2 November 2020
Penulis —  Wonxjelex

Maafkan

3

Sebelum tanganku memegang celana dalamnya, aku melihat kearah wajahnya untuk memastikan kalau ayah gak bangun dari tidurnya.

Pelan sekali kesentuh celana dalamnya. Karena rasa ingin tahuku yang begitu menggebu, kubuka celana dalam ayah dengan sangat berhati-hati sekali, aku takut sekali kalau sampai ketahuan. Dengan jari tangan kananku, aku berhasil turunkan cdnya walaupun cuma sedikit, dan ternyata tidak ada tanda-tanda kalau ayah terbangun.

Karena teringat cerita teman-temanku tentang sex, rasa penasaranku semakin. Aku kalau bisa jujur, saat itu benar-benar sadar akan apa yang aku lihat, aku merasa suka dengan melihat alat kemaluan ayahku. Mungkin inilah cara orang terangsang, cara teman-temanku menikmati pacaran dan sex. Dengan rasa takut dan hati-hati, aku pegang seperti menggenggam kemaluan ayah yang bagiku pertama kali melihat dan menyentuh kemaluan laki-laki.

Aku tau kalau saat itu kemaluan papa belum menegang, tapi aku juga tau ukurannya sangat gede. Aku suka melihatnya, jujur aku suka. Karena aku sudah merasa nafsu dengan apa yang kupegang, maka aku mencium kelamin ayah yang bernama kontol ayah.

Sebagai gadis usia 14 tahun mengakui kalau aku benar-benar suka melihatnya, melihat bentuknya, dan aku terangsang, apalagi aku sudah lama membayangkan seperti ini.

Sambil menggenggam kontolnya, kuciumin bagian atas kontolnya. Ada perasaan sayang dan suka aku menyentuhnya. Kuperhatikan bentuknya, bulu-bulu lebatnya yang tumbuh disekeliling pangkal kontolnya yang ukurannya sangat gede. Walau perasaan takut dan cemas selalu mengawasiku, tapi tidak menghentikan rasa penasaranku untuk terus menyentuhnya.

Tidak puas dengan hanya menciuminya… aku malah makin nafsu melihatnya, dan gak tau darimana datang rasa ingin mengemutnya.

Aku beranikan diri, aku masukkan kemulutku, walau hanya bagian kepalanya saja yang bisa aku emut, namun sudah cukup membuatku untuk menikmatinya. Aku benar-benar sudah gak kontrol diriku, aku juga heran kenapa ada rasa suka… dan kenapa nafsuku timbul sampai aku mau mengemut kontol ayah yang lagi tertidur nyenyak.

Dan diwaktu aku lagi asik emut-emut kontolnya, aku perhatikan dan rasakan, kok kayaknya kontolnya makin memanjang, makin membesar ukurannya, juga makin keras menegak. Dan melihat itu aku malah semakin nafsu dan sangat suka. Lalu karena kulihat mata ayah masih tetap tertidur, aku lanjutkan emut-emut bagian kepala kontolnya, karena hanya bagian itu aja yang bisa kuemut, ukurannya sangat gede.

Kira-kira 2 menit disaat ayah yang sudah menegang sangat besar itu aku emut-emut, aku merasakan seperti ada tangan yang membelai-belai kepalaku dan juga rambutku.

Aku tersadar… sangat terkejut, takut dan sangat malu. Aku tau kalau yang belai-belai kepalaku itu adalah tangan kekar ayahku sendiri.

“gawat… Ayah sudah bangun…” jerit batinku

dalam hati.

Langsung aku bergerak cepat,

kuhentikan mengemut kontol ayah… cd nya aku naikkan lagi menutup kontolnya dengan sangat cepat. Dan aku langsung berlari keluar kamar meninggalkan ayah diranjangnya, tanpa berani melihat kearah wajahnya. Karena aku sangat yakin kalau ayah sudah terbangun saat itu (terbukti dia telah belai-belai kepalaku).

Aku masuk kamarku dan langsung menutup pintu kamarku. Aku terduduk ditempat tidurku dengan perasaan cemas dan takut, bercampur dengan rasa malu juga. Aku mengira kalau ayahku bakalan datengi aku kekamarku, tapi setelah kutunggu sekitar 5 menit, tidak ada tanda-tanda kalau ayah akan datang kekamarku.

Aku merasa lega dan rasa takutku mulai hilang. Setelah aku merasa semuanya aman, dibenakku masih teringat akan kontol, masih teringat aku sempat menyentuh dan mengemutnya.

Apakah yang terjadi selanjutnya???

Bersambung…

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan