31 Oktober 2020
Penulis —  jumli

Kisah cinta ibu dan anak

Kisah cinta ibu dan anak - 1

Pukul 10.00, kulihat mobil Mama masuk perkarangan rumah. Mama turun dari mobil.

“Ma.. Mama” teriakku sambil melambaikan tangan.

Sebelum aku lupa aku bernama Yoyo

(nama samaran) umur 16, aku tinggal bersama kedua orang tuaku. Mama berumur 27 dan Papa berumur 45.

Kenapa umur kedua orang tuaku berbeda jauh, karena Mama saat umur 12 tahun hamil karena diperkosa oleh tetangganya waktu di desa Mama dan yang menolong penderitaan Mama adalah Papa yang berumur 30 tahun tapi belum menikah. Kata paman Mama sudah manis dan cantik (macan) waktu kecil.

Sekarang Mama tidak mungkin hamil lagi karena Mama mengalami pendarahan rahim yang sangat parah ketika melahirkan aku, itu dikarenakan umur Mama yang masih sangat muda saat melahirkan aku.

Aku sangat menyayangi dan mencintai Mama disamping itu ada juga perasaanku ingin menikmati tubuh Mama. Mama sangat cantik,

dadanya besar, dan kalau setiap melihat Mama pasti adikku selalu bangun. Apalagi setiap aku melakukan onani dalam anganku aku melakukan hubungan intim dengan

Mama.

“Sayang kamu berhasil, dan kamu juga mendapat ranking 1” teriak

Mama sambil melambaikan tangan kepadaku.

Pukul 19.00, kami sekeluarga makan bersama.

“Selamat ya Yo, kamu ingin melanjuntukan ke SMU mana?” tanya

Papa.

“Enggak tahu Pa” jawabku.

“Kok enggak tahu sih, ntar kamu tidak sekolah loh” kata Mama.

“Ya sudah ntar Papa cariin tapi kamu harus pertahankan prestasimu yaa”

kata Papa.

Pukul 20.00, aku dan Mama nonton

TV bareng. Papa pergi ke Bandung setelah makan tadi karena katanya ada urusan kerja dan Papa akan di

Bandung selama 4 hari, dan aku disuruh menjaga Mama. Mama tidak berapa lama pergi ke kamar tidur.

“Mama tidur dulu ya sayang” kata

Mama.

Aku menonton TV acara misteri, aku yang orangnya takut akan hal-hal gaib pergi ke kamar Mama supaya ditemanin nonton. Aku mendorong kamar Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku sangat takjub melihat

Mama yang sedang tidur karena

Mama tidur hanya memakai BH dan

CD. Aku sesak napas tak tahu harus bagaimana karena ini benar-benar kejadian yang tak diduga.

Aku mendekati Mama, Mama kalau tidur susah untuk dibangunkan jadi mungkin ini kesempatanku untuk merasakan tubuh Mama pikirku dalam hati. Dengan perasaan takut kubuka BH Mama. Begitu terbuka,

aku sadar bahwa dada Mama sangat indah. Dada Mama tidak kalah indah dengan dada cewek jepang yang aku tonton di blue film. Kuremas-remas kedua dada Mama dengan ritme kadang keras kadang lembut,

kuremas berulang-ulang.

“Akh.. Akh..” desah Mama walau pelan tapi aku mendengar.

Aku seperti mendapat lampu merah menghisap tetenya kanan kiri secara bergantian sedangkan tangan kiriku kuselipkan ke dalam CD Mama untuk memainkan vagina Mama.

“Sshh.. Shh” desah Mama tangan kiriku yang kuselipkan ke CD untuk memainkan vagina Mama terkena lendir Mama yang sudah keluar. Dada

Mama yang kuhisap kedua puting

Mama mengeras. Setelah puas menghisap dan menjilat puting Mama aku membuka CD Mama yang sudah sedikit basah sama lendir Mama sendiri. Kujilat, kuhisap dengan keras vagina Mama dan kumasukkan lidahku ke dalam vagina Mama.

“Ohk.. Ssh” desah Mama dan lendir

Mama lagi-lagi keluar.

Aku ganti dengan mengocok vagina

Mama dengan jari tangan kanan sementara tangan kiri mengelu-elus klitoris Mama yang membesar.

“Akhh.. Sshh.. Okhh” desis Mama agak keras tapi tetap dalam keadaan tidur. Aku tidak peduli Mama bangun atau tidak kukocok tangan kananku yang mengocok vagina Mama dengan cepat.

“Plok.. Plokk” bunyi kocokan vagina

Mama lalu.

“Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai”

gunggam Mama yang disertai tubuh

Mama mengejang dan mengeluarkan lendir banyak.

Aku tahu pada saat itu Mama pasti orgasme langsung saja kujilat vagina

Mama yang masih berlendir.

“Wah benar-benar vagina Mama wangi dan lendirnya enak” kataku kubisikkan ke kuping Mama yang aku sendiri tidak tahu Mama masih tidur atau sudah bangun.

Mama masih mengatur napas karena habis orgasme, tapi aku nekat dengan mencium mulut Mama dan memasukkan lidah ku ke dalam mulut

Mama. Ternyata Mama membalas kulumanku dan memainkan lidah

Mama dengan lidah aku, lama sekali kami saling menghisap dan mengulum. Tapi tanganku tidak diam. Tanganku meremas buah dada

Mama, memilin puting Mama yang menyebabakan Mama mendesis.

“Okhh.. Akhh”.

Tubuh Mama tiba-tiba mengejang lagi tang menandakan Mama orgasme untuk ke-2 kalinya.

“Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat”

gunggam Mama lagi tetapi tidak menampakkan Mama akan bangun.

Lagi-lagi cairan Mama keluar. Aku tidak berani membuat Mama melakukan oral kepadaku karena takut Mama tahu aku berbuat mesum padanya. Makanya aku langsung memasukkan kontolku ke vagina

Mama yang sudah basah. Walaupun vagina Mama basah tapi kontolku ynag besar tidak dapat masuk. Aku akui kontolku besar dan panjang tapi setelah kucoba-coba akhirnya dapat masuk.

“Okhh… Shh..” desah Mama waktu kontolku masuk ke vagina Mama.

Vagina Mama sempit, aku sangat sulit menggerakkan kontolku. Vagina Mama terasa nikmat yang membuat aku melayang syraf-syaraf dan otot-otot vagina Mama memijit kontolku. Mama pun seperti cacing kepanasan menggoyangkan pantatnya tidak beraturan yang membuat kontolku akhirnya masuk seluruhnya ke vagina

Mama.

“Akkhh.. Okhh” desah Mama sambil mengejang dan itu membuat aku kaget karena Mama orgasme ke-3

kalinya. Dan cairan Mama yang keluar agak memudah kan aku melakukan gerakan kontolku di vagina Mama.

Mama merenggangkan kedua pahanya untuk memudahkan aku menggerakkan kontolku. Mula-mula kukocok pelan-pelan, lalu selanjutnya berirama kadang pelan kadang cepat yang semakin membuat Mama mengugam.

“Akhh.. Teruus nikmat.. Yaa” aku semakin bersemangat, mulai menganti posisi Mama sekarang

Mama telungkup dan pantatnya kubuat menungging, dengan gaya doggie style ini aku merasa nikmat dan Mama pantatnya mengikuti irama goyangan kontolku, otot vagina Mama mengedut dan aku yakin Mama orgasme, ternyata Mama orgasme untuk ke-4 kalinya.

Aku juga mengedut dan muncratlah spermaku di vagina Mama, bahkan aku yakin spermaku menymprot rahim

Mama karena kontolku di vagina

Mama selalu kena rahimnya.

“Akhh.. Akhh” desah Mama.

Aku tak puas lalu kupangku Mama dan wajah kami berhadapan lalu kumasukkan kontolku ke vagina

Mama. Plleess.. bunyinya.

“Akkhh..” desah Mama.

Kukocok dengan berirama, aku dan

Mama orgasme berbarengan sambil kami mengulum. Kudiamkan sebentar kontolku dalam vagina Mama.

Kukeluarkan, plop bunyinya. Kucium kening Mama dan kuusap rambutnya.

Kulihat Mama sangat lelah dengan keringat yang bercucuran, ku bisikkan ke telinga Mama.

“Lain kali lagi ya Ma, Mama sangat enak vaginanya” lalu aku matikan TV

dan pergi ke kamar sebelum tidur kulihat jam ternyata jam 3 dini hari aku selesai main sex dengan Mama.

Kesokannya..

Pukul 17.00, aku berenang dengan santainya, aku tidak canggung kalau bertemu Mama begitu juga dengan

Mama seperti tidak tahu kejadian semalam.

“Yo Mama ikut berenang donk” kata

Mama yang begitu aku berbalik melihat Mama sudah memakai bikini untuk berenang, dan aku yakin bahwa

Mama tidak memakai apa-apa selain bikini itu. Mama lalu masuk ke kolam dan menuju ke aku.

“Ajarin Mama berenang donk Yo” kata

Mama agak manja. Aku yang mendapat kesempatan langsung berpikir bagaimana caranya untuk menyetubuhi Mama lagi.

“Begini ya Ma, Yoyo akan ngajari

Mama tapi Mama harus nuruti kata

Yoyo. Gimana Ma, mau enggak?”

tanyaku.

“Boleh” kata Mama sambil tersenyum.

“Pertama kita pemanasan dulu Ma”

kataku.

Lalu aku membelai dada Mama yang montok. Aku melihat Mama diam saja sambil napas Mama terlihat sesak,

aku mulai membuka bikini atas

Mama.

“Jangan Yo ada Bi Inah dan Bi Pur”

kata Mama.

“Enggak pa.. pa.. Ma enggak ketahuan kok” balasku.

Mama diam saja, segera aku menjilat dada kanan Mama dan memilin puting kiri Mama dengan tangan.

“Akhh… akhh, kamu mulai bandel ya.. Yo” kata Mama sambil mendesah.

Kucium mulut Mama dan Mama membalas dengan memasukkan lidahnya dan menghisap kidahku serta meludahi aku. Kami bermain lidah sangat lama.

“Yo masukin donk, Mama enggak tahan nih akhh..” kata Mama.

Aku lalu menaikkan tubuh Mama ke pinggir kolam lalu membuka bikini yang melindungi vaginanya. Begitu terbuka kulihat lendir Mama sudah keluar segera saja kuhisap, kujilat dan kumasukkan lidahku dalam vagina Mama.

“Akkh.. Okhh enak Yo vagina Mama sangat enak” kata Mama.

“Ma aku kan membuat Mama lebih baik tapi Mama tidak boleh main sex dengan siapapun termasuk Papa”

kataku sambil mengocok-ngocok vagina.

“Iya Yo, Mama kan budak sex mu,

cepat Yo masukkin kontolmu ke vagina

Mama akkhh.. Sshh” jawab Mama.

Aku naik ke pinggir kolam lalu mendudukan Mama di atas pangkuanku dengan wajah kami bertemu “bleess” bunyi kontolku ke vagina Mama.

“Wah, Mama sudah bisa ya nampung kontol Yoyo” candaku.

“Kan kemarin sudah latihan ama kamu” kata Mama.

Lalu aku sadar bahwa Mama kemarin suka melakukan sex denganku.

Dengan semangat kupompa dengan cepat.

“Akkhh.. Yess.. Enak sayang.. terus”

teriak Mama.

Senyumku melebar dan aku pun mencium mulut Mamaku yang dari tadi mendesis dengan disertai pompaanku yang cepat.

“Sayang.. Saayangg Mama datangg”

teriak Mamaku. Lalu kurasakan mani

Mama menyiram kontolku yang masih memompa Mama. Tubuh Mama menegang dan memelukku dengan kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat datang.

“Kenapa sayang kamu mau main di kolam sama Mama?” tanya Mama.

“Iya Ma habis Bi Inah datang” jawabku.

Aku senderan di dinding kolam sedangkan Mama berhadapan denganku. Mama lalu masuk ke air dan tanpa kusadari Mama melakukan oral kepadaku. Mama hisap, jilat pokoknya Mama melakukan yang hebat dan membuat aku mendesah.

“Akhh”.

“Kenapa Den?” tanya Bi Inah. Aku kaget.

“Enggak pa.. pa.. Bi” jawabku.

Lalu Bi Inah ke dalam dan aku orgasme tapi Mama meminum spermaku sekaligus minum air kolam.

Kutarik Mama.

“Enggak pa.. pa.. Ma?” Tanyaku.

Waktu mama mau menjawab, kucium mulut Mama dan kumasukkan kontolku ke dalam vagina Mama dengan gaya aku seperti mengendong

Mama. Lama kami melakukannya dan

Mama memeluk erat-erat, tubuhnya mengejang dan orgasme Mama untuk ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun menyuruh Mama naik lagi ke luar kolam dan Mama ku suruh menungging. Kali ini aku masukin kontolku ke lubang pantat Mama.

“Ma, kita anal sex yuk?” tanyaku.

“Jangan Yo, Mama belum pernah”

jawab Mama.

Tanpa memperdulikan jawaban Mama kumasukkan dengan paksa ke pantat

Mama walau pun lama akhirnya masuk juga.

“Penuh Yo.. Sakit” teriak Mama.

Aku tak peduli tetap kukocok tak berapa lama Mama menggoyang pantatnya untuk mengimbangi kocokanku.

“Enak Yo.. Shh.. Yang keras Yo” teriak

Mamaku.

Kupercepat lajuku, kontolku mengedut dan tubuh Mama mengejang lalu kami sama-sama orgasme.

“Akhh Mama datang sayang” teriak

Mama.

“Akhh vagina Mama enak juga”

kataku.

Setelah kami selesai sex. Kami mandi berdua lagi dan melakukan sex lagi.

Terus-terusan kami melakukannya dimana ada kesempatan, entah saat mandi, malam ketika Papa keluar kota, di mobil, dan kami juga menyewa hotel jika kondisi tidak aman tapi kami ingin melakukan sex.

Pokoknya kami melakukannya setiap hari baik itu dimana tempatnya.

Aku memasuki kelas 2 SMU..

Papa ingin merayakan pernikahan

Mama dengan Papa dengan liburan dari kantor untuk 3 orang selama 2

hari, aku pun ikut dalam liburan tersebut. Memang Mama masih menepati janjinya untuk bermain sex hanya dengan aku, tapi aku merasa

Mama akan mau melakukan hubungan badan karena ini hari pernikahan mereka. Makanya aku pun berhasrat untuk minta ikut. Mama tahu alasan sebenarnya aku ikut makanya Mama mengiyakan permintaanku. Liburan ini benar-benar liburan buat kami tapi tidak untuk Papa makanya liburan akan ulang tahun pernikahan mereka menjadi hubungan sex antara Ibu dan anak.

Pukul 14.00, kami tiba di^^^.

Hotelnya bagus. Papa memesan 2

kamar. Aku melihat Papa mencium

Mama tapi Mama menolak karena

Mama melihat mataku yang menatap

Mama dengan tajam.

“Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk kucium aja kamu nolak” tanya Papa.

“Malu kan dilihat orang” hindar

Mama.

Telepon Papa berbunyi dan Papa ngomong sebentar lalu menghentikan pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2

orang tuaku bersebelahan, aku mau masuk lalu kudengar.

“Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih ntar Papa baliknya jam 21.00” kata

Papa ke Mama.

Aku masuk kamarku, kutunggu selama

4 menit dan keluar kamar sambil melihat Papa ada atau tidak. Kulihat tak ada Papa maka aku pun membuka kamar Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan merantai pintu kamar, kulihat Mama sudah telanjang bulat tanpa apa-apa mendekat kepadaku. Diciumnya bibirku, akhirnya kami saling mengulum. Mama menundukkan wajah ke celana jeansku, dan membuka celanaku dan CDku.

Dengan cepat aku juga membuka bajuku. Sekarang kami sama-sama telanjang bulat.

Mama mengulum kontolku, menjilat,

mengocok.

“Akhh” desahku.

“Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada kontol papamu” kata Mama.

Dengan kehebatan Mama dalam oral aku orgasme. Cpreett.. Cepreet..

suara dalam mulut Mama dan Mama pun menelan spermaku tanpa ada yang tersisa.

“Enak sekali spermamu sayang” kata

Mama genit.

Aku membawa Mama ke ranjang lalu aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap jilat klirotis Mama, sedangkan tangan kanan mengocok pantat Mama, lalu tangan kiri bermain aktif dengan buah dada Mama, kuremas-remas dengan ganas.

“Akhh.. Teruuss Yo” desah Mama.

Kumainkan posisi ini dengan lama,

Mama pun mengejang.

“Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg” teriak Mama sekeras mungkin.

Kurasakan dimulutku lendir Mama keluar dari vaginanya, sedangkan tangan kananku merasa keluar lendir juga dari lubang pantat Mama.

Kujilat dan kutelan lendir Mama baik yang di vagina dan lubang pantat

Mama. Kucium Mama lalu kutanya.

“Siap Mamaku sayang” Jawab Mama.

“Terserah kamu dan kontolmu say,

pantat, buah dada, vagina Mama semuanya hanya milikmu”.

Dengan semangat Mama membuka pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama.

“Ukhh.. Sshh” desah Mama.

Dengan Mama yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex,

mengakibatkan Mama tidak kesusahan menerima kontolku. Tak berapa lama Mama mengaitkan kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh

Mama menegang.

“Oohh.. Yeeaahh” teriak Mama.

Kurasakan daging di lubang pantat

Mama mengurut kontolku dan menyiram dengan lendir Mama. Aku tak peduli Mama orgasme, tetap kupompa lambat, cepat, lambat dengan berirama. Lalu aku menelungkupkan Mama dan membuat

Mama menunging, kumasukkan kontolku tetap pada lubang pantat

Mama. Mama mengoyangkan pantatnya sesuai gerakanku.

Sepertinya gairah Mama naik lagi,

karena Mama mendesis.

“Oohhk.. Uhkk.. Yeaa” sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku semakin besar dan gerakan Mama juga semakin liar,

“Ma, Yoyo datang” kataku.

“Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh” balas Mama.

Tak berapa lama aku dan Mama orgasme berbarengan. Di pantat

Mama Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani Mama.

Kulihat jam ternyata sudah jam 18.00,

“Ma pindah yuk ke kamar Yoyo”

ajakku, “Ntar Papa jadinya enggak bisa main sama Mama” kataku lagi.

“Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang” kata Mama sambil mengulum mulutku.

Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta Mama pindah.

Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi.

BERSAMBUNG ..

Cerita Sex Pilihan