1 November 2020
Penulis —  sigit777

Urus Akte Dapat Bonus

Kejadian ini terjadi tanggal 11 Juli 2011

Namaku Doni usiaku 32 tahun, aku kerja di salah satu rumah sakit di kota X

Suatu hari ada seorang ibu ibu yang akan mengurus akte di rumah sakit tempat aku bekerja. Dia akan mengurus akte anaknya yang akan sekolah tetapi akte tersebut ada sedikit masalah karena dia ingin mengganti baru, karena suami ibu tersebut tidak mau ada namanya di akte anaknya. Aku janjikan dia untuk berusaha membantu pengurusannya.

Setelah itu aku konsultasikan dengan pihak Dispenduk Capil ternyata tidak bisa, lalu aku bergegas ke rumahnya, setiba disana aku jelaskan bahwa akte tersebut emang tidak bisa dirubah karena sudah tercatat di Dispenduk Capil, akte tersebut bisa dirubah asal ada surat cerainya, tetapi dia tidak bisa memberikan karena suaminya tidak mengurus surat cerai…

Ninis nama ibu yang akan mengurus akte tersebut mohon bantuanku dengan mengatakan biaya berapapun tidak masalah. waduh… pusing aku…

Esoknya aku berusaha nego lagi di Dispenduk Capil lalu ternyata masih ada celah pengurusan, lalu esok pagi sekali aku bergegas ke rumah bu ninis lagi, sesampainya disana ternyata dia baru saja mengantar ke 3 anaknya sekolah. Lalu aku disuruh masuk ke dalam rumahnya yang ternyata lagi sepi, lalu kita berbincang tentang sedikit celah untuk pengurusan akte anaknya.

Wow ternyata di rumah yang lumayan besar ini dia cuma tinggal bersama ke 3 anaknya aja, setelah aku cari ternyata dia ada di kamar mandi didalam kamarnya, setengah memberanikan diri aku masuk ke kamarnya yang juga ada kamar mandinya ternyata ada tikus mati didalam kamar mandinya lalu aku bergegas masuk untuk membantu mengambil tikus tersebut dengan tas kresek, aku lirik dia yang sudah melepas celana panjang yang dipakainya tadi ketika menemui aku.

Setelah sudah aku ambil dan aku buang di sampah dia berteriak lagi minta tolong, lalu aku bergegas masuk lagi ke kamar mandi tersebut sembari aku bertanya ada apa lagi buk??. Setelah aku masuk di dalam kamar mandinya ternyata dia langsung menutup dan mengunci kamar mandi itu, aku jadi bingung + takut karena dia ternyata telah bertelanjang bulat.

Sambil berusaha membuka celana jeans ku dia berkata “tolong saya ya pak…” lalu aku bertanya tolong apa buk? (berlagak pilon aja), tanpa banyak bicara dia lepas celana jeans ku juga celana dalam ku hingga kontol ku yang udah ngaceng langsung keluar dari sarangnya. Lalu dia kulum kontol ku penuh perasaan sembari di kocok perlahan, mendapat kesempatan langka begini lalu aku berusaha melepaskan baju yang dia kenakan sembari mencari toket nya, aku remas toketnya untuk merespon maksudnya…

Lalu dia berdiri dan berkata “kita pindah di kamar aja ya… ,” aku mengangguk tanda setuju. Di kamarnya dia langsung menyalakan AC dan menata tempat tidurnya yang sedikit berantakan. Lalu aku duduk di kasur empuknya, “kita lanjutkan yang tertunda tadi ya…” sembari dia melepaskan baju yang masih menempel di badanku.

Dia lalu semakin ganas membalas ciumanku di bibirnya, aku pun tidak mau kalah mencari tempat sensitifnya untuk membangkitkan gairahnya. Lalu aku gigit toketnya yang lumayan gede dianya mendesis seperti ular yang siap memangsa korbannya.

Aku ciumi seluruh tubuhnya dari atas sampai kebawah ke arah memek nya, setelah di memeknya aku jilati seluruh bagian memeknya sembari memasukkan jari ku ke lobang memeknya. Lalu dia berkata “kita posisi 69 yuk…” lalu aku segera berbaring di kasurnya dan dia memberikan memeknya kearah wajahku. Aku jilat lagi memeknya sembari memasukkan jariku ke lobang memeknya dia pun tidak kalah agresif mengulum dan mengocok penisku.

Kenapa sayang enak kan ucapku, dia hanya mengangguk lalu dia berbalik badan dan dengan penuh nafsu memasukkan penisku kedalam memeknya. Dengan ganasnya dia naik turun diatas tubuhku seakan akan dia menemukan air untuk menghilangkan dahaganya, dengan telaten aku imbangi goyangannya dengan meremas buah dadanya yang naik turun mengikuti irama gerakan tubuhnya.

Sekitar hampir 5 menit dia naik turun diatas tubuhku dia meminta tukar posisi, dia minta doggy style dengan cepat aku bangun dari kasurnya siap untuk melanjutkan pertarungan ini, setelah posisi sudah pas aku masukkan penisku ke lobang memeknya sluuup lancar jaya…

Aku pompa maju mundur sampai ujung vaginanya… sembari meremas toketnya dari belakang… dia juga mengimbangi gerakan maju mundurku… aaargggghhh enaknya pikirku. Sebentar setelahnya dia melenguh sambil berkata: aku keluar sayang…

Lalu aku jawab tunggu bentar sayang aku juga hampir keluar… lalu aku semakin kencang untuk memompa memeknya… Lalu dia minta ganti posisi lagi dia tidur terlentang dan segera menyambar penisku untuk dimasukkan lagi kedalam vaginanya…

Lalu aku pompa lagi dengan kencang dengan harapan bisa saling memuaskan, selang beberapa menit dia hampir orgasme lagi lalu aku juga berkata aku juga mau keluar sayang… beberapa saat kemudian ketika aku sudah tidak kuat lagi menahan sperma yang siap meluncur deras aku bertanya padanya “ditaruh dalam aja ya sayang…

Setelah itu aku semakin semangat memaju mundurkan penisku dan aaarrrrggghhhh aku semburkan spermaku didalam vaginanya. Aku juga bisa merasakan dia juga orgasme lagi karena vaginanya berdenyut kencang sekali meremas penisku.

Setelah sama sama melepaskan orgasme kami lalu kita berdua masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sembari dia berkata “terima kasih ya sayang aku puas sekali…”. Lalu aku juga berkata kalau kamu butuh kan aku lagi telepon aja aku lagi…

Setelah kita berdua membersihkan diri dia pamitan akan menjemput anaknya pulang sekolah dan aku juga pamitan untuk kembali ke tempat kerja.

Makasih ya bu ninis aku tunggu lagi teleponnya untuk kita saling memuaskan…

Cerita Sex Pilihan