2 November 2020
Penulis —  ironcrot88

Bu Hajjah Tati

Setelah Mendengar itu Bu Tati berusaha sekali lagi melepaskan diri. Tangannya menepiskan tangan Santo dari teteknya dan kakinya menendang-nendang ke arah Abdul. Tapi Abdul berkelit dan langsung mengayunkan tangannya ke muka Bu Tati dan menarik jilbabnya.

“Brengsek! Kalo ibu berani sekali lagi nendang saya, saya bakal potong putting susu ibu, dan saya masukin kepalan tangan saya ke lubang meme’ ibu! Ngerti?!”

Sambil membuka ikatan di mata bu Tati, Abdul melanjutkan, “bu Tati Nurhayati, nah sekarang ibu tahu khan siapa kami ini dan kenapa ibu bias sampe di sini?”

”Sekarang ibu akan merasakan pembalasan kami, atas DO yang ibu lakukan atas kami. Ibu bakalan diperkosa sama kita semua dan ibu nggak bakalan bisa nolak itu, ngerti? Jadi saya saranin, ibu pasrah aja, dan berlaku baek-baek. barangkali nanti saya bebasin ibu! ibu nggak bakalan dibunuh, cume saya sakitin aja sama saya perkosa.

Sambil menangis antara sakit dan ketakutannya Bu Tati menjawab, “Y, y, ya… “ “Nah gitu dong!” balas Abdul sambil melepaskan jilbab Bu Tati dari genggammannya.

Kemudian dengan gaya wartawan, sambil merekam ibu Tati dgn kamera DV, Santo mulai mewawancarai ibu Dekan yang cantik itu.

“Nama ibu siapa?”

Pertama-tama bu Tati diam membisu mendengar pertanyaan bodoh itu. Plak, sebuah tamparan keras mendarat di pipi bu Tati.

“Ayo jawab, siapa nama lengkap ibu!!!” bentak Santo.

Masih gemetar dan lirih Bu Tati berkata “Tati Nurjannah.”

“Nama ibu bagus juga, umur ibu berapa sih?”

“52 tahun.”

Membayangkan tidur dengan bu Dekan yang sehari-harinya mengenakan jilbab dan pakaian santun itu, Abdul makin bernafsu. “Ibu udah pernah tidur sama laki-laki selain suami ibu?”

“Be.. be.. belum pernah.”

“Nah, kalo begitu ibu beruntung hari ini Bu Tati, sebab saya sama temen-temen saya bakalan bikin ibu jadi akhwat sejati. Kita semua bakal nidurin ibu, dan ibu bakalan suka kan Tati?!”

“Jangan, jangan sakiti saya, maafkan saya. Saya minta ampun!”

“Tapi Bu Tati saya bakalan bikin ibu sakit kalo kita pengen doang lho! Nah, bilang sama saya sekarang apa suami ibu pernah masukin kontolnya ke anus ibu? Atau mulut ibu?”

“Tidak, tidak, jangan. Lepaskan saya! Saya nggak bakal bilang sama siapa-siapa.”

Sambil menarik jilbab Bu Tati lagi, Abdul berkata, “Ibu nggak bakal pergi kemana-mana. Tenang aja sayang, ibu bakalan puas sama kita semua. Nah sekarang siap-siap, kita muali sekarang!”

Sambil mendorong Bu Tati sambil terjengkang, Abdul melihat Santo sudah telanjang bulat. Sementara Sitompul di depan seringkali menoleh ke belakang melihat Bu Tati setengah telanjang terbaring di lantai van.

Sambil menarik jilbab Bu Tati agar berdiri, Abdul berkata “Sekarang lepasin BH sama celana dalem ibu! Cepet!”

Bu Tati hanya gemetar sambil menangis berkata “Jangan, jangan paksa saya. Saya bisa ngasih uang. Tapi jangan perk…”

Tanpa sempat menyelesaikan omongannya, tangan Abdul sudah menghajar muka Bu Tati sampai pipinya memerah dan hidungnya mengeluarkan sedikit darah. Sambil mengeluarkan pisau lipat Abdul mendekati Bu Tati “Ibu nggak ngerti juga rupanya hah?! saya suruh ibu telanjang! saya nggak butuh duit ibu! saya cuma butuh badan ibu!

Dari belakang Santo, melipat tangan Bu Tati ke belakang dan memegang erat-erat. Bu Tati mengerang kesakitan, dan dia tidak bisa bergerak karena genggaman Santo begitu kuat. Sementara dari depan Abdul mendekat sambil mengacungkan pisau lipatnya. Bu Tati dapat merasakan perut dan kontol mahasiswanya yang keras di punggung dan pantatnya.

“Bu Tati, saya nggak bakal motong badan ibu sekarang, tapi laen kali ibu lebih baek nurutin apa yang saya suruh!”

Setelah itu pisau lipatnya memotong tali BH dan Abdul menariknya lepas dan melemparkannya ke lantai.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan