3 November 2020
Penulis —  Fery80

ArjuNaku2

Buru buru ku pakai bajuku “ayah gak sabaran sih” ucapku sambil ku tinggalkan suamiku yang tersenyum nakal.

Akupun mengantar saudaraku pulang, lalu aku kembali ngobrol dengan beberapa kerabat yang masih ngumpul di ruang tamu, kulihat toni suamiku ikut nimbrung, sesekali kulirik suamiku jujur kuakui toni memang ganteng dan gagah, aku heran kenapa dia memilihku menjadi istri, apalagi usianya lebih muda dariku. pastinya mudah mencari istri yang lebih muda dariku, aku jadi bangga menjadi istrinya.

Melihat keluarga besarku berkumpul jujur aku sangat bahagia, sepertinya kesedihan kami sepeninggal suami dan adikku terobati dengan pernikahan kami.

Malam terus bergulir, semua tamu dan kerabatku banyak yang pulang akupun masuk ke kamar. ku lepas bajuku hingga tak tersisa lalu kurebah di ranjang, tak berselang lama pintuku terbuka ternyata toni suamiku, iapun mengunci kamar “emang udah pulang semua?” Ku liat ia tak menjawab malah denga n tergesa melepas pakaiannya, aku kaget saat kulihat kembali kontolnya berdiri gagah dan langsung naik keranjang “belum masih ada sayang, tapi aku sudah gak kuat” selimut itupun di tariknya “ehm ternyata kamu juga menungguku sayang” toni menindih tubuhku, kamipun saling berpelukan, bibir kami menyatu “ehhh ayah ayo” aku benar benar tak kuasa ingin merasakan kontol toni lagi, jujur dulu aku gak pernah meminta begini apalagi alm.

Aku benar benar terangsang, toni bukannya mengikuti kemauanku malah ia mempermainkan birahiku, ia ciumi seluruh tubuhku, lidahnya menyusuri kedua payudaraku sesekali ia kenyoti puting coklatku yang makin mengeras “ehhhh yahh ayo ehhhh” kutarik kepalanya dari payudaraku “ayo yah” toni tersenyum nakal “ia sayang malam ini milik kita berdua” perlahan ia membuka pahaku lebar, aku pasrah saat toni mulai menusuk lubang kemaluanku, mata kami saling tatap penuh arti, kurasakan kontol toni makin dalam dan penuh di kemaluanku, aku tak kuasa lagi menahan nikmat ini kuraih lehernya lalu ku peluk kuciumi wajahnya “malam ini aku sangat bahagia sayang” bisiknya mesra “uchh ayah aku juga bahagia” perlahan pinggul toni naik turun dengan lembut, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa kemaluanku terasa berdenyut dan gatal, perlahan kugerakkan pantatku “ehm terus goyang sayang” bisiknya nakal, aku makin berani ku percepat pinggulku berputar “enak sayang goyang terus semok” aku kaget saat ia manggil aku semok “semok apa yah” toni makin mempercepat goyangannya “uh bokongmu yang semok” aku tersenyum manja, walau usianya lebih muda dariku 7 tahun toni kurasan pria yang sangat berpengalaman di ranjang, pantesan alm.

Tak butuh waktu lama, akupun mencapai puncak kenikmatan yang belum pernah kurasakan, dengan lembut ia melumat bibirku “yah aku pipis dulu ya” toni tersenyum lembut “ia sayang” akupun bergegas ke kamar mandi, ku bersihkan kemaluanku yang basah dengan cairan kenikmatan, lalu kembali ke kamar pengantinku.

Toni tersenyum ia meraih tubuhku, kami bergumul lagi di ranjang yang sudah awut awutan “yah jangan jorok” kuhentikan suamiku saat ciumannya makin turun dari perutku,, toni tersenyum lembut “sayang nanti kamu pasti ketagihan” aku gemetar saat mulut toni mulai di selangkanganku,“ehhhh ahhh yah” tak kusangka kemaluanku di jilatinya, pinggulku tak kuasa diam bergerak naik turun, ke kanan ke kiri menahan kenikmatan ini “yah aduh eh aduh ehhhhh uuhh yah aku gak kuat lagi” kucengkram rambutnya dan kubenamkan wajahnya ke kemaluanku “uh uh uh yah uhhh” desahku penuh kepuasan, toni perlahan mengangkangiku lalu ia kembali menusukkan kontolnya, kemaluanku yang barusan berkedut kembali menerima sodokan kuat suamiku “sayang enak banget” aku tersenyum apalagi bunyi becek kemaluanku makin terdengar “yah aku pipis lagi” toni menciumku lembut “ia sayang tapi bareng ya” aku menggelengkan kepala “jangan yah malu anak anak takutnya belum tidur” kucium pria muda yang resmi jadi suamiku itu,“malu takut ketahuan ibunya masih doyan” ledeknya nakal “emang aku saja yang doyan” lagi lagi kucium suamiku yang gagah, kamipun saling tersenyum jujur belum pernah aku sebahagia ini “udah cepat, habis ini pean yang di atas” aku tersenyum mendengar kata kata nakal suamiku sambil pergi ke kamar mandi.

Sekembalinya ke kamar aku kaget saat suamiku gak ada di kamar, kutau suamiku pasti ke ruang tamu karena kudengar tadi masih ada orang ngobrol di luar, semula aku malu menyusulnya tapi aku benar benar gelisah sendirian di kamar. saat hendak keluar suamiku sudah di depan pintu “dari mana yah” kupeluk erat toni suami baruku “dari luar sayang ngasih rokok” jawab toni lembut, “lama ya sayang” ia melepas bajunya lagi “ia aku takut ayah kemana?” kulepas dasterku, lalu kami berpagutan penuh nafsu, toni berbaring di ranjang lalu sumaiyah naik ke tubuhnya, ia raih kontol toni lalu ia arahkan ke lubang kemaluannya “eh eh yaahhhh aduh enak banget yah” pinggul semok kuning langsat itu perlahan ia gerakkan “sayang goyang” sumaiyah dan toni saling mendesah, mereka lampiaskan gairah seks mereka, di kamar itu mereka seakan melupakan kesedihan yang ada hanya nafsu yang ingin mereka puaskan. “ayah eh eh kamu harus janji” sumaiyah merengek manja di atas tubuh toni yang basah karena keringat “janji apa sayang” toni meremasi payudaranya “jangan tinggalin aku” sumaiyah memeluknya erat “yang aku janji gak akan ninggalin kamu, aku pasti bahagiakan kamu dan anak anak”. keduanya terlihat bahagia dan akhirnya pulas tertidur karena kecapaian.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan