1 November 2020
Penulis —  mrsmile

Pengalaman di Kost

Karena panik, saya bisikan pada Ratna, “Pura-pura tidur!”

Kami berduapun berpura-pura tidur dalam keadaan telanjang dan posisi aku merangkul Ratna. Dari sudut mata kuintip, yang masuk adalah Santi. Ia nampak terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Namun perlahan-lahan dia mendekati kami. Entah apa yang ada dipikirannya, beberapa saat dia duduk diam disampingku.

Tiba-tiba aku merasakan ada yang memegang kemaluanku. Sengaja kudiamkan beberapa saat sampai akhirnya aku membuka mata. Ternyata Santi yang daritadi memegangi kemaluanku.

“Eh, Santi.”, kataku pura-pura terkejut.

Diapun merasa gugup karena ketahuan memegani kemaluanku.

“San, jangan bilang-bilang ya. Kamu boleh kok kalo mau pegang sesukamu.”

Santi pun hanya terdiam seribu bahasa. Mungkin karena dia syok dengan yang baru saja terjadi padanya. Melihat anak kost dan pembantunya tidur berdua dalam keadaan telanjang, juga memegang kemaluan pria. Mungkin ini adalah pertama kalinya buat dia.

Akupun mengambil inisiatif untuk meraih tangan Santi. Kuarahkan tangannya kekemaluanku. Aku ajari dia bagaimana cara mengocoknya dengan perlahan. Lalu bibirkupun mencari bibirnya. Belum lama kami berciuman, Ratna menarikku dari belakang dan langsung melumat bibirku. Ciuman panaspun berlangsung cukup lama.

“Mbak, tolong diisep donk punyaku.”, pintaku pada Ratna.

Tanpa basa-basi Ratna langsung mengarahkan mulutnya ke kemaluanku. Ooohh.. Hangat rasanya.

Selagi Ratna mengulum kemaluanku, aku berusaha menelanjangi Santi. Satu per satu benang yang melekat ditubuhnya aku lepaskan. Sehingga nampaklah bukit susu kecil juga kemaluan yang lebat ditumbuhi bulu. Kutarik tubuhnya agar aku bisa melumat payudaranya itu. Tanganku menari dikemaluannya.

“Ooohh ko.”, desah Santi.

Mendengar desahan itu, Ratna menghentikan kulumannya. Dia langsung memasukkan kemaluanku ke lubang kenikmatannya.

“Mmmmm.”, desahku. Kali ini masuknya tidak sesulit yang pertama.

Akupun merubah posisi Santi. Sekarang mulutku bergerilya dikemaluan Santi. Tangan kananku di payudaranya dan tangan kiriku di payudara Ratna. Ratna bersemangat sekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Tidak lama, Ratna mengulum jariku. Digenggamnya erat tangaku, dan akupun merasakan lagi remasan di kemaluan Ratna.

Kemudian aku mencium kening Ratna sambil mengelus kepalanya. Aku lanjut lagi dengan Santi. Karena daritadi kemaluannya sudah basah, akupun tidak ragu-ragu memasukkan kemaluanku kedalam miliknya. Wah, kali ini lebih sulit daripada waktu pertama dengan Ratna. Beberapa kali kucoba baru akhirnya bisa masuk.

“Aahhh ko.”, Santipun mendesah.

Ternyata begini bedanya kemaluan wanita. Walaupun sama-sama berlubang, tapi milik Santi kurasakan lebih sempit daripada milik Ratna. Sambil menggenjot Santi, kudekatkan Ratna kemukaku. Sekarang kemaluanku di dalam liang kenikmatan Santi dan mulutku di liang kenikmatan Ratna. Kugenjot Santi seirama dengan permainan mulutku di kemaluan Ratna.

Pertahanan ku pun akhirnya buyar. Crooot. Kusemprotkan mani ku dikemaluan Santi. Tidak lama kemaluannya pun meremas-remas kemaluanku.

Akupun terkulai lemas diantara dua orang pembantu kost ini.

Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Namun sayang, bulan puasa segera berlalu. Sehingga kostpun mulai ramai kembali. Kami sedikit kesulitan untuk mengulangi pengalaman itu lagi. Paling hanya sekali-sekali kami janjian. Jadi tengah malam Ratna atau Santi mengetuk pintu kamarku ketika yang lain sudah terlelap tidur.

-END-

Cerita Sex Pilihan