31 Oktober 2020
Penulis —  omplong

Edukasi seks dari ayah dan mama

“Tttoooootttttt” suara klakson kapal mengiringi kepergian ayahku untuk sebuah tender besar diluar pulau. Jangkar kapal pun mulai ditarik keatas dengan perlahan2 kapal besar itu mulai menjauh dari daratan. Lambaian tanggan orang2 yg berada diatas kapal mengiringi kepergian kapal itu.

Aku masih teringat kejadian 2 tahun yg lalu saat aku, ayah, dan mama melakukan hubungan yg sangat terlarang itu. Setelah kejadian itu aku sangat merasa bersalah pada mama hinga aku minta dipindahkan kerumah budhe. Setelah 2 tahun dirumah budhe dan kini sekolah juga sudah lulus terkirimlah kabar kepadaku bahwa ayah akan pergi ke luar pulau untuk 1 tahun lebih.

Aku yg dilanda oleh dilema yg sangat besar akhirnya memutuskan untuk kembali kerumah. Walau sebenarnya aku masih malu dan merasa bersalah pada mamaku. Ketika hari pertama aku berada dirumah aku dan mamaku tidak saling bicara satu sama lain. Entah apa yg ada dipikiran mama saat itu tentang aku.

Setelah beberapa hari aku tinggal dirumah itu akhirnya mama mengajak aku bicara.

“Zak gmn kabarmu?” Tanya mama membuka pembicaraan.

“Baik ma, mama sendiri gmn kabarnya?” Jawabku seraya bertanya balik pada mama.

“Baik juga zak. Km dirumah budhemu gk aneh2kan zak” lanjtnya yg mendakan kecurigaan padaku.

“Apa maksud mama? Apa mama sudah menganggap aku ini seorang bajingan?” Jawabku tegas.

Mama hanya terdiam tidak menangapi omongan terakhirku.

Aku memandang tajam wajah mama malam itu. Terlihat mama cantik sekali kala itu. Malam itu mama memakai jilbab merah dan daster model terusan berwarna pink. Tanpa sadar mataku tak mau lepas memandang mamaku. Mungkin mama menyadarinya waktu itu hingga dia langsung beranjak meninggalkanku menuju kamarnya.

Tinggal aku sendiri diruang keluarga tempat yg dulu kita pakai untuk membuat dosa yg indah itu. Aku memang belkum bisa melupakan kejadian waktu itu selalu terbesit dalam benakku tentang kejadian waktu itu mungkin karena memang pengalaman pertamaku. Karena teringat kejadian waktu itu kontolku mulai menegang dan membumbung dibalik celana kolor yg sedang kupakai saat itu.

kontolku kini tidak bisa diajak kompromi lagi jadi terpaksa aku ngacir kekamar mandi untuk memuaskan hasratku. Setelah keluar dari kamar mandi aku sempat melintas didepan kamar mama terlihat pintunnya tidak ditutup dengan sempurna. Pikiranku mulai tidak bisa dikuasai dengan akal sehat lagi tp entah kenapa aku masih bisa menolak pikiran itu saat ini.

Esok paginya aku bangun agak kesiangan karena semalam aku tidak bisa tidur memikirkan kejadian semalam tentang mama. Kulihat jam dinding kamarku sudah menunjukan pukul 9 siang, aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan lari kekamar mandi.

“Tok… tok… tok” suara pintu kamar mandi diketok.

“Iya ada apa ma?” Tanyaku kepada mama karena sudah mengetuk pintu.

“Cepetan mandinya habis itu segera sarapan” jawabnya seraya meninggalkan aku.

Setelah mandi dan sarapan aku kembali kekamarku mungkin hari itu udara terasa sangat panas sekali hingga aku melepas kaus dan celana kolorku hanya tinggal celana dalam saja yg menempel ditubuhku. Mungkin aku lagi sial siang itu karena mama tidak mengetuk pintu dulu saat masuk kekamarku. Mata mama langsung menuju padaku dengan tajam.

Sorotan mata itu kembali mengingatkanku kembali ke kejadian 2 tahun lalu. Teringat kembali kejadian 2 tahun lalu aku segera berdiri mendekati tubuh mamaku. Kupeluk mama dan mama hanya diam saja. Seperti tanpa komando tangganku mulai nakal membuka resleting daster mama dibalik punggungnya, mama masih tetap diam atas tindakanku sejauh ini.

Terlihatlah bh dan cd ungu yg diapakai mama saat itu. Kontolku mulai menegang melihat mama hanya mengenakan jilbab bermotif bunga2, bh biru dan juga celana dalam biru. Tanpa pikir panjang aku mengarakan tangganku untuk meremas2 susu mama dibalik bhnya. Tak kalah bibirku juga sudah menyergap bibir mama.

Setelah 15 menit kami melakukan hal itu mama mulai membuka pembicaraan.

“Hentikan zaki jangan km ulangi dosa itu lagi” ucap mama melarangku.

“Tapi ma kita sama2 menikmati” jawabku yg merasa kecewa saat itu.

“Benar katamu tp mama juga gk mau mengulang kesalahan yg sama” kata mama diiringi air mata yg mulai turun membasahi pipinya.

Aku terdiam melihat mama seperti itu. tidak lama setelah itu mama mengusap air matanya dan mulai berjalan kearahku. Aku jadi bingung atas kelakuan mama ditambah lagi kini mama melepas celana dalamku. Kini tangan mama memegang batang kontolku yg sudah mulai lemas. Dia mulai mengocoknya dan tanpa kuduga dia langsung mengulum kontolku.

“Oh… ehmmmmm enak ma” racauku

Mama hanya diam tidak menanggapi ucapanku.

Dia terus mengulum batang kontolku semakin lama semakin cepat dan kuat. Tidak hanya menggulum batangku dia juga sekali2 minjilat dua telur yg ada dibawah batangku. Nafsuku mulai bangkit dan kali ini tidak dapat dibendung lg. Aku melepaskan kuluman mama dari batangku dan mencoba mengangkatnya untuk berdiri.

Setelah mama berdiri aku langsung melepas pengait bhnya dan menarik cdnya. Akhirnya mama telanjang bulat didepanku hanya jilbab bermotif bunga yg kini menempel ditubuhnya. Tangganku langsung menarik tubuh mama dan menghempaskannya ketempat tiduku. Segera ku ikuti mama yg sudah terhempas ketempat tidur.

Mama hanya mengerang nikmat,

“Ahhhhh uuuuhhhssssss ehhhh ahaahhh” erang mama kala itu.

Paha mama semakin lama semakin melebarkan kakinya. Melihat kode dari mama aku langsung mengambil posisi diantara kedua pahanya. Kepegang batang kontolku dan mengarahkan pada lubang memek mama. Tp mama menyetopku.

“Jangan terburu2 keacara puncak” kata mama.

“Maksudnya apa ma?” Tanyaku kebingungan.

Mama langsung menarik batangku dan menggesek2an ke area selangkanggannya.

“Ehhhhh eHhhhhhh auhhhwwww” desah mama.

“Enak ma?” Tanyaku.

Tanpa menjawab mama langsung mengarahkan kontolku untuk segera dimasukan kedalam memeknya. Setelah berusaha lumayan keras akhirnya batang kemaluanku mulai masuk sedikit demi sedikit. Dengan satu sentakan “ssllllleeeebbbb” kontolku bisa masuk seluruhnya. Aku diam sejenak menikmati begitu hangatnya kontolku yang berada didalam memek mama.

“Aaahhhhhhwwww ttteeeerrruuuussss zzzaakkkk”

“Ccceeeppppeeettttt ddiiiikkkiiitttt zzzzaaaakkkkiiiiii”

Mama terus meracau tidak karuan. Aku hanya diam tidak menjawab karena aku sibuk dengan lehernya. Gerakan pinggangku tanpa terasa semakin lama semakin cepat. Kini yang tadinya hanya desahan berubah menjadi teriakan yang lumayan keras. Aku tetap tidak memperdulikan hal itu. Aku terus mengenjot memek mama dan mama semakin meracau keras.

“Sssiiiiiaaalllllll mmmaaaammmmaaaa ggggaaakkkk kkkuuuuuuaaaatttt lllllaaaggggiiiii zzzzzaaaakkkkk”

Mmmmaaammmmmaaaaaa kkkeeeelllllluuuuuaaaarrrrr zzzzzaaaaakkkkiiiii aaaaahhhh” racaunya diakhiri dengan teriakan panjang.

Kini tubuh mama terbaring lemas, sedangkan aku yg kepalang tanggung menyuruh mama sekarang dalam keadaan nungging. Setelah mama nungging aku langsung memasukan kotolku kedalam memek mama. Mama mulai menjerit2 kecil. Mendengar jeritan mama aku semakin terangsang. Kupercepat lagi gerakan pinggangku. Sepertinya mama tidak bisa menahan nikmat yg sedang kuberikan padanya.

“Zzaaaakkkiiiii kkkkooooonnntttoooolllllmmmuuuu eeennnnaaakkkk bbbaaaannnnggggggeeeetttttt” kata mama.

“I-iya ma mememekmu juga enak bangget” jawabku sembari mempercepat lagi gerakanku.

Mama terus menjerit dan pada akhirnya matanya membelalak keatas dan merobohkan tubuhnya kebawah. Oh tidak mama sudah keluar untuk kedua kalinya. melihat hal itu aku langsung memalik tubuh mama dan melebarkan pahanya. Segera kumasukan lagi kontolku tanpa pikir panjang aku langsung menggerakan pingganku dengan kecepatan turbo.

Selama 10 menit aku tersiksa dengan hal ini akhirnya ada sesuatu yang mencoba menerobos disela2 lubang kontolku. Aku mencoba menahannya tapi pertahananku semakin lama semakin lemah dan “cccccrrrruuuuuuuoooooootttttttt” keluarlah magma putih itu menyembur kedalam lubang segama mama. Entah berapa kali pejuku menyemprot memek mama tadi.

Kini mama kalau berada dirumah hanya memakai bh, cd, dan jilbab saja. Kami terus melakukan hubungan itu dimana saja dikamar, ruang tamu, taman, dapur, kamar mandi, dan teras belakang hingga akhirnya mama hamil anakku. Aku kembali merasa bersalah tp mama menghiburku agar tidak terlalu memikirkan hal itu.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan