1 November 2020
Penulis — G_U_N_Z
Aku yg kini baru saja lulus kuliah dan sudah bekerja serta menikah dengan pacar smu ku dulu diwaktu aku masih duduk dibangku kuliah semester 6, namu aku menikah bukan karena pacarku hamil, namun karena orang tua istri saya yg meminta kita berdua agar segera cepat menikah.
Kini aku tinggal di suatu kota kabu paten di daerah jawa tengah, kami sudah sekian tahun menikah blm diakruniai serorang anak, hubungan saya dan istri pun cukup harmonis.
Hingga suatu hari, kakak pertamaku yg perempuan menghubungiku bahwa aku dimintainya untuk mencarikan sekolah untuk ponakanku sebut saja windi, dikarenakan dia sudah tidak betah lagi sekolah di tempatnya windi sekolah, karena kebetulan windi sekolah di sekolah pelayaran dimana kurikulumnya semi militer, windi sudah tidak sanggup lagi atas semua perlakuan seniornya yg sok disiplin dan sok militer itu, windi yg masih bersetatus pelajar kelas 1 sma itu ahirnya pindah ke smu yg kucarikan di kotaku, ibunya meminta agar windi dapat ikut denganku dan dengan alasan agar jika ibu windi akan nengok neneknya windi atau tepatnya adalah ibu ku dan kakaku, kakakupun bisa mampir dan menjenguk windi, karena kakaku adalah seorang wanita yang super sibuk dengan bisnisnya.
Singkat cerita, windi hari demi hari sudah mulai sekolah dan tinggal di rumahku. Saya sangat menyayanginya sebagai mana paman menyayangi ponakannya, kebutuhan sekolah uang sakupun sering kuberikan agar dia nyaman dan betah tinggal dirumahku, semakin hari semakin lama windi merasa makin akrab dengan aku dan istriku, hingga suatu malam saat aku tidur terlelap dengan istriku tiba2 pintu kamarku diketuk oleh seseorang, kira2 jam 00:30 dan aku pun bangun dan lekas membuka pintu kamar, tika2 kulihat windi seperti orang yg tidak dapat bernafas dan hanya mengenakan daster tipis tanpa BH hingga puting susunya pun terlihat jelas olehku, namun pikiranku kacau tidak menghiraukan pemandanag yg ada di depanku payudara yang kencang dan lumayan besar kira2 ukurannya 34D, sambil terbatah2 dia bicara bahwa dirinya sesak nafas dan dia ternyata memiliki asma sejak kecil, lalu aku segera membangunkan istriku dan berusaha memberikan pertolongan pertama dengan air hangat dan obat2 seadanya, dia bicara bahwa sebenarnya jika dia sedang kumat asmanya dia harus diuap agar segera reda asmanya, saya panik dan bingung bukan main, harus dibawa kemana anak ini, dan tiba2 terbesit dipikiran ku, oh iya aku pernah belajar tentang ilmu pengobatan dan tenaga dalam waktu di bangku kuliah dulu, aku tahu bagian mana yg harus aku pijit, aku minta ijin ke istriku dan aku menerangkan bahwa yg akan ku pijit adalah bagian tangan punggung dan dada, istriku pun mengijinkan ku bahkan tidak sedikit curiga atau hawatir kepadaku akan pijitan2 tersebut.
Ahirnya mulailah aku memijit windi mulai dari tangan punggung dan bahu menggunakan minyak kelapa agar licin denga cara memasukan tangan ku dari atas dan posisiku berdiri di belakang punggungnya yang duduk kasur lantai membelakangiku, cukup lama kupijit bagian tersebut hingga istrikupun tertidur pulas di depan windi, setelah kira2 40 menit ku pijat bagian tangan punggung dan bahu, aku meminta ijin kepada windi untuk memijat bagian dadanya, dan windi pun mempersilahkannya.
Dengan posisi ku masih berdiri di belakang windi Perlahan2 windi mukai agak lega dan nafasnya sepertinya mulai panjang dan santai, aku pijit perlahan di atas tetenya hingga kebelahan dadanya yaitu tepat dibelahan tetenya, aku pun bertanya kepada windi “enak win? Bagai mana sekarang? Lebih baikan” windi hanya mengangguk, aku pun terus memijitnya dan berkata “win kamu juga harus tunjukin diamana tempat yg paling enak dipijit?
