2 November 2020
Penulis —  drogbi

Kisah Devi

ini merupakan suatu kisah yang menyedihkan sekaligus yang mengenakkan bagiku. Perkenalkan namaku Devi. Aku merupakan salah satu siswa yang masih duduk di bangku kelas 2 di salah satu SMU di kotaku. Aku merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Adikku yang pertama dan kedua adalah seorang laki-laki dan saat ini sedang duduk di bangku kelas 3 SMP dan 1 SMP.

Keluargaku sangat rukun dan sejahtera. Sebagai anak pertama, aku harus memberikan contoh yang baik terhadap kedua adikku dan aku selalu berusaha menjadi yang terbaik agar dapat membanggakan kedua orang tuaku. Papaku adalah seorang kepala cabang di salah satu bank swasta sedangkan mamaku adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku.

Walaupun keluarga kami adalah keluarga yang sejahtera, namun kedua orangtuaku mendidikku dengan disiplin yang tinggi. Dalam hal keuangan, kami anak2 nya tidak dibiasakan untuk mempergunakan uang dengan seenaknya atau untuk berfoya-foya. Karena mereka menganggap, jika dibiarkan untuk terbiasa menggunakan uang tanpa tujuan yang jelas kami akan menjadi orang yang malas karena dapat dengan mudah untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Sebagai seorang remaja perempuan, tentunya aku selalu memperhatikan penampilanku. Aku selalu ingin tampil cantik dan mempesona dihadapan pacar dan teman-temanku. Aku sengaja berhemat untuk menggunakan uang saku yang diberikan orangtuaku agar aku dapat menabung sehingga aku bisa membeli pernak-pernik maupun alat rias agar dapat mempercantik diriku.

Diusiaku yang saat ini sudah 17 th, aku memiliki tinggi badan 160cm dan berat badan 49kg. Dengan proporsi tubuh seperti itu, teman-temanku mengatakan aku terlihat montok dan mengundang mata para lelaki untuk melihatku apalagi ditunjang dengan bentuk badan seperti gitar spanyol dimana pinggulku terlihat sangat sempurna dan payudaraku yang membusung sangat indah yang menggunakan bra dengan ukuran 36B.

Kulit tubuhku yang kuning langsat dan wajah yang ayu (menurut teman-temanku) menjadikan diriku sebagai primadona di sekolahku. Tak heran banyak para gadis di sekolahku yang iri terhadap diriku karena aku banyak diidolakan para lelaki di sekolahku. Banyak teman-temanku yang berusaha mengajakku jalan-jalan atau pulang bareng sebagai usaha untuk melakukan PDKT terhadapku, namun aku tidak meng-iya kan karena aku hanya menganggap mereka sebagai teman.

Sebagai kakak kelas dia selalu membantuku dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahku. Walaupun dia aktif dalam basket, namun untuk masalah pelajaran dia tidak pernah ketinggalan. Terbukti dia selalu mendapatkan peringkat 1 dikelasnya setiap akhir semester. Sebagai pacarnya, aku juga termotivasi agar bisa menjadi pintar seperti dirinya.

Suatu waktu saat Denny datang kerumahku untuk membantuku mengerjakan tugas kimia dari guru. Dia sangat sabar mengajarkan dan membantuku dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah selesai mengerjakan tugas, kami menonton acara tv diruang keluarga sambil berbagi cerita satu sama lain. Kami duduk berdekatan dan aku sangat nyaman berada didekatnya.

Bau aroma parfumnya membuatku sangat tenang berada di pelukannya. Lalu dia mencium keningku. Akupun tersenyum menandakan diriku senang diciumnya. Sambil bercerita dia mengusap-usap punggungku yang membuatku mulai merinding. Lalu kami pun berciuman. Dia menciumku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Disela-sela ciuman kami aku berbicara “enak banget ciumannya yang. aku sayang kamu”.

Diapun tersenyum lalu berkata “aku juga sayang kamu dan cinta kamu bidadariku”.

Lalu kami kembali berciuman dan semakin panas. Ditambah lagi suasana saat itu sedang hujan deras semakin menambah suasana romantisme. Badanku bergetar saat tangannya menyentuh payudaraku. Namun aku tidak menghentikannya. Aku malah menikmatinya. Aku sudah tidak ingat lagi aku sedang berada dirumah sendiri dimana sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang lain yang bisa saja datang kapan saja.

Yang aku rasakan saat itu hanyalah nafsu. Nafasku semakin memburu dan di kemaluanku semakin terasa lembab. Tak sadar bahwa sekarang aku hanya mengenakan celana dalam saja. Entah kapan Denny berhasil melepaskan baju, celana dan bra ku. Dia sangat lihai membuatku melayang. Kulihat diapun saat ini hanya celana dalamnya saja yang masih menempel di tubuhnya.

Celana dalam itu terlihat menggunung menandakan sesuatu dibaliknya sedang semangat 45. Semua tubuh mulusku diciumnya dan kedua payudaraku menjadi sasaran empuk dari mulutnya. Tak hentinya dia memainkan puting susuku yang berwarna merah muda. Dia melakukan jilatan lalu menyedotnya. Kurasakan saat itu payudaraku terasa nikmat dan makin kencang dan membesar.

“uuuhhmm.. nikmat yank..” hanya itu eranganku menikmati sedotannya.

Denny semakin membuatku melayang. Dia mulai turun menciumi perut datarku, lalu turun lagi ke pusarku. Lidahnya menggelitik pusarku sehingga membuatku semakin melayang. Lalu dia menurunkan celana dalamku dan celana dalamnya sehingga kami sama-sama telanjang. Tubuh telanjangku semakin membuatnya menjadi seperti serigala lapar.

Lalu dia meminta ijinku untuk melakukan lebih jauh. Akupun mengangguk sambil tersenyum padanya yang menandakan bahwa akupun setuju dia melakukannya.

Dia mulai memasukkan kontolnya ke memekku. Walaupun memekku sudah basah namun terasa sulit untuk dimasuki kontolnya. Lalu diulanginya lagi melakukan penetrasi. Setelah pas lalu didorongnya pelan-pelan untuk memasuki liang kenikmatan milikku. Terasa besar sekali benda lunak yang mulai memasuki tubuhku itu.

“eeenngghhh..” erangku. Lalu di bertanya, “sakit yank?”

“ga yank, cuma punyamu terasa besar sekali menusuk memekku” kataku.

“tahan ya yank” jawabnya. Lalu kujawab dengan anggukan.

Makin dalam terasa benda itu menusukku.

Lalu, “eeeaaaahhh..” terasa ada yang robek dari memekku dan aku tau itu adalah selaput daraku yang telah ditembus oleh kontol pacarku. Perih sekali rasanya. Ada perasaan sedih karena kini aku sadar bahwa diriku sudah tidak perawan. Namun rasa sedih itu sedikit demi sedikit sirna dan berubah menjadi rasa nikmat di tubuhku.

“ehhmm.. enak yank.. kamu apain memekku koq jadi enak gini rasanya.. eenngghhh..” racauku.

“memek kamu legit banget rasanya yank.. aku nikmat banget inih.. ahh..” katanya sambil tetap menyodok kemaluanku.

Setelah 15 menit tanpa henti dia menggenjotku, lalu di mengatakan agar merubah posisi. Lalu dia duduk bersandar di tembok dan memintaku untuk duduk dipangkuannya. Aku duduk perlahan sambil dia memposisikan kemaluannya agar pas masuk ke dalam memekku.

blessss.. masuklah lagi kemaluannya ke dalam tubuhku. Lalu aku disuruhnya mulai menaik turunkan pinggulku. Nikmat rasanya. Lalu dia juga mulai menyusu padaku. Seperti bayi yang kehausan dia menyedot payudaraku seolah-olah akan keluar susu. Dengan semakin bernafsu aku makin cepat menaik turunkan pinggulku.

Kami berdua semakin meracau tak karuan menikmati pergumulan kami. Lalu Denny meminta merubah kembali posisi ke posisi semula. Lalu dia menusukkan dengan cepat. Dia semakin buas menusukkan kontolnya. Payudara ku pun semakin berguncang dan tangannya tidak lupa untuk ikut meremas payudaraku.

Beberapa saat kemudian aku merasa seperti akan pipis.

“yank, aku udah mau pipis nih..” kataku.

“tahan bentar yank, aku juga uda mau nyampe nih..” katanya semakin mempercepat tusukannya.

Semakin nikmat rasanya dan rasanya semakin ingin keluar pipisku.

Lalu..

“eeeeaaaahhhhhh.. aahhh.. ahhh… akuh kehluar yangh.. eehhhh… enaakkk…” teriakku tidak karuan..

“aahhhh… akkhuhh juggaa yankhh. ehh.. ohh.. eehh..” racaunya.. sambil mengeluarkan spermanya di rahimku..

rasanya hangat sekali dan sungguh sangat nikmat.

sambil menikmati moment itu kami berciuman dengan buasnya. bagaikan melepas kerinduan dengan sang kekasih dan tak lupa melepas nafsu juga..

Selama 40 menit kami memacu melodi nafsu kami berdua di ruang keluarga ku. Untung saja keadaan diluar hujan dan dirumah lagi sepi.

Setelah menyerahkan seluruh sel sperma yang keluar dari kantung testis yang dimilikinya, denny pacarku secara perlahan mulai bangun dan mencabut senjatanya dari dalam tubuhku.

Plooopp.. begitu bunyinya kira-kira saat senjatanya di cabut dari memekku.

Saking banyaknya sperma dan sel telur kami sampai tidak muat di rahimku dan seperti meleleh keluar dari memekku.

Denny berkata “terima kasih sayang uda memberikan sesuatu yang berharga darimu. Aku sangat mencintaimu dan ga akan meninggalkanmu. Luv u sayang”. Katanya yang membuatku bahagia.

Lalu kujawab “aku juga sangat mencintaimu sayang, tolong jangan tinggalin aku dan aku mau kita bersama selamanya. Luv u too”.

Lalu kami berciuman lagi.

Setelah itu kami mulai membereskan tempat bertempur kami tadi lalu mandi bareng.

Setelah kejadian tersebut kami semakin dekat. Setidaknya seminggu sekali melakukan hal tersebut. Tentunya aku meminum obat supaya ga hamil. Hubungan kamipun semakin hot.

Namun, setelah sekian lama kami berpacaran ada satu sifatnya yang makin lama makin aku tidak sukai yaitu sikap posesifnya yang sangat berlebihan. Hal tersebutlah yang menyebabkan retaknya hubunganku bersama Denny.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan