31 Oktober 2020
Penulis — arifroziqi
Keberuntungan saya dapatkan lagi, Suaminya bude pengen usaha ke luar kota. Dia mengajak istrinya untuk menemaninya anaknya tidak bisa ikut karena ahrus sekolah. 2 bulan bude balik lagi ke rumah tanpa pak de yang tinggal karena mengurusi usahanya disana. Apalagi anaknya harus segera pergi karya wisata hingga membuat bude harus balik.
“ibu pakaian saya yang harus dibawa sudah siap”
Lha terus kamu berangkat kapan”
Besok bu hari sabtu pulang paling hari senin”
Ooo gitu
Ya udah kamu tidur aja dulu”
Enggak ah bu masih ada kerjaan yang harus saya buat untuk kegiatan besok”
Ya udah aku tungguin kamu disini yaa”
Ketika aku mau melepas kangen harus menunggu sampai besok.
Besoknya aku ada urusan ke kampus.
Sorenya kulihat rumah sepi, kulihat mobil dari bude sudah tidak ada.
Aku segera masuk ke kamar dan menunggu bude. Tak berapa lama kudengar mobil bude, lalu kulihat bude masuk ke kamar. akupun segera masuk kekamarnya kulihat bude sudah telanjang karena mau berganti pakaian
saya memeluk badan bude dari belakang sambil mulutku menciumi lehernya, tangan kanan saya meremas payudaranya, dan tangan kiri saya mulai membelah vaginanya dengan dua jari dan memasukan jari tengah ke dalam lubang vaginanya. bude kaget
“Eh.. siapa.. eehh.. ja… aahh.. oohh.. oohh..”, suaranya sambil berusaha membalikan badannya.
“bude sexy.. mmhh.. ssllrrpp.. mmhh.. saya kangen bude… mmhh.. sslrrpp..”, bisikku sambil terus mencumbunya dan menggerayangi seluruh tubuhnya.
“bentar.. ehh.. mmhhehh.. oohh.. aughh… haahh.. aahh.. mmhh.. aahh..”, katanya sambil terus mencoba membalikan badannya.
saya membopongnya ketempat tidurnya. Setelah badannya saya rebahkan ditempat tidur saya melihat bude sudah pasrah.
Lalu saya membuka seluruh pakaian dan sayapun telanjang sudah. Lalu saya mendekati badan bude dan menindihnya lalu saya cium seluruh wajahnya. Kedua tangan saya memegang kedua tangannya sehingga penis saya dan vaginanya hanya bersentuhan dan bergesekan. Dari vaginanya sudah banyak cairan yang keluar yang menandakan dia sudah terangsang oleh perlakuan saya tadi.
Setelah kami berciuman, kedua tangan saya langsung saya arahkan kearah ketiaknya sambil sedikit mengelitiknya. Bibir saya secara liar menjalar ke payudaranya secara bergantian.
“Oohh.. eehh.. mmhh.. har.. aahh.. aahh.. aahh..”, desahnya.
“Ee.. nn.. aakk.. ahh.. mmhh.. har.. ja.. ngan.. brenti.. aahh.. oohh.. aahh..”, desahnya dengan agak sedikit berteriak.
“Abis.. ennakk.. eennaakk.. enn.. eenn.. nnaakk..”, desahnya.
Setelah bude berkata demikian badannya terasa terangkat dan pinggulnya mendorong-dorong badan saya.
“Eehh.. eehh.. mmhh.. har bude mau pipis.. adduuhh.. aahh.. pipiss.. ppiiss.. mmhh.. pi.. ppiiss.. ”, desahnya lagi. Setelah berkata demikian terasa sekali selangkangan bude basah total, seperti ada cairan yang lebih banyak keluar dari vaginanya. Ternyata bude orgasme yang kesekian kalinya. Saya tidak tahu apakah dia sudah orgasme sebelum ini.
sesudah itu ia tersenyum manja kepadaku dan berkata, “har.. kamu dah belum?”
“Ya belum dong, orang kontol gue aja belum ngerasain punya kamu..”, kataku sambil memelintir puting payudaranya.
“Ahh.. ehhmm.. ya udah cepetan masukin.. katanya sambil membuka kedua pahanya dan melebarkan vaginanya yang sudah basah.
Lalu saya arahkan penis saya kearah vaginanya yang telah merekah. Pada saat penis saya menyentuh bibir dalam vaginanya
Perlahan tapi pasti penis saya masuk seluruhnya ke dalam vaginanya. Memang mudah karena vaginanya sudah licin. Lalu saya diamkan penis saya di dalam vagina bude yang tertancap dalam. Lalu saya mengerayangi seluruh muka, payudara, putingnya sampai meremas-remas kedua pantatnya yang besar. bude hanya bisa meremas kedua pantat saya dan agak sedikit mencakar.
“Oohh.. eenak.. ee.. nakk.. udah lama.. oohh.. ga.. main.. penismu.. nik.. mat haar.. emmhh..”, desahnya yang sudah kacau.
“Terus isep.. iss.. sseepp.. teteku.. gigit.. ce.. pet.. gi.. git.. aahh.. mmhhmm..”, Katanya.
Lalu saya plintir puting payudaranya menggunakan bibir saya dan sekali-sekali saya gigit dengan agak sedikit gemas.
“Iya.. terus.. ss.. mmhhmm.. eehheehh.. har.. mo pipis lagi.. ga ku.. at.. aahh..”, katanya sambil menegangkan badannya.
Penis saya seperti disiram oleh cairan hangat dan itu membuat saya tak kuasa untuk menggerakan penis saya di dalam vaginanya.
“har uudahh.. kocok vagina bude. bude udah ga tahan mo dikocok sama kontol kamu.. mmhhmm..”, desahnya.
Langsung dengan cepat saya gerakkan penis saya keluar masuk vagina bude. Sesekali saya tarik penis saya dan dengan cepat saya tancapkan lagi ke vaginanya. Ini saya lakukan secara mendadak yang membuat bude berteriak kecil.
“Auwww.. mmhhmm.. auuwww.. ahh.. eehh.. gila.. kontolmu.. ahh.. eenn.. akk.. bag.. nget.. sshh..”, desahnya tiap kali saya buat gerakan itu.
“har.. mo.. pippiss.. ga.. tahhan.. stop.. stop.. mmhhmm.. aahh.. aahh..”, katanya.
“Kita bareng ya.. oohh.. tu.. wa.. ga.. aahh..”, kataku.
“Croot.. crroott.. crroott.. serr.. serr.. seerr..”, cairan kami berdua keluar dengan derasnya di dalam vaginanya.
Kami berdua berpelukan erat saat itu. bude memeluk dan mencium saya dengan erat dan tangannya mencakar punggung saya juga kakinya yang membelit pinggang saya dengan keras. Saya juga melakukan hal yang serupa dengannya sambil saya angkat badannya sedikit menggendong. Penis saya terasa dihisap oleh vaginanya dan serasa akan lepas ditelannya.
Kami berdua mengerang dalam ciuman. Liur kami berdua bercampur baur tak terkira. Lidah kami berdua serasa ingin membelit satu sama lain. Kami berdua sudah tidak menghiraukan apakah teriakan kami berdua terdengar sampai ke luar ruangan. Rasanya tak terkatakan walau ditulis berhelai-helai kertas. Hanya kami berdua saja yang bisa merasakannya.
Setelah beberapa lama, penis saya masih tertancap di dalam vaginanya, kami berdua mulai melonggarkan pelukan itu dan kami berdua saling bertatapan. Kami berdua tersenyum sambil diselingi dengan beberapa ciuman kecil.
“har kamu hebat, bude sampe berapa kali pengan pipis”, katanya disela sela ciuman kami.
“Kamu juga hebat, memek kamu tau aja kesenangan penis saya, “Kataku.
”, yang terakhir tadi.. itu paling enak, bener..”, katanya.
“Iya saya juga ngrasa gitu, nih liat kontol saya masih di dalem memek bude”, kataku sambil memperhatikan penis saya.
“har jangan dicabut ya.. masih nikmat..”, katanya sambil tersenyum.
kami membiarkan dan merasakan nikmat yang kami rasakan.
“tadi bude bilang kok udah lama tidak merasakan emang pak de?
Iya, pakdemu enggak pernah selama kamu”
Kami berdua berjalan menuju kamar mandi dalam keadaan bugil. Kami mengulanginya di beberapa tempat. ketika senin pagi aku segera pergi ke kampus, sedang bude tepar dengan mengangkang pahanya karena tadi dapat serangan fajar.
Ketika aku di tengah perjalanan kulihat andi sudah pulang balik naik angkot, akupun segera turun dari angkot dan segera menyusul andi dengan angkot pula. Ketika aku sampai di rumah aku segera menuju ke kamar bude.
Aku terkejut ketika kulihat anak dan ibu saling memuaskan. hingga membuat mereka tak sadar bahwa aku sudah ada disitu. akupun segera berangkat ke kampus.
Ketika aku pulang dari kampus aku langsung menemui bude untuk minta ijin untuk pulang karena saya sudah lulus dari siding sore ini. Padahal sebenarnya aku mau pergi untuk mempersiapkan sidangku minggu depan. karena sudah pasti kalau disitu aku enggak bisa konsentrasi