2 November 2020
Penulis — revgo
Leo tersentak dari lamunannya di dalam kamar karena mendengar suara kakaknya dan temannya tertawa cekakakan. Dia menuju ke lubang kunci untuk melihat sedang apa mereka. Ternyata kakaknya dan Ester sedang nonton televisi di ruang tengah. Ruangan tersebut pas di depan kamar Leo sehingga dia bisa melihat dgn jelas keadaan di luar kamarnya.
Leo semakin menempelkan matanya ke lubang kunci karena di depannya terhampar pemandangan yg menggiurkan. Ester yg masih memakai seragam sekolah duduk di lantai dgn lutut di tekuk ke atas agak selonjor sehingga paha mulus dan celana dalamnya terbuka lebar. Sedangkan kakaknya si Dita duduk bersila lebar sehingga roknya tersibak sampai ke atas menampakkan paha dan celana dalamnya juga.
“Hhooaaamm… Duh aku ngantuk banget Dit” kata Ester sambil menguap lebar.
“ya udah bobo di kamar aku sana, entar kalo udah sore aku bangunin” kata Dita sambil terus menonton TV.
“Oke.. jangan lupa yah, jam 4 aku harus pulang” kata Ester lalu beranjak menuju kamar Dita.
Beberapa saat kemudian Dita menuju ke kamarnya. Di lihatnya Ester tampak tidur dgn lelap sekali. Beberapa kali di goyang2kannya tubuh Ester namun Ester cuma menggeliat. Dita tersenyum lalu keluar dari kamarnya menuju kamar Leo.
“Leo.. Leo.. sini” kata dita memanggil adiknya
“iya kak, ada apa” kata Leo keluar dari kamar
“Kemarin kakak kan tanya sama kamu, mulus mana paha kakak dgn paha teman2 kakak kan, ingat?” tanya Dita
“iya kak, tapi Leo kan nggak bisa mbandingin karena Leo belum pernah pegang paha teman kakak” jawab Leo pura2 bloon
“udah sekarang ikut kakak” kata Dita menarik tangan Leo menuju kamarnya. Mereka berdua lalu masuk ke kamar Dita. Dan pemandangan yg ada sungguh mengejutkan Leo karena di atas kasur ada ester yg tertidur lelap dgn posisi terlentang dan roknya agak terangkat.
“Lihat itu” kata Dita menunjuk kearah Ester yg tidur dgn lelap
“eh.. itu kan kak Ester” kata Leo sambil menahan degup jantungnya
“iya…” kata Dita mendekati Ester yg lelap lalu bersimpuh disamping tempat tidurnya
Perlahan lahan di tariknya rok Ester semakin ke atas sampai celana dalamnya terlihat dgn jelas.
“sini..” kata Dita pelan sambil menyuruh Leo mendekat
“kak.. nanti kalo kak Ester bangun gimana??” tanya Leo agak takut
“Tenang aja, tadi udah kakak kasih obat tidur sedikit di jamin aman” kata Dita lirih sambil mengedipkan satu matanya
“sekarang kamu elus2 paha Ester, lalu bandingin kemulusannya dgn paha kakak” kata Dita
“tapi kak…” Leo gugup dan masih takut
“udaaah sini” bisik Dita sambil menuntun tangan Leo mengelusi paha Ester. Tampak tangan Leo agak gemetar.
“gimana?? halus nggak??” bisik Dita lagi
“iya kak, halus banget putih lagi” Bisik Leo semakin bernafsu mengelusi paha Ester
“Nah sekarang bandingin dgn punya kakak” kata dita sambil menuntun tangan Leo mengelusi pahanya sampai ke pangkal paha
“Mulus paha kakak” kata Leo.
Sebenarnya Leo tidak bisa membedakan paha siapa yg lebih halus karena keduanya sama2 halus, tapi karena takut ama kakaknya dia bilang paha Dita lebih mulus.
“kak, boleh nggak Leo elus2 paha kak Ester lagi” bisik Leo
Dita mengangguk, lalu Leo segera mengelus paha Ester dgn penuh perasaan. di resapinya tiap jengkal kemulusan paha Ester.
Dita senang dan geli melihat ekspresi wajah Leo yg lugu namun penuh nafsu dan sangat mupeng.
Ternyata Leo tidak cuma mengelus paha Ester, namun dia juga mengelus vagina Ester dari luar celana dalamnya. Di usapnya celana dalam ester sehingga kini garis vagina ester tercetak dari luar celana dalamnya.
Pemandangan tersebut membuat jantung Dita tiba2 berdegup. Dia membayangkan seandainya yg dielus Leo adalah celana dalamnya. Dita menempelkan dgn erat payudaranya yg merinding ke ranjang. Sedangkan duduknya jd gelisah karena vaginanya tiba2 berdenyut.
“Leo, mau nggak lihat memek Ester” bisik Dita sambil merangkul Leo sehinnga payudaranya menempel ketet di lengan Leo
“mmm.. eemmm.. emang bb.. bboleh kak???” bisik Leo gugup hampir tak percaya
Tanpa menjawab Dita meraih tepi celana dalam Ester lalu menariknya ke samping.
“Cleguks…” Leo menelan ludah melihat vagina Ester yg montok rapat dan berbulu hitam halus dan jarang.
“eeemmm…” tiba2 Ester menggeliat
Dita dan Leo kaget bukan kepalang dan refleks mereka tiarap di lantai. Jantung mereka berdetak kencang. Selain karena kaget juga karena nafsu yg sangat tinggi.
Setelah beberapa saat tenang, Dita melihat ke kasur dgn pelan2. Posisi tidur Ester kini miring ke samping membelakangi mereka.
“ayo kita keluar” bisik Dita pada Leo
“tapi kak… Leo masih pengeeen… mmm.. pengen..” rengek Leo pelan
“pengen apa??, udah ayo keluar” bisik Dita agak keras lalu menarik tangan Leo keluar kamarnya. Mereka menuju ke mara Leo.
“kamu masih pengen apa adikku nakaaal” kata Dita sesampainya di kamar Leo sambil mencubit kedua pipi Leo
“mmm.. Leo pengen pegang mmm.. mmemek kak Ester” kata Leo malu2
“Ooo… adikku mulai nakal yah” kata dita sambil mencubit hidung Leo
“gimana kalo pegang memek kakak” kata Dita genit menggoda
“emang boleh kak??” Jawab Leo gn semangat dan mata berbinar
“untuk adikku nakal apa sih yg enggak” kata dita
Lalu di tuntunnya tangan Leo ke dalam roknya utk mengelusi pahanya beberapa saat, dan sesaat kemudian di tempelkannya tangan Leo ke vaginanya yg masih tertutup celana dalam. Nafas mereka berdua menjadi berat.
“empuk banget kak, hangat lagi” bisik Leo sambil ngos2an
“eeehhh…” lenguh Dita sambil terus menuntun tangan Leo mengelus vaginanya makin kencang.
“Leo pengen lihat memek kakak nggak” kata dita yg sudah di landa nafsu membara
“iii.. yyaaa.. kak..” jawab Leo gemetar
“tarik celana dalam kakak” kata Dita sambil mengangkat roknya tinggi2.
Leo lalu jongkok di depan kakaknya, dgn gemetar di tariknya celana dalam kakaknya sampai ke lutut.
Sedetik kemudian jantung Leo seperti berhenti berdetak. Matanya nanar melihat vagina Dita tepat di depan matanya.
“Elus dong Leo..” kata Dita dgn suara berat
Agak kaget Leo tersadar dari keterkejutannya. Pelan dan gemetar di elusnya vagina Dita yg ternyata sudah sangat basah.
“Aaaaacchhh…” desah Dita lemas tersandar di tembok
Leo semakin liar mengelus vagina Dita.
“aaacchh.. aaaaahh” deshan Dita makin keras.
Dimajukannya pinggulnya sehingga seluruh vaginanya yg sudah basah belepotan lendir bening teraba semua oleh telapak tangan Leo.
Tangan Dita yg satu menarik roknya ke atas sedangkan tangan satunya meremas kepala Leo.
Elusan Leo semakin kencang dan liar di sertai remasan2 gemas. Nafas kedua kakak beradik tiri tersebut semakin memburu
“AAaacchhh.. eeeeehh.. aaahhhh” Lenguhan Dita keras dan panajang. Tubuhnya bergetar dgn hebat. Seluruh tubuhnya bergetar dan di sentakkannya pinggulnya berulang ulang… lalu diam kaku beberapa saat
Sesaat kemudian tubuh Dita lemas seperti tak bertulang lalu sandarannya di tembok merosot ke bawah sampai terduduk lemas di lantai.
TAMAT