Hingga ahirnya, pada saat saya meletakan kedua tangan ku tepat di tengah tetenya windi pun berbicara “nah disitu om sakit tapi enak sekalu… Lega rasanay” ahirnya aku pin semakin memberanikan diri untuk menyentuh susunya sebebas mungkin hingga tanganki bergerak membuat lingkaran pada susu kanan dan kirinya, windi tidak banyak berbicara, namun saat tanganku menyentuh putingnya windi segera menggigit bibir bawahnya, kukira itu hanya kebetulan namun ku coba kembali ku sentuh bagian putingnya windi pin kembali melakukan ekspresi yang sama.
Dengan alasan agar gampang memijit kusuruh windi berputar badan menghadapku dan mengangkat dasternya hingga dadanya terbuka, windi pun seraya mengikuti perintahku, perlahan dia berputar badan dan membuka dasternya hingga buah dadanya yang putih dengan puting warna ping kencang menantang itu benar2 terlihat jelas di depanku, aku pun menambahkan minyak kelapa pada tanganku dan membasuhkannya ke seluruh dada dan susu windi secara rata hingga licin dan nampak mengkilat sekali susunya terkena minyak kelapa tersebut.
Lalu aku duduk di hadapannya dan mulailah memijit dada dan tanganku memutar2 susu kanan dan kirinya, kedua tanganku kutemukan berlainan arah di belahan susunya dan ku kerakan kebawah memutari bentuk susunya yang indah, sesekali kulewati buting susunya dan sepoitan windi pun menggigit bibir bawahnya, tak sadar windi yang membuka dasternya dan hingga terlihat susunya dihadapanku, celana dalamnya pun yg tipis merah muda dan ketat menontonkan buntuk lubang wagina yang amat jelas, tak disadari aku yang makin kesetanan memainkan susu windi dengan dalih mengobati asmanya semakin geregetan dan tak sadar bosisi duduku yg sila ini jempol kaki kananku tepat menempel pada vaginanya yg tertutupi celana dalam.
Kulihat ekspresi wajah windi yg sepertinya makin membaik dan berubah menjadi ke enakan kucoa menggerak2an cepolku ke vaginanya gungga kurasakan ada daging kecil yg embuk tersentuh oleh cempol kakiku, sepontan windi meletakan tangannya kelantai di belakng pantatnya seolah2 dia merasakn kenikmatan yg luar biasa, aku pun makin berani, kini aku tidak lagi melakukan pijitanku melainkan meraba dan meremas2 susu windi namun windi pun menikmatinya, istriku yg tertidur dari tadi pun tidak tebangun sedikit pun walau tubuhnya terkuncang dan tersentuh oileh tangan windi.
Windi perlahan2 mengeluarkan suara desahannya eehhhhh… Oooohhhh… Heeemmmmm… Kuteruskan jempol kakiku menyelinap dlam sela CD nya… Ooohhh… Desah windi halus.
Windi memejamkan matanya lalu kuberanikan diri membasahi jari. Tengah tangan kiriku dengan minyak kelapa dan sepontan tanganku masuk ke dlam CD nya dan kudapati itil windi yg sudah basah kurasakan, kerus ku mainkan itinya erangan windi makin menguat aaahhhhh… Oooohhhh… Oooommmmm… Kutanyakan “kenapa win saki?
Ooohhhh… Tak lama kemudian tiba2 cuuurrrrrr… Seperti air kencing lumayan deras keluar dari vaguina windi dan windi pun mengerang lumayan agak keras untung saja istriu tidak terbangun.
Hingga ahirnya akupun menyudahi permainan itu dan seolah2 aku hanya memijit windi secara provesional dan anehnya windi pun seolah2 tidak melakukan hal yg barusaja terjadi, dan dia hanya terdiam dan berucap “makasih ya om atas pijitannya, nanti biarin om aku aja yg beresin bekas minyaknya”
Yg ada di pikiranku, dia tadi mimpi atau tidak tau atau lupa atau kenapa ya… Kenap seoilah2 windi tidak tahu apa yg barusan terjadi?
Ahirnya untuk mengetesnya aku coba sentuh susunya dan agak sedikit meremas, dia ber ekspresi sepertinya tidak mau diperlakukan seperti itu sambil cemberut. Aneh… Sungguh aneh dipikiranku.
Hingga ahirnya pagi puntiba dan windi pun tidak masuk sekolah karena alasan masih kurang fit badannya walaupun nampaknya asmanya sudah tidak kelihatan membuat nafasnya sesak, lalu siangharinya istriku mengantarnya ke dokter praktek langganan keluargaku.
Hari pun berganti dan 2 minggu sudah berlalu, singga suatu malam tiba2
Tok tok tok “pintu kamarku diketuk kembali”
Aku: Iya sebentar “kubuka pintu dan ternyata windi dengan nafas yg begitu berat yg ada di hadapanku” kambu lagi win?
Windi: iya om… Sesek banget nafas aku…
Aku: ya sudah duduk sini di kasur lantai depan tv biar om ambil minyak kelapa dulu
Windi: iya om…
Sambil windi berlahan menuju kasur depan lantai, aku pun masuk kembali kekamar dan mengambil botol minyak kelapa.
Windi yg sekarang mengunakan rok pendek dan kaos seperti biasa sudah tidak mengenakan lagi BH-nya kini sudah duduk diatas kasur lantai depan tv. Lalu aku duduk di depannya seraya berkata
Aku: gimana win sesek bgt
Windi: iya ommm ngik ngik ngik” terdengar sekali suara nafasnya”
Aku: kamu buka deh baju kamu
Windi: begini om? Sambil mengangkat kaosnya hingga susunya terluhat.
Aku: kalo kamu mau buka aja semua jado om gampang mijitn)
Windi: baik om
Sambil membuak bajunya kulihat seperti oarang yg nafsu berat namun malu2
Aku: nah gitu
Windi hanya tersenyum
Windi: om jangan pake minyak bisa ga?
Aku: kenapa win?
Windi: gak papa sih…
Aku: klo gak pake minyak nanti ngurutnya susah kan peret jadinya
Windi: ohhh okedeh ommm
Ahirany aku mulai membalurkan minyak kemapa itu mulai dari punggung dan kupijat seperti biasa hingga ahirnya mendarat kedadanya, dan mulailah gerakan2 yg pernah kulakukan ku kerakan kembali.
Aku: win, kamu emang enak jika om belai susu kamu?
Windi: enak om, aku ngerasa relak banget om
Aku: loh aku kan gak mijitin kamu kalau seperti ini “sambil ku remas susunya dan kumainkan putingnya”
Windi: iya om tapi aku rilek banget om, nafasku pun semakin lega rasanya jika om begitu.
Aku: ohh begitu ya, berarti kamu tadi minta gak pake minyak karna seperti ini ya?
Windi: iya om… Kalau om gak pakai minya om cukup remas2 susu windi windi juga rilek om.
Aku: trus gimana mau kamu?
Windi: terserah om.
Aku: kamu mau klo om enyot susu kamu?
Windi: kalau itu bikin aku rilek dan sesak nafasku reda apa aja yg om lakuin aku mau aja om, yang penting aku cepat sembuh dari sesak nafasku om.
Aku: ok kalau begitu, om ambil tidu dulu ya buat elap minyak yang ada di tete kamu
Windi: iya om, cepet ya… Aku kesiksa banget sama sesak nafas ini.
Aku pun bergegas mengabil tisu dan ku lap seluruh minyak yang ada di dada dan susu windi
Aku: udah win sekarang udah bersih, kamu maunya diapain?
Windi terserah om.. Bikin aku rilek
Aku: aku isep ya puting kamu
Windi: iya om ga papa
Aku: emang kamu sering begini ya?
Windi: ngga om… Aku baru merasakan ini sama om. Dulu aku selalu sembuh jika sudah di uap om, aku jg heran kenapa kemarin kok aku sembuh juga di pujit dama om.
Aku: klo emang enak kok kemarin kaya gak terjadi apa2 dan om coba pegang tete kamu lagi seolah2 kamu marah dan g mau?
Windi: aku jaim aja om, padahal aku enak banget, aku takut om marah balik marahin aku.
Aku: ohhh gitu dasar kamu ya… Nanti om jilat deh memek kamu mau kan?
Windi: terserah ommm… Pokoknya bikin aku rilek seenak mungkin, karena dari kejadian 2 minnggu kemarin aku tahu dengan cara ini aku bisa sembuh tanpa obat dokter
Aku: ok kalo gitu buka celana dalam kamu win biar om gampang
Windi: siapa bilang aku pake cd?
Aku: nah nah nah udah niat nih kayanya? Mang gak takut om perkosa kamu?
Windi: ihhh… Capedeh jawab pertanyaan om, dibilang om apain aja terserah yg penting bagi windi, windi cepet bebas dari sesak nafas yg menyiksa saat ini om. Udah deh cepetan, windi udah g tahan pengin sampe ngecrot lagi om.
Aku: lah kamu ini pengin sembuh apa pengin ngecrot sih sebenernya?
Windi: dua2nya om, tanggung soalnya “sambil tersenyu” jujur om aku sering liat om sama tante ML loh, makanya aku jadi nafsu juga lama2, aku juga liat kalo om peting sama tante om jilat memek tante juga iihhh… Jadi pengen..
Aku: ya udah sini gak usah banyak ngomong, untung om gak bangunin tante tadi, kalau tante tau bisa berabe nih.
Windi: tenang om rahasia dijamin
Ahirnya kau mulai menjilatu puting susu windi, windi pun tersenyum dan memejamkan matanya ooohhh… Ooommm… Enak banget ooommm… Ooohhh… Windi sembari saya jilat dan enyot tetenya dia memainkan jarinya di vaginanya, ooohhh ooommm terus ommm… Cupang aku dong ommm… Ooohhhh… Lalu ku cupang beberapa titik merah pun bersemayam di susunya yang putih kenyal dan lumayan besar itu oohhh…
Perlahan2 ciuman2 mendarat di perut windi dan tak lupa kutinggalkan bekas cupangan di perutnya dan sesaat kemudian windi pun nerebahkan tubuhnya dan mengangkangkan pahanya hingga vaginanya merekah indah tanpa bulu dan berwarna merah didalamnya, langsung saja tanpa pikir panjang, aku jilati memeknya dan kumainkan itilnya ooohhhh…
Ooommm… Ooohhhh… Hheeemmmm… Ayo sayang terus sayang… Oohhhh… Kumasuk2kan lidahku di lubang vaginanya yang amsih perawan itu ooohhh… Ooommm… Ooohhh enak banget aku mau keluar ooohhh… Ooommm.. Aku memng saat itu kerasukan setan namun aku masih berfikir kasihan kepada ponakanku windi dan aku taktega jika perawannya kurenggut, jari tanganku pun hanya sebatas itil kumainkan, tak berani kiranya kumasukan ke lubang vaginanya, ku tak mau perawan ponakanku hilang.
Ooohhhh… Ooommm… Ooohhhh… Aku mau keluar ooohhh… Ooohhh… Proooottttt… Cairan seperti air kencing itu pun keluar denga deras dan windi tergeletak lemas.
Aku: sudah win?
Windi: sudah om… Om hebat banget, nafasku tidak sesak lagi om, aku nikmat lagi, makasih om.
Aku: ya syukur deh jalau begitu, tapi ngomong2 itu cupangan dileher gimana y? Kelihatan banget win.
Windi: gampang om. Nanti aku kerikan aja dileher biar kelihatannya itu merah kerikan om.
Aku: ohhh.. Ya syukur kalo bisa atasi mah,
Windi: om aku juga pengen bikin om enak boleh ga?
Aku: udah ah nanti tante kamu bangu liat malah repot.
Windi: oh ya uedah deh. Makasih ya ommm…
Ahirnya aku pun bergegas ke kamar dan windipun pulang kekamarnya.
Tak tahan menahan nafsu ahirnya ku lampiaskan kepada istriku tercinta.
Hingga ahirnya windi dan aku pun menjadi ketagihan peting, aku tanpa diminta oleh windi untu mengobati sesak nafasnya aku sering datang kekamarnya saat istriku sedang kepasar dan aku sedang libur dan berdua dengan windi.
