1 November 2020
Penulis — hellmaint
Setelah aku membersihkan diri dengan mandi aku melihat tante sara sedang menonton tv di ruang tengah dengan tanktop dan celana dalam yang basah kuyup. Seperti biasa aku hanya memakai celana dalam dan langsung menuju sebelah tante sara. Aku sempat mencuri pandang ke tante sara karena kemolekan bodynya, pantas saja badannya masih terawat karena rajin olahraga.
Tiba-tiba ada pikiran jahat merasuki ku untuk onani lagi di sebelah tante, langsung saja ku lepas CD ku dan langsung aku mengocoknya tante pun cuek dan aku kebingungan dan terus melanjutkan aktivitas ku yang nakal itu tak beselang lama lahar panas ku pun keluar mengotori lantai dan tante pun masih terlihat cuek.
“Kok tante diam aja ga seperti tadi?”
“Lagi ga nafsu nih ndi”
“Yakin ga nafsu?”
“Iya”
Langsung saja ku hadapkan penisku di mulutnya dengan maksud agar tante sara nafsu namun apa yang ku dapat aku malah ditampar oleh tante sara dengan sangat keras. aku pun malu kepalang. Setelah itu tante sara mandi lalu mempersiapkan makanan di dapur untuk kami sarapan, Saat tante sara di dapur aku menghampirinya dan membisikan kata ke telinganya.
“Tante ngentot yuk aku udah ga tahan”
“Gila aku ini tantemu masak kamu tega ngentotin tante”
“Aku udah ga tahan nih tante, masak tante tega”
“Yaudah deh yuk disini aja”
“Jangan disini dong di ruang tidur aja”
“yaudah yuk”
kemudian tante menarik kontolku dan meremasnya menuju kamar tidur. Tante sara langsung membuka pakaiannya sehingga kami pun telanjang bulat. Tante sara kemudian merebahkan dirinya ke ranjang dan kepalaku ditariknya menuju vaginanya yang lebat ditumbuhi bulu-bulu. Tante sara mendesah keenakan karena jilatanku begitu liar sampai-sampai cairan orgasme tante pun keluar dan aku segera menghindar, dan jadilah banjir di tempat tidur kami.
“Ndi kamu jago banget sih njilatin punya tante”
“Hihihih tante juga jago kok jilatin punya andi”
“Kalo gitu masukin itumu ke tante dong tante udah ga tahan”
“Baik tante”
Akhirnya kumasukan kontolku ke vagina tante sara dan blesss… blesss… sempit sekali ternyata, kupikir dia baru 2 kali ini melakukan hubungan sex. Ku genjot tante dengan intensitas lambat. Tante sara hanya terpejam matanya menikmati nikmatnya berhubungan sex dengan keponakannya sendiri. Aku mendesah keenakan karena vaginanya yang terlalu sempit untuk kontolku yang besar sekitar 18 CM berdiameter 3CM.
“Ah… Ouchhhh Ahh… Tante aku mau keluar”
“Ahhh Ouchhh Sama ndi keluarin barengdi dalam aja ndi Ouchhh Ahh…”
“Ouchhhh Ahhhh Ahhh… Ntar tante hamil Acchhh ouhhhh…”
“Ouchhhh tante udah pake piral ndi tenang aja Ahhh Acchhh”
“Keluarin bareng yuk tante 1,23 Ahhh… Ouchhhh”
Akhirnya keluar juga cairan orgasme kami berdua sampai merembes keluar vagina tante sara yang seksi. Belum puas dengan permainan tadi ku balikan badanku sehingga sekarang tante sara berada di atas dengan posisi women on top. Tante sara pun dengan respon yang sigap langsung menaik turunkan badannya. Tempo genjotan itu pun tidak bisa secepat aku tadi karena kontolku yang besar serta usia tante sara yang sudah tidak muda lagi.
“Ochhh Ahhh Ndi goyangan tante enak ngga?”
“Enak banget tante kencengin lagi dong”
“Ouchhhh ah… Ah… Ga bisa ndi tante mentok segini kontol kamu gede banget sih Ouchhh Ah…”
“Hihihi biasanya kontol gede enak loh tante”
“Achhh Ouchhh… Kamu ikut arisan berondong punya tante aja Yah Acchh Ouchhh…”
“Kalo urusan arisan berondong ntar aja tante slesain dulu permainan ini”
Tanpa dikomandoi tante sara seolah tertantang untuk segera menuntaskan permainan ini. Aku pun juga merasa tertantang sehingga kucabut kontolku dan aku segera bangun untuk memasukan kontolku ke mulut tante sara. Tante sara pun tertantang sehingga memasukan kontolku semaksimal mungkin sehingga tak bisa bernapas.
“Ah… Ouchhh Enak ndi terus ndi Ouchhh ah…”
“Tante ga sakit ya?”
“Ah… Ocuhhh Sakit ndi tapi nikmat sakitnya Ouchhh Ah…”
Kupercepat gerakanku sampai kami berdua basah kuyup berkeringat. Sprei, Selimut, Bantal kami pun menjadi basah karena permainan liar kami. Setelah beberapa saat menggenjot aku berinisiatif untuk menganal tante sara. Kelihatan sekali bahwa lubang di bokong tante sara masih sempit sehingga aku merasa tertantang untuk itu.
“Tante aku masukin kontolku ke lubang bokong ya”
“Pelan-pelan ndi sakit tuh lubang”
“Oke tante”
Langsung saja blesss “Ahhhhh Sakit ndi Ahhh… Lepasin” Teriak tante sara dengan sangat keras. Mendengar teriakan itu aku tidak menghiraukannya sehingga aku tetap memasukan semaksimal mungkin kontolku ini dan masuklah setengah kontol ini secara maksimal.
“Ndi lepasin dong sakit ndi”
“Gamau tante lubangnya enak”
“Yaudah kalau gamau lepasin genjot dong”
“Oke”
Saat aku mulai menggenjot aku merasa seret karena lubangnya sempit serta tanpa pelumas. Akhirnya dengan tenaga penuh aku bisa menggenjot tante dengan tempo sedang karena sempitnya lubang ini dimasuki oleh kontol sebesar monster ini. Tante sara hanya pasrah dengan keadaan ini. Ia terus mengerang kesakitan.
“Ahhh… Ndi kamu crot di dalam ya?”
“Iya tante”
“Udahan ndi tante udah ga kuat nih Ah…”
“Aku juga ga kuat tante kita bersih-bersih aja yuk di kamar mandi”
“Yuk… deh”
bersambung…