3 November 2020
Penulis —  Antingmama

Akibat Merusak Gagang Pintu

POV Ratna

Perkenalkan namaku R. Ay. Ratna Kusumaningrat atau biasa dipanggil Ratna. Dari namaku bisa dipastikan bahwa aku masih keturunan ningrat Solo dari orang tuaku. Saat ini aku menetap di Kota liwet bersama keluargaku. Usiaku sekarang 44 tahun dan aku adalah wanita bersuami dengan 3 orang anak yaitu yang pertama, Andi 19 tahun sudah kuliah di PTN ternama di Solo semester 3.

Suamiku yang biasa kupanggil Mas Gatot 47 tahun adalah seorang Kontraktor yg sering menangani proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi dll baik di dalam maupun luar kota. Hal inilah yg membuatnya sering keluar kota walaupun tidak sesering dulu sewaktu muda.

Aku sendiri sekarang mengisi hari-hariku dengan membuka toko jamu tak jauh dari rumah kami. Ilmu meracik jamu sendiri kudapatkan dari Almarhumah Ibuku yang merupakan seorang wanita keturunan keraton Solo. Hasil dari berjualan jamu cukup lumayan menopang pendapatan keluarga kami apalagi suamiku walaupun seorang kontraktor namun pekerjaannya terkadang tidak menentu tergantung sedang ada proyek atau tidak.

Belakangan ini aku sering melihat gerak-gerik anak sulungku Andi. Ya anak lelakiku yang paling tua dan satu-satunya ini sudah tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan nan gagah persis seperti Ayahnya waktu muda dulu. Aku sering melihat Andi suka curi-curi pandang ke arah tubuhku seperti tatapan lelaki dewasa kepada seorang wanita dewasa.

Ya memang di usiaku yang ke 44 tahun aku masih menjaga tubuhku dengan sering minum jamu dan ikut olahraga senam dengan Ibu-ibu RT di lingkungan rumahku. Aku memiliki postur tubuh yg memang tinggi besar untuk wanita Asia dengan tinggi 168 cm, berat 70 kg, dan payudara 36B apalagi ditunjang dengan kulit putih bersih, rambut hitam panjang sebahu dan wajah yang tergolong ayu.

Para lelaki yang menjadi pelanggan di toko jamuku seringkali menggodaku karena terpikat dengan kecantikanku. Aku pun hanya menanggapinya dengan senyuman. Ya mereka menggodaku hanya sebatas dengan kata-kata dan tidak pernah sampai memegang apalagi menggerayangi tubuhku.

Belakangan ini hubunganku dengan suamiku agak renggang. Ya suamiku sering pulang ke rumah larut malam atau menjelang subuh. Sewaktu pulang pun seringkali dia dalam keadaan mabuk berat. Walaupun dia beralasan karena tuntutan pekerjaan, namun sebagai istri aku takut kalau dia punya wanita lain diluar sana selain aku.

Hari ini aku begitu sibuk melayani pembeli di toko jamu milikku. Walaupun dibantu oleh 2 orang pegawaiku Lastri dan Ningsih namun aku tetap saja kewalahan. Untung saja Andi yang sudah pulang kuliah datang ke toko membantu aku Ibunya sehingga pekerjaanku tidak terlalu berat.

Saat sudah malam aku pun menutup tokoku dan pulang bersama Andi dengan berjalan kaki. Kedua pegawaiku sendiri Ambar dan Lastri sudah pulang terlebih dahulu karena takut kemalaman. Saat sampai di rumah kulihat kedua anak perempuanku Sekar dan Widya sudah tidur lebih dulu untung saja aku membawa kunci rumah sehingga aku dan Andi tidak perlu berteriak-teriak membangunkan mereka.

Karena badanku terasa lengket, aku memutuskan untuk mandi walaupun keadaan sudah malam begini. Saat aku masuk ke kamar mandi aku sadar bahwa kondisi gagang pintunya agak bermasalah. Aku mencoba memperbaiki sebisanya namun apa daya rupanya kerusakannya cukup berat. Oh ya mungkin aku bisa minta bantuan Mbok Yem pembantuku yang hari ini sedang izin tidak masuk karena ada saudaranya meninggal di Boyolali.

Saat aku sedang mandi tiba-tiba kulihat Andi masuk ke dalam kamar mandi. Pada awalnya aku agak kaget melihat dia masuk namun karena Andi adalah anak kandungku, aku yakin dia tidak punya pikiran negatif tentangku dan berpikir mungkin dia sedang kebelet kencing jadi aku membiarkannya begitu saja. Namun yang tidak kusangka adalah dia tiba-tiba memelukku dari belakang.

Kurasakan hembusan nafasnya menggelitik leherku. Aku pun terangsang olehnya akibat dari perbuatannya itu. Melihat aku yg mulai terangsang Andi pun semakin berani dengan menciumi tengkuk leherku dan juga anting-anting emas di kedua telingaku. Aku pun berinisiatif membalikkan tubuhku menghadapnya. Saat berhadapan kulihat tatapan matanya yg sudah dikuasai nafsu ingin menjamah tubuhku.

Saat mandi aku berpikir salahkah aku jika mencari kepuasan dari anakku? Aku tahu ini salah dan termasuk perbuatan

incest namun sebagai wanita normal aku punya kebutuhan seks yang belakangan ini kurang terpenuhi dari suamiku. Namun karena aku sudah dikuasai nafsu maka aku putuskan untuk melakukan hubungan intim dengan Andi malam ini.

Sehabis mandi aku tidak langsung menuju kamarku. Aku menuju dapur dan membuat jamu kuat untuk Andi dan diriku agar kami dapat mencapai kepuasan maksimum. Setelah selesai meraciknya aku pun membawa dua gelas jamu tersebut ke kamarku.

Sampai di kamar kulihat Andi sudah tidak sabar saat melihatku masuk ke kamar. Aku pun menyuruhnya untuk meminum jamu yang sudah kusiapkan untuknya. Andi pun langsunglangsung jamu yang sudah kusediakan sampai habis dan aku juga meminum jamu yang ada di tanganku. Selesai minum jamu aku langsung membuka kemben yg menutupi tubuhku sehingga payudara putih montokku terlihat jelas oleh Andi.

Melihat tubuh Ibunya yang montok ini Andi seperti hilang kendali dan tak berapa lama dia pun memelukku dan menciumiku. Saat aku membalikkan badan dia pun bertanya padaku kenapa aku mau melakukan hubungan intim dengannya. Aku pun bilang bahwa aku kesepian karena sering ditinggal ayahnya. Aku juga bercerita bahwa aku sedih dengan kelakuan Ayahnya yang sering mabuk-mabukan.

Malam itu aku dan Andi melakukan hubungan intim sampai 5 ronde. Kami melakukannya dengan panas dan berbagai gaya. Malam itu payudaraku yang montok habis dihisap olehnya. Penisnya yang besar melebihi milik Ayahnya membuatku mabuk kepayang. Setiap ronde anakku selalu menyemburkan spermanya ke dalam rahimku.

Terlihat ada kekhawatiran di wajah Andi mengingat aku masih dalam usia subur. Aku sendiri pun juga masih menstruasi rutin setiap bulan. Namun saat itu entah kenapa saat itu aku bilang padanya bahwa aku tidak takut hamil dari benihnya toh aku masih bersuami jadi kalaupun aku hamil orang akan menyangka kalau ini benih Ayahnya.

Satu hal yang unik semalam ketika Andi menindihku sehabis berhubungan intim, rupanya anakku Andi ngeres melihat aku memakai anting-anting emas di kedua telingaku. Saat itu dia memujiku dan bilang aku terlihat cantik jika memakai anting-anting emas. Namun waktu dia bilang begitu terlihat tatapan matanya yang keliatan bernafsu dan juga penisnya berdenyut-denyut di tempikku, aku langsung tahu bahwa dia sebenarnya

ngeres melihatku memakai anting-anting di kedua telingaku. “Ya ampun Andi masa kamu ngeres sih ngeliat Ibumu pake anting-anting? Berarti nanti penismu bakalan tegang terus dong karena_ngeres_kan Ibu emang pake anting-anting setiap hari? Dasar anak lucu hihihihi!” Kataku sambil tertawa padanya dalam hati. Melihat ekspresi Andi yang tertunduk malu, aku pun mengangkat wajahnya lalu mencium bibirnya dengan lembut dan bilang padanya bahwa hal tersebut normal untuk laki-laki seperti dirinya. Aku berjanji untuk selalu memakai anting-anting emas ini demi menyenangkan hatinya. Mendengar itu wajah Andi pun langsung berbinar-binar lalu memelukku dengan erat. Setelah melakoni pertempuran selama 5 ronde akhirnya kami pun tertidur dalam posisi saling menyatu.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan