31 Oktober 2020
Penulis —  arifroziqi

Bude Har

Malam itu aku menyusun rencana uk dapat menaklukkan bibi. setelah selesai makan malam bude langsung masuk ke dalam kamarnya. kulihat anaknya pun langsung masuk ke kamar. akupun segera menyusul bude. Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya yang kebetulan tidak dikunci. Sambil mengintip ke dalam, di dalam kamar tidak terlihat adanya bude, tapi dari dalam kamar mandi terdengar suara air disiram.

Selang sesaat, bude keluar dari kamar mandi. Setelah mengunci pintu kamarnya, dia mematikan lampu besar, sehingga ruang kamarnya sekarang hanya diterangi oleh lampu tidur yang terdapat di meja, di sisi tempat tidurnya. Kemudian bude naik ke tempat tidur. Tidak lama kemudian terdengar suara napasnya yang berbunyi halus teratur menandakan dia telah tertidur.

Kulihat bude tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur nya telentang dan hanya memakai baju daster merah muda yang tipis. Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluannya yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.

Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bude terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat. Aku langsung melepaskan sarungku dan kaosku hingga aku telanjang bulat, kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur.

Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bude yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD. Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bude dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.

Terlihat bude agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bude sedang mimpi, sedang becinta dengan aku. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bude terbangun. Perlahan-lahan kulihat bagian CD bude yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bude sudah mulai terangsang juga.

Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja… Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur nya.

Sekarang kemaluan nya terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua kaki bude kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bude. Kedua lututku melebar di samping pinggul bude dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bude.

Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bude yang telah basah itu. Kepala penisku itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bude dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup.

Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bude. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bude sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluannya dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina nya.

Kelihatan sejenak kedua paha bude bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku. Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak.

Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut nya agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bude dengan cepat.

Badan bude tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.

“Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.

Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bude sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.

Meskipun bude merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan bude dengan kedua kakinya yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vaginanya terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vaginanya.

Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badannya, kepalaku kuletakkan di samping kepalanya sambil berbisik kekuping nya

“Bude… bude… ini aku haryo. Tenang bude… sshheett… shhett..!” bisikku.

Bude masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bude, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.

Perlahan-lahan badan bude yang tadinya tegang mulai melemah.

Kubisikan lagi ke kuping bude “Bude… tanganku akan kulepaskan dari mulut bude, asal bude janji jangan berteriak yaa..?”

Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bude.

Kemudian Bude berkata, “har., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bude..!”

“kan ini yang bude mau, karena tadi siang aku melihat bude ngocok sambil menyebut namaku”

“apa kamu melihat semuanya, bukannya kamu kuliah”

“makanya sekarang bude kita saling memuaskan, oke”

Diapun mengangguk perlahan maka kumulai lagi gerakan pinggulku mulai memompa lagi dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bude, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.

Rupanya meskipun wajah bude masih menunjukkan perasaan risih melayaniku, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan bude ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.

Akhirnya dari mulut bude terdengar suara, “Oohh… oohh… sshh… sshh… eemm… eemm… har..!”

Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.

Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluanku dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluannya. Kepalaku tepat berada di atas kepalanya yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata bude yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis.

Aku terus menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa bude sudah mau klimaks. Bude tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya padat itu bergoyang-goyang di atasku.

Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul bude yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang penisku sebentar terlihat sebentar hilang ketika bude bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku.

Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bude tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bude terlihat senyuman puas.

“Har… terima kasih har Kau telah memberikan Bude kepuasan sejati..!”

Setelah beristirahat, aku segera keluar kamar karena takut anaknya bangun.

“har ini rahasia kita berdua loh yaa”

“beres bude asal bude mau melayaniku terus saja”

Sejak saat itu kami terus melakukanya selama ada kesempatan. Sekitar 1bulan setelah kejadian itu suaminya pulang dari kapal pesiar. Sayapun hanya bisa menikmati tubuh bude selama 1 bulan saja. saya pun kembali fokus ke kuliah.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan