2 November 2020
Penulis —  Kaskusman

Cinta terlarang di Canada - TAMAT

“Tante. Gimana? Dah lega belum kamu? Atau masih Mau nangis?” Tanyaku padanya dengan lembut. “Dah jauh lebih baik, Lim. Eh iya. Dah jam segini. Buset. Untung aja besok sabtu. Hehehe. Aku bobo dulu ya Lim.” Kata nya sambil mencium pipi dan bibirku dengan mesra. Sebelum dia pergi, aku memeluk dan mencium bibirnya juga.

Lina kemudian kembali ke kamarnya dan tidur. Kami berdua bangun siang besoknya karena selaman bergadang. Setelah makan dan beberes.. kami berdua pergi nonton bioskop. Kami berdua memutuskan untuk menonton film action berjudul ‘dunia hitam yang kelam’. Setelah menonton film di malam hari, kami kembali ke apartement.

Sepanjang perjalanan, kami selalu bergandengan tangan. Dia terlihat sangat bahagia sekali seperti baru keluar dari penjara. Aku bisa paham penderitaan yang dia alami selama dipaksa menikah dengan laki laki yang tidak dia cintai. Caranya berjalan pun seperti anak kecil yang baru dibelikan es krim. Dia selalu tersenyum saat berjalan bersamaku seolah dia baru menemukan cinta sejatinya.

Setelah mandi dan makan malam, kami kembali nonton tv berdua. Kami berdua selalu saja nonton drama di tv sambil berpegangan tangan. Terbawa suasana, aku dan Lina saling berhadapan dan akhirnya berciuman. Dia menutup matanya saat kami berciuman seolah dia sangat menikmati ciuman itu bersamaku.

Kedua tangan nya memeluk leherku. Serta merta kedua tanganku memeluk pinggang nya. Kami berhenti berciuman dan saling menatap sambil tertawa. “Lim… ada sesuatu yang kamu ingin kasih tahu ke aku?” Tanya nya kepadaku. “Tante. Aku… sayang kamu…” kataku menahan malu.. Sambil tersenyum, dia bertanya, “mau tahu jawabannya?

Dia merangkul kembali leherku dan mencium bibirku. “Itu jawaban dariku… sayang…” kata Lina Yang seharusnya aku panggil tante. Kami berdua tersenyum dan tiba tiba aku mendapat panggilan masuk dari mamaku. “Nak. Kalian berdua baik baik ya di sana. Jaga tante kamu. Jangan aneh aneh ya. Awas kalau aneh aneh.

“Iya ma. Beres. Bisa diatur mak.” Jawabku sambil mengedipkan mataku ke Lina yang tersenyum manis. Telpon itu kumatikan dan kami berdua lanjut berciuman lagi dan lagi. Kami sudah tidak peduli dengan apa yang ada di tv dan aku menggendong dia ke kamar nya yang memiliki kasur ikutan queen size. Kami berdua langsung berbaring dan berciuman dengan penuh nafsu di ranjang.

“Lim. Tante sayang kamu. Cuma kamu lah yang tante sayang sepenuh hati. Tante sangat bahagia berada di samping kamu.” Katanya. “Tante. Aku juga sangat sayang sama tante. Aku dari dulu tidak mau mendekati perempuan lain karena di hatiku hanya ada tante seorang saja. Rasanya sangat berat kalau aku berpisah dengan tante.

Dia kemudian menyeka air mataku dan kembali mencium bibirku dengan lembut. “Lim. Tolong jangan buat tante sedih ya. Tante… hanya ada kamu saja. Tante tante tak tahu siapa lagi di dunia ini yang mau mencintai tantemu…” katanya sedih. “Ada kok. Tante saja yang gak tahu.” Kataku meledek. “eh siapa Lim?

Tanteku sudah mulai ngantuk, begitu juga aku yang sudah sangat lelah. “Tante… boleh gak aku tidur di kamar tante? Biar tante gak kesepian. Malam ini kan dingin. Biar aku yang buat tante hangat.” Kataku sambil merayu dan membelai wajahnya yang sangat cantik itu. “Pastinya. Tolong temani tante malam ini ya sayangku.

Besoknya kami berdua bangun dan karena masih lelah, kami tidak ke mana mana. Meskipun hari minggu, aku dan tanteku tetap kembali belajar karena teknik sipil bukan hal yang mudah. Apalagi aku dan tante ku sama sama berniat untuk tinggal di negara ini. Kami berdua harus belajar keras supaya cita cita kami tercapai.

Sejak kejadian itu, kami berdua mulai tidur bersama dan semakin mesra. Saat menonton tv pun dia selalu minta dipangku olehku dan bahkan dia tiba tiba saja langsung duduk di pangkuanku. Aku sangat mencintai dia. Kecantikan nya sungguh luar biasa. Aku sangat senang melihat rambut dia saat dikuncir acak acakan yang juga memamerkan keindahan lehernya yang putih dan jenjang itu.

Di malam hari setelah aku pulang kuliah, aku langsung menonton tv dan dia sedang di luar melihat bulan sabit tanpa palu di tengah nya. Aku dari belakang memeluknya. Dia terlihat sangat senang dan dia menyandarkan tubuhnya di tubuhku. “Tante cantik kayak bulan di malam hari… tapi dari jauh aja ya…

Besoknya saat kami berdua pulang kuliah, kami memutuskan untuk jalan jalan keliling… ya jalan jalan santai lah sambil berpegangan tangan. Beberapa orang yang melihat kami berdua selalu memuji tanteku yang sangat cantik. Mereka tidak tahu kalau dia adalah tanteku dan menganggapnya adalah kekasihku.

Kami berjalan cukup jauh dan saat kami mau kembali, hujan turun dan kami tidak bisa menemukan tempat berteduh. Alhasil kami berdua berlari lari dan pastinya kehujanan. Sudah terlanjur basah, kami pasrah dan berhenti berlari. Dengan iseng, dia menendang genangan air itu ke aku dan aku membalasnya dengan melakukan hal yang sama.

Setelah puas, kami berjalan lagi dan akhirnya dengan tubuh basah kuyup, kami sampai di apartemen. Cuaca sangat dingin alhasil sampai apartemen, aku yang sebagai lelaki dan lebih tua, menyuruh nya segara mandi dahulu. Tanteku langsung ke kamar mandi dan aku sedang melepas pakaianku, tapi tiba tiba tanteku memanggilku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan