2 November 2020
Penulis —  ninja8484

Bu hanny yang aduhai

“Ayo dong lekas buka pakaiannya..”, kata Bu Bu Hanny ketika melihatku belum membuka pakaian.

“Tubuh Ibu sangat bagus… pinggul ibu sungguh bahenol dan padat..”, kataku tersenyum sambil membuka pakaianku.

“Apa yang Nak Bima suka?”, tanya Bu Hanny sambil menghampiri dan membantu membuka pakaianku.

“Saya suka ini..”, kataku sambil meremas buah dadanya lalu meraba memeknya.

“HHHHmmm, nakal..!”, katanya sambil memegang dan mengelus kontolku yang sudah mulai tegang. Kurengkuh belakang kepalanya lalu segera kulumat bibirnya, Bu Hanny pun segera membalas lumatanku sembari tangannya makin keras meremas kontolku.

“Uhh..”, desah Bu Hanny ketika tanganku meremas buah dadanya dan sesekali memainkan puting susunya.

Sambil berdiri kami berciuman dan saling raba apa pun yang mau diraba, saling remas apapun yang mau diremas. Sampai beberapa saat kemudian, kudorong dan kurebahkan tubuh mulus telanjang Bu Hanny ke atas ranjang.

“Oww.. Nak Bima! Enakkhh..”, desah Bu Hanny keras ketika bibirku menyusuri belahan memeknya sementara tanganku memegang dan meremas buah dadanya.

“Ohh.. Ohh.. jilatanmu…”, jerit Bu Bu Hanny sambil menggelinjang ketika lidahku menjilati kelentit dan lubang memeknya bergantian.

Tubuh Bu Bu Hanny makin bergetar dan melengkung ketika sambil kujilat kelentitnya, kumasukkan jariku ke lubang memeknya. Terasa di jariku jepitan-jepitan pelan lubang memeknya ketika jariku kukeluarmasukkan perlahan.

“Oohh..”, jerit Bu Bu Hanny makin keras serta dengan keras menjambak kepalaku dan mendesakkan ke memeknya.

“Aku mau keluarrhh, Bimahh..”, jerit Bu Bu Hanny sambil menggerakan dan mendesakkan memknya ke mulutku.

“Oohh! Nikmaatthh..!”, jerit Bu Hanny ketika mendapatkan orgasme, lalu tubuhnya melemah. Aku bangkit lalu kutindih tubuhnya.

“Bagaimana rasanya, Bu?”, tanyaku sambil mengecup bibirnya. Bu Hanny tidak menjawab pertanyaanku, tapi membalas kecupanku dengan lumatan ganas walau mulutku masih basah oleh cairan memeknya sendiri.

“Gantian, Nak Bima..”, kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu bangkit.

“Mm.. Enak, Bu..”, kataku ketika kontolku dikocoknya sambil sesekali Bu Hanny menjilat kepala kontolku.

“Uhh..”, desahku ketika terasa mulut dan lidah Bu Hanny dengan hangat melumat dan menghisap kontolku.

Jilatan dan hisapan Bu Hanny sangat terasa nikmat. Sangat lihay sepertinya Bu Hanny dalam hal ini. Apalagi ketika lidah Bu Hanny dengan tanpa ragu menjilat lubang anusku berkali-kali sembari tangannya tak henti mengocok kontol. Apalagi ketika ujung jarinya dimasukkan ke lubang anusku, lalu mulutnya tak henti menjilat dan menghisap kontolku.

“Bu Hanny… Enakk bangett..”, kataku sambil terpejam lalu memegang kepalanya. Kemudian kugerakkan kontolku keluar masuk mulutnya.

“Uhh.. Enak sekali, Bu…”, kataku sambil meremas rambut Bu Hanny.

“Sudah deh.. Naik sini!”, pintaku. Bu Hanny menurut.

Setelah menghentikan hisapannya, dia segera bangkit lalu segera naik ke atas tubuhku. Kemudian dengan satu tangan dipegang kontolku lalu diarahkannya ke lubang memeknya. Bless.. Tak lama memeknya sudah mulai digerakkan ketika kontolku sudah masuk.

“Sudah lama saya memimpikan bisa bersetubuh dengan Nak Bima..”, kata Bu Hanny sambil tetap menggerakan pinggulnya turun naik di atas kontolku.

“Memangnya kenapa, Bu.. Mhh..”, kataku sambil meremas kedua buah dadanya yang bergoyang seiring gerakan tubuh Bu Hanny yang bergerak turun naik dengan cepat.

“Mmhh.. Karena.. Mmhh.. Karena sejak pertama kita bertemu, saya sudah suka dengan Nak Bima. Saya tertarik pada Nak Bima.. Mmhh..”, kata Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum lalu membalas kecupannya sambil meremas pantatnya.

“Ohh, Nak Bima.. Enak sekali rasanya..”, bisik Bu Hanny sambil mempercepat gerakannya.

“Ohh.. Sayaanngg.. Ohh..”, jerit Bu Hanny sambil tubuhnya bergerak makin cepat seperti meronta. Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Bu Hanny mencapai orgasme.

“Ohh..”, jerit Bu Hanny sambil mendekap erat tubuhku sambil mendesakkan memeknya ke kontolku. Tubuhnya bergetar dan meronta merasakan nikmat yang amat sangat.

“Ohh.. Nak Bimay.. Enak sekali..”, bisik Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum sambil membalas kecupannya.

“Mau posisi apa, sayang?”, tanya Bu Hanny sambil tetap berada di atas tubuhku.

“Posisi kesukaan Bu Hanny apa?”, aku balik bertanya.

“Doggy style.. Mau?”, tanya Novie sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.

“Whatever you want..”, jawabku.

Bu Hanny bangkit lalu mulai nungging di pinggir ranjang. Tampak jelas memeknya merekah merangsang.. Segera kuarahkan kontolku ke lubang memeknya, lalu bless.. Bless.. Aku mulai memompa kontolku dalam-dalam di memeknya. Rasanya sangat nyaman dan nikmat.

“Ohh.. Enak banget memekmu Bu Bu Hanny… oh enaknya mengentotimu bu Bu Hanny..”, kataku sambil meremas pantat Bu Hanny.

“Mmhh.. Ohhh Nak Bima… enotanmu enak… ohhh kontolmu dalem banget masuk dalammemekku… Oh.. entotin… masukin sedalamnya sayang… ahhh…”, erang Bu Bu Hanny sambil menoleh ke arahku, sementara pantatnya digoyang dan diputar mengimbangi pompaan kontolku.

“Remasshh.. Remass susuku, Nak Bima..”, desah Bu Hanny sambil meremas buah dadanya sendiri.

Aku pun segera menuruti kemauannya. Sambil memompa kontol, tanganku segera memegang, meremas buah dada dan memainkan puting susu Bu Hanny bergantian.

“Ohh.. Ohh.. Nikmaatthh..”, jerit lirih Bu Hanny sambil memegang tanganku yang sedang meremas-remas buah dadanya…”OOhhh… rasanya kontolmu makin keras dan besar dalam memekku… oh… setubuhi aku… oh entotanmu… oh enaknya…”

Lalu kembali kami merubah posisi. Ia langsung rebah mengangkang di ranjang… memeknya yang tembem benar-benar terlihat enak untuk di entot. Aku arahkan kontolku ke lobang memeknya… lalu…

“Ahhhhh… OOOOhhhh…” kami mendesah bersamaan ketika kontolku masuk dalam memeknya.

Ia merangkul bahuku lalu menjilati leherku.. dan berbisik “Ohhhh… entotanmu enak… kontolmu besar dan panjang… ohhh… dalam sekali Nak Bima…”

Aku tak kalah liar menjilati lehernya… dan kubalas bisikannya…” Memek ibu Bu Hanny tebal.. memek ibu enak dientot… kntolku keenakan Bu…”

Kami terus berpacu di ranjang yang biasanya ia pakai tidur dengan suaminya itu. Lalu tiba-tiba ia merangkulku ketat. Tangannya meraih kepalaku…""Nak Bima…” desahnya.

Aku mengangkat kepalaku.. lalu memandangi wajahnya… Ia menyentuh bibrku dengan bibirnya tetapi hanya sentuhan-sentuhan pelan… bibir kami bergesekan seirama goyangan pinggul kami yang saling menggenjot… “Ohhh.. Nak Bimahh… aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Nak Bima… ohh… enak Nak Bima…

“Ohhh.. Nak Bima aku ketagihan kontolmu…”

“Ohh bu Bu Hanny aku ketagihan memekmu…”

Genjotan pinggul kami makin lama semakin ketat dan cepat…

“Ohh… bu Bu Hanny… aku akan ketagihan ngentot sama bu Bu Hanny…” desahku.

“Ahhh… ohhh… aku mau setiap waktu ngentot sama Nak Bima… kalau perlu tiap hari Nak Bima datang aja… kita bisa ngentot terus pak… ohhh…""

Ketika entotan-entotan kami semakin liar… dan nafas kami makin panas tak teratur… tiba-tiba ia menahan pinggulku… kami lalu begerak pelan… ia meraih kepalaku… bibirnya menjilati bawah kupingku… sambil saling menggenjot perlahan ia berbisik pelan…”Nak Bima… aku lagi subur loh…”

Aku kaget mendengar bisikanyya yang penuh birahi…”Oh bu Hanyy…” desahku. Lalu akupun mulai memompa memek bu Bu Hanny dengan entotan yang dalam. Aku meregangkan pahaku agar tusukan kontolku yang besar dan panjang makin dalam.

“Tekan kontolmu panjangmu sedalamnya Nak Bima… ohhh… iya gitu pak… masukin dalam-dalam pak.. ohh.. gitu… oh… iya tekan terus”

“Oh… Nak Bima… ohhh… masuki rahimku… masukkan kepala kontolmu dalam rahimku… oh gitu… okkkkhhh… Nak Bimaaaa.. ohh…”

“Ohhh… Bu Hanny aku keenakan bu… oh… kontolku rasanya mentok bu… oh… enaknya bu… ohhhh… bu… Bu Hanny… maniku juga lagi banyak bu… udah tiga minggu aq tidak ngentot sama istriku bu… oookkkhhh… bu…”

“Oookkkkhhh Nak Bima… oh… Nak Bima… aq suka Nak Bima… aku suka manimu banyak Nak Bima…”

Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lobang memek bu Bu Hanny…”Oookkkhhh… bu… oookkkkhhh…” erangku tak kuasa menahan nikmat.

“Iya sayang… okhh. Nak Bima… enaknya…”

“Ohh.. enak sekali, sayang..”, kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan. “Buuuu… aku mau keluar bu…”

“Keluarkan saja di dalam memekku, sayang.. semprot rahimku yang subur ini… aaaa Nak Bima…”, kata Bu Hanny sambil mempercepat goyangan pantatnya.

“Ohhh akan kusembur rahimmu yang subur ini bu Hanyy… aku akan semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu bu… ooohhh… ohhh… bu… ohhh bu Bu Hanny.. aku akn membuatmu hamil Bu Hanny… aku akan membuntingim Bu Hanny… oookkkhhhh…”

“Iya Nak Bima… entoti… okkhhh… entotin memekkku… okk.. Nak Bima… keluarkan manimu sebanyaknya… sirami rahimku… oh… hamili aku… entoti sampai aku bunting Nak Bima… aku pasti hamil oleh manimu… oookkkhhh… aku rela bapak entot sampai hamil…”

Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku ndalam-dalam ke memeknya.. Croott! Croott! Croott! Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam ke dalam rahim bu Bu Hanny sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya…

“OOkkkkkhhh… Nak Bima banyak sekali spermamu… oohhh… rahimku merasa hangat oleh manimu… ookkk… semprot terus pejuhmu yang banyak… aaahhh iya… oookkkhh iya.. ”, kata Bu Bu Hanny sambil meliukkan pinggulnya.. Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku… kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memknya…

“Okkkhhhh… aku juga keluar Nak Bima…” desahnya…”Okkhhh.. Nak Bima… aku enak Nak Bima… aku puas sayang… akkkhh… enaknya Nak Bima…”

Lalu ahkhirnya irama pergelutan badan kami berhenti… Ia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya…

Nafas kami memeburu… Lalu bisikkanya terdengar lirih…

“Kontol Nak Bima enak… kontolmu besar dan panjang sayang… aku suka ngentot sama Nak Bima…”

“Ibu juga hebat, memek ibu tebal dan tembem… susumu besar bu… tubuh Bu Bu Hanny semok dan mulus… memek ibu enak dientot..”, kataku lirih.

“Kapan pun Nak Bima mau, aku mau dientoti Nak Bima… aku suka birahimu Nak Bima… Kontol Nak Bima besar dan panjang… aku bisa ketagihan ngentot sama Nak Bima..”, kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.

“Aku juga suka sama bu Bu Hanny… aku juga suka birahi dalam tatapn matamu bu… aku juga suka ngentoti ibu kapan saja… oohhh…”, kataku sambil mengusap punggung telanjangnya.

“Saya mau mandi dulu, Nak Bima.. Mau ikut?”, tanya Bu Hanny manja sambil bangkit dan turun dari ranjang.

“Mandi bareng wanita cantik siapa yang mau nolak?”, kataku sambil bangkit pula.

“Ihh! Genit!”, katanya sambil mencubit tanganku.

“Kalau sudah kena air dingin, bisa ada ronde kedua dong..”, bisik Bu Hanny sambil memeluk tubuh telanjangku.

“Siapa takut..”, jawabku sambil mengecup bibir ranumnya.

Bu Hanny, saya sayang kamu..

Dan semenjak itu saya dan bu hanny sering melakkukan hubungan sex saat suaminya tak di rumah, sampai akhirnya beberapa saat lalu Bu hanny ngasih kabar bahwa dia hamil. Kemudian dia memberitahuku kalau anak dalam rahimnya itu adalah anakku… luv u Bu Hanny…

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan