2 November 2020
Penulis — samson6969
Perkenalkan namaku Riko,16 tahun yang lalu ayahku memberikan nama itu kepadaku, namun sayangnya kini ayahku sudah tak bersamaku lagi, begitupun ibuku. Ketika ibu melahirkanku, ibu mengalami pendarahan yang hebat, yang membuat ibuku harus cepat meninggalkanku. Ayahku bernama Rian ,3 bulan yang lalu ayah meninggal dunia, ayah meninggal karena terkena serangan jantung saat berolahraga.
Ayah meninggalkanku dan ibu tiriku yang bernama Santi. setelah bertahun tahun ibuku meninggal dunia, ayah kembali menikahi seorang janda muda, yaitu ibu tiriku. Ayahku menikah diumur 38 tahun, meskipun sudah tak lagi muda, ayahku masih tetap menjadi bahan obrolan wanita wanita, karena ayahku seorang perwira tentara yang mempunyai wajah tampan sepertiku.
Dan akhirnya ayah menikahi ibu santi, seorang janda muda yang belum memiliki anak, ibu tiriku ini seorang guru sekolah dasar, umurnya baru menginjak 27 tahun. Aku tak tau mengapa ibu santi bisa menjanda, karena bu santi sangatlah cantik dan anggun. Kini ibu santi menjadi ibu tiriku, namun hanya 6 bulan ibu tiriku ini bisa bersama ayah.
Ibu tiriku sangat terpukul atas kepergian ayah, karena ibuku ini sangat menyayangi ayah, bukan hanya itu, ibu sekarang sedang mengandung anak ayahku. Kandungan ibu baru menginjak 5 bulan, aku sangat kasihan kepada anak yang ibu kandung karena tidak akan melihat ayahnya ketika lahir nanti, namun ibu tegar menghadapi semua ini, kini ibu hanya tinggal bersamaku.
“bu?”
aku terbangun dipagi hari itudan berjalan menuju dapur, dan melihat ibu sedang memasak nasi goring.
“iya ko?” jawab ibu yang sedang menggoreng nasi, ibu memanggilku iko.
“ibu engga kerja? apa engga ada jam mengajar?” kataku cuek pada ibu,
“engga kok iko, ibu sekarang mau ke dr. kandungan, ibu mau ngecek kandungan ibu” jawab ibu dengan senyuman kearahku.
“ibu mau ke dr. kandungan sama siapa?” kataku sambil mengambil gelas di meja makan,
“ibu minta antar kamu aja ya iko, kamu jgn sekolah hari ini, Gapapa kan sayang?” ibu menyodorkan sepiring nasi goreng kepadaku.
“baiklah bu, jam berapa bu?” aku mulai memakan nasi yang sangat enak itu dengan lahap,
“jam 10 aja nak, iko ga ada ulangankan?” Tanya ibu yang duduk disampingku,
“engga kok bu” kataku sambil mengunyah nasi goreng, lalu ibu pergi meninggalakanku.
Jujur saja aku menyukai ibu tiriku ini, karena ibu yang sangat sayang kepadaku, bukan hanya itu, ibupun sangat cantik dan memiliki tubuh seksi, meskipun ibu sedang hamil, ibu tetap saja cantik dan anggun. Aku selalu membayangkan ibu jika sedang onani, perasaanku sangat ingin memiliki ibu dan menggantikan ayah disisi ibu.
Setelah selesai sarapan, aku bergegas mandi, namun ketika didepan pintu kamar mandi, aku mendengar ibu sedang mandi, aku iseng ingin melihat ibu, namun ketika aku ingin melihat dari celah pintu, aku terpeleset sehingga tubhuku jatuh kepintu kamar mandi dan. Brakkkk… pintu kamar mandi terbuka
“iko apa yang kamu lakukan?” ibu terlihat sangat panik, dan langsung mencari handuk di balik pintu.
“aduuhhh… maaf bu tadi di depan pintu licin jadi jatuh kedalam kamar mandi” aku mencoba bangkit dan berdiri.
“yahhh… ketahuan! Kamu mengintip ibu kan?” hardik ibu yang sedang melilitkan handuknya dibadannya yang molek itu.
“heeee.. anu buuu…” ibu menutup mulutku dengan tangan nya,
“sudahh iko, ibu tau kok kalau kamu suka mengintip ibu” kata ibu yang menatap mataku, dan melepaskan tangannya dari mulutku
“aaa… apa bu?!” aku sangat terkejut atas ucapan ibu, aku sangat malu kepada ibu
“kamu juju aja sayang, ibu ga marah kok!“ibu tersenyum kepadaku,
“ben.. ar, ii… bu engga marah kep.. ada iko?” kataku sambil terbata bata,
“kenapa ibu harus marah?” ibu menarik tanganku untuk keluar dari kamar mandi,
“bu… maafin iko ya bu? Iko udah kurang ajar sama ibu” aku menghentikan langkah ibu, namun ibu hnay tersenyum kepadaku, kembali ibu menrik tanganku, seolah mengajakku. Akhirnya ibu berhenti menarikku, kini aku sedang di kamar ibu.
“iko, ibu mau nanya sama kamu, tapi kamu jawab yang jujur ya?” kata ibu sambil cengengesan,
“ibu mau nanya apa?” aku sangat bingung dengan tingkah ibu tiriku ini,
“apa benar kamu suka onani sambil membayangkan ibu?” katanya sambil menarikku untuk duduk di tempat tidur ibu.
“aaaaa… enggg.. engga kok bu” aku terkejut dan malu, mengapa ibu tau tentang itu, aku berbicara dalam hati.
“kamu engga jujur sama ibu!” ibu merayuku dengan lembut, agar aku jujur sama ibu
“iii… yaaaa bu iko suka onani membayangkan ibu” aku tertunduk dan malu berbicara itu kepada ibu.
“sayanggg… kamu jangan nunduk gitu dong! Kamu ga usah malu sama ibu” ibu mencoba menanggahkanku.
“kenapa kamu membayangkan ibu sayanggg?” lanjut ibu saat aku mulai melihat ibu,
“aku suka sama ibu” aku sangat malu dan takut dimarahi ibu, kembali aku menunduk,
“suka apanya iko” ibu bangkit dari tempat tidur nya dan melepaskan handuknya,
“apa iko suka sama tubuh ibu?” lanjut ibuku sambil memperlihatkan tubuhnya didepanku,
Aku hanya terdiam dan menunduk karena takut ibu marah, namun ibu langsung mencium pipi kananku, dan berbisik.
“kamu suka tubuh ibu sayangggg?”,
“i… iya bu” aku masih terbata bata kepada ibu,
“coba kamu lihat ibu sayanggg!” ibu menjauhi tubuhku, aku langsung melihattubuh ibu yang begitu putih, mulus dan indah, perut ibu yang membuncit membuat ibu makin cantik.
“sayangggg ibu sudah lama menginginkan kamu, ibu kesepian tanpa ayahmu!” ibu berbicara didepanku tanpa baju sehelaipun, dan ibupun langsung menghampiriku yang sedang duduk ditempat tidur dan mencium bibirku.
“hemmmm… ummmm” ibu menghisap bibirku, aku hanya terdiam seolah tak percaya, ibu yang baik, berpendidikan, berwibawa dan anggun ini ternyata sangat agresif. Ibu melepaskan lumatannya dari bibirku.
“sayanggg apa kamu belum pernah ciuman? Kenapa egga balas ciuman ibu?” kata ibu sambil mengelus pipiku. Aku melihat susu ibu yang menggelantung indah didepan mataku.
“pe… pernah kok bu!” aku hanya terpaku, dan diam dihadapan ibu,
“kamu mau susu ibu sayangggg?” ibu tersenyum nakal melihatku, mungkin saat aku melihat susu ibu, ibu menyadari prilaku mataku.
“mmm… aaauuu bu, iko belum pernah merasakan asi” kataku sambil melihat susu ibu yang putih mulus itu. Tanpa basa basi, ibu menyodorkan susu nya kemulutku, aku tak mau menyianyiakan semua ini dan mengenyot susu ibu. Dan… serrrr… asi keluar dari susu ibu, aku sempat kaget, karena rasa asi yang hambar menurutku.
“ayoooo sayangg ahh… hisap yang kuat” ibu terus menekan susu nya kemulutku,
“sayang… nghhh… maukah kamu mengisi kesepian ibu?” kata ibu yang berhenti menekan susunya itu.
“maaaa… mauuuu bu” aku melepaskan puting susu ibu yang telah mengeras itu,
“heheh.. bagus sayangggg, mulai sekarang ibu milik kamu” ibu memelukku dan perut buncitnya mengenai dadaku yang sudah membara. Aku bingung apa yang harus aku lakukan.
“sayangggg… ibu mau kamu mencium bibir ibu!” perintah ibu yang matanya menatap penuh harapan, tanpa canggung lagi aku mulai mendekati dan melumat bibir ibu yang tipis itu.
“cupppp… hemmmm” aku hanya bisa mendesah, karena tangan ibu yang mulai nakal merba celanaku, kontolku yang sudah tegang dari tadi, kini ada dalam rabaan ibu, aku melepaskan bibir ibu.
“sayanggg ibu pengen lihat kontol kamu” ibu berbisik disebelah kanan kupingku, aku seolah tak percaya dengan ucapan ibuyang koor itu.
“aku malu bu” ketusku kepada ibu sambil menatap wajah cantik ibu,
“kenapa harus malu iko sayang? ayooo… ibu bukain ya?” ibu mulia turun dari tempat tidurnya, dan mulai membukakan celana pendekku, perasaanku sangat tegang dan gugup, dan Tuinggg… Kontolku seolah tak terbendung lagi oleh celana dalamku.
“ohhh sayangggg…” Ibu sangat terkejut dengan kontolku, ibu menaapku dan tersenyum kepadaku,
“kenapa bu?” aku melihat ibu yang sedang melihat kontolku tanpa sehelai kainpun,
“kontol iko ternyata gede juga, meskipun engga terlalu panjang” kata ibu yang terus menatap kontolku, tanpa diduga duga, ibu memasukan kontolku kedalam mulutnya.
“ploppp… hemm.. ummmm” ibu menggulum kontolku, seolah makanan yang sedang ibu nikmati,
“buuuu… ahh bu” aku merasakan geli luar biasa di area kepala kontolku, dan akhirnya aku tak mampu menahan air maniku yang keluar begitu saja.
“aduhhh sayangggg” ibu kaget dengan air maniku yang begitu mendadak menyemprot mulutnya,
“maaf bu… iko ga nahan sama hisapan mulut ibu” aku malu dan menundukan kepalaku, lalu ibu bangkit dan mengeluarkan maniku dari mulutnya, ibu mengambil tisu dilemari nya dan memuntahkan maniku kedalam tissue itu.
“gapapa kok sayanggg… lagian kamu masih pertama kali, pasti kaya gini” ibu tersenyum kepadaku, sambil mengelap bibirnya.
“sayanggg kamu belum pernah kan main sama wanita?” Tanya ibu yang berdiri dihadapanku,
“bbeee.. belum kok bu, iko bernai bersumpah sama ibu” kataku yang memberanikan untuk tegas kepada ibu.
“baguslahhh sayanggg… ini akan menjadikan pengalaman yang sangat menarik untukmu” ibu kembali menghampiriku.
“sayangggg lakukan lah yang iko mau kepada ibu… seperti dalam khayalan iko. seperti iko sedang menonton video porno…!” kini ibu duduk di sampingku, dan memainkan kontolku yang mulai kembali tegang.
“baiklah bu, jika ibu yang menginginkan nya!” kini aku mulai berani dan tak canggung lagi terhadap ibu, aku langsung membaringkan tubuh ibu secara perlahan, dan tanpa perlawanan ibu.
“ayooo sayangggg.. lakukan yang iko mau” kata ibu di saat aku mulai membaringkan tubuh ibu, langsung saja aku melumat bibir ibu dan mengelus susu ibu.
“cup… hemmm.. bu aku sangat nafsu melihat ibu” ketusku disela sela saat berciuman bersama ibu,
“hemmmm… Lakukan sayangggg” ibu tersenyum lepas melihatku, tanganku mengelus perut ibu yang sedang buncit itu.
“ibuuu seksi,, meskipun ibu lagi buncit gini” aku tersenyum kepada ibu
“apa iko suka dengan perut buncit ibu?” Tanya ibu,
“iko suka wanita hamil bu” aku berkata jujur kepada ibu,
“benarkah sayanggg? Kenapa suka wanita hamil?” ibu kembali bertanya,
“habisnya, wanita hamil semakin seksi bu, badannya semakin berisi, apa lagi ini nya” kataku sambil mengelus susu ibu.
“hehehe kamu ini ada ada saja iko… ayo sayang buka semua pakaianmu… ibu akan mengajarkanmu ngentot” ujar ibu yang mulai dilanda nafsunya, dan akupun langsung membuka semua pakaian yang menerap ditubuhku.
“buuu… lihat kontolku, kontol ini akan masuk kedalam memek ibu” kata kata jorokku keluar dari muluku tanpa seolah takut dan canggung mengungkapkannya.
“waaahhhh… wahhh.. ternya mulut iko sangat nakal yahhhh” ibu tertawa mendengar perkataanku,
“buuu bolehkah aku melihat memek ibu dan menjilat itil ibu?” aku memberanikan diri kepada ibuyang sedang berbaring didepanku.
“silahkan iko sayanggggg… Jilat memek ibu, hisap itil ibu” ibu tersenyum kepadaku dan membukakan kedua pahanya, tanpa rasa malu lagi aku langsung mendekati memek ibu dan melahap memeknya.
“ahhhh sayangggg hisap yang kuat memek ibu aaahhh” ibu mulai mendesah tak karuan. Aku terus menghisapnya dan memainkan itil ibu dengan lidahku
“ahhhh ikoo sayang… enak sekali hisapanmu dan lidahmu di memek ibu.. ahh” erang ibu. Setelah beberapa menit, aku mulai tak tahan ingin merasakan lubang hangat wanita hamil ini, akupun bangkit dari kedua paha ibu.
“buuu… iko ga nahan pengen masukin kontol iko kedalam memek ibu” aku berdiri sambil memegang kontolku.
“hemmm… silahkan iko sayanggg… Masukan kontol iko dalam memek ibu… cepat sayannnggg” ujar ibu.
“bu kalau iko keluar duluan gapapa ya?” tanyaku kepada ibu yang sudah dilanda nafsu itu,
“he… hee gapapa iko, ibu tau kok kalau kamu baru pertama kali… cepat sayang paha ibu udah membuka nih” ibu seolah tak tahan melihat kebesaran kontolku ini, akupun mengambil posisi untuk memasukan kontolku. Aku mencoba memasukannya, namun tetap gagal.
“he heee.. sayanggggg ayo coba kamu pegang kontolmu, dan hentakan ke memek ibu” ujar ibu. Dengan tanganku yang memegang batang kontol, dan akhirnya satu hentakan yang agak kuat. BLessss, kontolku masuk dalam memek ibu.
“ohhhhhh sayanggggggg” lenguh ibu,
“maaf bu… apa tertalu kencanggg?” aku mulai khawatir kepada ibu, namun ibu hanya menggeleng dan tersenyum kepadaku.
“ayooo sayanggg… Lakukakn seperti di film film… genjot lubang memek ibu…” ujar ibu,
“hemmm baik bu…” aku mulai menghayun kontolku dalam memek ibu,
“ahhh ikooo.. kontolmu gede bangett… lebarnya kontolmu sayanggg…” Lenguh ibu saat aku menghayun kontolku, dan terdengar ketiak pahaku beradu dengan paha ibu (plokk.. plokkkk “sfx)
“buuuu… nggghhhh… ibu semakin mengairahkan… perut ibu seksi buuu (plokkk.. polkkk) lenguhku kepada ibu.
“kamu suka sayanggg… ngghhhh… kamu suka ibu hamil seperti ini?” Tanya ibu dalam lenguhan kenikmatannya (plokkk… plokkkkk)
“iiii… iyyaaa bu.. aku suka ibu saat hamil… buuu elus perut ibu… mainkan susu ibu” pintaku pada ibu.
“ngghhhhhh… baik sayang… ibu lakukan untukmu” ibu mulai memainkan susu nya dengan tangan kanan dan mengelus perutnya dengan tangan kiri,
“ngghhhh… bu iko ngga nahan buuuu” genjotanku semakin cepat dan semakin ngilu,
“nnghhhhhhh.. sayang keluarkan didalm memek ibu… bayi ibu butuh air mani mu sayangggg” ujar ibu yang mengelus ngelus perut nya, dan memainkan susunya,
“baikkk bu… iko udah mau keluar buuuu…” aku ingin sekali melumat bibir ibu,
“buuu aku ingin mencium ibuuu… nghhh” lanjutku dan mendekat kebadan ibu,
“ngggghhh sayanggg sini… jangan tindih ibu ya ikooo” kata ibu,
“nggghhh baik bu… aku ingin keluar saat berciuman bersama ibu” aku terus menggenjot lubang ibu dan mendekati bibir ibu, beberapa menit kemudian aku mulai diujung, dan akhirnya… (CRootttttt… crottt… crotttt… “sfx”)
“ahhh buuuu terima air mani ikooooo” aku masih menggenjot memek ibu walau kontolku mulai sakit dan ngilu,
“nnggghhh ibu terima iko sayanngggg… keluarakn yang banyak sayangggku ohhhh… ibu keluar koooooo” teriak ibu dan menghisap kuat bibirku,
“buuuuu… Aku cinta ibu… aku suka ibu sedang hamilllll” kataku disela sela maniku dan cairan ibu bersatu, aku memegang paha ibu dan mengelus mesra perut ibu.
“hahhhh… heee… ibu juga cinta sama iko… ibu suka kalau iko suka ibu hamil kaya gini” ujuar ibu yang terengah enggah, lalu ibu melumat bibirku dengan lembut.
“hemmmm… cleppp…” aku melepaskan lumatan ibu,
“buuu… ke D. r kandungan nya jadi?” tanyaku kepada ibu sambil bangkit dari tubuh ibu,
“heee terserah ikooo ajaaaa… Ibu mau sama iko terus” ibu mengelus perutnya dan tersenyum kepadaku,
“heheeee… kalau gitu main lagi yu ibu sayanggg?” kataku yang penuh nafsu melihat ibu yang sedang hamil ini, mengelus perutnya yang putih mulus itu,
“waaahhhh.. rupanaya anak ibu mulai ketagihan memek ibu hamil yaaaa” ibu tertawa kecil,
“heee… tapi lebih baik ibu ke D. r kandungan dulu aja takut ada apa apa sayangggg” lanjut ibu dan mulai duduk di depanku,
“baikalah… ibuku sayanggggg” ujarku,
“sanaaaaa mandi sayanggg… Bersih bersih dulu” suruh mama kepadaku,
“heee mama ga akan ikut mandi?” aku berharap mama ikut mandi bersamaku,
“ahhh nanti nya mama ga bakalan mandi sayangggg kalau bareng sama kamuuuu” mama tertawa kecil melihatku,
“baiklahhh ibu aku mandi dulu” aku melumat bibir ibu dan mengenlus perut buncit ibu sebelum pergi meninggalkan ibu.