31 Oktober 2020
Penulis — arimbisinta
Pov: ibuk
Ada kalanya kejujuran itu kadang menyakitkan, tak bisa diterima akal sehat, membuat semuanya musnah tak berkeping.
Didalam kamar ibuknya Satrio menangis tak berdaya, merasa harga dirinya terinjak injak, dihinakan oleh seseorang, seseorang yang dia sayangi dan dia adalah anak semata wayangnya..
“Kenapa nak kenapa kamu hinakan ibukmu sendiri” jerit hati ibuk Sulis..
“kenapa bisa kamu mencintai ibuk nak kenapa nak” suara dalam tangis yang menderu dari seorang perempuan baya.
Masih dalam isak tangisnya ibunya Satrio bangun dari telungkupnya dan berdiri didepan cermin lemarinya, Dia mengusap matanya dan melihat wajahnya “Aku dah tua kenapa Satrio bisa mencintaiku mencintai ibuknya sendiri” gumamnya…”Tidak tidak ini tidak boleh” lanjutnya…
Lelah sehabis menangis rebahanlah ibunya Satrio dan kemudian tertidur dengan air mata membasahi pipi.
Kembali ke Satrio.
Setelah lelah menatap air hujan diluar rumah akupun beranjak kekamar mandi tapi sebelumnya sempat Ku berhenti didepan kamar ibuk, dan kucoba tuk kubuka ah ternyata masih terkunci, kemudian tak pakai lama aku kekamar mandi dan set set byur byur byur aku mandi dan setelah mandi aku kekamar pake baju lalu rebahan..
sambil rebahan aku ngebayangin kejadian tadi, Ah kenapa aku secepat itu bilangnya bodoh bodoh bodoh, seharusnya pake pelan pelan jangan nrobos lampu merah tentunya pak polisi marah dan seharusnya nunggu lampu hijau biar ibu jadi mau, tak aku ambil pusing perutku laper mau makan ah makan ah.. akupun beranjak kedapur ngambil piring, nasi lauk lalu makan hap hap hap secepat kilat nasi plus lauknya habis..
Aku kaget, terbangun, terjaga dari tidurku karena suara alarm dari hp cinaku.. ""oh ternyata dah jam setengah 6 ya ku kucek kucek mataku lalu aku beranjak kekamar mandi dan aku melihat ibuku didapur sedang memasak dan aku hampiri ibukku.. “Buuuk panggilku tapi ibuk masih diam dan kupanggil lagi “Buuk tapi ibu masih diam dan aku bilang
“apa ibu marah ama aku buk jawab dong buk”… tapi ibuk tetap diam dan akupun tak ambil pusing dan kulangkahkan kakiku kekamar mandi dan didalam kamar mandi aku bicara didlam hati oke buk kalo ibuk diam aku akan diam, liat buk siapa yang akan merasa kehilangan ibukkah atau aku.
tak sampai 5menit aku selesai mandi dan pake seragamku dan berangkatlah aku kesekolah yang jauh nya hanya 5km dari rumahku dan tunggu Bu guru Bu guru tubuh indahmu buat pelampiasan mataku.