31 Oktober 2020
Penulis —  merem_melek

Ipeh janda binal

Aku melewati sebuah lapangan bola untuk mencapai rumah pa riki, ku tundukan kepalaku melihat beberapa rumput yang masih dibasahi embun, kembali aku terbayang dulu saat masih bersama suamiku, ialah yang menbuatku begitu binal seperti saat ini, dulu suamiku adalah seorang supir truk, dia mengantarkan pasir ke luar kota biasanya ia pulang 3 hari sekali, dan saat pulang kerumah biasanya ia membawa serta keneknya ikut pulang kerumah, ada sebuah kejadian yang menjadi awal kebinalanku.

mba ipeh… mba… suara pintu diketuk… malam itu aku memang sudah menyiapkan diri untuk pertempuran dengan suamiku, karna hari itu aku tau suamiku akan pulang, maka aku hanya mengenakan baju tidur tipis tanpa mengenakan beha dan cd, tapi saat ku buka pintu aku sangat terkejut suamiku pulang dengan sangat mabuk, suamiku tidak mampu berjalan sendiri, hingga ia di antar kedua orang temanya yaitu joni dan pak risman, joni adalah kenek truk suamiku, umurnya sekitar 25 th orangnya kurus tinggi, sedangkan pak risman adalah pemilik perusahaan tayek pasir umurnya sekitar 40thn orangnya botak dengan perut membusung kedepan.

ohh… kenapa suami ku mas… tanyaku dengan penuh khawatir…

ini mba… tadi kami minum sedikit… tapi sepertinya suami mba minum terlalu banyak… ucap joni sambil mereka berdua membawa suamiku menuju kamar.

setelah menidurkan suamiku di kasur mereka kembali keruang tamu

apa sebaiknya kami langsung pamit saja mba? ucap pak risman sambil membakar sebatang roko… sedikit mengangkat bibirnya sehingga kumisnya ikut bergerak terlihat seperti senyum penuh arti.

tolong tunggu sebentar ya pak, saya takut kalau nanti terjadi apa apa sama suami saya, gak ada yang bantu,, ucapku penuh harap… saat ini aku benar benar takut, sungguh tak ada sedikitpun niat untuk berbuat macam macam.

ohhh ya kalau saya sih disuru nginep juga mau mba,, sambung joni sambil menatap ke pak risma,, pak risman yang sepertinya mengerti maksud joni langsung ikut tertawa.

Saat itu anak ku fani belum lahir jadi hanya ada robi yang saat itu berusia 5 tahun… dan sudah terlelap di kamarnya.

emmmm bapak bapak mau minum apa biar nanti saya buatkan

saya kopi hitam saja ada mba jawab joni dengan sigap…

oh ada mas… pak risman mau minum apa? aku menoleh kearah pak risman yang sedang menikmati roko…

saya ikut joni saja mba jawabnya ketus,, lalu berdiri mengeluarkan hp dari saku celanya…

yasudah,, saya tinggal sebentar ya aku segera membuatkan mereka kopi,, setelah selesai membuat kopi aku langsung menuju ke kamar tidurku untuk melihat suamiku, suamiku tidur celentang di atas kasur dengan sepatu yang masih terpakai, lampu kamar yang terang membuat aku bisa melihat jelas.

aku membuka sepatu suamiku, kulihat baju yang di gunakan oleh suamiku sudah basah karena keringat… aku coba untuk membuka satu persatu kancing baju suamiku… tapi aku terkejut, suamiku menarik lenganku hingga aku ambruk di dadanya… dengan sangat keras ia memeluk ku dan menciumi leherku… aku yang memang sudah dari tadi siang menginginkan hal ini tak kuasa menahan nafsu yang mulai bangkit akibat cumbuan suamiku.

ahhhhhhh… sakit sekali vaginaku, karna kaget menerima sentakan kontol suamiku… kontolnya dengan begitu saja masuk kevaginaku… padahal saat itu vaginaku belum mengeluarkan cairan, aku tak tahu kapan suamiku membuka seleting celananya begitu mudahn karna aku hanya menggunakan baju tidur sedengkul, batang suamiku memang tak begitu besar tapi panjangya hingga membuat perutku terasa mules… dengan tangan yang begitu kekar suamiku mengankat bokongku sehingga aku setengah duduk di atas pusarnya, mulutnya melahap dadaku dari luar baju tidurku, dan dengan cepat ia pompa kontolny, aku merasakan sakit tadiperlahan berubah menjadi kenikmatan

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan