2 November 2020
Penulis —  hotdodol

Liburan ke pedesaan

“GOKI KAMU NGAPAIN!!!” WAGHHHH TIDAK KETAUN!!!!! Sama mami!

dan mami pun mendorong tubuh gw hingga gw junkir balik! waduh kuat banget ini perempuan!

dan semuapun langsung seperti dalam slow motion, perlahan-lahan gw liat mami komat kamit tapi suaranya tak terdengar.

dan mami pun berdiri dengan sangat lambat WOW, lekukan tubuhnya, dadanya semua ikut bergetar sangat indah pemandangan yang sangat indah.

dan mata gw pun terus melihat ke arah garis di antara paha mami itu, dan garis itu seperti benang aja seperti benang berwarnah merah.

WAh garis itu, dan di kepala gw seperti ada lagu yang di putar, kayak soundtack aja.

TATAP TITITKU BAGAI BUSUR PANAH! MENATAP ENGKAU HAI SANG GARIS MERAH, ENGKAU MENUTUP DIRIMU SAAT DISENTUH SEPERTI PUTRI MALU!

WAGHHH slow motionnya ilang! dan mami udah jongkok di depan gw sambil melotot! tapi sekali lagi gw menatap sang putri malu.

“kamu ngapain ha? kamu mau ngapain? ayo jawab!” wah mami marah-marah, duuhhhhhh alasan apa ya.

dan gw pun pura-pura nangis aja!

“huaa huaaa hiks iya mii goki ga tau, maaf mi cuma hiks goki baru liat punyanya perempuan jadi goki mau tau mi hiks hiks, udahhhhh goki mau pulang aja ke jakarta mi! huaaa huaaaaaa” ahhhh surem pake ketaun si!

dan gw liat mami masih marah-marah dan ga lama marah mami pun reda, tapi gw mulai nangis makin menjadi -jadi sampe teriak-teriak

“ehhhhh goki goki cayang udah jangan nangis, udah mami ga marah kok cayang, cini cini mami cayang kok” dan mami pun mencoba memeluk gw tapi gw tolak, dan mami pun trus mencoba membujuk gw, apalagi gw nangis sambil minta pulang ke jakarta.

“ga mi goki mau pulang aja mami ama papi aja disini huaaaa”

“aduhhhhhh mami cayang kok sama goki, ehhhhh ehhh anak cowo ga boleh nangis lho” glek tubuh mami ya ampun, apalagi saat ini mami saat sedang merayu-rayu gw, seperti cewe sedang naksir cowo.

‘ehhhh ehhh goki goki mau apa? nanti mami beliin deh goki mau apa cayang?” waghhhh dia nawarin gw mau apa! gw cuma mau kenalan sama tubuhnya mami!

“hiks hiks bener mi? miiii uhhhhhh miiii” dan mami pun senyum liat gw sambil duduk disamping gw.

“ya mau apa goki? tapi jangan pulang ya? jangan bilang papi ya?”

“miiiii miiii enggggg mi goki boleh liat itu lagi ga? itu loh sambil nunjuk ke arah selangkangan mami” dan mami pun terkejut

“GOKI!!! duhhh goki engga bolehh gokiiii” mami tadinya mau marah gw liat tapi dia ngeredahin marahnya.

“cuma liat kok mi hiks hiks” sambil pura-pura nangis.

“gokii tapi goki ga boleh bilang capa capa ya cayang” dan mami memperbolehkan gw melihat sang putri malu.

“mi kakinya di buka dikit donk” dan gw liat muka mami memerah dengan permintaan gw sambil menggigit jarinya.

dan dalam posisi duduk kaki mami pun di buka perlahan -lahan, wahhhhh indahnya! gw pun mendekat ke arah selangkangan mami.

gw liat makin dekat dan makin dekat.

“goki udah ya”

“mi katanya boleh” mami masih malu malu sambil menggigit jarinya.

dan gw liatin trus semakin dkat kepala gw ke arah putri malu itu, dannnnn akhirnya gw ciummmm garis merah itu! muahhhh kamu kok lucu banget sih!

dan mami seperti kaget gw mencium daerah kemaluannnya dia, kaki nya seperti merinding.

“gokiiii ehhhhh ga bolehhhhh ya” gw liat mami kepalanya geleng-geleng seperti ga memperbolehkan gw mencium daerah kemaluannya.

“mii pleease cuma sekali ini aja deh abis itu ga minta lain-lain deh pleeseeee” gw memelas sama mami

“jangan ya cayaaaanggggg! my GWAAAADDDD gokiiii” langsung aja gw terusin aksi gw gw cium kembali daerah kemaluan mami.

wah ternyata itu putri malunya seperti mulut lho dia rada masuk kedalam, cuma dia lebih sempit dari mulut! dan gw jilatin bagian depannyadari bawah garis hingga ke atas.

“dan mami pun menahan kepala gw, dia mencoba mendorong kepala gw agar gw ga menjilatin putri malunya!

“egngggg gokiiii aghhhhhhh argggg my MY GWAAAADD MY GWAAAADD CAAAAYAAAAAAAANGGG stopppp ahhhhhh ahhhhhh ahhhhh”

mami pun mendesah-desah kali ini rambut gw di remas remas kayak di jambak! sial sakit! tapiiiii terus gw jilatin purti malu mami semakin keras mami mendesahhhh!

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan