2 November 2020
Penulis — ninja8484
‘biarin…‘kata beliau dengan muka yang dibuat kaya orang gemes
‘ibu jangan bilang mama yah… aduh… aduh…’
Wajahku di jembreng tangan Bu Mia dengan jarak yang sangat dekat bahkan kadang bersentuhan membuat kontolku ngaceng.
Perlakuan ‘kejam’ Bu Mia berangsur menjadi seperti orang horny. tatapan mata serta gerak tubuhnya menandakan itu. Ku piker obat perangsang itu sudah mulai bekerja di tubuhnya, kurang lebih 30 menit setelah masuk ke tubuhnya.
Aku membalikan badan ke sandaran sofa untuk menyembunyikan mukaku yang memerah malu ini. tangan Bu Mia berusaha mengembalikan wajahku kea rah depan, aku bersikukuh dengan merapatkan wajah di sandaran sofa. Pergerakan tubuh Bu Mia ternyata terasa di bagian pungguku, ternyata tubuh Bu Mia sudah merapat dengan pungguku.
‘alan berbalik dong, masak ibu di belakangin begini’
Aku tidak mempedulikan, yang ada di pikiranku adalah tentang aksi lanjutan ini.
Tiba-tiba Bu Mia memelukku dari belakang, tangannya melingkar di perutku, sementara kepalanya berada di leherku.
Yes, yes. Berarti obat perangsang ini sudah bener-bener bekerja. Aku membalikan wajahku dan ibu mia tak melepaskan pelukan tubuhnya dari tubuhku.
‘lan…’
‘ibu ga cerita sama mama kan’ aku pura-pura masih membahas tema tentang indri, padahal aku yakin betul pikiran ibu sudah berpindah dan di masuki birahi efek dari obat perangsang.
‘alan, ah…’ Bu Mia duduk di panggkuanku, dan membenamkan tubuhnya di dadaku, toket besarnya menekan dalam di dadaku, mulutnya meciumi leher Sementara kedua tangan memegang tanganku.
‘Bu mia…’ aku pura-pura kaget
Bu Mia tidak berkata-kata lagi. Ia terus saja bergerila menciumi bibirku dengan suara yang semakin parau. Aksi Bu Mia semakin liar ketika dia membuka kaos yang ku kukenakan.
‘ibu mia… oh…!’ hanya itu yang keluar dari mulutku.
‘ibu pengen lan… kamu mau kan menolong ibu…???’
‘Yes, kata2 yang ku idamkan akhirnya keluar juga dari bibir seksinya…
Aku mulai beraksi, tangan yang dari awal sudah gatal inging menjamah, langsung beraksi meremas toketnya. Uh, gede banget, empuk.
Bu Mia tidak puas dengan dengan remasan tanganku, ia mengangkat tshirt, dan membuang begitu saja, kemudian dia melepas tali bh dan juga mencampakan kebelakang, toketnya kemudian di berikan kewajahku.. Cup cup mulutku langsung nyosor di putting toketnya. Toket putih besar dengan putting merah kehitam-hitaman menjadi mainan lidahku.
Aku semakin liar, mendorong Bu Mia hingga telentang di sofa. Inilah tujuanku, menikmati setiap jengkal tubuh Bu Mia. Tindakan pertama yang kulakukan adalah melepas rok dan celana dalamnya, hingga Bu Mia telanjang bulat telentang pasrah di sofa siap menanti semu perilaku bejatku.
paha mulus Bu Mia menjadi sasaran utama, gara-gar paha mulus inilah aku melakukan aksi gila ini. aku menggerayangi setiap jengkal paha mulus Bu Mia, kemudian aku buat cupangan kecil dipaha bagian Bu Mia yang mulus itu… lalu sedikit demi sedikit aku elus semua bagian pahany hingga telapak tanganku semakin dekat dengan daerah paling pribadi milik perempuan; memek Bu Mia.
‘eghhhh… egghhhh… eghhhh…’ ibu menggelinjang ketika tanganku berada di bibir memek itu.
sejenak aku meninggalkan memek Bu Mia. sasaranku kini adalah dua bukit kembar yang masih cukup membusung meski sedang telentang. dengan buas aku melumat puting toketnya sebelah kiri, meremas payudara kanan dengan tanganku.
gerakan mulut dan lidahku semakin menjadi ketika aku menjejahi setiap centi tubuh molek teman ibuku itu. dari leher, turun kembali ke toket kemudian berangssur turun ke memek. bermain main lidah di memek aku berlama-lama apalagi posisi kaki kiri Bu Mia sudah berada di atas sandaran sofa sehingga wilayan memek semakin terbuka.
Bu Mia terus mendesis. aghh… aghhhhh… eghh… ohhhhhhh… zzzzz… suara desisan itu membuatku semakin bernafsu, kontolku semakin keras dan berdenyut dan secara reflex tangan bu Mia melorotkan resleting celana dan mengeluarkan kontolku. tangan Bu Mia bekerja meremas dan mengocok kontolku, sementara lidah ku terus menjilati memek Bu Mia, tangan kanan terus menjelajah dari paha kemudian ke toket dan memek secara bergantian.
oghhh… oghh… aghh… eghh… Bu Mia terus saja mendesis dengan diselingi menjambak rambutku.
dengan celana jeans yang ku pakai Bu Mia tidak leluasa mengocok kontolku, maka beliau berniat melepaskannya. tapi sebelum itu di lakukan aku sempat berpikir tentang keamanan rumah. maka ku gendong Bu Mia ke kamar.
Setibanya di kamar, langsung kubaringkan Bu Mia di kasur. aku pun buru-buru membuka celana jeansku dan celada dalamku. setelah aku telanjang bulat, aku langsung mencumbu Bu Mia di kasur. dan yang tak kalah nikmat adalah ketika Bu Mia telungkup dan aku menindih dari atas, kontolku berada di bokong Bu Mia.
Bu Mia memang sangat menggairahkan. suara parau yang membuatku ingin memasukan kontolku pada memeknya. tapi tidak, bukan itu tujuanku memberikannya obat perangsang. aku hanya ingin menikmati keindahan tubuhnya dan membuatya orgasme dengan lidahku, bukan ngentot memeknya dengan kontolku.
Sekiann lama aku mencumbu Bu Mia di kasur semakin aku ingin membenamkan kontolku ke memeknya, apalagi Bu Mia memohon untuk segera memasukan kontolku… aghh… udah… oghhhh… masukin… masukin… udah… aghhh… tolong… masukin…
aku jadi semakin bingug dengan kontolku yang semakin berkedut ingin di jepit benda penuh nikmat;memek. dan kondisi itu sedang mendukung. memek merah merekah siap menerima meriman Kontolku ini.
dan memang akihirnya aku tidak kuat dengan kondisi ini. akhirnya ku masukan kontolku ke memek Bu Mia, bles… bless… bless… clep… clep… clep…
aghhhh… Bu Mia melepas desahan panjang sambil matanya melongo menatapku yang terus menikmati setiap gerakan Bu Mia.
aghhh… aghhhhhh… suaraku juga semakin keras akibat kenikmatan tiada tara memasukan kontol di memek Bu Mia
setiap dorongan adalah kenikmatan, gerakan ku yang semula pelan-pelan dengan terus berusaha romatis semakin tidak terkendali dan cenderung cepat akibat suara Bu Mia yang juga semakin keras. aku terus bergerak maju mundur. betapa nikmat aku memompa memek Bu Mia. memeknya memang tidak sesempit kepunyaan indri, tapi aku sangat menikmati setiap gerakan tubuh dan desis suaranya.
‘agh… agh… agh… ibu mau keluar… agh… agh… ibu mau keluar… ’. suara Bu Mia terputus putus…;aghh.. oghhhh
kupercepat gerakanku. menggenjot memeknya. hingga tiba-tiba Bu Mia mengejang hebat, kedua tangannya menjambak rambut dan kepalaku, sementara kedua kakinya melingkar di tubuhku. di ikuti bibirnya yang melumat bibirku dengan suara lolongan yang tersumbat di bibirku… eeegggh… eghhhhh… eghhhhh…
aku yang sadar Bu Mia orgasme menghentikan gerakan. mundur, tapi kutekan lebih dalam kontolku ke memeknya… dan teryata benar, Bu Mia mengejang semakin hebat dengan gerakanku itu.
nafas Bu Mia terengah-engah ketika ia melepas jambakan tangannya dan menurunkan linkar kakinya. tapi itu tidak lama karena Bu Mia kembali meranngkul kepalaku, ‘ibu udah keluar sayang…’
aku senang sekali mendengar ucapan Bu Mia itu. Ku lihat air maniku meleh keluar dari memek Bu Mia. aku senang bisa membuat wanita mendapat kepuasan seksual dariku. bagaimanapun juga aku menikmanti tubuh wanita bukan hanya menyalurkan sperma ke memeknya, tapi juga ingin memberikan kebahagian atas nikmatnya orgasme dari bercinta.
Dan selanjutnya acara ngentot itu pun di akhiri dengan orgasme dari ku, Bu Mia masih bisa orgasme sekali lagi dan itu yang semakin membuat senang. Hari itu kami melakukan persetubuhan ini sebanyak dua kali sampai menjelang pulang anakny yang no 2.
aku senang dan puas bisa ngentot memek Bu Mia, akhirnya tubuh putih mulus tetanggaku ini bisa ku nikmati, tapi selebihnya aku menyesali perbuatanku itu. Begitu juga dengan Bu Mia, ia menyesal dengan kejadian itu. meskipun katanya ia sangat menikmati bercinta denganku, tapi ia tidak mau lagi memberikan memeknya padaku apalagi buat orang lain.
Sekian