31 Oktober 2020
Penulis — arifroziqi
Kami masih berhubungan dengan mencuri2 kesempatan karena dirumah masih ada nastiti dan paijo pembantu baru. P ada semester 6 kami ikut kkn selama 30 hari di desa lain. kami harus berpisah selama itu padahal hamper tiap hari kami biasanya berhubungan badan. selama disana aku tidak berani macam2 karena menyangkut nama baik kampus, sampai berakhirnya masa kkn.
Setelah masa kkn itu aku pun balik ke kost an bu halimah. Kulihat warung dan rumahpun tutup. ketika kutanyakan tetanngga ternyata dia mengantar anaknya yang sedang kemah di sekolahnya yang ikut PERSAMI. wah entar malam bisa pembalasan nih. aku langsung masuk ke kamarku dan istirahat.
Ketika kulihat ternyata sudah petang, aku segera mandi dan langsung menuju rumahnya.
“bu permisi”
Iya masuk”
Kukunci pintunya Kulihat dia sedang melihat tv di karpet lalu ku dekati
“eh kamu tris, kapan pulang?
“tadi pagi”
“bu aku kangen”
Aku menciumi pipinya dengan lembut dan juga menciumi telinganya sambil mengeluarkan lidahku untuk menjilati telinganya. Saat itu buhalimah pasti mulai merasakan panas yang pelan-pelan hinggap di badannya apalagi tanganku mulai mengelus-elus tangannya dengan lembut terus bergerilya ke daerah payudaranya.
Dengan keadaan yang setengah bugil itu, aku menciumi leher buhalimah, aku jilat, aku berikan ciuman yang mungkin akan meninggalkan bekas merah di lehernya. Mungkin rangsangan yang kuberikan sudah benar-benar dinikmati oleh nya sehingga saat itu badannya bergerak-gerak di bawah tindihan tubuhku dan tangannya memeluk tubuhku erat-erat sambil sesekali tangannya meremas-remas pantatku.
Aku merasakan payudara nya menekan di dadaku begitu empuk dan menggairahkan. Tubuh kami sudah seperti menyatu saat itu kami berpelukan dengan eratnya dan bibir kami saling bersentuhan untuk mencoba menikmati sensasi yang dapat diberikan oleh bibir masing-masing. Lidah kamipun berpagutan, berusaha untuk masuk ke dalam mulut kami masing-masing.
Tidak puas hanya bermain lidah, akupun mulai beranjak turun. Aku menjilati lehernya, mencium bagian atas dadanya dan kemudian menciumi payudaranya. Ketika lidahku bermain di puting payudaranya, dia makin mengeluarkan desahan yang amat sangat membangkitkan gairahku. Akupun semakin asik tenggelam dalam kenikmatan menciumi puting susunya.
Aku mempermainkan putingnya dengan jari-jariku, aku isap puting itu, aku jilat dengan lidahku. Secara bergantian aku menikmati payudara nya, terkadang aku menggigit kecil putingnya dan sekitar payudaranya itu. dia hanya bisa mendesah, berteriak tertahan, menggeliat-geliat di bawah tubuhku. Aku merasakan tangannya menekan kepalaku dengan kencang sehingga kepalaku terbenam ke belahan payudaranya, dan aku juga merasakan perut nya bergerak-gerak tegang.
Tidak cukup sampai disitu, akupun memainkan tanganku di belahan pahanya, aku mengelus-elus selangkangannya dengan lembut. Dan dengan perlahan namun pasti akupun membuka celananya dan celana dalamnya sambil terus meraba memeknya. Aku merasakan bahwa memeknya sudah mulai basah ketika jari tengahku masuk menyentuh klitorisnya, dan dia lebih terangsang lagi ketika aku menggerakkan jariku pada klitorisnya, ini terbukti dari teriakannya yang merangsang dan gerakan tubuhnya yang makin tidak terkendali lagi.
Aku sendiri mulai merambat turun ke selangkangannya dan memainkan lidahku di belahan memeknya. Aku makin semangat dalam melakukan aktivitasku itu dia terus mendesah dan menekan-nekan kepalaku yang sedang berada di selangkangannya. Sambil melakukan kegiatan tersebut aku juga membuka celanaku yang sudah terasa tidak nyaman sebab kontolku ini ingin tegak berdiri bebas tanpa ada yang menghalangi.
Setelah itu, akupun melanjutkan kegiatanku menciumi, menjilati memek nya dengan lebih bernapsu. Sampai akhirnya tubuhnya menggelinjang dengan hebat dan pinggulnya terangkat tinggi serta tangannya menekan kepalaku dengan lebih keras sambil dia berteriak sejadi-jadinya. Rupanya dia sudah mencapai klimaksnya yang pertama.
Kemudian dia menyuruh saya terlentang kulihat kontolku sudah tegang dia digenggam pangkalnya, terus diciumi ‘kepala’-nya, lalu masuk mulutnya. “Ooohhhhhhhhh, bu… sedaaaaappp.” Kepala bu halimah bergerak maju-mundur, sangat perlahan. Terasa sekali bibirnya menjepit dan bergerak menelusuri permukaan penisku.
Tanganku dituntun ke buah dadanya. Aku sampai lupa diri tak berbuat apa-apa pada bu halimah. Habis sedap sekali sih! karena baru pertama kali aku dib j. Kedua tanganku meremasi sepasang buah kenyal itu. Di a terus bekerja. Geli…! Ya, geli. Aku hampir ke puncak. Entah mengapa kali ini aku cepat mendaki.
Mungkin karena pintarnya bibir dan lidah bu halimah merayapi permukaan kulit kelaminku, atau karena suasana yang aneh ini. Aku tak mampu menahan lebih lama lagi. dia rupanya tahu kalau aku hampir sampai, ia mempercepat gerakannya. Bagaimana kalau keluar, aku tak tega kalau sampai menumpahi mulut nya dengan spermaku.
Segera.. ya.. segera sampai… Dilepasnya kulumannya, tangannya yang memegang secepat kilat menutupi kelaminku dan digenggam. “Aaaaaaaaaahhhhhh” sambil berteriak aku muncrat. Sedaaaaaaap. dia meremas. Muncrat lagi, enak, meremas lagi, muncrat, nikmat, remas, sedap, muncrat, remas… dia cium mulutku.
“lbu enggak jijik”
“kamu aja enggak jijik kenapa aku mesti jijik”
“banyak banget keluarnya”
Maklum lah bu sudah sudah 1 bulan enggak keluar”
Lalu ku cium dia lalu kutuntun dia ke kamar. kamipun saling melepas rindu sampai 2 ronde.
Paginya tidak kulihat dia disampingku ketika kubangun dia sudah mandi dan masuk kamar hanya pakai handuka aku menjadi nafsu lagi lalu aku tarik dia ke tempat tidur.. ku buka handuknya ku ciumi payudara.. ku isap-isap pentil.. dan kurebahkan dia di tempat tidurnya.. dan ku setubuhi lagi.. wah enak rasanya karena dia yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun..
Hubungan kami berlanjut sampai aku lulus kuliah dan sudah bekerja. Sekarang aku menikahi anaknya nastiti dan punya anak laki. sejak saya punya hubungan dengan nastiti buhalimah sudah tidak mau berhubungan badan denganku lagi karena tidak mau menghianati anaknya.