2 November 2020
Penulis —  samson6969

Ibu tiriku, yang MenginginkanKu

Setelah aku menyetubuhi tante sinta, kini aku merasa ada hal berbeda di antara ibu dan tante, mungkin aku belum tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada tante, hari itu aku masih ada dihadapan dua wanita yang sedang dalam keadaan bugil tanpa sehelai kain menutupi tubuh mereka.

“iko… kamu harus sering sering menyetubuhi tante kamu” ujar ibu yang kini duduk disampingku,

“maksud ibu? Apa ibu marah dengan apa yang barusan iko lakukan sama tante?” balasku sambil menatap mata ibu.

“hihi… engga kok sayang ibu ga marah sama kamu.. justru itu ibu mau nyuruh kamu buat tante kamu hamil.. katanya tante kamu itu sulit hamil..” ujar ibu tersenyum sambil menatap mataku.

“maksud ibu.. om revi mandul?” tanyaku pada ibu sambil melirik tante yang masih ada di sampingku, tante masih terkulai lemas di atas sofa.

“ngghhh… Bukan nya mandul iko sayang.. Cuma tante takut aja memeriksa kesuburan tante sama om revi” ujar tante dengan nada memburu, lalu tante mencoba duduk.

“kenapa tante takut?” tanyaku,

Kini aku ada diantara dua bidadari yang cantik dan mempesona, ibuku yang sedang hamil dengan perut buncit nya membuat semakin semok, sementara tante sinta yang berbadan ramping dan seksi tanpa ada cacat dikulit nya.

“tante takut aja, tante engga akan siap dengan keputusan dokter nanti” ujar tante yang kini sudah duduk disampingku.

“jadi sekarang iko harus bagaimana?” tanyaku pada tante

“kamu harus terus memberi tantemu ini air mani.. kamu harus memasukan air mani kamu kerahim tante yang mungkin subur ini” jawab tante sambil mengelus bagian bawah perutnya.

“iko kamu bantu tante yaaa.. mungkin saja kamu bisa menghamili tante.. itung itung ngetes juga kemampuan mani kamu buat nanti hamili ibu” ujar ibu dengan senyuman manis nya kepadaku.

Aku hanya menganggukkan kepala kepada ibu dan mengelus perut buncit ibu,

“ohhh… ohhh… Ternyata udah ada yang bangun lagi tuhhh” ujar tante dan ibu bersamaan,

Aku hanya tersenyum kepada mereka, aku merasakan kontolku semakin keras dan tegang,

“heheee… kamu masih kuat sayanggg?” ujar ibu sambil membelai wajahku,

Tanpa disadari tangan tante sudah memegeang kontolku, ibu langsung melumat bibirku dengan lembut dan mesra.

“ngghhhh… slrupppp… kamu harus menjadi pemuas ibu dan tantemu sayangg” ujar ibu disela sela ciuman nya itu.

Aku hanya menganggukan kepala dan terus menikmati lidah ibu yang ada didalam mulutku, tante mencoba memasukan kontolku kedalam mulutnya, dengan sekali lahap kontolku langsung ada didalam mulut tante, aku merasakan hal berbeda saat ini, kini aku harus menjadi suami dari dua wanita yang sedang haus birahi.

“nggghh… uuummmm… eemmhhh… iko kontol kamu bau… kontol kamu bikin tante ketagihan sayang… kamu harus bisa buat tante hamil.. buat tante bunting oleh air manimu… ngghhh… uummppp… slruppp…” ujar tante saat mengulum kontolku dengan mesra.

Aku melepaskan lumatan dari bibir ibu, aku langsung menyusu kepada ibu, tangan kiriku memainkan liang memek ibu, ibu langsung mengangkang kan kedua pahanya, tante masih menikmati setiap inci kontolku dengan mulutnya, namun setelah beberapa menit, aku merasakan geli dan linu dikepala kontolku.

“tannn… kontol iko ngilu.. iko mau keluar..” ujarku sambil melepaskan bibirku dari susu ibu,

Tante langsung berhenti mengulum kontolku, lalu tante bangkit dari depan kontolku,

“nggghhh… kamu mau mamah dulu atau tante dulu pahh?” Tanya ibu dengan nafas memburu,

“papah mau ngontolin memek mamah dulu.. kalau nanti mau keluar.. papa pindahin ke memek tante mahh..” ujarku menatap ibu.

“kasian dong tante kamu sayanggg… ngga ngerasain kocokan kontol gede papahh iko sayanggg… di memeknya” balas ibu sambil mengelus perut buncitnya.

“gapapa kok mbak.. lagian memek aku masih perih ngilu gini..” ujar tante sambil menatapku,

Tante bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur, kini aku dan ibu berdua di atas sofa,

“pahhh.. main nya di kamar yu.. mamah pengen di kamar pahh” ujar ibu memelas kepadaku,

Aku hanya mengangguk, ibu langsung bangkit dari sofa dan menarik tanganku, setelah di dalam kamar, ibu langsung membaringkan tubuhnya, ibu mengangkang kan kedua kaki nya, memperlihatkan memek gundul dan tembam itu kepadaku, aku langsung menghampiri memek ibu yang menggemaskan itu, kini wajahku ada didepan memek ibu, aku langsung melumat itil ibu dan menghisap memek ibu.

“ngggghh… sshhhh.. nggghh.. paaahh… itil mamah geli… sshhh… papahhh memek mama gatel paahhh..” erang ibu saat memeknya aku kerjai.

“mbak.. kayanya enak banget…” ujar tante,

Tanpa kusadari, tante sudah ada didepan pintu kamar kami, tante sedang meminum minuman yang tante bawa.

“ngghhh… shhh… enak bangettt… paaahhh… mama ga nahan paahhhh… hisap yang kuat memek mama pahhh” erang mama sambil memegang sprei.

Hanya dengan satu hisapan kuat, memek mama akhirnya bocor dan membanjiri mulutku,

“ahhhh… ssshhhh… mama bocorrrrr… rrr paaahh” ibu sedikit berteriak saat mencapai puncaknya.

“ikooo.. udah tuh kasian mbak… langsung aja memek nya sumpal sama kontol gede kamu yang bau itu…” ujar tante sambil berjalan kearahku.

Aku langsung berdiri, dihadapanku kini ada tante yang sangat seksi, aku langsung memeluk tante dan melumat bibir tante.

“ahhh… eemmm… slruupppp…” ciuman kami sangat mesra,

Tangan kiriku turun menuju memek tante, paha tante sedikit membuka, seolah memberi jalan kepadaku, aku langsung mengocok memek tante dengan dua jari.

“hheeemmm… ahhhh… slruppp” tante memelukku erat, bibirnya menghisapkuat lidahku, tangannya melingkar dipunggungku, seolah tak mau lepas dariku, aku terus mempercepat kocokan tanganku di memek tante.

“ngghhh.. papa ihhhh… mama udah ga nahan gini… paahhh… cepet paahhh..” ujar ibu memelas, ibu masih terbaring diatas kasur empuknya, akupun tak tega melihat ibu yang sudah mulai horny berat.

“nngh… nngggghhhh… koooo… cepat… kocok memek tante… tante mau keluar… iihhh ahhhh” erang tante terus memelukku erat.

Aku terus mengocok memek tante, dan akhirnya tante mencapai puncaknya,

“nngghhh.. aaahhh.. tangan kamu enak sayangg… tangan sama kontol sama sama enak… hihih… nggghh” ujar tante dengan nafas memburu dan mulai melepaskan tubuhku.

Aku hanya tersenyum kepada tante dan langsung menghampiri ibu, kontolku sudah sangat keras dan mengacung keatas, ibu melihat konotlku dengan penuh nafsu

“ayooo.. paaahhh… memek mama minta dientot… adee bayi nya minta ditengokin…” Ujar ibu manja saat aku menghampirinya, ibu mengelus ngelus perut buncitnya, kaki nya mengangkang lebar, terlihat gundukan memek yang begitu menggoda, kini aku ada disamping ibu, di atas kasur ibu.

“ayooo pahhh… masukin kontol papa kedalam memek mama” ujar ibu memelas sambil mengelus dadaku.

Aku semakin bergairah melihat keadaan ibu seperti ini, aku semakin nyaman jika ada disamping ibu.

“mama sayangg… papa sayang sama mama.. papa ga akan ninggalin mama” ujarku saat mendekati wajah ibu, lalu aku lumat mesra bibir ibu, kini aku berada di atas ibu, aku berusaha tidak menindih perut buncit ibu yang mulai besar itu.

“slrruuupp… emmm… sayanggg biar mama aja yang diatas.. kasian kalau papa harus diatas” ibu melepaskan lumatannya.

Aku hanya tersenyum kepada ibu dan mencubit hidung ibu, aku langsung membaringkan tubuhku dikasur, perlahan ibu mulai bangkit, aku agak kasian dengan kaadaan ibu seperti ini, ibu harus berhati hati jika ingin mendapatkan kepuasan dariku, akhirnya ibu sudah ada di atasku, perut buncit ibu menekan perutku, lalu ibu menurunkan kepalanya dan kembali melumat bibirku.

“heemm… slruuppp…” ibu sangat menikmati ciuman kami,

Ibu memejamkan matanya, tanganku memainkan bokong ibu, aku meremas kedua bokong ibu,

“emm… mahhh… papa pengen nyusu” ujarku dan melepaskan lumatan di bibir ibu,

Ibu tersenyum dan memberikan susunya kepadaku, terlihat asi dari putingnya yang sudah menegang itu, aku langsung menghisapnya dengan kuat.

“ahhh.. papahhh.. pelan pelan hisap nya… ihhh.. ppaaaahhh” ibu mengerang manja dan mencubit hidungku agar aku tidak terlalu kuat menghisap putingnya itu.

Aku terus menikmati asi dari susu ibu, ibu tersenyum lepas saar kau menghisap susu nya,

“paahhh… mama nyaman kalau ada disamping papa..” ujar ibu sambil membelai rambutku,

“papa juga nyaman kalau ada mama disamping papa” ujarku sambil melepaskan susu ibu dari mulutku.

“pahhh… memek mama udah ga nahan… mama masukin ya kontol papa kesarang nya.. hihihi” ujar ibu sambil tangan kanannya memegang kontolku.

Kini aku berada dalam posisi WOT, aku mengangguk kepada ibu dan mengelus perut ibu, ibu mulai menduduki kontolku, dengan sekali menduduki kontolku masuk kedalam memek ibu. (“BLessss… “sfx) Rupanya memek ibu sudah basah, jadi mudah untuk kontolku masuk kedalam liang memek nya, terasa hangat memek wanita hamil ini, aku semakin menyukai ibu ibu yang sedang hamil, bukan hanya tubuhnya yang semakin montok, memeknya pun semakin hangat.

“ngghhh… kontol papa masuk dalam banget pahh..” erang ibu saat mencoba menduduki kontolku, perlahan tapi pasti ibu mulai naik turun diatas kontolku.

“ngghh… maaahhh.. perut mama seksi… papa makin bergairah kalau mama hamil gini… hheemmmm” erangku keenakan saat memek mama keluar masuk dikontolku.

“mbakk… aku boleh ikutan?” Tanya tante sinta sambil menghamipiri ranjang kami,

“ngghhh… sini dekk” ujar ibu sambil tetap menancapkan kontolku ke memek nya,

“tantee… ngghh… tante duduk di samping ibu…” ujarku kepada tante,

Tante langsung duduk disamping ibu, tanpa pakaian yang menutupi badannya membuat aku ingin berfantasi.

“hhmmmm… tan… cium bibir ibu… ngggghhh” suruhku pada ibu yang sedang menaiki kontolku,

Ibu menatapku dengan tajam, tapi tante langsung melumat bibir ibu, namun ibu tidak hanya diam, ibu juga ikut melumat bibir tante.

“hheeemmm… Mamahhh hisap lidah tante mahhh…” pintaku pada ibu yang sedang asik melumat bibir tante.

“heemmm… slruupppp…” Ibu langsung menghisap lidah tante,

Kini dua wanita yang sedang menikmati birahinya, mereka yang haus birahi, aku akan selalu memuaskan mereka.

“mahhh… papa pengen genjot mama… mama nungging yaaaa?” pintaku pada ibu,

Ibu langsung menyudahi lumatannya, dan tante langsung menjauh dari tubuh ibu, perlahan ibu bangkit dan berdiri dari kontolku, (PLoooppp)… kontolku terlepas dari liang memek ibu.

“dek kamu ngangkang aja… biar mbak yang ngocok memek kamu” ibu langsung menungging dihadapanku, begitupun tante langsung mengangkangkan paha nya, aku mengambil posisi untuk kembali menggenjot memek ibu dari belakang, tanganku mengaping kontolku ke liang memek ibu, (BLessss…sfx) kontolku kembali terbenam di memek ibu yang hangat itu, ibu langsung memasukan 3 jarinya kedalam memek tante.

“nnggghhh… mbakkk… pelan mbak sakit.. perih memekku mbak… hhheeeemmmm” erang tante saat jari ibu mengocok memeknya.

“aaahhh… ahhhh… uhhhh… paaahhhh… genjot yang keras… Memek mama gatel paaaaahhh.. pegang perut mama paaahhh… elus perut mamahhh… nnggggg… hheeeeemmmm” ibu mengerang saat kontolku keluar masuk memek nya.

“maaahhh… memek mama makin hangat… papa makin suka sama memek mama… kontol papa suka sama memek mama… apalagi mama lagi hamilll… nngghhh ahhhh… mahhh” aku mengerang saat menggenjot liang memek ibu.

“nngghhhh… Ikooo.. kamu suka cewe hamil… nghhhh… mbakkk cepattt.. aku mau keluar mbakkk… kocok memekku mbakkk… ikooo buat tante hamil… bunting tante kooo… buncitkan perut tante… ahhhh… eeeeehhhhh… uuuuhhh… mbaaakkkk… akuuuu… ke.. lll.. uu.. aaarrr” (Seerrrrr… serrrr) tante menjerit histeris saat mencapai puncak kenikmatannya.

“paahhhh… pahhhh… aaahhh… mama juga mau nyampeeeee… paaaahhhh… genjot… masukin yang dalam paaahhh… nngghhhh” tangan ibu berhenti mengocok memek tante, kini ibu akan mencapai puncaknya, aku terus menggenjot memek ibu, genjotanku semakin cepat.

“paaahhhhh… memek mama bocooorrr… Paahhh pegang perut mamaaaaaaa… aaahahhh… haaaahhhh” ibu tak kalah histeris saat mencapai puncaknya, ibu seperti tak sadar diri, ibu seolah lupa kalau sedang hamil, aku terus menggenjot memek ibu walaupun memek ibu sudah bocor, aku tetap menahan perut ibu.

“ppaaahhhh… udahhhh… memekkkk,, memekk mama ngilu paaahhh…” erang mama saat menerima kontolku yang masih tegang,

“paaahhh… kalau udaahh… hhuuuhh.. kalau udah mau.. langsung masukin ke memek tante yaaa… aahhh” nafas ibu engos engosan, aku mencabut kontolku dari memek ibu (PLoooppp…“sfx)

“nngghhh… siniii… iko.. masukin dalam memek tante… tante mau air mani kamu.. tante mau kamu hamili.. tante mau kamu buntingi.. nngghhh” ujar tante saat melihat kontolku keluar dari dalam memek ibu.

Aku langsung menghampiri tante, ibu langsung membaringkan badannya, terlihat memek tante yang sangat merah, seolah haus oleh air maniku, aku langsung menempatkan kontolku di depan memek tante, memek tante yang sudah banjir, akan membuat kontolku mudah untuk masuk ke dalam memeknya, (BLessss… “sfx) kontolku melesak masuk sedalm mungkin ke memek tante.

“eeennggghhhh” tante terkejut dengan hentakan kontolku, tante menikmati kontolku saat didalam memeknya,

“ikooo… diam dulu sayangg.. biar tante merasakan kontolmu dulu…” ujar tante sambil mengelus pipiku,

“maaahhh… boleh papa cium tante?” tanyaku pada ibu yang sedang megelus perut buncitnya,

“ihhhhh… papa nakal.. ya gapapa asal jangan terlalu lama yaaaa…” ibu agak cemburu jika aku mencium tante,

Langsung saja aku melumat bibit tante, tante tak kalah binalnya, lidah tante menari didalam mulutku,

“ikooo… genjot tante.. beri tante benihmu… hamili tante sayanggg… kamu suka wanita hamil kan sayangg… hamili tante” ujar tante maja dan melepaskan lumatannya.

Aku langsung menggenjot memek tante dengan cepat, mungkin karena aku sudah bermain bersama ibu, rupanya kontolku mulai gatal, mungkin memek tante sedikit lebih rapat daripada memek ibu.

“nnghhhhh… kooo… aaahh… terus genjot memek tanteee… ngghhh… yang keras sayanggg… tante ingin hamil… tante ingin anak darimu… tante ingin benihmu… aaahhh… uhhhh” erang tante saat aku menggenjot cepat memek nya.

“tanteee… aku akan buat tante hamil… aku akan buat perut tante ini membuncit… iko akan buat tante buntinggg… Tanteee… iko ga nahannn.. memek tante sempitttt… taannn… uuuhhhhh” erangku terus tanpa henti menggenjot memeknya.

“tantttteee… juga sayanggggg… tante mau dapeeettt… tantttteeee… keluarrrr… ikoooo cepat siram Rahim tanteeee… tantee keluarrr…” (Serrrrr… Seerrrr)

“tanteee… tunggguuuu… Nihhh tann… air mani iko… terima tannn… terima benih dari iko… nahhhh… naahhhhhhh… aahhhhhhh” (CRottt… crottt…“sfx)

“uuuuhhhhh… tante terimaaaaa… saaayaaaaanngggg… euuuhhhhh” aku dan tante melolong, nafas kami memburu, kontolku masih didalam liang memek tante,

“uhhh… ngghh… semoga jadi ya iko sayanggg…” ujar tante dengan nafas berat,

“ngghhhh… iya tan… tante mau cewek atau cowok?” tanyaku pada tante dengan sebuah senyuman,

“hihihihi… huuuhh… nghhh.. tante mau cowok aja.. biar kaya papah nya kuat…” ujar tante genit dan mencubit hidungku,

Aku melirik ibu, ternyata ibu tertidur pulas, aku merasakn tulang tulangku akan copot, berat semua badanku,

“tannn.. bobok yuuu… ngantukk..” ujarku saat akan mengeluarkan kontolku,

“jangan di cabut sayang… biarin didalem aja kontolnya… biar cepet cepet hamil nya… hihi” pinta tante, aku hanya tersenyum kepada tante, aku tidur berhadapan dengan tante, kontolku mulai mengecil tapi tante tak mau aku melepaskannya, kami pun tertidur…

Bersambung…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan