2 November 2020
Penulis —  Obrunksjunior

Kisah nyata Hilangnya keperawananku

Hilangnya

Keperawananku

Sebelumnya lihat bagian

PERKENALAN (Mei 2010).

Hilangnya keperawananku,

uhmmm Aku masih ingat saat itu aku berumur 15 tahun dan hari itu adalah hari minggu.

Saat aku bangun hari itu semua terasa baik-baik saja. Saat aku bangun ternyata sudah cukup siang, saat itu aku lagi-lagi di-omelin mamaku karena bangun siang melulu. Padahal aku paling tua diantara saudara-saudara perempuanku, hhi hhi.

Seperti biasa aku selalu sms-an pagi-pagi, sama cowokku pada saat itu

(sekarang sudah jadi mantanku), Nova namanya,

anak SMAN 10 Surabaya.

Hei, beibh lge apa nih pagi2? sms ku yang pertama di hari itu

(tulisannya sih gag seperti itu, tapi hamper senada dengan itu,

begitu pula dengan sms yang lainnya)

Lge bantuin mamaku nih beibh, kmu sendiri lagi ngapain? Kmu kok baru sms? Baru bangun ya? jawabnya (maklum anak mami, selalu bantuin ortu)

Hhe hhe iya nih beibh baru bangun, kmu rajin banget sih beibh pagi-pagi udah bangun aku ajah yang cewek baru bangun balasku

Iya dong beibh, aku kan rajin bantuin mama,

gak kayak kmu yang malah di-omelin sama mama kmu jawabnya

Hhe hhe itu sih mama ku aja yang berlebihan,

beibh nanti kita jadi keluarkan? Nanti jemput aku jam berapa?

tanyaku mengingat hari ini dia janji untuk mengajakku keluar

Wah beibh, keliatannya nanti gak jadi beibh coz aku harus nganterin mama aku untuk keluar balasnya

Lho kok begitu sih beibh, kmu kan sudah janji? balasku

Maaf ya beibh tapi ini permintaan mamaku,

sekali lagi aku minta maaf sesalnya

Dengan penuh jengkelku balas Uhhmmmm

yaudahlah beibh tapi kmu ganti minggu depan yah? karena aku tahu emang dia anak mami

Iya beibh minggu depan aku pasti bilangin mamaku, janji beibh janjinya

Lalu aku mulai menghabiskan hari itu sendiri di rumah bersama mama dan satu adik kecilku karena papaku lagi keluar dan adikku yang satu lagi sedang keluar bersama cowoknya, Gilang namanya,

saat itu sekolah di SMPN 4 Waru bersama adikku.

Menjelang sore, adikku pulang sekitar pukul 15.20 WIB.

Kemudian, selang beberapa waktu setelah adik pulang papaku pun pulang. Saat itu aku ngobrol dengan papaku yang sedang di ruang tamu sambil istirahat sejenak.

Pa, kok baru pulang sih, hari minggu kok keluar sih?

tanyaku

Sambil tersenyum papaku pun menjawab

Biasa papa ada urusan, emangnya kenapa sih Dan?

Sambil tersenyum pula kujawab Ya gak apa-apa Cuma Tanya aja

Lalu papaku pun balik bertanya Kamu kok tumben gak keluar sama cowok kamu?

Sambil cemberut dan BT

aku pun menjawab gak

Pa, dia sibuk lo kok begitu,

emangnya sibuk kenapa? Tanya papaku dia lagi nganterin mamanya Pa jawabku

Wah, bisa-bisa anak

Papa ini jadi cewek yang jarang dibelai lanjut papaku sambil tersenyum

Lalu sambil bingung dengan kata2 barusan aku pun menjawab Ah,

sudahlah Pa gak usah dibahas lagi nanti aku tambah BT lalu aku pun beranjak dari ruang tamu rumahku menuju kamarku.

Malam pun datang, seperti biasa aku dan adik-adikku pun saling bercanda-gurau, kami terus saja ngobrol hingga akhirnya tiba waktu makan malam. Makan malam itulah awal dari musibah itu, aku tak tahu jika itu adalah makan malam terakhirku sebagai seorang perawan.

Awalnya baik-baik saja ketikat aku mulai duduk di meja makan, di sebelahku ada papaku dan di sebelahku lagi ada adikku yang merupakan anak kedua, sedangkan di seberang pandanganku ada adikku yang terkecil dan tentunya mamaku. Awalnya kita makan dengan tenang,

namun dipertengahan acara makan malam itu tiba-tiba adikku yang ada disebelahku mulai merasa sakit perut. Lalu,

aku pun bertanya.

Sha, ada apa? tanyaku pada adikku

Aduh, ini kak perutku sakit jawabnya sambil memegangi perutnya yang sakit

Lho kmu salah makan kali sha saut mamaku

Enggak Ma jawab adikku

Trus kenapa lho?

tanya Papaku

Enggak tau nih Pa

Jawabnya dan dia pun segera ke kamar kecil

Eh Sha mau kemana?

tanya papaku saat adikku pergi dari meja makan

Eh ya sudah lanjutin saja makannya kata mamaku

Setelah itu kami pun lanjutkan makan, tapi tak lama setelah itu terjadilah suatu peristiwa yang tak aku sangka dan sangat mengagetkanku.

Dari sela-sela pahaku yang sedang memakai hotpant terasa sebuah tangan yang sedang memegangnya dengan lembut. Aku pun kaget, dan segera berusaha melihatnya tanpa mengganggu yang lainnya yang sedang menikmati hidangan makan malam. Betapa kagetnya aku ketika mengetahui bahwa itulah tangan papaku dan aku pun terheran-heran melihat wajah papaku yang serasa tanpa dosa. Papa terus memegang tanganku dengan lembut dan pelan-pelan menuju lebih atas,

terlebih tak ada siapa-siapa lagi disampingku sejak adikku ke toilet. Aku berusaha mengangkat dan menjauhkan tangan papaku itu dari pahaku dengan hati-hati karena aku tak mau mama dan adikku yang kecil tahu namun aku gagal karena besarnya tangan papaku dibandingkan dengan tanganku. Lalu sambil mengalihkan perhatian yang lain, papaku pun mulai mengajak ngobrol semua yang ada di Meja makan.

Eh Dan, gimana hubungan kamu dengan cowok kamu? tanyanya padaku

Eh Eh gak apa-apa kok pa, ehh baik-baik saja kok Pa jawabku sambil terus memegang pahaku papa pun lanjut bertanya

Masak sih, hari ini saja kamu gak keluar, gak kayak biasanya? lanjut Papaku ehh.. hh.. kan dia lagi sibuk bantuin mamanya Pa jawabku dengan gugup karena bingung dengan sikap papa ahh masak sih?

tanya lagi Papaku

Papa anaknya kok digodain sih saut mamaku gak apa-apalah Ma

kan Papa pengen tahu sejauh apa hubungan mereka lanjut

Papa

Namun kali ini tangan

Papa mulai berhasil masuk ke dalam hotpantku hingga melewati celana dalamku.

Bahkan saat itu Papa mulai memainkan memekku dan saat itu pun papa melanjutkan percakapan yang terjadi di Meja makan tersebut

Tapi bener gak apa-apa kan Dan? tanya papaku

Ehhh.. hhh iya Pah,

hhmmmm baik-baik saja jawab sambil terus merasakan tangan Papa yang memainkan memekku.

kamu gak apa-apa

Dan? tanya mamaku yang melihat gelagak anehku.

Betapa gugupnya aku ketika Mama bertanya tentang gelagakku yang aneh. Saat itu aku takut jika mama tahu apa yang terjadi di balik meja makan itu, mama akan marah kepadaku dan Papa yang berbuat hal tersebut dan akan mengganggu keharmonisan keluargaku. Namun disatu sisi memekku mulai basah karena permainan tangan papaku, ini adalah pertama kalinya aku merasakan memekku basah apalagi yang lebih parah hal ini terjadi akibat papaku. Lalu aku pun melihat wajah Papa dan aku pun mulai menjawab pertanyaan Mamaku.

Ehmmm gak papa kok Ma jawabku pada mamaku sambil tersenyum

Tapi wajahmu kelihatan pucat tuh? tanyanya lagi

Ehhh gak apa-apa kok ma jawabku dan dengan cepat ku segera habiskan makananku yang tinggal sedikit dan segera berusaha pergi dari Meja makan.

Ehh Ma Pa aku ke kamar dulu ya, aku masih sudah mulai ngantuk pintaku untuk segera meninggalkan meja makan

Kamu gak apa-apa

Dan? tanya Mama

Enggak apa-apa kok Ma,

aku cuma capek saja jawabku

Yakin? Tanya Papaku

Iya Pa jawabku

Tumben tidur jam segini? tanya mamaku lagi

Sudah ngantuk nih Ma,

sudah dulu ya kataku sambil mulai meninggalkan meja makan tanpa menunggu adikku yang kembali dari kamar kecil

Betapa bingungnya aku dengan apa yang terjadi tadi di meja makan, aku pun mulai memeluk bantalku dengan erat dengan berharap kejadian tadi hanyalah mimpi buruk dan berharap mimpi itu akan segera berakhir, hingga tak lama kemudian akhirnya aku benar-benar tertidur lelap malam itu.

Saat aku sedang tertidur pulas itulah terjadi hal yang paling takkan pernah aku bayangkan seumur hidupku. Tiba-tiba dadaku terasa digerakan dengan lembut seperti diremas oleh sesuatu, perlahan kumulai merasa tidak nyaman dengan semua ini, lalu aku mulai buka mataku pelan-pelan. Saat itu samar-samar aku melihat seseorang di sebelahku lalu kucoba segera membuka mataku yang masih buram karena masih ngantuk, namun betapa kagetnya aku saat aku sadar bahwa orang yang di sebelahku adalah Papaku sendiri yang sedang meremas-remas dadaku yang masih tertutup baju. Segera aku bangun dan menyentak Papa

Pa sentakku pada

Papa

Eh Dan kamu sudah bangun jawab

Papaku sambil tersenyum dan kaget

Papa? dengan terheran-heran dengan sikap Papa

Papa kenapa disini?

Papa tadi lagi ngapain?

tanyaku pada Papa

Ehh Papa cuma mau lihat anak Papa sudah tidur atau belum?

jawab Papaku

Segera aku melihat jam, saat itu ternyata jarum jam telah menunjukan pukul 11.53, aku pun makin heran dengan sikap

Papa yang larut malam mendatangi kamarku

Kenapa Dan? Kamu keberatan Papa datang ke kamar kamu? tanya

Papaku

Gak gitu Pa cuma aneh saja malam-malam

Papa datang jawabku

Kan sudah Papa bilang

Papa cuma mau ngecek saja jawab lagi Papaku

Lalu dengan tersenyum tiba-tiba Papa mulai melakukan lagi apa yang telah ia lakukan di meja makan, Ia mulai memegang dengan lembut paha putihku yang mulus dengan lembut. Aku pun dengan sigap mencoba menjauhkan tangan Papa dan menyentak Papa.

Pa! sentakku

Papa apa-apaan sih?

dari sejak di meja makan sampai sekarang Papa terus berusaha menyentuh aku heranku dengan sikap

Papa

Gak apa-apa kan Dan?

Papa kan cuma ingin nyayang kamu? jawab

Papa

Namun kali ini tangan

Papa telah mencapai memekku lagi dan segera ku sentak

Pa, Papa apa-apan sih aku ini anak Papa, Papa gak seharusnya lakuin ini ke anak Papa sendiri sentakku dengan keras denag terus berontak

Namun tiba-tiba Papa maju dan membuatku terbaring di tempat tidur, seperti sedang kerasukan, Papa terus memainkan memekku dan berkata

Dan jangan keras-keras dong, kamu pengen ada yang dengar nanti Mama dan adik-adik kamu ada yang denger lho, kamu mau kita di lihat dalam keadaan seperti ini tegas Papaku

Tapi Pa?

Lalu sejenak aku pun berpikir,

gimana jika aku teriak malah membuat yang lainnya bangun.

Gimana kalau Mama tau, apa lagi adikku yang kecil melihat.

Aku gak mau keluargaku jadi berantakan karena kejadian ini dan aku memutuskan untuktidak berteriak demi keluargaku. Tapi aku terus berusaha menghentikan apa yang Papa lakukan padaku.

Dan, gimana rasanya?

Kamu nikmatin dong!

seru Papaku

Pa Tapi… saat aku berusaha berontak tiba-tiba jari Papa ditempelkan ke bibirku

Ssssssssttt!! suara yang kluar dari mulut

Papaku

Perlahan aku mulai terangsang dengan semua ini meskipun aku tak inginkan semua ini namu rasanya benar-benar membuatku tidak tahan dan membuatku mulai mendesis

Uhhhmmmm

uuuuuhhhhhh desisku

Gimana Dan? Kamu sudah merasa lebih enak? tanya Papa dengan tersenyum

Uhhhhh.

Ummmmmm

Uhhhmmmmm terus ku mendesis karena permainan tangan Papa

Memekku pun sekarang mulai merekah dan basah, lalu Papa pun berhenti

Duh, anak Papa ternyata seneng juga ya? kata Papa huh.. huh huh desah suaraku mengambil nafas

Tiba-tiba tanpa memberikan instruksi dan tanpa memberitahuku, segera Papa mengangkat kaos dan BH-ku ke atas hingga terlihatlah kedua payudarahku yang putih pun terlihat jelas bersama dengan putingku yang sedang berdiri tegak karena rangsangan permainan Papa di memekku tadi.

Pa… sentakku karena kaget

Diam dong Dan, kamu nikmatin saja! jawab

Papaku sambil mulai meremas remas Dadaku

Aeehhhh eehhh desahku merasakan remasan Papa di dadaku

Gimana Dan? tanya

Papaku

Eeehhhh eeeehhh desahku terus menerus

Papaku saat itu benar-benar seperti kerasukan, saat itu Papa terlihat senang karena telah dapat melakukan semua itu,

namun papa terus melanjutkan aksinya. Kali ini Papa mulai menciumi bibirku dengan tetap meremas dadaku.

Uuhhhmmmmfffhhh desahku menyambut ciumana papa

Uummmmm desah

Papaku dengan bergerilyanya lidah Papa di mulutku

Uhhmmmmm desah suara kami berdua

Entah sejak kapan namun aku merasa telah mulai terangsang hingga akupun membalas permainan lidah dari lidah

Papaku. Benar-benar nikmat dan aku pun terus melakukannya hingga cukup lama di tamabah dengan rasa enak yang diciptaka tangan

Papa yang terus meremas dadaku. Lalu tak lama kemudian

Papa segera menghentikan dan berkata

Kamu suka Dan?

tanya Papaku

Ehhh Enggak kok Pa jawabku dengan memalingkan wajah

Masak sih? Tapi tadi kamu begitu menikmati gitu ejek Papaku

Ehmmm mau ngomong apalagi aku jelas ikut nafssu malam itu

Jujur saja deh Dan, gak ada yang tau kok!

Lagian kamu pasti kesepian karena sikap cowok kamu yang gak perhatian sama kamu lanjut Papaku

Ehhmmm bingungku dengan pertanyaan

Papa

Ayo dong Dan jujur?

tanya Papaku dengan tersenyum

Ehh, iyaa deh Pa dengan memalingkan wajah aku pun menjawab bahwa aku emang ngerasa seneng dengan apa yang dilakukan Papa

Ya gitu domg jujur,

sekarang kita lanjutin yuk lanjut Papaku

Eh, apa Pa? Mau ngapain lagi? tanyaku

Sudah kamu ikutin saja kata-kata Papa jawab Papaku dengan meyakinkanku

Lalu Papa mulai memlepaskan kaos dan BH-ku secara perlahan, kemudian dilanjutkan dengan melepaskan hotpantku sehingga aku sekarang telanjang bulat. Aku tak mau bicara terlalu banyak nafsuku yang sedang tinggi membuatku mengikuti apa yang Papa inginkan. Hingga

Papa pun membuka pula baju celana hingga celana dalamnya.

Ooo tak aku sangka aku melihat ini, aku melihat penis Papa yang besar sedang tegang dan mengeras, aku gak tahu berapa ukurannya namun bagiku itu sudah cukup besar. Lalu Papa pun berkata.

Kenapa Dan? Kamu belum pernah lihat burung cowok ya? tanya Papa

Ehh, be-be-belum

Pa jawabku dengan malu

Lihat saja burung Papa,

kamu pasti penasaran ya! seru Papaku

Ehh, enggak kok Pa jawabku dengan malu

Enggak kok masih ngeliat ke arah burung

Papa? ejek Papa

Ehmmm bingungku

Sudah… kalau mau pegang juga gak apa-apa kok! jawab Papa

Emang gak apa-apa

Pa? tanyaku dengan wajah penasaran

Iya Dan jawab Papaku

Karena sudah penasaran akhirnya aku beranikan diri untuk memegang penis Papa.

Gak aku sangka ternyata Penis itu lucu ya, bentuknya yang tegak keras dan kuat dilapisi dengan kulit yang hangat. Saat ku mulai memegangnya tak aku sangka Papa bereaksi karena merasa nikmatnya dikocok oleh tanganku. Lalu Papa pun berkata

Dan jangan dilepasin ya, Papa pengen kamu kocokin perintah Papa

E-emang kenapa Pa?

tanyaku yang masih polos

Ehhmmmm Enak banget sentuhan tangan kamu jawab Papa

Berkali-kali aku mengocok penis

Papa dan Papa pun semakin merasa nikmat

Dan kamu pernah tahu gak rasanya penis itu seperti apa? tanya

Papaku

Eng -enggak Pa,

kenapa? jawabku

Mau gak cobain emut punya Papa? tawaran

Papaku

Eh enggak Pa, aku takut jawabku yang takut karena menganggap jorok

Ayo dong Dan, enak kok, cobain dulu deh!

rayunya padaku

Ehmm tapi

engganku

Ayo dong rayu Papaku sekali lagi

Iya deh, tapi kalau gak enak aku berhenti emut ya Pa jawabku yang mulai tertarik

Iya Dan jawab Papaku

Akhirnya ku mulai dengan menjilat penis Papa, terasa rasa yang aneh bagiku yang baru pertama kali merasakannya.

Namun melihat reaksi Papa yang merasa seneng aku jadi ingin melanjutkannya, aku mulai memasukan penis Papa kedalam mulutku sehingga penis Papa yang besar memenuhi mulutku. Lalu didalam mulutku yang sempit karena ada penis Papa maka ku mainkan lidahku hingga Papa semakin mendesah nikmat.

Kemudian tiba-tiba tangan

Papa membantu kepalaku untuk bergerak maju dan bergerak mundur. Tak lama setelah itu Papa melepaskan tangannya dan seperti merasa keenakan aku pun dengan sendirinya tetap memaju-mundurkan kepalaku. Entah apa yang aku pikirkan saat itu,

apakah aku suka atau aku terbawa suasana atau karena alasan lain. Tapi ketika Papa memintaku untuk berhenti aku seperti kehilangan kendali karena nafsuku yang sedang tinggi.

Dan, sudah ya Papa sudah cukup kok! seru

Papaku

Ehhmmmmm

ehhmmmm gak mau

ehhmmmm enak jawabku yang masih menikmati penis Papa

Papaku saat itu berusaha menghentikan karena ia takut aku marah dengan spermanya yang akan keluar

Uhhh Dan nanti kamu jadi kotor lho kata Papa

Ehhhmmm gak mau emmmm Pa tolakku atas perintah Papa

Tak lama kemudian tiba-tiba mulutku terasa seperti disemprot, saat itu cairan sperma Papa sudah memenuhi mulutku dan Papa segera menarik penisnya. Saat itu Papa segera bertanya

Dan kamu gak apa-apa kan? Kamu sudah Papa ingetin tapi gak mau dengar sih kata Papa

Gak apa-apa kok Pa,

tapi ini apa? dengan lugunya aku bertanya pada Papa

Itu yang namanya sperma, Papa takut kamu marah karena rasanya gak enak, jadi tadi Papa minta kamu berhenti, tapi kamunya malah gak mau, gimana gak enakkan rasanya?

tanya Papaku

Ehhmmm enak kok Pa meskipun rasanya aneh jawabku sambil menikmatinya

Aku seperti sudah mulai biasa dan tak canggung pada Papa yang seperti itu

Dan kamu mau gak lanjutin ke permainan selanjutnya? tanya

Uuuhmm seru gak

Pa? tanyakuku sambil mencium bibir Papaku

Serulah Dan jawab

Papaku

Okei deh jawabku

Lalu Papa pun mulai membaringkan tubuhku ke tempat tidur dan membuka kedua pahaku. Pelan-pelan Papa mulai menggesekkan penisnya di bibir memekku yang sudah basah dari tadi, aku pun bertanya.

Ehhhmm… Pa emang gak apa-apa ya? Aku takut sakit nih

ucapku pada Papa

Gak Papa Dan, malah enak kok. Kamu percaya

Papa deh! ucap Papa meyakinkanku

Iya udah deh aku percaya ehhhmmmm lanjutku sambil merasakan gesekan penis Papa

Dengan perlahan Papa terus menggesekan Penisnya di sekitar bibir memekku dan tiba-tiba Papa berkata

Tahan ya Dan ucap Papa emang kenaaa napa?

tanyaku yang terputus karena akhirnya Papa mulai memasukan penisnya ke dalam memekku dan terasalah rasa perih itu

Ehhhhmmmmm erangku sambil menahan suaraku

Uhhmmm tahan ya

Dan uhmmm ucap Papa sambil mengerang kenikmatan karena nikmatnya memekku yang masih perawan

Ehhhhhmmmm Pa sakit sentakku pada

Papa karena rasa perih yang kurasa

Tahan Dan jawab

Papa yang mulai memaju-mudurkan penisnya yang menancap di memekku

Kemudian Papa terus memaju-mundurkan hingga cukup lama dan aku pun mulai merasa kenikmatan yang dimaksud,

benar-benar nikmat aku pun mulai terangsang dan mulai meminta Papa untuk meneruskan bahkan meminta

Papa untuk mencium bibirku.

Pa enaakk ehhhmmmm

terusin saja Pa! pintaku pada

Papa

Oooohh Iya Dan jawab Papa

Eeuuhhmm ciumin aku Pa ehhmmm sekali lagi ucap pintaku pada Papa uuuhhhmmmmmm suara ciuman Papa dibibirku

Aku pun membalas ciuman

Papa. Sambil terus memaju-mundurkan penis Papa dalam memekku akhirnya Papa juga meremas-remas dadaku. Aku benar-benar sangat terangsang. Lalu Papa pun berhenti menciumku dan mengangkat badannya dengan tetap menancapkan penisnya.

Huh huh huh

Dan, buka mulut kamu dong perintah Papa

Eeehhmmm kenapa

Pa? tanyaku

Huh huh Buka saja

Dan Perinta Papaku

Aku pun segera membuka mulutku, tiba-tiba Papa melepaskan penisnya dari memekku dan maju mengarahkan penisnya ke mulutku hingga keluarlah lagi semua sperma Papa di mulutku untuk kedua kalinya.

Uhhhmmmmm

mmmmffftt erangku menikmati sperma Papa

Lalu Papa pun merebahkan tubuhnya di sampingku. Kita berdua istirahat karena cukup lelah. Tak lama kemudian kita pun ngobrol

Gimana Dan kamu seneng? Enak gak?

tanya Papa padaku sambil tersenyum dan membenahi rambutku

Enak sih Pa jawabku

Tapi kok tiba-tiba gini sih Pa? Kenapa harus ngelakuin sama aku?

tanyaku pada Papa

Kenapa? Kamu marah pada Papa? Kamu gak suka kalau Papa lakuin sama kamu? tanya balik Papa dengan nada kecewa

Enggak kok Pa, cuma pengen tahu saja?

tanyaku pada Papa

Ehhmmmmmm

sebenernya Papa lagi ada masalah sama Mama sedangkan Papa lagi pengen banget untuk ngelakuin itu dan Papa bener-bener gak kuat melihat badan kamu yang sudah tumbuh jadi cewek yang cantik dan sexy jawab Papa

Sebenernya Papa sudah lama nahan perasaan ini tapi hari ini Papa gak kuat dan hari ini Papa bener-bener pengen banget jelas Papa

Kamu gak marah kan?

tanya Papa padaku

Enggak kok Pa aku kan anak Papa, jadi aku harus bales semua yang pernah Papa kasih, ini saja belum cukup untuk bales kebaikan Papa yang jagain aku dari kecil jawabku

Kamu emang anak Papa yang baik ucap Papa sambil mengusap rambutku

Mmmm Dan Kalau lain kali Papa butuh kamu temenin lagi kamu mau gak? tanya Papa padaku

Emmmmm Papa nakal ah sekali dikasih minta lagi jawabku

Jadi gak boleh nih?

ucap Papa dengan nada kecewa

Lalu aku pun mencium bibir Papa

Boleh kok Papa aku sayang kapan pun

Papa butuh aku siap kok jawabku dengan mencium bibir Papa sekali lagi

Terima kasih ya Dan jawab Papa dengan membalas ciumku

Dan, Papa pergi dulu ya ucap Papaku

Mmmmm mau kemana Pa? Aku masih pengen Papa disini!

ucapku dengan nada manja ke Papa

Mau baliklah ke kamar,

nanti Mama malah tahu lho jawab Papa

Mmmmm ya deh tapi cium sekali lagi dong!

pintaku dengan manja

Mmmmffffftttttttt suara kami berciuman terakhir dimalam itu

Lalu Papa pun memakai bajunya dan segera meninggalkan kamarku, tapi sebelum Papa meninggalkan kamar aku manggil Papa

Pa !! panggilku

Apa Dan? Tanya

Papaku yang didepan pintu

Terima kasih ya sudah ngajarin aku! Ucapku dengan manja

Iya jawab Papa dengan tersenyum

Akhirnya aku pun tidur dengan nyenyak. Pagi harinya aku bangun dengan mata yang cukup ngntuk namun hari itu aku harus bangun untuk berangkat sekolah meskipun di

Sekolah aku ngantuk banget.

Tapi agi itu ketika selesai sarapan, aku langsung cium

Papa dan berkata aku sayang

Papa. Sejak hari itu kita sering melakukannya, bersama ketika gak ada orang ataupun ketika larut malam. Aku pun sering dikasih uang jajan lebih dari

Papa tanpa sepengetahuan

Mama atau keluarga pun yang lain.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan