2 November 2020
Penulis —  Yulianton33

Hari hari tua ku

Lalu ku buka pintu nya ternyata pak Paidi bersama istri dan anaknya mau minta tolong untuk mencuci pakaiannya dan bersih2 rumah karena 2 hari mereka akan ke kota..

“Assalamualaikum”

“Wa. laikum salam”

“Mbok Lis saya mau minta tolong ini 2 hari saya mau ke kota nanti cucian yang kotor di cuci dan bersih2 rumah sekalian ya… kan mumpung mbok Lis libur gak ada garapan di sawah” ucap pak paidi

“Iya pak.. Keponakannya bapak gak ikut ke kota sekalian???” tanya ku

“Ndak mau dia mbok… katanya mau refreshing di desa dulu di kota terus sumpek.. oh iya mbok sekalian temanin Angga ya”

“Oh iya pak…”

“Ini buat mbok selama saya di kota (sambil memberikan amplop)”

“Eh apa ini pak”

“Itu buat mbok Lis.. kami berterimakasih sebelumnya loh sudah ngerepotin mbok Lis” ucap istrinya

“Ngga ngerepotin kok buk. pak.. malah saya berterimakasih sekali pada bapak ibu sudah sangat baik kepada saya”

“sudah ya buk kami berangkat dulu… titip rumah ya.. nanti sore kalo mbok Lis gak sibuk bisa langsung ke rumah saja…” ucap istri nya

“Iya buk pak”

“Assalamualaikum”

“Wa. laikum salam”

Aku sama sekali tak teringat kejadian kemaren waktu di sungai. hingga aku mengiyakan tawaran keluarga pak Paidi…

Sore harinya aku ke rumah pak Paidi ku ketuk pintu nya..

“Tok tok tok aslamulaikum”

Tak ada jawaban

Lalu ku ketuk lagi. juga tak ada jawaban…

Lalu ku ketuk yang terakhir akhirnya di buka kan oleh Angga sepertinya dia baru bangun tidur mungkin akibat ketukan pintu.. setelah di buka dia langsung kedalam masuk ke kamarnya dan pintunya di tutup.

Karena aku sudah pernah kerumahnya pak Paidi aku langsung saja ke belakang mengambil sapu dan membersihkan rumahnya.. rumahnya cukup besar hingga rasanya capek sekali…

Tak terasa sudah maghrib pikirku kalo aku nyuci sekarang pasti gak bakalan selesai mending besok saja.. kemudian aku ketuk kamarnya Angga dan pamit pulang…

Pagi harinya setelah aku bersih2 rumahku dulu dan sekitar jam 7 aku kerumahnya pak Paidi untuk bersih2 dan mencuci pakaian.

Pintu masih tertutup sepetinya Angga belum bangun… ku coba ketuk tak di buka kemudian ku ketuk lagi dia datang dan membukakan pintu persis dengan dugaan ku dia baru bangun tidur.

Aku masuk dan bilang ke dia mana pakaian kotornya biar saya cuci sekalian… tanpa kata dia langsung masuk ke kamarnya dan keluar membawa pakaian2 kotornya…

Lalu aku langsung ke belakang menaruh pakaian kotornya beserta punya pak Paidi sekeluarga. sebelum mencuci aku bersih2 rumah dulu. Angga sepertinya lanjut tidur lagi soalnya gak kelihatan dari tadi hingga waktu jam 8 pagi selesai bersih2…

Aku melanjut mencuci pakaian karena tak bisa pakai mesin cuci aku pakai manual saja di depan kamar mandi…

Tak lama kemudian Angga datang dia cuma memakai handuk sepertinya akan mandi. saat itu karena aku posisi duduk juga sih karena sedang mencuci dia tanpa bertanya ini itu langsung saja masuk ke kamar mandi…

Tapi aneh nya dari dia menutup pintu sampai sekitar 15 menit gak ada suara air. ah masa bodoh aku masih saja melanjutkan mengucek2 pakaian. kemduian terdengar suara Angga memanggilku..

“Mboook”

“Iya mas Angga” Aku menoleh ke arahnya betapa kagetnya saja melihat diatelanjang bulat sambil tangan nya mengocok burungnya ..

“Astaga” hanya itu yang keluar dari mulutku..

“Mbok tolong kcookin kontol aku” karena jarak kami hanya 1.5 meter dia mendekatiku persis didepan ku dan menarik tangan ku..

“Jangan mas mbok sudah tua”

“Cuma ngocokin saja kok mbok… please ya”

Aku hanya diam kemudian tangan ku di tuntun ke arah burungnya. sambil memejamkan mataku ku pegang burungnya yang besar… kemudian tanganku di maju mundurkan olehnya…

“Iya mbok terus kocok ah enak yahhh terus mbokk” rintihnya

Aku masih terus mengocoknya

“Mbok sudah mbok stop dulu”

Aku pun berhenti

“Mbok aku pengen pegang teteknya boleh ya”

“Jangan mas ..”

“Gpp mbok.. cuma dari luar saja kok.. gpp ya mbok”

Tanpa aku jawab dia langsung meremasi kedua susu ku.. sudah lama tak merasakan seperti ini aku sangat menikmatinya…

“Mbok di lepas ya bhnya aku kehalang nih jadi susah”

Dengan tidak sadar aku melepas kaos ku yang ku pakai kemudian ku lepas bh ku… terpampanglah kedua tetekku yang seperti pepaya ini…

Kemudian dia jongkok di depanku dan langsung menyusu padaku

“Ssstttttt sshhhh ahhh sstttttt” di sedot2nya pentilku rasanya snaagt nikmat sekli.

Tangannya mengelus selakanganku yang masih terhalang celana dan CD ku..

Kemudian di meminta ku melepas celana dan CD hingga aku telanjang bulat… dia memintaku tiduran di atas lantai lalu di tindihnya dan dia memasukan burungnya ke dalam memekku. dia berusaha memasukannya tapi belum bisa bisa karena sudah 15 tahun tak pernah di masuki oleh milik alm. suamiku karena dulu dia terkena impoten akibat kecelakaan.

Inilah kenapa anakku cuma 1 padahal dulu aku pengen punya anak banyak. tapi karena kesetiaan ku pada beliau hingga aku pendam sampai dia tiada.

Kemudian dia meludahi memekku dan berusaha memasukan nya lagi akhirnya bisa masuk meski rasanya sangat perih…

Dia mulai memompa pelan pelan hingga akhirnya bisa juga.

15 tahun ini aku hanya memuasi diri dengan masturbasi kadang meminta alm. suamiku untuk menyolok2 memekku dan meremasi tetekku… kini seorang pemuda malah yang memberi kenikmatan ini padaku…

Teteku di remasi dan di hisap olehnya sambil memompa ku..

Aku mengejang… setelah sekian lama akhirnya aku orgasme yang dahsyat bahkan rasa yang mungkin rasanya telah mati kini hadir kembali…

Dia malah lebih cepat memompa nya seeptinya tahu kalo aku udah keluar…

“Aahhh ahhh ahhh ahh ahhh ahh ahhh”

“Ughhh ughhh ughhh ughhh uvhhhhh”

Dia makin cepat dan makin cepat kemudian menekan dan creootttttttt crroottttttt crrootttt aku pun ikut keluar juga yang ke 2 kalinya…

Nafas kami ngos ngsan lalu dia mencabut burungnya llalu berdiri.

“Makasih banyak ya mbok”

Lalu dia masuk ke kamar mandi. sednagkan aku masih terkapar mengatur nafas.

Setelah nafasku kembali normal aku bangun dan memakai pakaianku lagi kemudian melanjutkan mencucinya…

Siang harinya waktu aku mau pamit ke mas Angga yang sedang menonton tv. dia menarikku dan meminta untuk lagi..

Hingga waktu sudah sampai Maghrib entah berapa ronde kita main hingga badanku lemas tak berdaya. memekku sampai tak bisa menampung semua pejuhhnya mas Angga…

Kemudian terdengar bel dari hpnya mas Angga bahwa pak Paidi menelepon bilang kalo nanti malam sudah sampai rumah…

Setelah kami mandi kemudian aku meminta mas Angga mengantarku pulang karena aku sudah capek sekali untuk berjalan dan perih di selakangnku…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan