31 Oktober 2020
Penulis — needlenbitch
“Enak.. Oom.. Ahh..” desah Lolita sambil tangannya semakin menekan kepalaku ke buah dadanya.
Kujilati dan kuhisap buah dada keponakanku yang cantik ini sepuasnya. Sesekali sambil menjilati puting buah dada Lolita, aku melirik ke arah Andi, suaminya.
Setelah puas memainkan buah dadanya, aku membetulkan kembali tali gaun malam Lolita.
Kemudian aku bangkit berdiri di depannya. Kulepas dengan segera semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat berdiri di depan Lolita, istri Andi yang cantik itu.
Tampak mata Lolita sedikit terbelalak melihat ukuran kemaluanku yang mencuat di depan wajahnya.
“Seperti ini yang kamu inginkan Lit?” tanyaku.
“Iya Oom.. Lita suka yang besar dan keras seperti ini..” jawabnya.
Tangannya yang halus mulai mengocok kemaluanku perlahan.
“Kamu dengar Andi? Istrimu suka kontol yang besar dan keras. Kamu harus rajin berobat ya.” kataku melantur.
“Sekarang aku akan minta istrimu menghisapi kontolku. Kamu tidak keberatan khan?” tanyaku lagi.
“Gimana keberatan nggak? Kalau keberatan kita sudahi saja” kataku lagi karena Andi belum menjawab.
“Nggak Oom” jawabnya lirih.
“Bagus kalau gitu.” kataku sambil tersenyum menatapnya.
“Ayo sayang.. Kamu mulai hisap barang Oom ya” kataku pada Lolita, sambil menaikkan kedua tanganku ke atas pinggang. Rasa hangat mulai kurasakan ketika kemaluanku mulai masuk menyesaki mulut Lolita keponakanku ini.
Kuremas-remas rambutnya dengan sebelah tanganku, sementara tanganku yang lain masih berkacak pinggang.
“Ups.. Sorry suamimu nggak kelihatan tuh” kataku sambil menarik keluar kemaluanku dari mulut Lolita. Akupun memposisikan tubuhku agak menyamping, sehingga Andi dapat melihat dengan jelas adegan kami.
“Gimana Di? Sekarang kelihatan khan? Kamu bisa lihat istrimu dengan jelas?” tanyaku retoris.
Kembali kujejalkan kemaluanku dalam mulut Lolita. Lolitapun dengan bernafsu mengulumi dan menjilati kemaluanku.
Aku masih berkacak pinggang sambil sesekali menoleh ke arah Andi. Dia tampak berusaha menahan perasaannya melihat istrinya tercinta sedang menyedoti kemaluan besar lelaki lain.
Sementara Lolita masih dengan penuh gairah memainkan kemaluanku dengan mulutnya yang hangat.
“Ehmm.. Ehm..” desah Lolita sambil terus menghisapi kemaluanku.