Hingga suatu saat, saat istriku pagi hari pamit pergi kepasar, dan tak lama kemudian saat aku lagi nonton tv, windi keluar dari kamar mandi hanya mengenakn handuk, tadinya aku berusaha cuek, namun tiba2 windi lewat di depanku dan menjatuhkan anduk yg di kenaknnya untuk menutupi tubuhnya dan seraya tidak terjadi apa2, setelah dia tepat didepan kamar tidurnya dia meledeku dengan upppsss…
Yah om anduk ku jatuh kok ga diambilin? Aku pun langsung nafsu melihat tubuh windi yg hanay mengenakn anduk kecil di kepalanya dan tanpa satu helai benangpun du tubuhnya, susunya yg padat besar putih dan mengairahkan itu dan memeknya yang belum ditumbuhi rambut membuatku gemas dan langsung kuambil handuk yg terjatuh dan aku bergeas mengejar windi yg mengodaku di depan pintu kamar, windi pun mengetahui aku lari mengejarnya dia pun segera lari kedalam kamarnya, dan akupun ahirnya menemukan tubuh windi dan kupeluk dia kucium dia
Langsung kuerbahkan tubuhnya dikasur sambil tak hentinya aku mengulum putingnya yang mengemaskan itu, tubuhnya wangi sabun dan rambutnya harum, dan aku bun seperti biasa mengenyot2 puting nya hingga windi merengah ooohhh… Ooomm terus ommm… Ooohhh… aku pun segera menjilati memek perawannya yang putih wangi bersih tanpa bulu itu oooohhh…
Ooommm… Ooohhh… Terus ooommm… Ooohhh… Kujilati kusedol itulnya dia pun menjerit aaahhhh… Ooommm enak banget om apakan itilku ooommm… Aku baru merasakan yang seperti ini.. Aku teriam saja danterus kujilati memeknya dan ku sedot2 itinya, lubang vagina pun kumasukan lidahku oooohhhh… Erangan windi.
Ommm masukin jari dong seru ana, ngga annn… Jangan nanti selaput dara kamu sobek dan kamu gak perawan lagi… Ooohhhh… Seru windi. Gak papa ommm… Tetap saja aku berusaha tidak menuruti apa permintaanya… oohhh… Ooomm… Aku pengin ngerasain ML sama om… Ooohhh… Aku pengin ngerasain disodok titit ommm…
Ooohhh… Aku gak tahan ooo… Ooohhhh… Prooootttt… Ahirnya windi pun mencapai klimaks nya. Dan merebahkan tubuhnya lemas dikasur, saya beranjak untuk segera pergi dari kamar ponakanku ini sebekum setan merasuku lebih banyak lagi dan merubah pikiranku memerawani ponakanku, tapi tiba2 tanganku di tarik oleh windi dan dilimatnya bibirku, di paksanya aku buka baju olehnya dan celanaku pun di pelorotkan oleh windi, kini kita berdua tanpa sehelai benag pun, anak langsung memegang batang tititku yg memang dari tadi sudah tegang, dengan ragu2 dia masukan kedlam mulutnya tititku ini, di kumatnya, dihisap, disedot ooohhh..
m erangan ku pun tak terhindarkan, ooohhh… Di kocoknya tititku oohhh… Syang kamu kok pintert sih tanyaku. Dia hanya tersenyu, terus dikocok2nya tititku secara cepat dan sesekali memasukan kedalam mulutnya dan tiba2 crot crot crot air maniku pun tumpah di atas susu windi ooohhh… Nikmat laur biasa…
Windi pun mencoba menjekatkan dan mencium ujung penisku yg masih mengeluarkan air mani, serasa dia ingin tahu aroma seperma… Namu tak lama ekspresi wajahnya manyun setelah menghirup aroma seperma dimana windi seolah2 mengekspresikan ketidak enaknnya aro seperma itu. Namaun airmani ku yg tumpah diatas susunya dia balurkan ke seluruh susunya dan dia pin merebahkan tubuhnya sepertinya kelelahan, dan aku segera berpakaina kembali dan kubersihkan semua air maniku dikamar mandi agar istriku tercinta tidak mengetahui hal yg baru sja terjadi.
Hari demi hari… Aku sering melakukan hal tersebut dengan ponakanku, hingga dia lulus sma namun perawannya masih terjaga, tak sedikitpin jariku atau kemaluanku memasuki memeknya, dan kini ana telah lulus kuliah dan menjadi dokter, rutinitas itu berahir begitu saja dan kini aku telah memiliki 4 anak dari rahim istriku sendiri.
TAMAT.