2 November 2020
Penulis — Kaskusman
Tak terasa 2 tahun sudah berlalu. Tiap kali ibuku menyuruh pulang bertemu dan reuni, jawaban nya gampang. Sibuk lah.. ada ujian lah. Lagi jalan jalan ke luar kota lah dan lain nya. Pokoknya kami tidak mau berjumpa Mereka. Aku dan tanteku sering ditanyai macam macam seperti “sudah ada pacar belum? Kapan mau pacaran?
Setiap kali kami liburan, kami yang sudah mengumpulkan uang banyak dari tabungan kami berdua, selalu jalan jalan. Kami pernah pergi ke Alaska. Kota itu bukan provinsi dari Canada tapi negara bagian USA. Kami bisa melihat pemandangan indah di sana dan Aurora borealis. Pemandangan semacam ini hanya bisa dilihat di belahan bumi bagian utara dan selatan.
Saat melihat pemandangan indah itu, dia senantiasa merebahkan kepalanya di bahuku. Aku pun merangkul nya dengan mesra. Tanteku… kekasih ku. Kami sangat bahagia. Terkadang kami menginap di hotel bintang 5 dan mandi di bathub. Aku sangat suka dimandikan oleh tanteku. Dikarenakan hubungan aku dengannya sudah sangat dekat sekali, aku jadi semakin terbuka.
Aku bertanya kepada tanteku. “Tante. Errrr itu tante belajar tentang seks dari mana aja ya?” Tanyaku. “Heheh. Kalau dulu saat mantan suami tante lagi kerja, tante iseng iseng nonton film porno dengan harapan apa yang tante pelajari bisa membuat mantan suami tante bahagia… supaya tante gak terus dipukuli sama mantan suami tante…
Suatu malam di apartement, beberapa Hari sebelum kuliah semester baru dimulai, dia mengajak aku mandi bersama. Saat dia membuka semua pakaiannya, dia tidak menggunakan bra dan celana dalam tapi hanya bikini. Ya Dia memandikan aku tapi dia tidak telanjang. “Lim. Jongkok dong. Kan tante mau cuci rambut kamu.
Setelah rambutku dicuci, dia membersihkan wajahku dan semua tubuhku termasuk kemaluan aku. “Lim. Tumben mengecil burung mu. Hehehe. Karena tante pake bikini, jadi gak nafsu ya? Hehehe. Tadi tante iseng ikut, jempol tante lebih panjang dari burung kamu saat lagi bobo. Hehehe. Imut.” Ledek Dia. “Hueh tante.
Dia memukul dadaku dengan pelan dan kami kembali berciuman. Setelah dimandikan, aku disuruh tiduran di ranjang dan dia kembali mandi. Sekitar 10 menit menanti sambil bermain hp, dia keluar dari kamar mandi nya memakai bra dan celana dalam nya yang berwarna pink. Dia mendekati aku yang masih berbaring falam keadaan telanjang bulat.
Tanteku naik ke atas ranjang dan dia duduk di depan kemaluanku. Tangannya yang lembut mulai memainkan penisku dan mengurut nya. Aku hanya bisa menarik nafas panjang dan mendesah. Aku mulai merasa aneh. Ada yang tak lazim. “Tante.. tante kok gak telanjang? Tumben.. tante lagi marah ama aku?” Tanyaku penasaran dan agak takut.
“Gak Lim. Cuma kamu belum pantas aja melihat tubuh tante. Hehehe.” Jawabnya sambil tertawa. “Maksudnya?” Tanya ku penasaran. “Yah… anak kecil mana pantas melihat tubuh wanita dewasa? Kamu masih tante mandikan. Rambut kemaluan aja belum ada. Kalau bukan anak anak, itu namanya apa? Katanya aja masih suka dimandikan mami.
Karena tante ku mulai “gerah” oleh mulut ku yang mengganggu pekerjaan nya… dia membaringkan aku di pangkuannya. Pinggul ku diletakan di atas kedua pahanya dan tangan kanannya mengocok penis ku. Tangan kiri nya menutup mulutku dengan tangannya. Aku diam saja dan hanya mendesah desah. Dia tersenyum saja sambil mengocok penis ku.
“Anak anak. Jangan berisik. Biar orang dewasa aja yang bekerja ya. Hehehe.” Ledek tanteku. Aku entah kenapa sangat terangsang sehingga aku langsung mendapatkan orgasme ku. Sperma ku keluar banyak. Tanteku membersihkan sperma ku yang berceceran. “Duh. Kamu. Masih saja ngompol. Mau pake popok lagi? Hehehe.
Setelah dibersihkan, aku mengulurkan kedua tanganku dan merangkul leher tanteku. Dia mengangkat kedua kakiku seperti layaknya bayi yang sedang ditimang. Kami kemudian berciuman lagi. Setelah itu, dia membawaku ke kamar mandi lagi untuk dibersihkan. “Gimana Lim? Enak kan tadi? Beda dari yang biasanya.
Waktu terus berjalan dan kami tak pernah sekalipun kembali menemui keluarga kami kecuali ada yang meninggal dunia dan untungnya (atau sayangnya) belum ada, jadi kami tidak ada alasan untuk kembali dan mereka juga tidak pernah mengunjungi kami. Kalaupun mereka mau datang, kami tinggal bilang saja kalau kami sedang ada ujian.
Karena kami berdua sudah lumayan lama menetap di sana, kami mencoba mencari sampingan. Aku bekerja sebagai cleaning service dan tanteku bekerja sebagai resepsionis di sebuah hotel bintang 3. Lumayan juga pendapatan kami sampai kami tak perlu bergantung dengan uang kiriman. Kami berjaga jaga kalau saja ancaman terjadi seperti…
Kuliah kami berdua juga lancar jaya. Nilai kami juga bagus dan tak pernah bermasalah, tinggal perkara atur waktu saja dan dalam 3 bulan ini, kami sudah membuktikan kalau pekerjaan tidak mengganggu kuliah kami. Bahkan pendapatan kami bisa dipakai untuk biaya kuliah sendiri. Pencapaian yang luar biasa karena kami berdua saling bantu dan tidak boros.
2 hari lagi, tante ku berulang tahun. Aku Ingin memberikan kejutan untuknya. 1 yang pasti adalah karangan bunga. Kedua… mungkin membelikan dia kalung dengan uang yang aku simpan. Ketiga ya.. ‘kado buat tante’ di ranjang pastinya. Amu pulang dari kuliah menyempatkan diri ke toko perhiasan dan mencari kalung untuk tanteku dan setelah itu, aku memesan bouquet bunga untuk diambil besok.
Kalung itu aku sembunyikan di dalam tas ku dan sampai di apartemen, aku mengambil kalung itu dan aku sembunyikan di bawah ranjangku. Siapa juga yang mau lihat lihat bawah ranjang. Sejauh ini aman saja dan besoknya sesuai rencana, aku membeli bouquet bunga yang aku sembunyikan di kamar ku dan aku tutupi dengan beberapa lembar pakaian.
Saat dia pulang kuliah, aku berlagak dodol saja sampai tengah malam karena besok sabtu, jadi kami tidur agak telat.. aku memberikan nya kejutan dan memberikan dia kado ulang tahun nya. Sebuah kalung dan bouquet bunga. Dia yang awalnya mulai mengantuk… jadi semangat dan segar kembali. “Lim. Makasih banyak” teriak nya sambil memeluk aku dan mencium bibirku.
Kami berdua saling tatap dan kembali berciuman dengan mesra. “Tante. Mau kado nya gak?” tanyaku kepada nya dengan genit. “Mau dong sayang. Puaskan tante ya nanti. Bikin tante berteriak.” Jawab nya dengan tatapan menggoda. Tangannya langsung merangkul leherku dan Aku membaringkan nya di atas ranjang.
Tangan tangan kami saling meraba. Aku langsung membuka bajunya dan dia juga dengan cekatan melepas pakaianku. Dia kemudian membalikan tubuhku dan sekarang posisi dia berada di atas tubuhku. Dengan cekatan aku melepaskan tali bra nya dan membuang bra nya ke lantai. Tanganku juga dengan leluasa melepaskan celana dan celana dalamnya secara bersamaan.
Tanteku sudah telanjang bulat dan dia kini menghentikan ciuman nya dan serta merta turun ke bawah tubuhku untuk melepaskan celana dan celana dalamku. Dia tersenyum saat menatap kemaluanku yang sudah berdiri. Ssmbil menatapku, dia mulai beraksi dengan mulutnya dan lidah nya. Penis ku sudah berada di dalam mulutnya.
Bibir nya yang lembut itu menyentuh penis ku dan lidah nya berputar putar di dalam mulutnya membuat penis ku serasa berada di mesin cuci. Rasanya luar biasa. Aku yang seharus nya melayani tante ku habis habisan, bukannya dia yang memberikan service seperti ini. Kepala tante ku naik turun dan tanganku membelai dan menata rambutnya yang mulai berantakan.
Dia kemudian mengakhiri permainan mulutnya. “Suka Lim? Enak?” Tanya nya sambil mendesah. “Luar biasa Tante. Tante memang yang terbaik. Aku cinta tante…” kataku yang masih mengatur nafasku. Kami berdua kembali berciuman dan Aku kini membalik tubuhnya. Aku sekarang berada di atas tubuhnya.
Kedua tangannya direntangkan ke atas memamerkan ketiak putih mulus nya. Aku melanjutkan ciuman ku dan dia langsung merangkul leherku serta membelai wajahku dengan lembut. Aku mengakhiri ciumanku dan mulai turun mencium dan menjilat lehernya. “Oh Lim. Buat… tante… berteriak.. meraung… Lim” pinta nya sambil mendesah.
Aku Kemudian menyusu di payudara nya yang indah dan lembut. “Kamu suka Lim sama payudara tante? Kalau suka, puas puas in lah. Ahhh… enak Lim.. mainin nenen nya.. ohhh” desahnya. Aku hanya diam dan tetap fokus dengan permainan lidahku dan tanganku juga ikut memainkan puting susu nya dan meremas payudara nya yang kenyal dan indah itu.
“Lim. Enak banget… ohhhhh Lim… terus Lim.. kasih.. ohh.. tante kado… arghhh.. yang indah..” katanya yang sambil membelai rambutku. “Payudara tante enak banget loh… Aku suka banget nenen sama tante. Kenyal lagi…” kataku memuji nya. Sambil tersenyum, aku berkata, “siap siap ya tante sayang.
Aku kemudian menjilati vagina nya dari bawah ke atas mengikuti belahan nya yang vertikal itu. Lidah ku juga berputar putar di semua permukaan vagina nya dan iseng iseng Aku menulis namanya dengan lidahku di bagian tubuhnya yang sangat intim itu. “Lim!!! Ampun!!! AMPUN LIM… ENAK… GELI… AHHHHHH GILA LIM…
Aku hanya tersenyum saja saat wajahku sudah basah oleh cairan cinta nya yang menyembur begitu deras. “Tante suka gak tadi? Hehehe. Enak kan? Nanti lanjut lagi ya tante ku sayang.” Kata ku sambil tersenyum cabul. “Enak banget Lim. Beneran deh enak banget.. bentar ya Lim. Tante istirahat dulu ya…” katanya lirih.
Aku mencium kening nya dengan lembut dan mesra. Tak lama kemudian aku bertanya ke tante ku. “Gimana tante cantik? Siap untuk digoyang dan berteriak lagi?” Tanya ku sambil menggodanya dan mencolek dagu nya. Dia hanya tersenyum dan merangkul leherku sambil tersenyum dan kemudian mengecup bibirku. “Yuk bikin tante berteriak lagi, jagoan tante.
Kami lanjut berciuman lagi dan karena dia sudah orgasme, aku tak membutuhkan waktu lama untuk “memanaskan mesin” nya lagi. Aku kini berbaring di samping nya dan menurunkan tubuhku sedikit sehingga wajahku dapat menatap dan menyusu di payudaranya dan jari jari ku bermain di vagina dan klitoris nya. Dengan menyusu di payudara nya dan memainkan klitoris nya dengan jari jari ku, dia sudah terangsang berat lagi.
Aku juga sudah merasa vagina nya sudah basah, langsung membalikan tubuh ya dan tanteku kini sudah berbaring tengkurap. Aku menampar pelan pantat nya dan mengangkat nya sampai menungging. “Sudah siap belum? Hehehe. Aku akan main keras nih tante” kataku sambil tertawa kecil. “Lakukan lah Lim. Tante tak tahan lagi.
Aku Kemudian memegang pantat nya dengan kedua tanganku. Tangan tanteku mengarahkan penisku ke vagina nya dan langsung dimasukan. Jleb! “Oh Lim. Cepat Buat tante mu berteriak kencang.. main keras Lim.. fuck me hard baby!! I am your slut now. Fuck me… yeah baby” katanya seperti artis porno. “Brace yourself, cunt!
“Oh yeah baby. Fuck me hard… yeah… oh my god… ahhhh… ohhh…” teriak nya. Aku semakin semangat memompa vagina nya dengan kecepatan tinggi. Dia tetap berteriak teriak dan sangat menikmati permainan penis ku. Aku tak mau kalah dan sambil mendesah, aku juga berteriak, “yeah baby! Bitch! Say my name…
Aku menjambak rambut nya.. “yes baby.. punish your bitch, baby… spank me… spank me..” teriak nya. Aku Kemudian memukul pantat tante ku yang montok itu. Plak! “Oh yeah. Like that baby…” katanya. Aku memukul pantat nya berkali kali. Plak. Plak plok plok plok plok plok plok “yeah baby. Like that.
I fucking love it baby!” Teriak nya. “Ohhh my God.. I am arriving!!!” Dia berteriak dan orgasme nya tiba. “Ahhhh ohhhh ahhh AHHH” dia berteriak tanpa henti karena aku sedang dan masih terus memompa vagina nya Meski dia sudah orgasme dan merasa sangat geli. Aku merasa agak kasihan dan melepas tanganku yang menjambak rambutnya.
Dia mencoba merangkak untuk melarikan diri tapi aku langsung menahan pinggang nya dan menarik kedua tangan nya supaya dia tidak lari. “Kena hukum lagi kamu ya. Hah… suka dihukum ama aku ya??” Teriak ku yang sudah mendekati orgasme ku dan beberapa detik kemudian aku menyemburkan sperma ku di dalam rahim nya.
“Yeah… baby.. nice… Lina. Nice.. fuckin nice… sweet… what a delightful feeling” kataku setengah berteriak karena lega. “Oh Salim. Tante… suka banget tadi. Keren. Enak… luar biasa… ini seks terbaik yang tante pernah dapat. Enak Salim ku sayang.” Katanya lirih. Aku kemudian menarik keluar penisku dan melepas kedua tangannya.
Aku kemudian mendekatinya dan memeluk dia dengan hangat dan erat. “Tante. Maafin Salim ya. Tadi aku kurang ajar mengumpat tante. Aku tadi gak bermaksud seperti itu. Maaf ya Tante.. Aku sayang tante.” Kataku Sambil mencium pipi nya dan kening nya. “Lim. Gak usah minta maaf lah. Tante tadi juga suka kok.
Kami berpelukan dalam waktu cukup lama dan setelah itu kami mandi berdua. Kami berciuman dengan mesra di bawah pancuran air hangat dan kami kemudian tidur bersama. “Tante.. Aku sayang tante.. paling lama 3 tahun lagi, kita bisa diwisuda dan bisa dapat pekerjaan di sini… setelah itu kita jadi warga negara sini saja.
“Iya Lim. Kita berdua datang ke sini untuk sukses. Jangan gagal.” Kata tanteku dengan semangat. Dia membelai wajahku dengan lembut. Aku juga membelai wajah cantik nya dan kami kembali berciuman lagi. “Tante. Kalau masih mau, bilang saja ya…” kataku sambil tersenyum. “Capek banget Lim. Hehehe. Makasih banyak loh Lim.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kami berdua kini sudah diwisuda dan siap untuk berkecimpung di dunia nyata alias dunia kerja. Usia kami berdua sudah semakin dewasa dan kami berdua sudah mulai fokus dengan masa depan. Dengan waktu yang ada, aku dan tanteku memutuskan untuk mengunjungi keluarga kami.
Sampai di sana, kami berdua menyediakan waktu untuk berjumpa keluarga kami dan seperti biasa, tidak berakhir dengan baik. Kami berdua hanya bisa mengelus dada saat berjumpa dengan mereka yang tak lain adalah anggota keluarga kami. Mulut mereka juga sama. Suka mencibir dan meledek. Aku sangat iba terhadap tanteku.
Oleh karena kelakuan mereka semua, kami berdua menginap di hotel dan 2 hari kemudian, kami kembali ke Canada tanpa memberitahu mereka. Saat sebelum berjumpa dengan mereka, kami berharap kalau mereka akan berubah tapi memang tidak bisa. Mereka tidak mau dan tidak bisa berubah. Aku sangat sedih dan tante ku juga begitu.
“Lim. Tante menyesal sudah ke sana berjumpa dengan mereka. Hiks. Ke sana hanya bikin sakit hati saja. Hiks. Tahu gitu mah gak usah ke sana dah. Bodo amat. Sekarang siapapun dan apapun yang terjadi di sana, gak usah diurus dah. Cuek aja. Mereka mau kenapa napa kek, cuek.. utk apa ke sana tapi cuma bikin sakit hati saja?
“Sabar saja Tante. Mereka memang begitu. Ngomong gak make otak. Setuju sama tante. Apapun yang terjadi, gak akan ke sana dan gak mau balik lagi. Tapi kalau ada yang meninggal gimana? Balik aja apa ya? Hitung hitung penghormatan terakhir. Ya terserah Tante sih..” kataku dengan santai sambil merangkul dia yang merebahkan kepalanya di bahuku.
“Entah lah Lim. Lihat saja nanti. Sekarang kita fokus dengan masa depan kita saja dulu Lim. Kamu sudah 5 tahun menemani tante. Kamu sebetulnya adalah obat paling ajaib karena kamu membuat tante masih mau hidup di dunia ini. Ah sebentar lagi kita tiba di airport. Ngomong ngomong menurut kamu, kita jalan jalan dulu yuk?
“Bukan ide jelek tuh tante. Aku sih mau saja. Kita sebentar lagi akan jadi warga negara Canada. Setelah kita sudah pegang paspor itu, kita bisa lebih mudah. Paspor Canada kan kuat. Gak usah pakai visa ke eropa. Ini sih rencana ku, tante. Gimana? Tertarik gak? Heheh.” Kataku kepadanya. Tanteku menatapku dan hanya tersenyum dan berkata iya.
Kami berdua akhirnya sampai di tempat tujuan dan kembali ke apartemen kami yang sudaj menjadi saksi cinta terlarang kami berdua. Baru saja kami beres beres, tiba tiba mama ku menelpon ku… “Salim!! Kalian berdua kurang ajar! Main pergi begitu saja. Maksudnya apa? Hah!? Gak Tahu diri! Mana tante Kamu?
Tanteku dengan emosi mengambil alih pembicaraan. “Kak. Kamu sendiri juga gimana? Aku dan Salim kalau ke sana selalu saja dihina, dikekang pokoknya gak ada bahagia nya sama sekali. Salim itu satu satu nya alasan kenapa aku masih mau hidup di dunia ini. Paham?! Sekarang kita berdua sudah gak ada hutang.
Ibu ku tak bisa menjawab. Dia hanya diam dan terdengar suara tangisan. Ibuku: “jadi kamu mau aku gimana biar kamu bisa puas? Kompensasi apa yang kamu mau? Kuliah di Canada belim cukup? Kalau belum, coba bilang apa? Aku benar benar minta maaf… masih bisa gak kalian membuka hati kalian untuk memaafkan aku?
“Mungkin suatu hari kami akan memaafkan kalian. Suatu hari di masa depan. Kami sudah mapan di sini. Kami juga akan ganti warga negara. Kami berdua sudah muak berjumpa dengan kalian. Terakhir itu kami masih berharap kalian sudah berubah tapi tidak juga berubah. Itu sebab kami berdua hanya 2 hari di sana dan kami pergi tanpa sepengetahuan kalian.
Aku langsung memeluknya dengan erat. “Sabar Tante. Sabar. Dunia memang kejam. Sebentar lagi kita jadi warga negara sini. Saat itu kita sudah merdeka. Masa depan cerah menanti kita berdua, tante. Sabar ya. Tante sekarang mandi ya… nanti sakit. Ok sayang?” Kataku dengan lembut. Dia hanya mengangguk saja.
Setelah segala macam omong kosong formalitas yang harus kami lalu, kami akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Canada. Dengan paspor itu, kami memulai perjalanan kami menuju eropa. Tante ku sangat bahagia sekali. Kami menghabiskan 2 bulan lebih berjalan ke segala penjuru eropa seperti layaknya pengantin baru.
Kami akhirnya kembali dari “bulan madu” dan mulai bekerja 2 minggu kemudian. 2 hari setelah kami kembali, ada sesuatu tak terduga. Ayah ibuku dan beserta semua keluarga kami berikut nenek datang ke tempat kami. Mereka semua datang dan meminta maaf atas kesalahan mereka yang telah mereka lakukan terutama dalam ucapan.
Mereka menginap di hotel dan Kami juga mengajak mereka jalan jalan keliling. Semua biaya ditanggung oleh mereka semua. Mereka Semua pulang 1 minggu kemudian dan itu mungkin terakhir kali nya kami berjumpa dengan mereka. Aku dan Tante ku merasa lebih baik setelah mereka semua minta maaf. Kami hanya ada beberapa hari untuk memulai karir kami.
6 bulan berlalu, tanteku kini sudah menjadi seorang pengacara dan aku sudah bekerja dengan sebuah perusahaan konstruksi terbesar di sana. Semua baik baik saja sampai suatu hari aku mendapat kabar kalau aku harus dipindahkan ke daerah terpencil karena di sana sedang dilakukan pembangunan dan mereka membutuhkan tenagaku di sana.
Sebelum berpisah, aku dan tanteku membicarakan sesuatu yang penting tentang hubungan kami.
S: begini tante. Kita berdua kan sama sama tahu kalau hubungan kita itu sebetulnya terlarang tapi kita lakukan karena keadaan dan suasana. Sama sama mau dan sama sama suka.
L: tante paham Lim. Tante Tahu kamu bukan mau mencampakkan tante tapi memang seharusnya tidak begini hubungan kita. Tante tetap mau berhubungan dengan kamu kalau kamu masih mau. Suatu hari nanti di masa depan bila kita bertemu pasangan kita di masa depan ya jalani saja.
S: aku senang tante paham karena tidak mungkin kita berdua menikah. Secara biologis, itu mustahil dan bahaya bagi anak anak kita nanti. Kedua juga, kita harus buktikan ke keluarga kita di sana kalau kita bisa saling jaga dan tidak melakukan hal hal yang tidak pantas. Memang kita berdua sudah tidak peduli mereka tapi setidaknya kota bungkam mereka dengan cara yang elegan.
L: tante setuju dengan pendapatmu. Siapa Tahu di sana nanti kamu akan berjumpa dengan seseorang yang akan menjadi istrimu dan Tante akan berjumpa dengan calon suami tante di sini. Hidup ini penuh misteri. Semua kadang tidak terduga.
S: betul tante. Terlepas dari itu semua, 5 tahun bersama tante merupakan bagian paling indah dalam hidupku. Aku sayang mencintai tante. Kalaupun Kita ngotot menikah, belum lah tentu hidup kita bahagia.
L: tante sangat suka dengan pemikiran mu yang dangat dewasa. Tante yakin, siapapun wanita yang menjadi istrimu akan sangat beruntung. Lim, kamu orang yang sangat baik. Karena Kamu lah, tante jadi semangat untuk hidup. Entah apa jadinya kalau tante tidak pernah ke sini. Mungkin tante sudah bunuh diri.
S: tante juga. Tante sangat baik dan jujur. Kelak suami tante akan menjadi lelaki paling beruntung di dunia. Betapa bodohnya mantan suami tante itu. Kalau Tante bukan anggota keluarga ku, aku sudah mau melamar tante menjadi istriku. Sayangnya terkadang kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita mau di dunia ini.
L: Lim. Kalau begitu, kita akan ‘berpisah’ tapi tante mau memberikan kado perpisahan yang sangat mengesankan. Tidak di tempat ini… di hotel. Perlakukan tante mu seperti seorang pengantin baru. Mau?
Aku tentu saja menyanggupi permintaan tanteku. Dengan waktu tersisa, kami menuju hotel bintang 5 dan memesan kamar honeymoon suite. Di sana lah kami akan menghabiskan waktu kami yang tersisa. Di malam hari, di hotel mewah itu, tanteku mandi dahulu. Setelah dia selesai, dia menyuruhku mandi karena dia mau menyiapkan kejutan untuk aku.
Setelah aku selesai mandi, kamar menjadi agak gelap. Tanteku sudah mengatur semua nya. Dia menembarkan beberaoa kembar kelopak bunga mawar di atas ranjang. Tanteku juga menggunakan gaun malam warna putih dan transparan tanpa celana dalam dan bra. Aku sungguh terpesona melihat suasana kamar ini. Dia sendiri sedang terlentang di atas ranjang dan menyuruhku berbaring bersamanya.
Aku kemudian melepaskan handuk aku dan mendekatinya dalam keadaan telanjang bulat. “Tante. Cantik sekali tante malam ini.” Puji ku. “Lim, perlakukan aku seperti istrimu. Nikmati lah aku karena aku adalah milikmu.” Kata tante ku dengan sangat lembut dan mesra.
Kami berdua langsung berciuman dengan penuh nafsu dan kasih sayang. Tangan nya sudah melingkar di leherku dan aku sudah memeluk punggung nya. Sadar tak sadar karena terbawa suasana, kami berdua meneteskan air mata karena kami yakin ini adalah percintaan kami yang terakhir kalinya. Setelah kami berdua puas berciuman dengan penuh nafsu dan kasih, aku mencium lehernya yang berwarna putih dan jenjang itu.
Aku kemudian menatap matanya dan langsung melirik bahunya. Tanganku langsung melepaskan gaun malam nya yang lembut itu. Payudaranya sudah terlihat jelas. Aku tersenyum dan menatap payudaranya dengan seksama. Sungguh indah sekali payudara nya. Simetris dan montok juga kenyal serta berisi alias kencang.
Tanganku meremas remas payudara nya dahulu dan kemudian aku mainkan puting susunya dan lidah ku menjilati puting 1 nya lagi. “Aduh Lim… kamu suka… ahhh… banget ahhh… ama nenen… tante ya? Hehehe… ahhh… Kita nikah aja Lim… ahhh… Lim… ah… tante… mau jadi… ahhh… istrimu…
Setelah puas dengan payudara nya, aku kemudian turun ke perutnya dan mengelusnya. “Beruntunglah laki-laki yang menaruh benih nya Di rahim tante.” Pujiku Sambil tersenyum. Aku kemudian turun ke bawah menjilati klitoris nya dan semua belahan vagina nya. “Lim. Arghhh.. enaknya… ahhh… Tante suka banget..
Aku Kemudian menghentikan permainan lidahku dan kembali berciuman dengannya. Dia kini membalikkan tubuhku sehingga dia berada di atasku dan langsung memberikan ku oral seks. Permainan Lidahnya sungguh luar biasa… kepalanya naik turun dan lidah nya berputar putar di dalam mulutnya membersihkan kemaluan ku.
Permainan mulutnya sudah berakhir dan kami kembali berciuman. Di saat yang sama, tangannya menggenggam penis ku dan memainkan nya di vagina nya. Rasanya sangat geli. Dia menutup matanya dan mendesah. Tak lama kemudian, jleb. Masuklah penis ku ke dalam vagina nya.
Tanteku sangat suka gaya woman on top. Tubuhnya bergoyang goyang ke sana sini mencari titik nikmat nya. Rambutnya yang diikat sanggul itu dilepasnya sehingga tergerai dengan sangat indah. Tanganku mulai bermain di kedua payudaranya. “Lim. Nikmati tantemu Lim. Goyang terus. Tante suka digoyang sama kamu.
Goyangan tubuhnya semakin cepat dan tak beraturan. “Ahhh Lim… sumpah.. enak banget… ahhhhh” teriaknya dan orgasme nya telah tiba. Dia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku tapi aku tak tingal diam. Aku tetap menggoyangkan pinggul ku karena orgasme ku sendiri sudah di ujung tanduk. Setelah beberapa saat, aku berejakulasi di dalam vagina nya.
Kami berdua beristirahat sejenak dan tak lama kemudian kami berdua mandi bersama dan berendam di bathtub. Dia berada di pangkuanku saat di dalam bathub itu. Aku memeluknya dari belakang dengan mesra dan senantiasa mencium lehernya. “Salim. Tante selalu sayang kamu. Kalau Kamu rindu, tolong kasih tahu tante saja.
“Sama. Tante juga kalau mau lagi sama aku, selama belum ada pasangan hidup mah.. ayuk aja… 2 tahun cukup lama. Aku bakal kangen sama tante” kataku sambil mencium pipinya. Kami berdua kemudian keluar dari bathtub dan membilas tubuh kami sampai bersih kemudian tidur. Malam itu adalah malam terakhir di mana Kami berdua tidur bersama karena besok paginya aku akan berangkat menuju provinsi lain untuk bekerja.
2 tahun kemudian, aku dan tanteku berjumpa lagi tapi tidak sendiri. Kami ternyata sudah memiliki pasangan masing masing. Tanteku memiliki pacar dari France yang pastinya adalah bule. Sedangkan aku sedang menjalin hubungan dengan mantan polisi militer bernama Anna. Kami berdua juga sudah tidak tinggal bersama lagi.
Tante Lina… di mana pun dirimu berada, aku harap tante tidak lagi dilukai dan semoga tante senantiasa berbahagia dengan calon suami tante. Terima kasih atas 5 tahun yang indah itu, tante. Jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, hanya ada tante seorang… aku, Salim, selalu mencintai dirimu, tante Lina…
TAMAT