31 Oktober 2020
Penulis —  omplong

Edukasi seks dari ayah dan mama

Beberapa bulan setelah kejadian permainan kartu itu aku mintak izin kepada orang tuaku untuk pindah kerumah budhe lastri. Pertama memang ayahku tidak mengijinkan aku untuk pindah bila alasannya soal kejadian diruang keluarga itu, tapi alku sudah mempersiapkan alasan yang tepat untuk pindah dari rumah ini.

Budhe lastri adalah kakak dari ayah kulitnya kuning tingginya sekitar 158cm dan beratnya 60kg usianya hanya terpaut 2 tahun dari ayah. Walaupun begitu tubuhnya masih terlihat seksi dan mengoda banget bagiku, payudarah yang besar dan bulat membuat mata para lelaki hampir copot kalau melihatnya, ditambah lagi dengan kedua bongkahan pantatnya itu yg bener bulet dan sedikit menjembul keatas.

Setelah orang tuaku mengijinkan aku untuk pindah kerumah budhe lastri aku pun tidak membuang2 waktu lagi segera aku pindah kerumah budheku ini. Sampai dirumah budhe lastri aku disambut oleh pakdhe jono, budhe lastri, mbak fitri, dan mas agung. Mereka berempat sangat baik terhadapku, mungkin mereka sudah menganggapku anggota keluarga ini.

Oh iya pakdhe jono adalah suami budhe lastri, kira2 usia pakdhe jono adalah 70an dia adalah RT dikampung ini. Sedangkan mas agung dan mbak fitri adalah anak dari budhe lastri dan pakdhe jono. Mbak fitri adalah anak pertama dari budhe lastri, kira2 usianya sekitar 26 tahun kulitnya putih mulus, tingginya kira2 160 cm dan beratnya 65 kg.

Setelah seminggu aku berada dirumah ini aku mulai jenuh berada dirumah ini. Sore itu aku duduk sendirian didepan teras rumah budhe lastri. Mas agung yang kelihatannya tau keadaanku mencoba mengajak ngobrol aku.

“Zak gmn tinggal disini enak gak?” Tanya mas agung padaku.

“Enak banget kok mas” jawabku mencoba membohongi mas agung.

“Ah km gk usah bohong sama mas agung, mas agung tau kalau km mulai bosenkn tinggal disini” mas agung tampaknya sudah tau posisiku.

“Gk kok mas gk” jawabku sedikit gugup.

“Kalau km udah mulai bosen cobak deh km keliling2 sana pakai aja motor mas agung gpp kok” ucap mas agung sembari menepuk bahuku.

Malam harinya km semua berkumpul di ruang keluarga untuk berbincang2. Mas agung mengatakan kalau sabtu depan dia akan naik gunung lagi biasa anak pecinta alam. Sebenarnya pakdhe jono agak tidak suka dengan hobby mas agung yang satu ini tapi iya gimana lagi toh mas agung tetep memaksa.

Akhirnya sampailah pada hari sabtu, setelah mempersiapkn semuanya mas agung langsung mengendong tas ranselnya dan pergi meminta izin pada pakdhe jono dan budhe lastri kemudian dia pergi bareng temannya. Sekarang dirumah tinggal kami bertiga aja, sedangkan mbak fitri sedang masih sibuk dengan urusan kantornya.

Setelah lama bercengkrama pakdhe jono pamit untuk menghadiri rapat dikelurahan. Sekarang tinggal aku dan budhe lastri saja dirumah. Tak lama berselang setelah kepergian pakdhe jono tlpn rumah pun berdering “kkkrrrriiiinnngggg… kkkrrriiiiinnngggg” budhe lastri pun segera masuk dan mengakat tlpnnya.

Setelah mengangkat tlpn aku menyakan pada budhe lastri siapa yg barusan tlpn dan ternyata yg barusan tlpn adalah mbak fitri yg mengatakan dia akan terlambat pulang malam ini karena ada urusan penting diluar kota. Aku sedikit agak kecewa karena malam minggu ini aku harus dirumah menemani budhe lastri karena tidak ada orang lain dirumah dengan berat hati aku terpaksa membatalkan janji dengan teman2 sekolahku.

Pukul 7 malam aku sedang menonton tv sendirian tiba2 budhe lastri datang mengajak aku ngobrol soal gmn sekolahku.

“Zak gmn sekolahnya?” Tanya budhe lastri.

“Iya begitu budhe” jawabku malas.

“Begitu gimana zak?” Tanyanya lagi.

“Iya seperti biasanya anak sekolah”

“Kenapa sih kok begitu malasnya kalau ditanya soal sekolahmu?”

“Gpp budhe cuma zaki aja yg sedikit malas membahasnya”

“Oalah zak zak, gimana zaki udah punya cewek belum” tanya budhe lastri lagi.

“Belum budhe, mungkin gk ada yg mau sama zaki kali iya” jawabku.

Setelah sekian lama km ngobrol ngalur ngidul gk karuan akhirnya budhe lastri menyuruhku untuk memijatnya.

Dia pun terlentang dikarpet tebal depan tv. Aku yg agak sungkan memijat budhe lastri dengan terpaksa akhirnya mau untuk memijat budhe lastri. Pertama2 aku memijat bagian kaki budhe lastri dengan pelan2.

Setelah 10 menit memijat akhirnya budhe lastri memintaku untuk memijat bagian pahanya.

“Jangan disitu terus zaki mijatnya” ucap budhe lastri.

“I… ya budhe” jawabku gugup.

“Sini bagian paha budhe capek banget” katanya melanjutkan obrolan.

Aku langsung memijat bagian pahanya. Lama kelamaan memijat tanpa kusadarai daster yg dipakai budhe lastri tersingkap sampai di ujung pahanya. Akupun mulai terangsang karena melihat celana dalam tipis warna putih yg dipakai oleh budhe lastri. ku teruskan kegiatan memijatku tp pikiranku mulai menyuruhku untuk meremas pantat yg aduhai milik budheku ini.

“Ssshhhhhhh… ssshhhhhhhhttttt…” Desah bude lastri.

Karena mendengar desahan budhe lastri aku menjadi semakin terangsang. Segera kuseliplkn tangganku kedalam celana dalam budhe lastri, ketika tangganku hampir masuk kedalam cdnya tiba2 budhe lastri membalikkan badanya kearahku. Aku kaget setengah mati melihat budhe lastri membalikan badannya kearahku.

Aku hanya tertunduk malu tidak berani menatap wajah budhe lastri. Akhirnya budhe lastri bangkit dan duduk tepat dihadapanku. Dia mengangjat kepalaku agar melihat wajahnya. Aku masih benar2 takut menatap wajah budhe lastri tapi diluar dugaan apa yg dilakukan budhe lastri dia malah menyergap mulutku dengan mulutnya.

Aku belum membalas ciuman yg diberikan budhe lastri. Aku hanya diam dan terpaku melihat kelakuan budhe lastri. Selang beberapa menit budhe lastri bangkit dan melepas dasternya dihadapku alangkah terkesimanya aku ternyata budhe lastri sudah tak memakai bh lagi. Terpampanglah payudarah yg besar dan bulat walau agak sedikit kendar tp tetap saja mengodaku untuk meremasnya.

“Kenapa diam aja?” Tanya budhe lastri.

”…” Aku tetap diam tak menjawab.

“Sini ayo mainkan susu budhemu ini zak” kata budhe lastri.

Seperti kerbau yg dicucuk hidungnya aku langsung saja meremas2 susu budhe lastri dan seskali memainkan putingnya. Setelah puas meremas aku mulai mendekatkan mulutku pada puting susu budhe lastri dengan rakus aku menggulum puting susu budhe lastri secara bergantian kiri dan kanan. Budhe lastri hanya mendesah lirih.

Sesekali kujilat2 puting susu budhe lastri nampak dia keenakkn menahan geli, terlihat sekali dari ekspresi wajahnya yg sangat menikmati permainan lidahku hingga merem melek. Setelah hampir 10 menit aku bermain dengan susunya kini aku mulai memelorotkan cd putih milik budhe lastri. Terpampang jelas vagina yang indah didepanku tanpa ada sehelai bulu disekitar vaginanya.

Tampaknya budhe lastri rajin sekali mencukur jembutnya. Tanpa menyia2kan waktu segera aku menjilati memeknya. Budhe lastri hanya mendesah kenikmatan dan tanggannya menahan kepalaku untuk tetap berada dimemeknya. Aku terus menjilat2 memeknya dan sekarang disahku mencoba menerobos masuk kedalam liang segama budhe lastri.

Terasa hangat sekali ketika lidahku berhasil masuk menerobos kedalam memek budhe lastri. Kini tanggan budhe lastri mulai menjambak2 rambutku mulutnya mulai meracau tak karuan. Sedangkan aku masik sibuk memutar2 lidahku didalam memek budhe lastri. Setelah puas aku mengeluarkan lidahku, kini giliran itilnya yg menjadi sasaran berikutnya lidahku.

“Aaahhhhh… aaaahhhhh… aahhhh” desahan budhe lastri.

“Aaaahhhhh… zzzzzaaakkkkkkiiiiiii… ttteeerrrr… rrruuuussss… aaaaauuuuhhhhh”

“Buuuuudddhhh… eeeee… ggggaakkkkk… kkkkuuuuu… uuuaaatttt zzzaaakkkk”

Semakin lama desahan budhe lastri semakin cepat dan aku terus memainkan itilnya dengan jilatanku. Tak lama berselang budhe lastri mengejang keluarlah cairan hangat dari dalam memeknya membanjiri mulutku dan diakhiri dengan terikan panjang dari budhe lastri.

Aku terdiam melihat apa yg baru saja aku lakukan pada budheku. Aku merasa bersalah sekali karena telah melecehkan budheku sendiri kakak dari ayahku. Aku tak kuat melihat tubuh telanjang budhe lastri didepanku, aku segera lari menuju klamarku dan menutup pintunya. Budhe lastri kaget dan hanya bengong melihat kelakuanku.

Setelah menutup kamar aku langsung berbaring dikasurku dan merenungi kesalahanku. Mataku tajam menatap langit2 aku sangat menyesali perbuatanku yang barusan ini. Tp aroma khas kewanitaan masih menempel jelas dihidungku membuat pikiranku semakin kacau. Tak lama berselang pintu kamarku terbuka tampaknya budhe lastri yg masuk.

“Zak tolong budhe, pakdhemu sudah lama tidak bisa memberikan itu pada budhe” budhe lastri memohon padaku.

“Tapi zaki tidak bisa melakukan itu budhe” jawabku sambil menangis.

Budhe lastri tidak menjawab malah dia mendorong tubuhku untuk tidur dan dia segera menarik celana kolor yg kupakai. Budhe lastri langsung meremas2 kontolku dibalik cd yg kukenakan. Dia juga melepaskan kaos yg kupakai dan segera dia menciumi pentil susuku. Aku merasa geli sekali ketika pentil susuku dijitati dan dihisap oleh budhe lastri.

Tanpa kusadari kini aku sudah telanjang tidak memakai apa2 lagi. Setelah puas bermain dengan pentilku kini ciuman budhe lastri semakin lama semaklin turun kebawah sampai ujung kontolku. Sampai pada ujung kontolku dia mengecup lembut ujung kontolku terasa nikmat sekali. Setelah mengecup kontolku kini budhe lastri mulai menjilat2 kepala kontolku rasannya linu sekali sehingga aku hampir saja tidak kuat menahannya.

Tak lama berselang kini budhe lastri mulai nebgulum kontolku hangat sekali terasa kontolku yg berada didalam mulut budhe lastri. Kini dia mulai memaju mundurkan mulutnya dan sekali2 menghisap kencang kontolku. Rasanya nikmat sekali karena aku belum pernah merasakan hal senikmat ini. Hampir 15 menit budhe lastri memainkan kontolku kini aku mulai menarik tubuhnya keatas dan membaringkannya disebelah tubuhku.

“Aaaaahhhhh… aaaaa… yyyyyoooooo zzzaaaakkkkk mmmmaaaasssuuuukkiiinnn kkkoooonnntttoooolllllmmuuu iiiiitttttuuuuu” budhe lastri memerintahku sambil mendesah.

“Iya budhe sabar” balasku.

“Aaayyyyoooo tuuuuunnnngggggguuuuuu aaaapppppaaaa llllllaaggggiiiiii kkkkkaaaammmmmmuuuu bbbbbuuudddddhhhheeee uuudddaahhhhh ggggggaaakkkkk ttttttaaahhhhhaaannnn. Ssssaaayyyyyaaannnggggg” lanjut budhe lastri.

Akhirnya aku mencoba memasukan kontolku kedalam memek budhe lastri. Karena dibantu cairan memek dari budhe lastri sehingga mudah bagi kontolku untuk masuk kedalam lubang memek budhe lastri. Hangat sekali memek budhe lastri. Rasanya menjepit sekali memek budhe lastri mungkin karena memeknya lama tidak pernah dipakai oleh pakdhe jono iya.

Aku mulai memaju mundurkan pinggangku tampaknya budhe lastri sangat pintar dalam permainan sex dia segera mengimbangi goyanganku. Nikmat sekali berstubuh dengan budheku ini. Aku mempercepat goyanganku budhe lastri pun tak mau kalah dia juga semakin mengimbangi gerakanku. Terus kepercepat dia tetap mengimbangi diiringi dengan desahan2 kecil dari mulutnya.

“Aaahhhhhhh… oooooohhhhhhhh…”

“Ooooohhhhh… oooooooohhhhhhh”

“Yyyyyeeeeaaahhhhhhh… ttttteeerrrruuuusssss… ssssssaaayyyyyyaaaannnnggggg” cuma itu kata2 yg keluar dari budhe lastri.

Semakin lama permainan km semakin panas keringat jatuh membanjiri tubuh kami berdua. Suara dencit tempat tidur pun tampaknya seperti musik yg mengeringi persetubuhan ini. Sesekali aku meremas2 susu budhe lastri dan mengulum bibirnya. Budhe lastri semakin ganas membalas ciumanku. Semakin lama budhe lastri semakin ganas dan setelah hampir setengah jam tubuh budhe lastri mengelijat lagi.

“Zzzaaakkkkkk bbuuuddhhee mau kkkkkkeeelllllluuuuuuuaaarrrrrr” teriak budhe lastri

“Keluarkan aja sayang nikmati saja ini” bisikku ditelinganya sembari menjiati telinganya.

Tampaknya budhe lastri sangat puas malam ini. Km terus memainkan dengan segala gaya sampai aku tak kuat menahan pejuku ketika budhe lastri mengajak bermain dengan gaya women on top. Entah berapa kali budhe lastri mengeborku hingga aku tak kuat lagi menahan serangan darinya. Hanpir 10 kali sepermaku menyemprot keluar dari kontolku dan menerobos masuk kedalam rahimnya.

“Makasih iya zaki udah mau nolongin budhe”

“Iya budhe sama2, zaki juga seneng kok main sama budhe” jawabku sambikl meremas susunya.

“Ah… Zaki nakal ah, lain kali kita main lagi iya zak” ucap budhe sembari keluar dari kamarku.

Malam itu aku sangat puas sekali karena servis dari budhe lastri. Setelah budhe lastri sudah membersihkan tubuhnya tak lama berselang kedengarannya pakdhe jono datang terdengar dari suarannya berbicara pada budhe lastri

“Kok tumben buk malem2 mandi” tanya pakdhe jono.

“Iya pak td ibuk belum sempat mandi karena pekerjaan rumah banyak banget” jawab budhe lastri.

“Yaudah kalau gitu sana istirahat aja gk usah bkinin bapak kopi” kata pakde jono pengertian.

Akhirnya setelah mendengarkan percakapan dari pakdhe jono dan budhe lastri aku tertidur pulas tanpa sehelai benag yang menutupi tubuhku dan aku juga belum sempat membersihkan tubuhku. Jadi masih tercium jelas bau khas memek budhe lastri.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan