1 November 2020
Penulis — Antingmama
Si perampok dengan puas segera merapikan kembali pakaiannya namun pesta belumlah usai. gantian Riz!!, ujar si Har. giliran lo sekarang ujarnya sembari mengambil alih tugas rekannya mengawalku. Kembali mama harus mengoral paksa lelaki yang bukan suaminya tersebut walau memohon-mohon sebelumnya. Dan aku pun terpaksa menyaksikan dengan marah dan…
terangsang. Gimana bro? Lo mau gak diemut nyokap lo?, ujar si Riz sambil terkekeh-kekeh, membuatku kian geram namun dalam hati seolah-olah mengiyakan pertanyaannya, selama ini aku kerap marah jika rekan-rekanku rada ngeres kalau mengomentari mama, namun di sisi lain aku pikir memang mama sangat menarik walau di usianya yang ke 43 tahun, mirip seorang artis jav kategori MILF.
Mama kembali terbatuk-batuk menelan benda asing di mulutnya dan kembali payudaranya diremas-remas dan dibetot-betot hingga mama kerap menjerit ringan. Dan tak lama, kembali mama harus menelan paksa cairan sperma pria asing walau sebagian kembali dimuntahkannya dan meleleh di sekitar dagunya. Kupikir peristiwa memalukan ini berakhir, namun ternyata tidak.
Si Riz, entah Riz atau siapa, menyuruhku berdiri dan kembali tertawa-tawa, liat Har, anak kesayangan ternyata ngaceng liat mamanya ngemut kontol.. hahahaha, ujarnya, dan kuyakin wajahku memerah saat itu karena tak mampu menyembunyikan ereksiku yang menyembul di celanaku di hadapan mama. Si Har ikut tertawa, kayaknya dia pengen juga tuh.
Dengan paksa mereka membuka celanaku dan kali ini aku tak melawan karena kupikir tak ada gunanya. Kini aku telanjang separuh badan ke bawah, dengan wajah tertunduk malu karena di depan ibuku sendiri walau aku tahu ia sering melihat kemaluanku ketika aku kecil. Dengan ujung pisau menempel di pinggang mereka mendorongku ke arah mama.
maafkan aku mah, ujarku lemah, ini bukan salahmu Yan, jawab mama pelan setengah menangis. ayo, gak usah pake lama, kulum cepat, ujar si Riz sambil merapatkan bagian bawah tubuhku ke wajah mama sampai ujung kontolku menyentuh pipinya. Ayo bu, kulum!! perintah si Har. Mama menatap wajahku dan mengangguk seolah menyuruhku tenang lalu perlahan membuka mulutnya, aku memejam merasakan kepala penisku masuk ke rongga yang basah, hangat dan rapat.
Bohong besar kalau aku tak merasakan kenikmatan yang luar biasa. Dan mama melakukannya dengan perlahan namun pasti seolah-olah ikut menikmatinya atau karena wujud kasih sayang karena kali ini batang kemaluan anaknya yang harus ia hisap. mama.. oohss… aku mau keluar mah… ahhs, erangku dan mama menatapku, lalu matanya kembali menyipit dan kembali menangguk…
mamaaah, itulah teriakan pengantar semburan demi semburan spermaku di rongga mulut mama dan luar biasanya mama terus menghisap ketat batang kontolku sehingga aku yakini semua spermaku pun habis ditelan mama. Nah.. ini baru mantap.. hahaha, ujar perampok sambil tertawa-tawa puas. Dan mama baru melepaskan kontolku ketika kembali ke ukurannya semula.