?

Ada sesuatu yang terjadi nak

Mama pun bercerita lebih kurang lima menit. Yeni hanya duduk terpaku sambil ternganga. Setelah menyadari yang terjadi yeni agak menjerit.

Jadi pada dasarnya, kalau aku tak mau pergi hanya memakai bajuku, aku mesti menuruti perintah dan melayani kak mandra, gitu?

Gila ini. Apa ini benar terjani mah? Mama gak benar-benar melayani kak mandra kan? Yeni akan pergi. Mama mesti ikut sama yeni. Kita lapor ke polisi mah!

Mama memegang tangan yeni sambil mengguncangnya. Terus menatap matanya.

Kamu tak paham. Mobil pun milik kakakmu. Kamu hanya boleh memakai baju saja. Mama sudah terlalu tua untuk cari uang buat kebutuhanmu. Bahkan jika kita menemukan kontrakan, mesti bayar pake apa?

Mah, sadar mah! Kita mesti pergi.

Dengar mama nak! Mama suka rumah ini. Bahkan kakakmu yang membayar semua pengeluaran kita. Kakakmu pun telah janji mau cari pembantu. Yang perlu mama lakuin hanya melayani kakamu.

Yeni menjerit.

Bagaimana bisa mama berkata seperti itu? Tidakkah mama jijik? Bahkan, bagaimana bisa mama diam saja saat kak mandra menyentuh mama?

Kini yeni agak sedikit tenang.

Mama tahu semua yang kamu katakana itu benar. Tapi kita tak perlu menikah. Tak perlu membuat anak serta tak perlu orang lain mengetahuinya. Anggap saja kita hanya tiga orang dewasa yang berusaha menikmati tubuh.

Mama mencoba menyembunyikan fakta betapa kini mama mulai menyukai hal baru ini.

Mungkin beberapa orang tak setuju, tapi peduli amat. Memang ini incest, terus kenapa? Kalau kamu menerimanya, kamu akan merasakan bahwa kata-kata mama benar.

Mungkin inces memang tabu, tapi mama tak pernah orgasme senikmat ini sebelumnya. Dan mama ingin terus orgasme. Sama saja seperti dengan pria lain, tapi dengan sensasi lebih nikmat. Bahkan mama tak bisa berhenti orgasme.

Akhirnya mama bisa menyampaikan pesanku. Bahkan mama merasa terangsang saat mencoba menuruti perintahku. Akhirnya mama menikmati perintahku.

Kamu memang tak perlu gabung sama mama dan kakakmu. Kamu bebas untuk pergi. Tapi kakakmu ingin jawaban darimu sekarang juga.

Yenii tak percaya apa yang telah ia dengar. Namun, di sebelahnya ada mama yang baru saja mengaku. Penuh air mata, yeni menatap mama.

Mah, apa yang mesti yeni lakuin? Yeni gak bisa memahami ini!

Mama seperti tersadar. Mama memeluk yeni sambil mengusap punggungnya. Lalu mama memakaikan selimut ke yeni dan merebahkannya. Mama pun beranjak pergi. Sebelum keluar pintu, mama berhenti sebentar.

Jika kamu memutuskan tinggal, datang malam ini ke kamar kakakmu. Tanpa pakaian sehelai pun.

Di kamarku, aku dan mama sangat gugup. Aku mencoba santai dengan berbaring. Kedua tanganku menyangga kepalaku.

Bagaimana jika yeni benar-benar menelepon polisi? Apakah aku melangkah terlalu jauh? Bukankah mama saja sudah cukup? Benar-benar langkah penuh resiko

Sekarang, mama sedang asik memainkan kontolku. Namun aku masih memikirkan pelbagai kemungkinan. Melibatkan yeni bisa jadi merupakan langkah salah. Tapi juga tak ada gunanya mencoba menyembunyikan semua ini. Lama-lama yeni bisa curiga.

Mama merasa bujukanku membuahkan bergabungnya wanita lain yang lebih muda. Bahkan bisa disebut kloningan dirinya yang masih Sembilan belas tahun. Meski otaknya merasa takut, namun adrenalin terus memompa jantung mama hingga membuat tubuh mama makin terangsang. Jika yeni bergabung, tentu sensasinya akan lebih dahsyat.

Semoga yeni gak menolak, gumam mama.

Apa mah?

Kita nikmati momen ini sayang.

Mama masih menikmati kontolku. Namun kini satu tangan mama meraih memeknya dan memainkannya sendiri.

Gimana menurut mama, apakah yeni kira-kira menolak atau mau gabung?

Aku menunggu jawaban mama, mencoba menenangkan diri sendiri. Mama berusaha menenangkanku dengan memposisikan diri 69, namun aku masih asik dengan pikiranku.

Kali ini mama merasa inilah yang mama inginkan. Tak ada yang lain lagi. Aku bisa membahagiakan mama dengan caraku. Sekarang mungkin saatnya mama mencoba bermain dengan perempuan. Lebih gila lagi, perempuan itu anaknya sendiri. Dan pikiran itu malah membuat mama makin terangsang.

Apakah yeni mau bergabung denganku, melayani kakaknya? batin mama. Memang ini inces, tapi peduli setan. Yang penting aku puas.

Dengan pikiran itu akhirnya mama memantapkan diri untuk menunggu dan berharap yeni mau ikut bergabung. Aura di kamarku makin panas oleh nafsu dan ketegangan. Tiba-tiba terdengar ketuka di pintu. Pelan.

Mah, Kak, yeni mau bicara.

Masuk saja. Gak dikunci kok.

Suara mama membuat yeni agak sedikit tenang. Aku hanya bisa terdiam saat melihat yeni melangkah masuk, bertelanjang dada. Andai kayak di film-film, mungkin musik latarnya akan kayak jreng-jreng-jreng berbarengan dengan keterkejutanku dan mama.

Yeni diam membeku saat melihat mama sedang asik melahap kontolku. Yeni ternganga melihat betapa mama sedang asik sendiri. Tidak terlihat sedikit pun rasa terpaksa maupun keengganan di wajah mama. Tiba-tiba mama menghentika aksinya, lalu melambai menyuruh yeni mendekat. Setelah itu mama kembali asik dengan kontolku.

Aku sendiri kagum dengan nasibku yang lagi bagus. Udah sukur mama mau ngelayani, sekarang ditambah adikku sendiri. Kini saatnya aku benar-benar jadi kepala keluarga di sini. Ibu dan adikku akan melayaniku semauku. Yeni hanya memakai celana pendek lari. Terlihat kemiripan dengan mama. Munkin seperti inilah mama saat muda, dulu.

Kulambaikan tangan agar yeni mendekat. Yeni terlihat ragu saat mulai melangkah. Saat tangan yeni mencoba menyentuh kasur aku sudah tak tahan lagi hingga menyemburlah spermaku membasahiku dan mama. Mama tertawa sambil mengusapkan spermaku ke susunya. Lalu mama menjilati tangannya sendiri.

Yeni tercengang dibuatnya. Kupegang tangan yeni dan kubimbing tangannya agar menyentuh kontolku. Tangan yeni merasakan betapa hangat dan berdenyutnya kontolku yang masih belepotan sperma.

Coba kocok yen!

Mama mencoba membimbing yeni dengan tangannya.

Coba masukan ke mulutmu nak. Agar siap untuk kamu layani, bimbing mama.

Inilah mama sekarang. Mama membimbing yeni dengan santai. Membuat yeni terkejut. Yang yeni ketahui sebelumnya betapa mama dulu sangat pemalu. Bahkan bisa dibilang konservatif.

Mungkin ini akibat mama melakukan hubungan terlarang. Atau mungkin mama telah berubah. Apakah aku juga akan seperti mama? Hidupku kini dikelilingi mama yang haus kontol dan kak mandra yang gila seks. batin yeni.

Mama lalu memelorotkan celana yeni. Terus membimbing yeni hingga kini posisinya enam sembilan denganku. Tangan mama membimbing tangan yeni agar mengocok kontolku hingga ngaceng lagi. Lalu mama memegang rambut yeni dan menekannya hingga mengenai kontolku.

Buka mulutmu nak agar kontol kakakmu bisa masuk.

Mama tetap memegang rambut yeni dan menekan terus mengangkatnya hingga yeni pun mengikuti ritme tangan mama.

Nah. Pake juga tanganmu selain mulutmu itu. Biasakan mulut dan lidahmu. Rasakan cairannya.

Setelah itu mama pindah posisi hingga kini tangannya mencoba mengelus-elus anus dan memek yeni yang sedang kujilati. Tak lama kemudian yeni menggerak-gerakanan pantatnya mencoba meraih kepuasan dari aksiku dan mama.

Buka lebar kakimu nak! Mama akan ludahi pantatmu. Kamu jangan berontak, nikmati saja. Percaya deh sama mama.

Yeni mencoba menatap mama tapi tak menghentikan aksinya memainkan kontolku. Kini mama mulai memasukan jemari ke anus yeni sambil terus diludahinya.

Terus hisap nak. Mama akan longgarkan ini spesial untukmu dan kakakmu.

Aku terpesona oleh kata-kata mama. Apalagi yeni yang baru tahu betapa binal dan murahan mamanya.

Mama kini hidup untuk melayaniku. Bahkan mama menikmatinya. Terlebih saat yeni memutuskan bergabung.

Cukup. Sekarang kalian berdua nungging. Ayo cepat!

Mama pun nungging di sebelah yeni. Aku bingung mesti ngerasain yang mana dulu. Akhirnya kupilih memek yeni. Kumasukan kontolku ke memek yeni. Kunikmati memek yeni. Mama melihat aksiku. Tangan mama kini memainkan memek mama sendiri. Kuraih dan kuremas susu yeni. Kupilin putingnya. Kucabut kontolku. Kubalikan yeni dan kuarahkan kontolku ke mulut yeni.

Bersihkan yen. Siapkan untuk ngentot memek mama kita yang murahan.

Ternyata perlakuan dan kata-kataku membuat mama dan yeni keluar hamper berbarengan. Mama dan yeni kini menyadari betapa aku kini menguasai mereka. Mama dan yeni menyukai perlakuanku. Bahkan yeni terlihat cemburu saat kutekankan kontol ke memek mama yang membuat mama menjerit kegirangan.

Oh nikmat terus oh racau mama.

Berkali-kali mama keluar. Sedangkan aku, akhirnya kutusukan kontolku dalam-dalam, kucengram pinggul mama saat kusemprotkan spermaku di memek mama. Kubiarkan kontolku berdenyut di memek mama. Setelah dirasa cukup, kucabut kontol dan kuarahkan ke mulut yeni yang langsung melahap kontolku.

Bersihkan nih. Rasakan juga tuh cairan mama. Agar kamu terbiasa saat menjilmek mama.

Apa? Aku gak mau ngejilati mama.

Kubalikan yeni lalu kutampar pantatnya. Keras. Kubalikan lagi.

Bersihkan anjing. Lu mau ngelawan huh?

Takut. Yeni pun menurutiku. Tapi entah kenapa perasaan takut itu muncul berbarengan dengan rangsangan yang menggelitik memeknya.

Bersihkan pake lidahmu sekalian. Testisnya juga!

Kini yeni mematuhiku membershikan kontol dengan mulutnya. Yeni merasakan sentuhan di tengkuknya. Tangan mama, yeni tahu itu. Kini tangan mama mengelus-elus yeni.

Turuti kakakmu nak. Jilat memek mama. Nikmati memek mamamu.

Melihat kontolku bersih, mama memegang rambut yeni. Mama lalu membimbing kepala yeni mendekati memeknya. Awalnya yeni terlihat jijik. Namun, perlahan tapi pasti, yeni mengeluarkan lidah dan menyentuhkannya ke memek mama. Melihat yeni kaku, tangan mama menggerak-gerakan kepala yeni hingga akhirnya yeni pun mulai menjilati memek mama.

Tak ingin hanya jadi penonton, kutusukan kontol ku ke memek yeni. Ku entot yeni yang sedang kepayahan menjilmek mama. Entah berapa kali yeni dan mama orgasme. Hingga saat kurasa aku akan keluar.

Buka mulut kalian lebar-lebar sambil berlutut.

Kucabut kontolku. Kuposisikan yeni di sebelah mama. Akhirnya kusemprotkan spermaku bergantian ke mulut mama dan yeni hingga membasahi wajah dan susu mereka.

Ayo saling usapkan tuh peju. Terus kalian bersihkan pake mulut sampe bersih. Awas, jangan sampe ada yang terbuang.

Abis itu kalian mandi. Mandra mau tidur dulu. Setelah bersih, tidur di sini semua sama mandra.

Oke. Jawab mama dan yeni hampir berbarengan.

Sekian.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan