31 Oktober 2020
Penulis — arifroziqi
Seharian kita males-malesan di tempat tidur.. dan sore hari.. kami melakukannya lagi.. sampai jam 10 malem.. Senin pagi aku bangun dan bolos sekolah.. karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan.. aku rencananya mau berangkat sekolah.. tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu lagi melihat dia baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja..
lalu aku tarik dia ke kamarnya.. ku buka handuknya ku ciumi payudara.. ku isap-isap pentil.. dan kurebahkan dia di tempat tidurnya.. dan ku setubuhi lagi.. wah enak rasanya bi asih yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun.. dan aku bersetubuh dengannya di kamarnya senin pagi itu sampi jam 9.
Sorenya orang tuaku pulang dari jakarta.. dan sejak saat itu aku kalau malam sering kekamarnya dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya dia juga mulai ketagihan seperti aku.. mami aktif organisasi dharma wanita.. sehingga kami sering punya kesempatan berdua dan selalu tidak pernah menyia-nyia kesempatan itu..
Suatu hari ketika aku pulang dari sekolah kulihat bi asih sedang memasak di dapur. Ku peluk dia dari belakang dan kumatikan kompor kulucuti pakaiannya lalu kuajak dia ke ruang keluarga kami berjalan dengan telanjang. aku langsung menciuminya dan diapun membalasnya bahkan dengan erangan yang lebih liar dari sebelumnya.
sambil berciuman tanganku langsung kuarahkan dan memainkan gundukkan rambut kemaluannya dengan mengelus-elusnya. Kemudian mulutku beralih ke gundukan dua bukit yang menggemaskan. Kumainkan lidahku di sekitar puting sambil tanganku tetap bermain di lubang kemaluannya. Bi asih tidak dapat menahan seranganku karena rangsangan yang aku berikan membuatnya semakin mengerang dan memelukku erat-erat.
Kami berdua sudah tidak dapat menahan rangsangan lagi. Kami sempat saling bertatapan seolah-olah sudah tidak bisa membendung lagi gairah yang muncul dan ingin secepatnya memasukkan rudalku ke lubang kemaluannya. aku mulai mengambil alih posisi di atasnya. Untuk memberikan sensasi yang lebih aku gesekkan penisku di kemaluan bi asih sehingga membuat bi asih tidak kuat menahan rasa geli.
Perlahan aku tusuk rudalku dan bi asihmembuka lebar-lebar kakinya agar memudahkan rudalku masuk ke lubang kewanitaannya. Perlahan tapi pasti kejantananku memasuki lubang kenikmatannya dan eranganpun keluar dari mulutnya yang semakin liar: “Oohh.. ohh Mas.. enak”. Sambil memegang panggul dan pantatku dia membantuku memasukkan dan mengeluarkan penisku dari lubang kemaluannya.
“Oohh enak Mas.. terus.. Mas terus.. yang cepet ooh.. enak”.
Sewaktu aku menarik dan memasukkan penisku ke dalam kemaluannya sensasi yang aku terima begitu dasyat sekali karena dinding vaginanya menyempit ketika penisku masuk dan memijit-mijit batang penisku. Begitu nikmatnya vaginanya, selain batang penisku dipijit-pijit oleh dinding vaginanya juga penisku serasa disedot setiap kali penisku di dalam vaginanya.
Peluh keringat terus mengucur dan bi asih masih tahan dengan gempuran rudalku. Kepala nya semakin bergerak ke kiri dan ke kanan sambil terus tidak henti-hentinya mengerang dengan mata tetap tertutup merasakan kenikmatan gesekan rudalku.. Aku semakin mempercepat gerakanku dengan maju mundur. Semakin cepat gerakkanku semakin aku merasakan ledakan akan keluar dari dalam tubuhku.
“bi enak banget.. ohh.. aku sampe nggak tahan nih.. ohh enak”
“Ohh Mas eenaak.. sekali.. terus Mas.. terus.. oohh.. hmm” aku semakin tidak tahan dengan erangannya yang membuatku semakin bernafsu.
“Ohh bi aku mau keluar bi.. bareng bi”..
“Oohh aku juga.. enak. terus. yang kenceng Mas.. ohooh.. Mas aku keluaarr.. hmm”
“Aku juga” Lalu aku muncratkan spermaku di dalam vaginanya sambil aku peluk dia dan kukulum bibirnya yang mungil dan kami saling berpagutan berciuman merasakan kenikmatan yang sedang berlangsung. Semakin kencang spermaku keluar semakin kencang aku mencium dan menyedot bibirnya yang tentu saja membuatnya semakin menyedot pula dan mencengkeram serta memelukku erat karena tidak tahan dengan nikmatnya orgasme.
Ketika kami membuka mata kulihat ibuku menatapku dengan marah
“apa yang telah kalian lakukan”
Kamipun segera bangun dan langsung memakai baju kami yang berada di dapur, setelah berpakaian kami segera menghadap ibuku.
Kamipun saling diam
“sudah berapa lama kalian melakukan ini”
“sekitar 3 bulanan ini”
Ya sudah nasi sudah menjadi bubur, ya sudah lah mungkin sudah nasib”
Ibuku lalu pergi ke kamar
Malamnya kami disidang lagi sama orantuaku.
“Sih apakamu sudah terlambat datang bulan”
“Belum bu”
“Jujur saja saya enggak marah kok”
“Iya ibu kelihatannya baru 1 bulan ini”
“Trus gimana tanggung jawab mu bram?”
“Saya akan menikahi bi asih” tekad saya bulat
“Trus gimana kamu menghidupi keluargamu nanti?
“Saya akan bekerja di warnet pak”
“Lha gimana sekolah mu”
“Saya akan keluar pak”
Ya sudah karena kalian sudah sejauh ini maka kalian harus dinikahkan, masalah sekolah kamu harus melanjutkan sekolah kamu, masalah pekerjaan kamu kamu akan saya buatkan toko didepan.”
Saya langsung bersujud di kaki bapak ku.
“Maafkan saya pak, yang telahg membuat bapak kecewa”
“Sekarang kamu harus belajar dengan serius supaya kamu dapat membahagiakan ibuku”
Setelah rapat keluarga itu besoknya aku dinikahkan secara resmi di kua. itu menjadi pergunjingan ditetangga kami. tapi ortuku mensemangatiku balaslah ejekan mereka dengan prestasi. Aku lulus sma dengan nilai memuaskan dan bisa mendapatkan kampus dengan ikatan dinas di pemerintahan. setelah 4 tahun kuliah aku ditempatkan di kotaku sendiri.
Aku dan asih sekarang hidup bahagia dengan 2 orang anak dengan kedua orang tuaku